Turun Ranjang

By utae_p

239K 10.4K 266

Harusnya aku tau , jika selama ini dia tidak pernah menganggap ku ada. Harusnya aku mengerti bahwa yang di i... More

kenyataan
2. kau...?
3. kenangan
i don't know...
kabar mengejutkan ( REVISI)
my lovely momy (REVISI)
i see you (REVISI)
beri aku petunjuk (REVISI)
keputusan (REVISI)
star (REVISI)
notes
kau memang tak sama (REVISI)
mencoba bangkit (REVISI)
note
aku dan hatiku
sesuatu tentangmu
SESUATU TENTANG MU 2
Hati yang berdebar kembali
pilihan
kamu dan dia
Sisi lain
SUNSET 2
SUNSET 3
kehilangan
Ngidam
finally
finally
diri yang lain
diri yang lain 2
diri yang lain 3
HAPPY NEW YEAR
udang di balik bakwan
cast
tak ada apapun tanpa mu
Sendiri tanpamu
Getaran itu bukanlah untuk nya 1
getaran itu bukanlah untuknya 2
Bila nanti
ilusi hati
dari hati untuk cinta 2
dari hati untuk cinta 2
perjodohan 1
perjodohan 2
Semua karena mu
semua karena mu
tak ingin pisah lagi 1
tak ingin pisah lagi 2
tak ingin pisah lagi 3
Alvin dan Sela
alasan
alasan 2
tentang rasa
kau dan dia 1

SUNSET 1

1.6K 109 2
By utae_p

" jadi, kau mengambil cuti ?"

" ya. Maaf tak memberi tahu mu kak."

" ya, tidak apa-apa." Vero menarik nafas panjang. " kapan kau pulang ?"

" entah lah. mungkin empat hari lagi." Jawab Anya tidak yakin.

setelah mandi dan beristirahat Anya bermaksud melakukan rutinitas malam harinya. namun karena lelah jadi Anya memutuskan untuk beristirahat saja.

lagi pula, sepertinya Alvin juga merasa lelah. Setelah menggedor pintu kamarnya, dia tidak lagi menghubungi Anya atau menampakkan batang hidungnya.

" kak ? apa kau merindukanku ?"

pertanyaan Anya membuat seseorang disebrang sana menegang.

" hemph, tidak" jawab Vero dengan senyum kecut.

" oh. Baiklah..."

"...aku lelah. Aku akan beristirahat dulu."

" hemph. ya."

dan sambungan telpon pun terputus.

Entah kenapa, jawaban Vero membuat hatinya menciut.

Entah apa juga yang dia harapkan dari Vero. Laki-laki seperti Vero susah untuk di harapkan, terlebih lagi lelaki berjiwa bebas  seperti itu, pasti tidak akan mau terikat dalam suatu hubungan.

'sudahlah An, apa yang kau pikirkan?'
tanya nya dalam hati.

***

" An. Buka pintunya An. " Pagi-pagi, Alvin meggedor pintu kamar Anya.

" An. kamu udah bangun ?" sekali lagi, Alvin mencoba. Siapa tau, Anya belum bangun. Atau dia sudah bangun tapi enggan untuk bertemu dengannya.
' jika ya memang begitu , bagus  juga .'
Alvin bersorak dalam hati.

" an, buk-"

" maaf pak." Seorang pelayan penginapan datang menghampiri Alvin." nona, yg menginap di kamar ini, sudah lama pergi keuar."

" apa ? sejak kapan ?"

" dari tadi pagi. sekitar pukul 06.00." jelasnya.

" ya sudah, dia pergi kemana ?"

" kurang tahu, tapi memakai  celana training dan jaket . mungkin akan ber ol-"

belum selesai pelyan itu berbicara, Alvin sudah melesat pergi mencari Anya di luar.

' pergi kemana dia? Apa ke pantai ?'

jika memang Anya ke pantai, pasti dia pakai sepeda, karena jarak penginapan dengan pantai lumayan jauh, meski pun bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 30 menit.

Dan Anya tidak akan mungkin berjalan kaki. Pasti naik sepeda.

pada akhirnya, Alvin memutuskan untuk bersepeda ke pantai mencari Anya.

Meski dia sangat tidak ingin berlibur dengan 'Mantan' kakak iparnya itu, tapi liburan ini tidak akan seru jika dinikmati sendirian saja bukan ?

