KANAYA

By r_whyki

6.1K 4.1K 2.2K

Bella Kanaya putri , pindah ke kota baru membawanya bertemu dengan orang-orang yang merubah hidupnya . Di kot... More

1+perkenalan
2+perkenalan
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

18

134 99 42
By r_whyki

Matahari yang mulai tenggelam membuat cahaya di sepanjang jalan berubah menjadi jingga . Sungguh tidak akan ada yang tidak menyukai cahaya ini bukan ? Termasuk Bella .

Ia bahkan menurunkan kaca mobil dan menikmati cahaya jingga matahari mengenai langsung wajahnya . Sinar yang begitu membawa kedamaian .

Rendi yang melihat Bella tersenyum manis ke arahnya , ia menyukai wajah Bella yang terkena sinar jingga mentari. Ini ketiga kalinya baginya mengantarkan Bella , sungguh wajahnya mungkin nampak biasa saja tapi hatinya tidak bisa diam sekarang .

"Waaahhh burung " ucap Bella saat melihat serombongan burung yang akan pulang ke sangkarnya .

"Kenapa kamu sesuka itu ke burung ?" Tanya Rendi .

"Aku bukanya sesuka itu ke burung , tapi selama aku di Jakarta aku jarang melihat burung seperti itu ,"

"Kalau aku di Surabaya aku selalu pulang saat burung-burung itu pulang , hahaha dan sampai rumah aku selalu di omeli bunda karna pulang terlalu sore ," ucap Bella .

Rendi yang membayangkan wajah Bella yang di omeli bundanya pun ikut tertawa . Entah kenapa tiba-tiba tangannya bergerak untuk mengelus rambut Bella . Sontak itu membuat Bella yang tengah melihat luar harus menoleh .

Rendi benar-benar salah tingkah sekarang , dia berdehem untuk menyembunyikan salah tingkahnya .

"Ada daun di rambutmu tadi ,"
"Mana ?"

Alasan tak masuk akal , bagai mana bisa ada daun di rambut Bella saat mereka berada di mobil yang tertutup .

"Sudah hilang ,"

Sudah cukup salah tingkahnya , Rendi kembali fokus pada jalannya .

Tak buang waktu lama untuk sampai di halaman rumah mewah milik Bella , karna memang sepanjang perjalanan mereka habiskan untuk mengobrol dan bercanda hingga membuat waktu tak begitu terasa .

"Mampir yok kak ," ucap Bella .

"Nggak per..."
"Apanya yang nggak perlu ?"

Ucapan Rendi terpotong oleh suara bunda Bella , bunda memang memiliki kebiasaan akan menunggu Bella pulang di depan pintu kalau Bella telat pulang , maklum kekhawatiran seorang ibu lebih kuat dari lada apa pun kan .

"Assalamualaikum Tante "ucap Rendi menyalami tangan bunda Bella .

"Waalaikumsalam , masuk yuk mau magrib ini ga baik pulang magrib-magrib ," ucap bunda Bella .

"Ohh iya Tan ,"

Akhirnya Rendi mampir ke rumah Bella , ia tak enak jika menolak perkataan bunda Bella .

Baru saja memasuki rumah tersebut , Bella sudah di sambut suara anak laki-laki yang baru saja selesai belajar .

"Kak bellaaaa...."

"Ya ampun Dino kebiasaan , Kaka mau jatuh nih " ucap Bella saat Dino melompat ke pelukan Bella , tapi untungnya ada Rendi yang berdiri di belakang Bella dengan sigap membantu Bella .

"Hehehe maap kak , oh iya kak Bella kok lama cihh , tadi kak Langga kecini nungguin Kaka , tapi kakak lama ,"

"Rangga ? Ngapain dia kesini ?"

Dino hanya menggedikkan bahunya karna memang tak tau alasan Rangga menghampirinya .

"Kalian pasti bertengkar lagi kan ?" Tanya bunda .

"Bundaa , bunda bilang deh ke Rangga buat maafin Bella . Rangga itu batu banget Bun ,"

"Sudah-sudah nanti bunda bilangin , kamu mandi terus makan . Oh iya ren , kamu mau mandi juga , kayaknya masih ada baju Rangga di sini ," ucap bunda Bella .

Sedekat itu Rangga sama Bella , pikir Rendi . Ia bahkan nampak seperti tengah melamun .

"Kak ren ," ucap Bella saat melihat Rendi diam saja .

"Ha oh iya Tante makasih ,"

Setelah Bella mengantar Rendi ke kamar tamu ia pun meninggalkannya dan melanjutkan aktivitas .

