ARTERI (A1- ARKA)

By kejoraaworld

12.8K 2K 1.4K

[Jaeden Martell FanFiction] Kehidupan SMA menyenangkan Caleya Stephanie Faraish sirna setelah cowok bernama... More

Prolog
Fase Satu
Fase Dua
Fase Tiga
Fase Empat
Fase Lima
Fase Enam
Fase Tujuh
Fase Delapan
Fase Sembilan
Fase Sepuluh
Fase Sebelas
Fase Duabelas
Fase Tigabelas
Fase Empatbelas
Fase Limabelas
Fase Enambelas
Fase Tujuhbelas
Fase Delapanbelas
Fase Sembilanbelas
Fase Duapuluh
Fase Duapuluhsatu
Fase Duapuluhdua
Fase Duapuluhtiga
Fase Duapuluhempat
Fase Duapuluhenam
Fase Duapuluhtujuh
Fase Duapuluhdelapan
Fase Duapuluhsembilan
Fase Tigapuluh
Fase Tigapuluhsatu
Fase Tigapuluhdua
Fase Tigapuluhtiga
Fase Tigapuluhempat
Fase Tigapuluhlima
Fase Tigapuluhenam
Fase Tigapuluhtujuh
Fase Tigapuluh delapan
Fase Tigapuluhsembilan
Fase Empatpuluh
Fase Empatpuluh satu
Fase Empatpuluh dua
Fase Empatpuluh tiga
Fase Empatpuluh empat
Fase Empatpuluh lima
Fase Empatpuluh enam
Fase Empatpuluh tujuh
Fase empatpuluh delapan
Fase Empatpuluh sembilan
Fase Limapuluh
Fase Limapuluh satu
Fase Limapuluh Dua
Fase Limapuluh Tiga
Fase Limapuluh Empat
Fase Limapuluh Lima
Fase Limapuluh Enam
Fase Limapuluh Tujuh
Fase Limapuluh delapan
Fase Limapuluh Sembilan
Fase Enampuluh
Fase Enampuluh Satu
Fase Enampuluh dua
Epilog
Extra Part

Fase Duapuluhlima

215 28 58
By kejoraaworld


All I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
Everybody's tryna be a billionaire
But every time I look at you, I just don't care
'Cause all I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you

Now Playing
Somebody to you - The Vamps ft. Demi Lovato

Caleya dan Kalila duduk termenung memandang tetesan air hujan. Sedangkan Aura melihat kedua sohibnya iba campur tak habis pikir.

Kalau menurut rencana, sebenarnya mereka mau main sepedaan bareng. Sebagai penghilang stress sebelum bertempur dengan soal ulangan tengah semester minggu depan. Tapi karena hujan deras, rencana sepedaan bareng pun gagal total. Malah sekarang ruangan  teras yang nggak begitu besar di samping rumah Aura jadi tempat curhatan Kalila dan Caleya yang sama-sama terbelit dengan masalah per-A four an.

"Maksud lo mereka berdua nyatain cinta ke lo pada?" Aura, si Mom's of the group bertanya dan dibalas anggukan oleh kedua sohibnya.

"Kok bisa anjir lo berdua berurusan sama mereka.."

Kalila melipat bibir. "Gue juga nggak tau, tapi si Keenan minta tolong ke gue buat jadi pacar palsunya, dia nggak mau berurusan sama cewek lain dan asal gandeng gue aja.. "

"Dan si Jaeden bilang suka sama gue meski dia yakinnya gue nggak denger." sebenarnya waktu itu Caleya masih bisa menangkap omongan Jaeden. Ia menghubungkan sendiri puzzle keanehan Jaeden dan kalau menurut google Jaeden itu suka sama Caleya. Ia nggak menyangka hipotesis kedua sohibnya akan terbukti. Dan kisah cinta kedua orang tuanya akan menurun kepadanya.

"Gimana perasaan lo ke mereka?"

