"Terimakasih oji-san"
Daichi mengucapkan terimakasih kepada gaara yang mewakilinya hari ini.
"Oji-san sudah memberitahu kaa-sanmu kalau oji-san yang menjemputmu "
Gaara memberitahu daichi agar mereka bisa langsung kegaleri gaara tanpa harus menunggu sakura menjemput daichi.
"Kau bawa bento?"
Gaara tahu bila daichi selalu membawa bento untuk makan siang dan makan malamnya.
"Ayo temani oji-san makan siang"
Melihat daichi yang menggangukan kepalanya gaara membawa ikut bersamanya kesebuah restoran,daichi masuk kedalam mobil gaara setelah itu gaara menjalankan mobilnya,gaara tersenyum karena bisa membantu daichi yang terlihat tidak sedih lagi tapi disatu sisi gaara sedih melihat keadaan daichi yang sebenarnya cukup dewasa diusianya,dia bahkan mengorbankan dirinya hanya karena tidak ingin melihat sakura lelah,gaara semakin penasaran siapa ayah daichi walaupun belum bertemu gaara sudah membenci ayah daichi.
Gaara memilih restoran yang berada tidak jauh dari galerinya agar mereka dapat cepat kembali.
Gaara turun bersama daichi masuk kedalam restoran.
Daichi duduk menunggu gaara yang memesan makanan.
Daichi menatap keluar jendela melihat pemandangan jalan yang tidak terlalu ramai.
"Bento ini untuk oji-san "
Gaara mengambil alih bento daichi lalu menggantinya dengan makan yang gaara pesan.
"Terimakasih oji-san"
Daichi pun makan diikuti oleh gaara yang memakan bento buatan sakura.
Gaara hanya ingin membuat daichi bahagia dia sedih saat melihat daichi murung.
"Tou-san"
Gumam daichi saat melihat sosok yang dia kenal membuat gaara mengikuti arah pandang daichi yang mengarah kebelakang tubuhnya.
"Dimana tou-sanmu?"
Gaara bertanya karena dia sangat ingin melihat laki-laki tersebut.
"Dia sudah pergi "
Jawab daichi yang menundukkan kepalanya tapi dia tetap melanjutkan makannya.
"Daichi "
Panggil seseorang yang menghampiri mereka membuat gaara menatap kearah laki-laki tersebut.
"Oji-san"
Daichi melihat jugo yang berarti dia lihat tadi benar-benar sasuke karena jugo selalu bersama ayahnya.
"Untukmu,oji-san membelinya saat pergi kesuatu tempat "
Jugo memberikan sebuah paperbag kepada daichi.
"Terimakasih oji-san"
Ucapan terimakasih daichi mendapatkan tepukan lembut dikepalanya dari jugo.
"Siapa dia daichi?"
Tanya gaara selepas kepergian jugo dari sana.
"Dia bekerja untuk tou-san"
Jawab daichi kembali sibuk dengan makanannya ,gaara terlihat memikirkan hal tersebut.
Sakura menatap pintu yang ada didepannya menunggu untuk dibuka setelah tadi dia mengetuk pintu tersebut,sakura sudah bersih-bersih tinggal tidur saja walaupun sakura tidak tahu pemilik kamar sudah tidur atau belum tapi dia harus mencoba untuk menemuinya.
Kret
"Ada apa?"
Suara dingin sasuke masuk kedalam pendengaran sakura membuat dia sedikit tegang apalagi dengan tatapan wajah datar sasuke tapi terlihat menakutkan apalagi sakura datang saat hampir pukul 11 malam.
"Sasuke,ada yang ingin aku bicarakan"
Sakura jadi gugup,dia mengerutu dalam hati seharusnya dia bicara besok pagi saja.
Sasuke memberikan jalan agar sakura bisa masuk kedalam kamarnya.
"Katakan"
Sakura menelan ludah gugup melihat sasuke yang sangat dingin.
"Aku meminta padamu untuk bicara kepada keluarga terutama pada kaa-sanmu untuk tidak mengganggu daichi lagi,dia tidak bersalah jadi jangan menyakiti daichi "
Sakura berkata dengan nada tidak ada ancaman sama sekali mungkin karena sakura lebih takut dengan aura sasuke.
"Apa yang kau bicarakan?"
Sasuke tahu maksud sakura tapi dia tidak tahu apa yang terjadi kepada daichi dengan keluarganya.
"Dia membuat daichi ketakutan hingga menangis padahal kami tidak pernah mengusik keluargamu "
Sakura masih berbicara baik-baik walaupun dalam hati sakura marah mereka menyakiti anaknya tapi sakura harus membuat suasana tenang agar sasuke mengerti maksud baiknya.
