Not Perfect Husband || END

By Sugarclouds03

7.6M 583K 34.9K

Seorang gadis SMA yang dijual oleh kedua orang tuanya kepada pengusaha besar yang berusia sekitar tujuh tahun... More

🍁ρrοιοg🍁
🍁αωαl ρernikαhaη🍁
🍁ωαnιtα mαlαm🍁
🍁Cembυrυ🍁
🍁Kemαrαhαη Skαlα🍁
🍁ρertαnyααη κοnyοl🍁
🍁cantik🍁
🍁Gαgαι🍁
🍁Menyeβαικαη🍁
🍁Meresαhκαη!🍁
🍁Mαnsiοη🍁
🍁ρestα🍁
🍁Kesempatan🍁
🍁Kelakuan🍁
🍁Penghianatan🍁
🍁HHMM🍁
🍁Arthur🍁
🍁Tahan🍁
🍁Malam🍁
🍁Club🍁
🍁Maaf🍁
🍁Kelulusan🍁
🍯Honeymoon🍯
🍁Skalaaaaa🍁
🥴MÖdüS🥴
🍁Rekan Bisnis🍁
🍁Pergi🍁
🍁 Keseriusan Arthur🍁
🍁Sisilain Skala🍁
🍁Kenyataan🍁
🍁Sayang🍁
🍁Surat🍁
🍁Keturunan🍁
END
Extra Part I
Extra Part II
Extra Part III
SEQUEL NPH

🍁Resepsi🍁

164K 14.4K 843
By Sugarclouds03

Jujur aja saya gk bisa bikin adegan romance.
Jadi mon maap kalo gk dapet feel-nya:v
SalamAuthor🗿
•••

"Kau benar-benar Sayna! Berhenti menangis, atau aku akan berbuat kasar kepadamu!" Bentak Skala emosi.

Tak henti-hentinya Sayna menangis saat sampai di mansion. Kini keduanya tengah berada di kamar, dengan emosi Skala yang sudah memuncak.

Roy sedikit khawatir dengan Sayna. Bagaimana jika nanti tuannya tak bisa mengontrol emosi dan malah menyakiti Sayna. Ia pun tak bisa apa-apa, mengingat kamar Skala yang kedap suara dan telah dikunci oleh pria itu.

Skala mencengkeram kuat kedua pipi Sayna. "Kenapa kau memeluk pria itu hah!" Bentak Skala tepat di depan wajahnya. "Kau sudah memiliki suami Sayna! Jangan membuat ku berpikiran kau sama saja dengan jalang-jalang di luar sana!"

"Hikss,, sakit kaa,,"

"Jawab aku! Kenapa kau memeluk tubuhnya! Apa tubuhku kurang memuaskan untuk mu sampai kau memeluk pria lain!" Sayna menggelengkan kepala dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Kemari lah, kau ingin aku puaskan kan?!" Skala menyeret Sayna ke arah ranjang. Menjatuhkan tubuh gadis itu disana.

Srekk!!
(Gk tau suara bunyinya:v)

Dengan sekali tarikan, dress putih gadis itu langsung terbagi menjadi dua. Skala memberikan ciuman kasar pada leher putih Sayna yang meninggalkan tanda kemerahan disana. Pria itu tersenyum smirk melihat hasil karyanya. "Kau hanya milikku Sayna"

Skala mencekal kedua lengan Sayna yang terus memberontak.  "Aku akan memuaskan mu sayang, tenang lah" seolah dibutakan kecemburuan, Skala kembali menerjang tubuh gadis itu.

"Ka hikss,, jangan,,"

"Sssttt kau tidak boleh menangis sayang, nikmati lah"

"Kaaa hiksss"

Skala mengerjapkan matanya berulang kali. Seolah tersadar dengan apa yang ia perbuat, pria itu berdiri dari tubuh istrinya, menatap mata Sayna yang terus mengeluarkan air mata.