Makan malam kali ini berbeda di kediaman Bella , karna ada Rendi yang ikut makan malam . Rendi bahkan terlihat sudah akrab dengan Dino adiknya Bella .

Suasananya pun lebih ramai , selain ramah Bella kini tau kalau Rendi begitu menggemaskan saat menanggapi celotehan adiknya . Dirinya bahkan memandang Rendi hingga bunda Bella yang melihat itu pun menatap putrinya .

Bunda Bella menyenggol bahu Bella hingga membuat nya tersadar dan itu sukses membuat Bella salah tingkah .

"Rendi makasih ya udah nganterin putri om ." Ucap papa Bella .

"Iya sama-sama om ."

"Tapi ya , ini perasaan papa aja atau gimana ya ?"

"Kenapa pa ?" Tanya Bella .

"Wajah Rendi ini kayak mirip Rangga nggak sih ?"

Bunda dan Bella kini tengah menatap Rendi yang terlihat biasa saja oleh ucapan papanya Bella . Ini bukan pertanyaan pertamanya , tapi setiap orang yang baru kenal dengan Rangga dan Rendi selalu berpikir seperti itu .

"Itu perasaan om aja kayaknya ." Ucap Rendi .

"Emm iya kali ya ."

⚫⚫⚫

Pelajaran bahasa Indonesia jadi pelajaran membosankan bagi Bella dan Mitha , entah keberapa kalinya mereka menguap . Mungkin jika jam tangan yang di pakai Mitha bisa ngomong , dia akan berkata "stop menatapku , ini tidak akan berjalan cepat jadi berhenti menatapku ."

Begitu lah mungkin , Mitha berkali-kali melihat ke arah pergelangan tangannya yang ada jam tangannya .

"Kapan ini akan berakhir ," ucap Bella .

"Bell lihat kurang satu menit lagi ,"

"Hah beneran liat ,"

Bella dan Mitha kini tengah serius menatap jam tangan iku mengikuti setiap jarum jam yang bergerak dan yah tepat di detik lima terkahir Bella dan Mitha menghitungnya .

"Lima ...
Empat ...
Tiga...
Dua...
SATUUUU...."

Tepat setelah mereka mengucapkan angka satu suara bel istirahat langsung berbunyi , guru bahasa Indonesia yang akan memarahi Bella dan Mitha pun di urungkan karna seluruh siswa juga langsung berhamburan ingin istirahat .

Setelah membeli dua cup es krim di kantin Bella dan Mitha berniat akan memakannya di taman . Langkah mereka melambat kerumunan siswa-siswi di depan mading baru .

Bella dan Mitha yang juga ingin tahu pun ikut melihat Mading itu . Di papan itu terdapat satu lembar brosur yang berisikan seleksi paduan suara SMA Nusa Indah .

"Seleksi ?"

Bella dan Mitha kembali menatap brosur tersebut dan yahh mata Mitha membulat dengan senyuman yang mengembang saat melihat nama seseorang yang tercantum di brosur itu .

"Bel kita harus ikut !" Ucap Mitha .

Bella menatap Mitha sejenak lalu kembali memakan es krim di tangannya dengan santai dan melenggang dari tempat itu .

"Bella kita harus daftar sekarang ayo !!" Ucap Mitha .

"Lo aja , gue ga bisa nyanyi ."

"Yahh ga seru kalo gitu ,"

"Emang kenapa sih Lo tiba-tiba pengen ikut seleksi itu ?"

"Lo tau ternyata yang main piano di paduan suara itu kak Rendi !" Ucap Mitha

Bella menatap Mitha sejenak , hanya karna kak Rendi Mitha mengajaknya ikut seleksi ini , pikir Bella. 

"Lo kalau cuma mau ketemu kak Rendi , sekarang juga bisa kalik nggak usah ikut gitu-gituan "

"Ihh Bella Lo nggak peka banget sih , maksut gue ya kapan lagi cobak ngeliat kak Rendi main piano pasti keren banget bel ,"

Bella nampak memikirkan ucapan Mitha , Bella bahkan menghela nafas pasrahnya demi temanya dia harus menuruti Mitha .

"Oke gue ikut , tapi kalau nggak lolos jangan salahin gue ,"

"Siapp Bu boss" ucap Mitha dengan tangan seperti sedang hormat .

"Tapi mith Lo beneran bisa nyanyi kan ?"

"Lo liat aja nanti , Lo pasti langsung ngefans gue ."

Mitha menarik tangan Bella menuju ruangan yang memang sudah di siapkan pengurus paduan suara .