"Nggak tau" Jawab Kalila dan Aura hampir bersamaan. Dua cewek cantik itu saling pandang lalu berpelukan secara dramatis. Aura yang sudah pusing makin tambah puyeng karena tingkah mereka.

"Maksud lo berdua nggak tahu itu gimana? Lo ngerasain kayak baper atau salting atau deg-degan gitu nggak?"

"Siapa yang nggak bakal salting jalan bareng Keenan sih woi, dia itu ganteng nya nggak ngotak" jawab Kalila. Caleya juga setuju dengan itu. Siapa juga yang nggak baper digendong Jaeden coba.

"Tapi cal, masalah lo beda. Lo kan udah punya pacar. Kalau lo baper sama Jaeden, Rega mau lo kemanain?"

Caleya makin bingung dengan perasaannya sendiri. Sampai saat ini dia belum feel something sama Rega. Cowok itu bertingkah manis banget sama Caleya, tapi entah kenapa Caleya belum bisa menumbuhkan rasa cinta buat Rega.

"Gue jadi makin bersalah sama Rega karena nyembunyiin perasaan gue yang sebenarnya."

Aura ikutan duduk di lantai bersama kedua temannya. Hujannya masih deras, tapi gunturnya sudah nggak sesering tadi. "Cepat atau lambat lo harus bilang ke Rega yang sebenarnya cal. Kalau gini caranya lo sama aja kayak bohongin dia."

"Dan lo lil, jangan mau terjebak di permainannya buaya, lo harus coba cari cara buat ngejauhin Keenan tanpa bikin dia sakit hati, itu PR lo." Aura masuk ke dalam, ia mengambil speaker dari dalam laci. Dia nggak menyangka harus jadi dokter cinta kedua sohibnya. Padahal kan dia remed soal percintaan dan cowok.

Aura menghubungkan speaker dengan Hapenya. Kemudian memutar sebuah lagu dengan tempo yang agak semangat. Seenggaknya itu cara yang ia pikirkan supaya kedua sohibnya yang biasanya banyak omong itu kembali ke sifat asalnya.

Aura melepas kacamatanya. Ia menarik tangan kedua sohibnya.

"Mau ngapain?"

Aura tersenyum jahil kemudian mendorong mereka ke ujung teras. Intro lagu Somebody To You milik The Vamps  mulai terdengar.

"Yakin lo nggak mau main?"

Senyum jahil terbit di bibir manis Caleya dan Kalila. Kedua cewek itu berlari mengejar Aura dan menggelitikinya. Mereka menari di bawah guyuran air hujan. Baju yang mereka kenakan sudah basah kuyup.

Look at me now, I'm falling
I can't even talk, still stuttering
This ground of mind, it keeps shaking
Oh, oh, oh, now!

Mereka menghentakkan kaki bersamaan dengan musik yang beralun. Berputar-putar dan menari tak jelas. Semuanya sesuai dengan kemauan mereka.

Di rumah sebelah, empat orang cowok memandangi mereka dari jendela dengan tatapan kagum. Sama sekali nggak menyangka kalau terjebak di Homecamp, julukan mereka untuk rumah yang dibeli dari hasil patungan, bisa berakhir dapat rejeki lihatin doi main hujan-hujanan.   Padahal sudah lima tahunan mereka beli rumah ini. Tapi baru hari ini mereka tau kalau rumah Aura ada di sebelahnya. Mungkin ini karena faktor mereka jarang kesini akhir-akhir ini. Homecamp cuma difungsikan kalau mereka mau bahas masalah penting atau suntuk dengan situasi rumah yang penuh masalah.

"Cakep-cakep ya." celetuk Noah. Keenan dan Jaeden menoleh bersamaan.

"Yang dua udah ada pawang." kata Galen.

Keempat cowok itu kembali fokus dengan ketiga cewek yang sedang menggila di bawah hujan itu.

"Lo serius sama Kalila nan?" Galen penasaran. Ia belum pernah melihatnya seserius itu ngelihatin cewek kecuali sama Lily, model cantik yang jadi partnernya di setiap pemotretan.

