TEARS (BLACKPINK) ✔

By yaraaynd

54.7K 4.3K 137

KENANGAN memang sulit disingkirkan apalagi dilupakan, penyesalan yang tak ada akhirnya, perjuangan mengikhlas... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
33
Epilog

32

1.4K 96 12
By yaraaynd

H-20

Setelah tertangkapnya kai dan hanbin beberapa hari lalu dan polisi pun membebaskan jiyong juga seokjin yang sempat dituding yang tidak tidak, jiyong yang tau jika sebenarnya kai dan hanbin bersaudara dan mereka hanya menginginkan harta dari keluarga kwon, jiyong kini murka terlebih pada Kim siwon appa dari kai dan hanbin, bagaimana tidak siwon yang notabenya adalah sahabat jiyong itu membiarkan kedua putranya itu menganggu keluarganya dengan alasan tak tau apapun, jiyong begitu geram dengan tingkah laku siwon yang seakan menganggap masalah ini mudah

"Siwon-ssi aku tau kau orang yang baik, namun orang baik taakan membuat anaknya melakukan hal buruk terlebih kita sudah lama saling mengenal" ucap jiyong yang kini tengah berdiri dengan lengan berada di kedua sisi pinggangnya sembari menatap siwon tajam

"Kita ini sahabat jiyong, dengan masalah seperti ini kau tega memasukan anak sahabatmu kedalam penjara?" Ucap siwon memelas

"Ini bukan masalah kecil tuan siwon, apa anda mendengar yang polisi katakan? Rencana pembunuhan! Pembunuhan! Penghancuran barang bukti! Dan yang dia lakukan kemarin di kantorku? Pelanggaran uu tentang keuangan! Penggelapan dana! Pemitnahan dan----"

"Cukup! Kau memang sahabat yang buruk jiyong-sii!" Siwon bangkit lantas pergi meninggalkan jiyong yang masih berdiri dihadapannya

Brukk..

Pintu kerja jiyong ditutup sangat keras oleh siwon, dan membuat jiyong hanya berdecih

*****

"Lisa-ah, kau dimana? Hiks"

Rose sedang menangis di apartment nya ditemani oleh jisoo, ya! Sejak kebusukan hanbin dan kai terbongkar lisa menghilang entah kemana dan itu membuat rose dan jisoo bersedih sepanjang malam

"Sudahlah chaeng-ah, segeralah tidur besok kita cari lisa kembali, nee?" Ucap jisoo menenangkan

Rose tidak tidur semalaman karna dia selalu memikirkan lisa, apa lisa pergi lagi? Dia meninggalkanku lagi? Itu yang selalu rose pikirkan, ia tak mau lisanya itu kembali pergi, jujur rose pun belum ikhlas jika lisa pergi kembali

"Eonnie, ini sudah hari ke tiga tapi hiks... Lisa belum kembali hikss..."

"Eonnie yakin lisa akan kembali chaeng" jisoo mengusap lembut kepala rose

Diapun sama khawatirnya dengan rose, tapi jika dia sama seperti rose mungkin taakan ada yang bisa menjadi tempat bersandar bagi sahabatnya itu jadi jisoo lebih memilih memendam rasa takut dan khawatirnya itu sendiri

Disisi lain...

Ini sudah malam dan jennie sekarang seperti orang gila dia berjalan kaki dengan penampilan yang jauh dari kata baik, sedari siang ia mencari lisa hingga mungkin daerah hannam dong sudah ia kuras namun hasilnya nihil, jennie kini mendudukan tubuhnya di sebuah halte yang mulai tak terlihat seorangpun berada disana kecuali dirinya wajahnya lesu, tatapannya kosong rasa penyesalannya begitu keras menghantam dirinya, mungkin ini penyesalannya yang paling dalam ia ingin menangis namun air matanya sudah tak keluar lagi, dering telpon dari orang orang yang mengkhawatirkannya ia abaikan begitu saja bahkan tadi ia sempat ingin membuang handphone nya ke sungai han

*****

Hari berlalu begitu saja, ini hari ke 13 lisa menghilang tanpa meninggalkan jejak bagi sahabatnya, yang artinya hanya tinggal 10 hari lagi waktu lisa berada disini, jennie sudah kepalang gila sekarang setelah beberapa hari lalu ia mengelilingi hannam dong dengan berjalan kaki ia kini tak mau beranjak dari apartment rose ia kekeh ingin tetap disana sampai lisanya kembali terlebih jennie sudah beberapa hari tak makan, rose yang tadinya sudah bisa menerima kini ia harus merasa hatinya berat kembali, sebagai sahabat yang baik rose mulai mengkhawatirkan eonnie nya itu ia mulai menangis kembali, dan hanya jisoo sekarang yg masih kuat dalam pendiriannya yaitu dia mempunyai tugas untuk menguatkan kedua adiknya itu, meski sebenarnya jika sedang dikamar mandi sendiri jisoo juga sebagai manusia terlebih perempuan sama tak bisa menahan air matanya, rasa khawatir terhadap dua adiknya dan perasaan yang tak ingin kehilangan lisa semua bercampur apalagi dengan dia menahan semua kesakitan itu akan membuatnya semakin tak bisa mengendalikan diri dan bisa saja membuatnya makin tersiksa