Di depan ruangan tersebut sudah banyak siswa yang antri , bahkan antrian ini terlihat di dominasi murid perempuan . Ada yang melatih vokalnya ada yang merapikan dandanan nya .

Astaga ini hanya seleksi sekolah kenapa mereka lebay , pikir Bella saat melihat siswi yang merias wajahnya .

"Mith Lo bener bisa nyanyi kan ?"

"Tenang aja , gue bisa kok .... Mungkin "

"Apa ??"

"Udah deh bel , Lo liat antrianya udah mulai sedikit ."

Entah sudah berapa menit mereka menunggu , tapi kini Mitha dan Bella sudah ada di di antrian terdepan .

"Selanjutnya isi ini dulu terus masuk ya ." Ucap siswa senior tersebut .

Mitha mengisi formulir itu terlebih dahulu karna memang dirinya yang akan masuk kedalam duluan .

Setelah mengisi Mitha memberikan formulir tersebut Mitha masuk ke dalam ruangan tersebut . Disana sudah ada beberapa guru dan siswa , termasuk Rendi juga . Sebenarnya Mitha sedikit kecewa saat melihat Rendi hanya duduk di depannya , ia kira Rendi akan memainkan piano .

Tapi itu tak membuat Mitha putus asa , ia mengambil nafasnya dalam-dalam agar tidak gugup. Ia berdiri di tempat yang sudah di siapkan .

"Ayo nyanyi , terserah mau nyanyi lagu apa saja ." Ucap salah satu siswa di sana .

Mitha mengambil nafasnya lalu ia mulai menyanyi dengan mata yang tertutup .

"DENGAAANNNN SELURUUUUHHH ANGKAAASA RAYA MEMUUUUJI ...."

katakan saja Mitha cewek pemberani , dirinya tau suaranya tak dapat di katakan bagus . Tapi lihatlah dia dengan PD nya menyanyi di depan banyak orang , dengan suara cemprengnya itu .

Sontak itu membuat seluruh orang yang berada di dalam ruangan tersebut tertawa terbahak-bahak , dan Mitha yang masih fokus pada nyanyinya yang cempreng itu .

Bella yang tengah mengisi formulir itu pun mendengar suara orang tertawa , ia ingin melihat tapi pintu ruangan di tutup . Tapi tiba-tiba ada seseorang yang keluar dengan wajah yang masih tertawa .

Mata Bella melihat dari depan pintu , Mitha tengah menyanyi dengan semua orang menertawakannya . Bella menerobos masuk meski sempat di larang .

Ia melihat semua orang tengah tertawa terbahak-bahak termasuk Rendi yang juga ikut tertawa , pandangan Bella berpindah melihat Mitha yang menyanyi dengan suara cemprengnya dan mata yang tertutup .

Ia tak bisa melihat temannya tengah di tertawa kan seperti ini . Bella berjalan ke tempat Mitha berada , Bella menarik Mitha pergi dari sana hingga membuat Mitha kaget dan membuka matanya .

Mitha justru menolak di ajak pergi oleh Bella , entahlah apa yang di pikirkan gadis itu .

"Bel ada apa ??"

"Ada apa kata Lo !! Lo nggak liat Lo di tertawakan satu ruangan !"

Pandangan Mitha kembali mengamati seluruh ruangan , benar kata Bella seluruh orang termasuk Rendi sedang tertawa . Astaga apa seburuk itu ia bernyanyi dan kenapa dirinya tak sadar , pikir Mitha .

Bella kembali manarik Mitha dan pergi dari ruangan tersebut . Itu pun tak luput dari pandangan Rendi , ia melihat Bella dan Mitha yang pergi begitu saja dari ruangan ini membuat dirinya merasa bersalah . Apa itu berlebihan pikir Rendi .

Bella dan Mitha berada di taman biasanya , Mitha malu jelas lah . Melihat bagaimana dirinya menyanyi dengan suaranya yang benar-benar rusak dan di tertawakan semua orang .

"Lo bohong mith ," ucap Bella .

"Kata Lo , suara Lo bisa di andalkan tapi ini malah ."

"Iya gue juga bingung kenapa suara gue bisa jelek gitu ya ," ucap Mitha dengan bercanda .

Bella melihat Mitha yang nampak santai meski sudah di permalukan .

"Heem Lo bener suara Lo jelek , tapi Lo hebat !" Ucap Bella .

"Hebat ?"

"Iya Lo hebat , gue masih ga percaya gue punya temen yang sepd Lo , ajarin gue dong ," ucap Bella .