Meski dalam hati ia sebal pada Anya, tapi tidak dapat di pungkiri jika sekarang Alvin benar-benar khawatir padanya.

ya, khawatir jika terjadi sesuatu pada wanita itu maka Miranda pasti akan memarahinya.

Begitulah nasib mantu kesayangan dan anak bujang nya yg tersiksa.

***

Setelah mengayuh sepeda kurang lebih dua puluh menit, akhirnya Alvin menemukan Anya sedang menikmati kelapa muda di pinggir jalan.

Lelah dia mencari nya di pantai, ternyata orang nya ada di pasar. Melihat pernak pernik dan membeli makanan yg cukup banyak. Padahal ia tinggal bilang jika lapar.

" Vin, coba deh. seger." Anya memberikan kelapa muda di tangannya pada Alvin yg langsung di tolak oleh laki-laki itu.
' dasar, tidak lihat apa aku pegang sepeda begini?' Rutuknya dalam hati.

" bodo. Abisin ah."

" eeh" Belum sampai sedotannya masuk di mulut Anya, Alvin sudah merebut kelapa muda itu dan meminumnya dengan rakus.
" cih, katanya gak mau." cibir Anya, dia berjalan  menyamakan lagkahnya.

" gak mau dikit." ketus Alvin.

" Nyebelin."

" An."
suara seseorang memanggil Anya di sebrang jalan.

Anya menyipitkan matanya dan menilik siapa orang yg memanggilnya.

Lelaki dengan setelan serba hitam itu pun menghampiri Anya.

" kak Vero."

berbeda dengan Anya yg tersenyum senang melihat vero datang, Alvin memasang sikap waspada pada wajah yang ia kenal itu.

***

Alvin tidak pernah mengira jika Vero akan ada disini. duduk bersamanya dan Anya.

Kedatangannya membuat mood Alvin langsung lenyap begitu saja, berganti dengan rasa curiga. Kenapa Vero bisa ada disini ? Apa Anya yang memberitahunya ?

pemikiran itu terus berkecamuk di kepalanya.

" ayo kak, minum dulu. pasti cape." Anya memberikan segelas lemon dingin untuk Vero.

Alvin mengernyitkan dahinya tak mengerti, kenapa Anya memanggilnya 'kak' sejak kapan mereka cukup akrab seperti ini.

" makasih An." Vero meminumnya.

" kamu juga, nih minum." Anya memberikan teh hangat pada Alvin."

" cuman teh ?" tanya Alvin mengangkat sebelah alis nya.

" iya, biar wajah kamu gak kaku kaya es gituh, makanya harus di siram pake air hangat. Biar meleleh."

Hampir saja Vero tertawa jika saja dia tidak sadar posisinya, jadi dia hanya bisa menahan tawanya.

Alvin merasa dikerjai, di cuaca cerah seperti ini yg dirasa cukup terik, dia harus meminum teh hangat. Dan Vero meminum lemon dingin yg terlihat lebih menyegarkan dari pada teh ini.

" aku cape. Mau kekamar."

Anya cuek saja, tidak ada tanggapan apapun darinya.
" ngambek tuh "

" biarain aja, dia mah emang gitu orang nya." jawab Anya sekenanya.

" An, gak jalan-jalan ?"

' kemana ?"

" namanya juga liburan kan, kenapa gak jalan ?"

" Alvin mana mau jalan sama aku. manggil aku aja kalau gak di paksa ibu, gak akan mau." Anya melirik vero sekilas. " hubungan kita emang gak sebagus itu." Anya menyesap lemon nya.

" ya udah, sekarang kan ada aku. kita jalan aja gimana ?'

"oke. kakak gak istirahat dulu emang ?"

" emmmmm,,,,,,,, ya nanti setelah aku istirahat."  tidak ada percakapan lagi setelah itu. keduanya menuju kamar masing-masing.

Vero membuka isi tasnya dan langsung mandi. ia lelah, tapi dia hanya bisa sebentar disini. Kalau tidak sekarang kapan lagi dia bisa liburan dan akan berduaan saja dengan Anya.

Meskipun dia juga tidak tahu kalau Anya liburan dengan Alvin. Pantas saja Alvin tidak mengatakan apapun padanya perihal cutinya.

rupa nya dia pergi dengan Anya.

melihat tatapan Alvin, sudah di pastikan dia akan memarahinya jika saja tidak ada Anya. Tapi peduli amat. itu urusan nanti. Urusan sekarang adalah, menemani Anya berlibur.

Tok..tok..tok...