"Lisa-ah lisa-ah lisa-ah" gumam jennie dengan kepala sudah tertunduk lesu pada meja makan

Beberapa botol soju terlihat betebaran di apartment rose pagi ini, jennie dan rose sudah tak bisa mengendalikan kewarasaannya tadi malam mereka menegak hampir empat botol per orang, untung saja jisoo dengan sadar langsung membanting bantingkan soju yang tersisa agar tak lagi diminum dua lalat itu

"Ya! Jennie eonnie ini salah mu, jika kau tak membentaknya mungkin dia taakan pergi!" Rose menggerutu dengan nada tinggi

"Mian chaeng aku tak sengaja, dianya saja baperan! Aish dasar lalisa bodoh!" balas jennie yang juga berteriak

"Lisa-ah jika kau kembali janganlah kau dekati eonnie mu yang kurang ajar ini" ucap rose sembari menunjuk nunjuk tembok disisinya

"Yak! Itu taakan terjadi chaeng!" Bentak jennie

Jisoo yang melihat drama itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya, ia malas bergabung dengan dua ubi jalar ini, cukup dua sahabatnya saja yang gila tidak dengan jisoo, jisoo menghela nafas kasar setelah pikirannya kini mengingat lisa kembali

"Pabo kau dimana? Bahkan ini belum genap 100 hari" gumam jisoo

Namun sedetik kemudian jisoo dikagetkan dengan rose yang tiba tiba menepuk bahunya lalu rose chipmunk gila ini memuntahi bajunya yang baru ia ganti

"Ya! Park chaeyoung sadarlah!" Jisoo berteriak dan mengguncang guncang pundak rose namun malah dibalas dengan cengiran bodoh

*****

Hari berganti malam, terlihat hanbin sedang berada di kamar mandi tahanan dia sedang mencuci wajahnya

Dip

Lampu kamar mandi itu mati tiba tiba, membuat hanbin langsung tersentak melihat kanan kiri, ia lantas beranjak setelah mengelap wajahnya dengan handuk, namun saat berbalik

"Annyeong hanbin-ssi" ucap lisa sambil menampilkan tatapan mematikannya

Hanbin lantas membulatkan matanya, dia mematung seakan tubuhnya ditahan sesuatu kakinya mulai gemetar hebat dan itu sangat terlihat oleh lisa

"Ada apa denganmu hanbin-ssi hahahaha" lisa perlahan mendekati hanbin

Kaki hanbin perlahan mundur saat lisa semakin mendekat padanya hingga tubuh hanbin mencapai tembok dia kemudian luruh kelantai dengan tangan yang masih tremor kkk

"Kau! Pergi! Aaaaaa"

"Kenapa? Kau telah membunuhku bukan? Apa itu tak cukup untukmu?  Dan ingin menyakiti ketiga eonnieku? Tapi aku minta maaf padamu semuanya tidak seperti keinginanmu, dan kau hahahahahaha

Tawa lisa sungguh nyaring ditelinga hanbin hingga dia menutup kedua telinganya dengan tangannya

Kau malah berakhir disini bersama kakak mu" lisa mendekatkan wajahnya pada wajah hanbin

"Pergi sialan! Kau pergiiiiiiii! Aaaaaaaaa" hanbin menyembunyikan wajahnya dikedua dengkulnya dengan tangan yang masih menutup telinga, kakinya bergerak tak karuan karna takut

Brakk...

Pintu kamar mandi terbuka, terlihat dua orang penjaga langsung memegang hanbin yang masih ketakutan dan setengah berteriak, hanbin menunjuk nunjuk kearah depan

"Usir dia dari sini kumohon usir diaa" teriak hanbin

"Yak! Tenanglah" kedua penjaga itu menyeret hanbin keluar dari kamar mandi

"Kurasa kau salah masuk ruangan, harusnya kau dikurung dirumah sakit jiwa saja" gerutu Salah satu penjaga yang melihat hanbin menunjuk2 kedepan yang tak terlihat ada siapa siapa

Namun terlihat lisa masih berdiri ditempatnya dengan senyum smirk yang ia tampilkan sejak tadi