Mitha dan Bella pun saling pandang dan tersenyum .

"Oke gue ajarin mau nyanyi apa emangnya ,"

" Astaga Mitha bukan nyanyinya ,"

Mereka pun tertawa bersama tanpa memikirkan hal yang sudah terjadi . Mereka bercanda seperti memang tidak ada masalah .

Hingga seseorang yang dari tadi mendengarkan obrolan mereka pun berdehem hingga membuat mereka menolehkan kepala .

Rendi , dia menyusul Mitha dan Bella karna dia merasa sedikit bersalah . Niatnya ingin langsung meminta maaf , tapi saat mendengar obrolan mereka Rendi jadi tertarik mendengarkannya .

"Kak Rendi ? Ngapain disini ?" Tanya Bella .

"Aku mau ngomong sama Mitha ,"

Lima kata yang dapat langsung membuat Mitha tersedak liurnya sendiri , yah sebegitu kagetnya dirinya .

"Maaf ya tadi udah ngetawain kamu , sumpah aku nggak bermaksud menertawakan kamu kok , tapi di ruangan itu dari tadi memang tidak ada yang lucu , dan saat kamu datang dan bernyanyi suasana berubah . Kamu benar-benar menghibur mith ."

"WOAAAHHH TIGA LIMA KATA BELL !!"

Aneh bukan , tapi itu lah Mitha . Menurutnya ini momen langkah Rendi berbicara panjang lebar padanya . Meski bukan pertama kalinya berbicara , tapi ini ucapan paling panjang Rendi pada Mitha . Dan jangan tanyakan jantung Mitha , aku rasa sebentar lagi dia butuh jantung cadangan .

"Mith kok jadi ngitungin kata sih ," ucap bella pada mitha .

"Astaga maaf kak , maksut aku ehh gimana tadi ??"

"Hahaha kamu ini lucu ya ternyata ."

Bukanya menjawab , Mitha malah memegangi kedua pipinya dan menatap Bella .

"Bell , kita harus beli es batu !"
"Apa lagi mith ?"
"PIPI GUE KEBAKAR !!"

Yah benar hanya karna Rendi mengucapkan dirinya lucu , kedua pipi Mitha langsung bersemu merah . Kalau orang jatuh cinta memang gitu ya , di bilang lucu aja udah kebakar apalagi kalo di balas perasaanya , bisa meledak mungkin .

"Hahaha udah-udah ya capek aku ketawa dari tadi . Oh ya sekali lagi aku minta maaf ya ,"

"I...iya ga...gak papa kok ," nahkan gagap sekarang .

"Ya udah aku balik ya , dan yah makasih udah ngehibur ," ucap Rendi dengan mengelus rambut Mitha sebelum kembali .

Siapa pun tolong Mitha , kakinya seperti jeli saat Rendi mengelus rambutnya dan tersenyum sangat manis padanya . Bahkan Bella di sampingnya dengan sigap menahan tubuh Mitha agar tidak jatuh .

"Astaga Mitha gitu aja mleyot , gimana kalau udah jadian cobak ,"

"Bisa jadi bubur kalik kaki gue ,"

"Huuu... ABG lebayy ," ejek Bella. 

"Ihh dari pada Lo ABG jomblo ,"

"Dihh belom jadian juga udah ngatain orang jomblo ,"

"Gue bisa kok jadian sama kak Rendi ,"

"Nggak mungkin wleee...."

Dan terjadilah kejar-kejaran , selama kejar-kejaran tak pernah sekalipun ejekan terhenti dari mulut mereka .

Terkadang ejekan memang sedikit menyakitkan , tapi percayalah jika itu sahabat mu yang melakukannya itu akan terasa hal paling membahagiakan .

Nyatanya memang itu yang membuat persahabatan jadi indah , bener nggak ?

_______________________________________________

To be continue gaiss
💜💜💜
.

Tips biar hati gak gampang mleyot dong:(
Baru di senyumin aja udah mleyot , dasar hati lemah . 

Jangan lupa vote loh...
Janji loh...

Continue Reading

You'll Also Like

657K 19.2K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
761K 21.5K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
1.7M 72.7K 51
"Jangan deket-deket. Mulut kamu bau neraka-eh, alkohol maksudnya!" Ricardo terkekeh mendengarnya lalu ia mendekatkan wajah mereka hingga terjarak sat...
494K 23.9K 42
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] Cerita sebagian diprivate🚫 -Tak mungkin untuk bersama. Namun, terlalu indah jika bersama. *** Ravin Saga Samudera, ber...