"Kau mengajakku bertengkar malam-malam begini? "
Sasuke malah salah mengartikan kata-kata sakura yang membuat sakura heran karena dia rasa dia berbicara dengan baik-baik.
"Aku harus mengatakannya agar kau mengerti dan menghentikan keluargamu untuk menyakiti anakku "
Sakura masih cara baik-baik agar sasuke tahu tidak seharusnya keluarga sasuke menyakiti anaknya yang tidak bersalah.
"Bagaimana kalau aku tidak mau?"
Ucapan sasuke membuat sakura menatap sasuke kesal karena tidak perduli dengan perbuatan keluarganya.
"Apa kau tidak kasihan pada daichi?"
Seharusnya sasuke juga melindungi daichi walaupun sasuke tidak suka dengan kehadiran daichi tapi tidak membuat sasuke membiarkan keluarganya menyakiti daichi.
"Itu hukuman baginya karena terlahir didunia ini "
Sasuke merasa yang terjadi kepada daichi adalah hal yang pantas.
"Kau yang membuat kesalahan tapi malah menyalahkannya "
Sakura sangat marah tidak perduli dengan sasuke yang menatapnya dingin karena bagi sakura,daichi tidak salah apapun karena sasuke sendiri yang bersalah atas semua ini atau mungkin juga dirinya yang bersalah tapi tidak dengan daichi.
"Dia seharusnya tidak hadir didunia ini dan membuat semua kacau"
Sasuke berbicara dengan nada marah kepada sakura,dia menatap sakura tajam.
"Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran kalian tapi aku peringatkan jangan ganggu anakku karena aku juga bisa membalas kalian "
Sakura tidak tahu seperti apa sebenarnya keluarga sasuke dan sasuke sendiri,apa mereka tidak punya hati menyalahkan anak yang tidak bersalah.
Mereka menganggap daichi seperti musuhnya.
Sakura pun beranjak pergi daripada terus berdebat dengan sasuke yang tidak punya perasaan.
"Dan satu lagi pastikan kau tidak akan menyesal jika suatu hari nanti daichi pergi meninggalkanmu "
Sebelum sakura benar-benar pergi darisana sakura memperingati sasuke membuat sasuke mendengus mendengar ucapan sakura karena hal itu tidak akan mungkin terjadinya,sasuke yakin itu.
Sasuke yang mau pergi bertemu dengan mikoto didepan pintu keluar yang sepertinya mau datang untuk menemuinya.
"Sasuke-"
"Apa yang kaa-san lakukan pada anak itu?"
Belum sempat mikoto menyelesaikan perkataannya,sasuke sudah mengungkit kejadian yang sakura bahas kemarin malam bersamanya.
Sasuke tidak tahu dengan jelas apa yang terjadi.
"Apa anak itu mengadu padamu?"
Mikoto terlihat kesal karena siapa lagi yang memberitahu sasuke kalau bukan daichi ataupun sakura.Mendengar hal ini sasuke tahu jika sakura tidak berbohong kepadanya.
"Aku akan mencari cara untuk melepaskan mereka dari hidupku jadi jangan melakukan hal yang tidak berguna bila kaa-san tidak bisa menyelesaikannya "
Sasuke masuk kedalam mobil meninggalkan mikoto yang kesal dengan ucapan putranya.
"Kita mau apa kesini oji-san?"
Tanya daichi saat gaara membawanya pergi kemall.
"Membeli peralatan untuk lomba melukis nanti"
Gaara mempersiapkan peralatan untuk lomba melukis nanti.
Gaara mengambil semua barang-barang yang mereka perlukan lalu membayarnya.
"Kau mau membeli sesuatu? "
Tanya gaara setelah mereka keluar dari toko tersebut.
"Oji-san pasti bersama tou-san"
Ucapan daichi tiba-tiba membuat gaara menatap kearah pandang daichi dan gaara kembali melihat jugo yang sempat bertemu dengannya.
"Mana tou-sanmu?"
Mungkin gaara akan bertemu dengan orang yang membuat dia sangat penasaran.
"Itu tou-san "
Daichi menunjuk sasuke baru saja keluar dari restoran tersebut.
"Uchiha Sasuke "
Gumam gaara menatap orang yang dia kenal.
Orang yang tidak ia sangka adalah ayah daichi.
Daichi berjalan meninggalkan gaara untuk menemui sasuke.
Gaara yang terkejut hanya dapat terpaku ditempat.
Tbc
Gomen kalau jelek dan gaje🙏🙏🙏
Semoga suka❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Kalau tidak suka tidak usah baca😌
Arigatou buat yang baca dan komen🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