*****

H-9

Sinar mentari sudah menerobos kedalam rumah, terlihat sesuatu masih terbungkus rapi oleh selimut hanya terlihat beberapa helai rambut yang keluar dari balik selimut itu, sepasang kaki dan tangan terlihat keluar dari sana menandakan adanya pergerakan dari bawah selimut, gadis bermata kucing bangun lalu mendudukan dirinya, dia mengucek ngucek matanya yang terasa perih dan kepalanya kini sangat pusing, awh apa yang dilakukan aku semalam itu yang dia pikirkan

Dia mulai menajamkan penglihatannya, saat jennie hendak beranjak berniat ingin pergi ke kamar  mandi ia dibuat sangat terkejut dengan seseorang tengah tidur sambil  menatapnya

Lisa! Itu lisa! Lisa terlihat tersenyum sambil mendudukan dirinya dan menatap jennie lekat, jennie hanya mematung tak bergerak sedikitpun membuat lisa yang tengah menatapnya itu tertawa renyah melihat wajah bantal jennie yang dimata lisa sangat menggemaskan

"Ada apa dengan tatapan itu eonnie?"

Jennie tersentak saat lisa bersuara, suara yang selama ini ia rindukan dan tentunya pemilik suara yang selama ini ia cari ternyata disini, jennie tak bisa lagi menahan rasa bahagianya ia lantas langsung menubruk lisa hingga mereka terjungkal diatas kasur

"Lisa-ah mianhae" jennie menangis sekencang kencangnya didalam pelukan lisa

"Jangan menangis eonnie aku ada disini" ucap lisa sambil membetulkan posisi mereka yang tadinya tiduran kini menjadi duduk dan saling menatap

"Kau! Kau jahat! Jangan kau berani meninggalkan ku lagi, aku sungguh minta maaf karna membentakmu pasti aku sudah gila saat itu lisa" kata jennie yang berbicara tanpa jeda

Lisa tersenyum tipis melihat kecerewetan eonnie nya itu kembali bisa ia lihat, namun sedetik kemudian lisa membuang nafasnya kasar

"Aku sudah memaafakan mu eonnie jangan khawatir" ucap lisa sambil mengelus rambut jennie

"Tapi untuk ucapanmu yang pertama kurasa aku tak bisa menepatinya"

"Wae?" Jennie yang tadinya sangat bahagia kini wajahnya berubah menjadi sedih

"Kita sudah berbeda eonnie aku bukanlah lisamu yang dulu lagi" lisa masih tetap mempertahankan senyumnya didepan jennie meskipun dihati yang paling dalamnya ia sudah mulai menangis

Air mata jennie mulai naik matanya memerah kini, lisa tau beberapa detik lagi air mata itu akan turun lisa sangat benci ketika melihat orang orang yang ia sayangi menangis terlebih menangisinya, dan benar setetes air mulai jatuh dari mata jennie dengan sigap lisa lantas menyeka air mata jennie dengan ibu jarinya, dengan sekuat tenaga pula lisa mengeluarkan tenaganya untuk bisa bersentuhan dengan wanitanya itu meskipun ia tahu bahwa itu akan meninggalkan bekas memar ditubuhnya

"Kau jangan khawatir eonnie, beberapa hari kedepan aku akan terus menempelimu layaknya permen karet, bahkan aku akan menempelimu hingga kau muak ehe" ucap lisa

Sejujurnya jennie sedih, namun ia ingat jika dia seperti ini terus lisa taakan pernah pergi dengan tenang dia pasti akan selalu tersiksa, jennie memasang senyum semanis mungkin pada lisa meski itu senyuman palsu dan wajahnya masih dipenuhi dengan air mata yang mengalir

Hari sudah semakin siang, jisoo jennie rose dan lisa sedang duduk melingkar diruang tengah apartment rose, mereka berempat sudah sepakat akan menginap di apartment rose beberapa hari kedepan karna lisa sudah kembali, dan sekarang mereka sedang merencanakan sesuatu yang menyenagkan untuk mereka lakukan beberapa hari kedepan dan ini adalah ide rose, sebelumnya setelah lisa menemui jennie dikamarnya lisa beranjak pergi ke kamar rose dan apa reaksi manusia chipmunk ini? Ia menghujami lisa dengan banyak ciuman samapai lisa kewalahan hingga terkapar lemas beda dengan jisoo karna lisa lebih dulu menemui jisoo dibanding jennie dan rose dan lisa dihadiahi omelan serta umpatan dari jisoo sang kakak paling tua bahkan sembari mengumpat pada lisa jisoo tak henti hentinya menangis

"Kita akan mulai dari besok, hari ini kita bermalas malasan saja di rumah oke" ucap rose yang langsung diangguki ketiga sahabatnya itu

Dan hingga hari ini berakhir mereka hanya duduk bersantai atau sekedar rebahan sambil menonton televisi