"Maaf sayang aku— aaarrghhh" Skala menarik rambutnya frustasi melihat gadisnya yang berantakan akibat ulahnya. Sorot mata gadis itu memancarkan ketakutan saat melihat kearahnya.

"Sayna aku tidak bermaksud. Sayna,,, aarrghh!!!" Skala berlari ke kamar mandi, pria itu menyalakan shower untuk membasahi tubuhnya.

Bugh

Bugh

Bugh

Skala terus meninju dinding dengan penuh penyesalan, sesekali ia menarik rambutnya frustasi.

Ia telah menyakiti Sayna, ia mengulangi kesalahannya yang sama. Tidak! Skala tidak mau gadisnya menatap takut ke arahnya. Tidak!

•••••

"Sayna ak—"

"Ka Skala"

Keduanya saling melirik saat tak sengaja keduanya berbicara bersamaan. Sayna kembali menunduk, membiarkan Skala berbicara duluan.

"Aku minta maaf atas kejadian di sekolah dan,,, tadi" Skala menunduk menyesal. "Maaf aku tak bisa mengontrol emosi ku dan hendak memaksa mu lagi. Maaf kan aku juga yang telah membuat mu malu di sekolah. Aku hanya ingin orang lain tahu kalau kau adalah istriku"

"Sayna juga minta maaf" ucap gadis itu masih dengan sisa tangisnya.

"Sudah yah jangan menangis" Skala mengusap lembut kedua pipi Sayna. "Kau malu yah menikah dengan om-om seperti ku?" Tanya Skala. Pria itu tersenyum getir mengingat ucapan Sayna kepada Arthur jika dirinya malu.

Sayna lantas menggeleng cepat. "Enggak ka, maafin Sayna. Sayna cuma malu kalo disangka menikah karna,,,,,, hamil diluar nikah" cicitnya pelan di akhir kalimat.

Skala terdiam sejenak. "Jadi, kau tak malu menikah dengan om-om seperti ku?"

Sayna menggeleng. "Justru Sayna seneng bisa nikah sama kaka. Makasih udah ngeluarin Sayna dari kehidupan yang kelam sebelumnya"

Skala mendekap tubuh mungil Sayna kedalam pelukannya, mengelus rambut panjang gadis itu dengan lembut. "Bagaimana jika kita mengadakan resepsi pernikahan besar-besaran?"

"Hah?" Sayna mendongak, menatap pria itu.

"Kita akan mengadakan resepsi lagi, tapi kali ini aku akan mengundang semua orang"

"Banyak yang belum tau tentang pernikahan kita Sayna, kau tidak mau kan orang lain berbicara yang tidak-tidak tentangmu. Maka dari itu aku akan mengundang semua orang di acara resepsi kita nanti. Biar mereka tau kalau kau adalah istri sah dari Skala Mahendra" lanjut Skala panjang lebar.

Sayna mengangguk setuju setelah lamanya terdiam. Tak ada salahnya juga mengadakan resepsi lagi.

"Sebentar, aku akan menelpon seseorang"

Sayna melepaskan pelukannya, membiarkan Skala merogoh ponselnya yang berada di kantung celana. Pria itu mendial nomor asistennya, berbicara tentang acara resepsi pernikahan yang akan berlangsung malam ini.

"Hm, baik Roy. Aku ingin malam ini juga"

"Ka—" Sayna hendak protes, namun Skala menaruh jari telunjuknya di bibir, seolah menyuruhnya untuk diam.

"Ya, keluarkan uang berapapun yang mereka minta. Pastikan acara malam ini berjalan lancar"

Tut

Skala mematikan sambungan telpon sepihak. "Kenapa hm?" Tanyanya pada Sayna yang masih menatapnya.

"Resepsi nya malam ini?" Skala mengangguk santai. "Kaka yang bener aja. Kenapa mendadak?"

"Lebih cepat lebih baik sayang. Sudah kau mandi dulu, sebentar lagi perias akan datang"

Cup

Skala mengecup pucuk kepala Sayna sebelum melangkah keluar kamar. Sedangkan Sayna, gadis itu masih menganga melihat kelakuanku suaminya yang begitu santai.