Tok...tok...tok...

"Sebentar " Vero segera membuka pintu kamarnya, meski ia belum memakai pakaian lengkap.

" cih, kirain siapa ?" Vero menatap tenang Alvin yg bersedekap di hadapannya. Baginya Alvin tidak terlihat menakutkan meski saat marah, paling dia hanya akan memberikan tatapan mematikan dan bicara seiritnya.

Seperti sekarang ini.

Keduanya masih tetap saling menatap tanpa berkedip hingga beberapa detik, kemudian Alvin menghembuskan nafasnya dan langsung masuk ke dalam kamar Vero, tanpa di persilahkan.

" apa yg kau lakukan ?"

" seperti yg kau lihat, aku baru saja selesai mandi." Jawab Vero. Ia mengenakan kaos berlengan pendek yg terlihat pas di badannya.

" kau tau betil maksud ku."

" memang kau pikir apa yg akan aku lakukan ?" Vero balik bertanya.

" jangan mengacau Ver." Alvin memberi peringatan.

" memangnya apa yg akan aku lakukan ?" Tidak ada jawaban dari Alvin dia hanya memandang lurus Vero. " kenapa kau terlihat seperti suami yg takut istrinya direbut ?"

Alvin membuang muka.

" dengarkan aku. Aku tidak ingin kau mengacau saat aku dengan An-"

" bukankah kau tidak menyukainya ?" Potong Vero.

"Cih." Alvin tersenyum. Lalu menepuk pundak Vero." Tentu kau tau jika aku sangat tidak menyukainya."

" kalau begitu tidak masalah jika aku mendekati nya bukan ?"

"...."

" sudah aku katakan. Aku tertarik dengan Anya. Dan kau tidak sedikit pun menolak, saat aku mengatakan akan mendekatinya."

Alvin tidak bisa berkata. Memang benar, jika dia tidak menyukai Anya, tapi tidak dapat di bohongi juga jika dia tidak suka melihat Anya dengan lelaki lain.

" aku katakan padamu. Selama Anya didekatku, dia tanggung jawabku." Alvin menatap mata Vero tanpa berkedip. Semua yg dikatakannya syarat akan peringatan.

" tidak masalah. Karena yg akan menentukan adalah Anya, bukan kau." Vero balik menatap Alvin tanpa rasa gentar sedikit pun.

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu kamar Vero menyadarkan keduanya. Alvin memasang wajah waspada pada pintu yg terus di ketuk itu.

Vero menyungginglan senyum kecut. Melihat Alvin ketakutan seperti ini sangat menyenangkan.

Tapi sekarang bukan waktunya untuk menikmati pemandangan langka di hadapannya.

Masih ada yg ingin dia lakukan di sini. Dan itu lah yg menjadi tujuannya datang ke Bali menyusul Anya. Hanya untuk menghabiskan waktu dengan nya.

" kak. Udah tidur ?" Suara Anya terdengar di balik pintu.

Alvin segera menenggelamkan tubuhnya di  dalam lemari .

" tunggu lah."

Alvin menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Vero berjalan, membuka pintu dan mempersilahkan Anya masuk.

" udah mandi ?"

" emmph"

" jadi jalan nya ?" Tanya Anya memastikan kedatangannya.

" oke. Aku pake baju dulu. Kamu tunggu aku disini."

" ya."

Alvin membuka sedikit pintu lemari agar bisa melihat Anya dan apa yg dia lakukan.

Ternyata dia hanya duduk dengan riang seperti itu.

Jika dipikir-pikir, Anya memang terlihat riang saat Vero datang.

'Apa dia menyukai nya ?'

◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇

Bersambung ya .. di part selanjutnya.

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 246K 41
just Brothership, Not BL / Homo Alvian namanya, bocah 15 tahun yang tiba-tiba terbangun di tubuh bocah 10 tahun, si kecil dengan mulut pedas nya yang...
45.8K 2.2K 11
Sebuah lagu lawas yang berjudul setangkai Anggrek Bulan menyatukan 2 benci menjadi 1 cinta.
959K 33.9K 34
2 orang yang tidak saling mengenal terpaksa duduk di kursi pelaminan untuk menggantikan kakak mereka yang kabur tanpa penjelasan 12 Desember 2019 s/d...
17K 1.3K 2
"Ma... Bila tempatku berpijak tidaklah sejajar dengan saudaraku yang lain. Tolong jangan anggap aku gagal." _Lio