*****
H-8

Jisoo, jennie rose dan lisa sepulang dari kampus langsung terjun untuk menuntaskan serangkaian petualangan yang mereka buat kemarin, dan untuk hari ini mereka pergi ke pantai untuk mengenang masa masa indah mereka dahulu dan tentu saja ini permintaan si bungsu, lisa selalu merengek ingin kepantai, setelah sampai mereka lantas langsung menghampiri bibir pantai untuk menyaksikan mata hari terbenam sekaligus angin pantai yang menyejukkan

Rose merentangkan kedua tangannya diikuti dengan lisa disampingnya, jennie dan jisoo yang ada dibelakang mereka terlihat beribisik bisik dan mereka kini mulai merangkak perlahan kearah air dan

Byurr...

Tiba tiba air menghantam wajah rose dan lisa yang tengah terpejam, membuat si yang punya tersentak lalu menutup wajahnya dengan tangan mereka

"Yak! Kim jisoo! Kwon jennie!" Teriak rose yang lantas membuat jennie dan jisoo lari terbirit birit

"Yak! Lalisa! Kenapa kau hanya diam, ayo kejar mereka" rose mengambil botol bekas air yang tadi jennie gunakan untuk menyiram wajahnya begitupun lisa ia terlihat mengambil bekas botol jisoo tadi

Lisa dan rose terlihat berlari kilat mengejar kedua eonnie nya itu, hingga saat jennie dan jisoo kelelahan lisa dan rose berhasil membuat jisoo dan jennie terjungkal karna mereka menubruk tubuh dua eonnie nya itu hingga jatuh diatas ombak pantai yang masih bergemuruh, lisa berada di atas tubuh jennie sedangkan rose berada diatas tubuh jisoo mereka menggelitik perut kedua eonnie nya

Hari semakin gelap, mereka berjalan dengan keadaan basah kuyup dan nafas tersenggal sekarang, namun mereka masih duduk dipinggir pantai dengan ombak mengadang pantat mereka

"Aku lapar" rengek rose

"Ah ini sudah jam 8 ternyata, ayo ganti baju dan setelah itu kita makan" ucap jisoo sembari mengecek jam tangannya

Mereka lantas beranjak untuk mengganti baju dan makan malam, mereka sebenarnya masih ingin bermain air namun mereka juga sadar tak ingin sakit

Jenchulichaeng sudah mengganti bajunya dan kini mereka tengah menikmati makan malam di restaurant pinggir pantai, angin yang terus menerus tertiup juga deburan ombak membuat siapa saja betah berada disana ditambah sekarang bau makanan khas pantai memenuhi penciuman, ah sungguh nikmat bukan jika kita punya banyak uang kkkk

Setelah makanan mereka tak tersisa, mereka kini melanjutkan berjalan jalan kaki di sekitaran pantai tepatnya dipusat oleh oleh pantai, banyak pedagang seperti pernak pernik dan baju memenuhi jalan disana, mereka menyambangi satu satu pedagang disana dan kini jenchulichaeng keluar dengan beberapa kantong belanjaan ditangannya

"Kalian sungguh gila eonnie, menghabiskan uang hanya untuk membeli kerang ini" ucap lisa yang heran pada ketiga eonnie nya yang bemborong cangkang kerang dari penjual pernak pernik

"Kita bisa menjualnya lagi pabo, mari kita rangkai nanti" ucap jennie pada lisa

Setelah puas bermain dan berbelanja kini mereka memutuskan untuk pulang karna jam sudah menunjukan pukul 11 malam, cukup lama mereka berada dipantai ini bahkan sedari pulang kampus dan kini pinggang mereka terasa akan copot

"Ayo pulang! Dan lanjutkan petualangan kita besok" teriak rose dari kaca mobil

Tbc.

Satu chapter lagi end deh hehe

Hallo guys, maaf ya kalo ceritanya gajelas ini cerita pertamaku
Semoga kalian suka
See next chapter
Maaf kalo banyak tulisan yang salah atau typo aku tak bisa menghindari yang satu itu(
HAPPY READING💕

Continue Reading

You'll Also Like

2.2K 330 21
- Cerita mengandung genre School life. Dimana disebuah sekolah yang penuh persaingan kelas dan nama baik Jennie dipertaruhkan dalam persaingan ini. ...
222K 32.1K 59
Mereka hidup dengan sebuah perbedaan. Satu pihak berusaha untuk bertahan, dan pihak lain sudah menjerit untuk menyerah. Mereka tidak akan pernah sama...
329K 41.8K 28
Berbeda. Semuanya tampak berbeda. Dimensi, waktu, dan kenyataan. Mereka saling bertemu, berpapasan, namun tidak saling menyapa ataupun bercengkrama...
199K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...