•••••

Tepat pukul 19.15 acara dimulai. Skala menyewa gedung untuk keberlangsungan acara. Semua rekan bisnis maupun pegawai kantor, diundang. Di luar gedung sudah ada beberapa bodyguard yang berjaga.

Sayna memakai gaun berwarna putih, sedangkan Skala, pria itu memakai jas hitam. Keduanya tengah duduk berdampingan layaknya pengantin baru.

"Kau sangat cantik Sayna" bisik Skala, tak henti-hentinya pria itu menatap wajah istrinya.

"Kaaa" jerit Sayna tertahan, karna merasa malu.

Skala terkekeh melihat wajah memerah istrinya "Kau sudah siap acara malamnya sayang?"

"Emang ada acara malam lagi ka? Bukannya cuma ini acaranya?" Tanya Sayna mengerutkan kening heran. Pasalnya ia tidak tau ada acara tambahan.

"Ada dong sayang. Acara yang hanya di hadirkan kita berdua" ucap Skala menaik turunkan alisnya.

Mengerti apa yang dimaksud Skala, Sayna gugup sendiri. Gadis itu kini tengah memikirkan bagaimana caranya agar bisa menghindar nanti malam.

Mengingat kejadian malam itu saat Skala pulang dari club, membuat Sayna merinding sendiri. Ia bahkan tidak bisa berjalan selama tiga hari setelahnya. Belum lagi rasa sakit di bagian sensitifnya, membayangkan saja Sayna tidak mau.

"Hai bro" sapa Sky melambaikan tangan. Pria itu datang dengan sang istri yang tengah hamil besar. "Kau mengadakan resepsi lagi, bukan bertujuan untuk mengulang malam pertama kan Ska" goda Sky, menaik turunkan alisnya.

"Hmm, boleh juga pemikiran mu Sky" kekeh Skala, Pria itu melirik istrinya dengan tatapan menggoda.

"Kau kalah denganku Ska, lihatlah" Sky mengusap lembut perut besar istrinya. "Aku lebih unggul dari mu" ucapnya dengan wajah sombong.

"Saynaaaa,,," rengek Skala dengan bibir yang mengecut sebal.

"Ka Sky, jangan memprovokasi ka Skala yah" peringat Sayna dengan wajah kesal yang malah terlihat imut. Membuat Sky dan istrinya tertawa bersama.

"Aku akan menikmati makanan dulu dengan istriku, dan tentu saja dengan calon jagoan ku" sindir Sky pada Skala yang tengah cemberut.

"Ska" panggilnya yang membuat Skala melirik kearahnya seolah bertanya apa. "1—0" godanya sambil terkekeh. Lantas Sky membawa istrinya duduk di salah satu meja yang kosong.

"Saynaa,,, aku mau yang seperti itu. Aku mau memiliki junior juga" rengek Skala memelas. "Kau tidak lihat dia meledekiku terus,, hiks"

Sayna menoleh cepat melihat mata Skala yang sudah memerah. "Ka jangan nangis, hei malu dilihat orang itu" Sayna tersenyum kaku pada beberapa orang yang memperhatikan mereka.

"Sudah lah, aku mau pergi saja" Skala berdiri dari duduknya. Menghentakkan kaki sebal meninggalkan Sayna.

"Astaghfirullah" Sayna memijat keningnya. Heran melihat tingkah Skala yang tiba-tiba seperti itu.

Sayna beberapa kali tersenyum ramah, menyambut tamu-tamu sendirian. Entah kemana suaminya itu, Skala sampai sekarang belum kembali. Tak lama, semua lampu padam, hanya ada satu lampu yang menyorot seorang pria yang tengah menggenggam mic.

Sayna menyipitkan mata untuk melihat siapa pria itu. Suara musik mulai terdengar merdu, diiringi dengan langkah kecil pria itu yang tersenyum kearahnya.

Dengarkan lah wanita pujaan ku

Pria itu mulai bernyanyi mengikuti irama musik. Sementara Sayna ditempatnya membulatkan mata terkejut, ia tau pemilik suara ini.

Malam ini akan ku sampaikan
Hasrat suci kepadamu dewi ku
Dengarkan lah kesungguhan ini

Pria itu mulai melangkah mendekati Sayna. Membuat Sayna gugup bukan main. Malu, senang, terharu bercampur menjadi satu di hatinya. Bahkan kedua sudut bibirnya, tak henti-hentinya terangkat.

Skala mengulurkan satu tangannya kepada Sayna. Dengan malu, gadis itu menerima uluran tangan suaminya dan ikut berdiri.

Aku ingin
Mempersunting mu
Tuk yang pertama
Dan terakhir

"I love you" bisiknya di sela nyanyiannya.

Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku taka kan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Aku lah yang terbaik untuk mu

Skala menyanyikan lagu yang berjudul janji suci,  ia menatap lekat-lekat wajah istrinya, mengecup kedua tangan Sayna lembut. Membuat para tamu undangan memekik tertahan, apalagi para karyawan yang baru menyaksikan keromantisan Skala secara live.

Skala berlutut dihadapan Sayna, pria itu mengeluarkan sekotak cincin berlian yang harganya fantastis. Dengan senyuman yang terus terukir di wajahnya, pria itu menggenggam kedua lengan Sayna, dengan mic yang sudah di taruh di sampingnya.

"For you, my little wife. Thank you for accepting this selfish man in your life. For you, my little wife. Thank you for perfecting the imperfections in me"

(Untukmu, istri kecilku. Terima kasih telah menerima pria egois ini dalam hidupmu. Untukmu, istri kecilku. Terima kasih telah menyempurnakan ketidaksempurnaan dalam diriku)

"And for you, my little wife. Will you accompany my every step, and live old until fate do us part?"

(Dan untukmu, istri kecilku. Maukah kamu menemani setiap langkahku, dan hidup menua sampai takdir memisahkan kita?)

Sayna menagis terharu. Ia mengangguk, membiarkan Skala memasang cincin itu di jari manisnya. Pria itu berdiri, mendekap tubuh mungil Sayna kedalam pelukannya, membuat tamu undangan bertepuk tangan heboh.

"Dia sangat romantis sekali Sky" bahkan istri Sky saja sampai menitikkan air mata.

"Hei, aku lebih romanti sayang"

Kembali pada Skala dan Sayna, keduanya masih berpelukan. Menyalurkan rasa sayang akan takut kehilangan.

"Jangan pernah tinggalkan aku Sayna" bisik Skala lirih tepat di telinga gadis itu.

Sayna tersenyum penuh arti. Ia tak menyangka pernikahan nya dengan Skala akan merubah kehidupannya menjadi lebih baik.

Berawal dari dirinya yang dijual oleh kedua orangtuanya, dan Skala yang membelinya layak om-om pedofil. Namun siapa sangka? Pria yang ia anggap pedofil ini menjaganya sangat baik, bahkan lebih baik dari kedua orangtuanya.

Ia bersyukur telah bertemu dengan sosok pria seperti Skala. Pria yang bertanggung jawab dan sangat menyayangi nya penuh kasih sayang.

"I love you more Skala Mahendra"

🍁🍁🍁

Continue Reading

You'll Also Like

208K 8.3K 46
Rank#4 (tuan muda)tgl 5 agustus 2020 Rank#400(romansa)tgl 5 agustus 2020 "Mulai sekarang kau tunanganku" "Ha?" "Dan aku tidak menerima penolakan" Hid...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

2.9M 207K 37
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
2.3M 34.3K 48
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
719K 28.6K 33
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR BISA ENJOY READ DALAM VERSI LENGKAP] Warning!! Sebagian part mengandung 18+++!! [Harap bijak dalam memilih bacaan] Riko...