Keenan menggeleng. "Sejauh ini dia yang kelihatan beda." ucapnya.

"Kalau lo Jae?"

"Caleya masih pacar orang."

"Jadi peceor dong." sahut Noah. Ketiga temannya menoleh tak mengerti.

"Perebut Cewek orang. Kalau Pelakor kan perebut laki orang, nah ini versi cewek."

Ketiganya membali mengalihkan pandangan ke jendela. Ketiga cewek itu masih gesit main kejar-kejaran sambil nyanyi. Keenan dan Galen berkata kalau mereka gatel pengen join. Kayaknya seru banget lihatnya.

All I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
All I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
Everybody's tryna be a billionaire
But every time I look at you, I just don't care
'Cause all I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you

"Teriakin masalah lo semuaanya!! Keluarin!!" Aura memberikan instruksi.

"Teriak di hitungan ketiga ya,

1, 2, 3... Aaaaaaaaaa!!"

Ketiga cowok yang berdiri di tepi jendela langsung menutup daun telinga dengan tangan.

"Busett, teriakannya keras banget. Mereka nggak takut dilabrak tetangga apa ya?"

"Keenan anjir lo! Lo bikin gue baper!!!" Kalila berteriak dengan pedenya. Nggak tahu kalau yang barusan di makinya berdiri di jendela atas. Keenan tertawa kecil.

"Gila banget lo pokoknya!! Gue bapernya beneran tapi pacarannya pura-pura!!"

"Kena kan lo," Galen menoyor kepala Keenan.

"Biaaan, gue harus pakai cara apa lagi biar lo tahu kalau gue suka sama lo!!!"

Galen tertawa ke arah Noah "Mampus, yang satu juga udah ada gebetan, nggak bisa lo cemcemin"

Yang ditunjuk cuma nyengir kuda.

"Jaeden Anjrittt lo!! Kenapa lo tiba-tiba bilang suka ke gue padahal lo dulu sering gangguin gue!!!"

Jaeden melebarkan mata. Oh, jadi Caleya dengar waktu ia reflek ngomong bilang suka sama dia waktu itu.

"Lo cowok gilaa, nyebelin, titisan voldemort!!!" Cewek itu kembali berteriak.

"Tapi kenapa gue lebih nyaman sama lo... "

Jaeden membentuk lengkungan dengan bibirnya. Berarti secara nggak sadar, cewek itu sudah membalas perasaannya.

◇◆◇

Satu minggu menegangkan ujian tengah semester telah dilewati murid Antariksa. Akhirnya mereka bisa merasa lega bisa dengan selamat melewati masa ujian setelah kepalanya berasap selama seminggu.

Caleya keluar dari meja guru dengan wajah sumringah. Berbeda dengan tiga bulan yang lalu. Dia dapat apresiasi langsung dari Pak Sabar, wali kelasnya, karena kemajuan nilainya yang signifikan. Dari peringkat 100, ia bisa merambat naik menjadi peringkat 78.

"Apa saya bilang, kamu itu harusnya bersyukur dapat mentor sebaik Jaeden" kata Pak Sabar.

Dan kini Caleya setuju dengan itu. Cowok itu juga berusaha keras untuk mengajari Caleya yang susah nangkep pelajaran. Sepertinya ia harus berterimakasih dengannya secara langsung. Sebenarnya ia bisa bilang lewat chat karena sekarang Jaeden lagi di luar negeri. Tapi baginya, ucapan terimakasih secara langsung akan terkesan lebih menghargai.

"Caleya?"

Cewek itu melunturkan senyuman. Memasang muka datar kalau-kalau ada yang akan mengganggunya lagi. Mata cewek itu langsung menangkap sosok cantik bak dewi yunani di belakangnya.

"Gue udah cari lo kemana-mana. Gue belum sempet kenalan sama lo, kenalin, gue Raniya"

Caleya membalas uluran tangan Raniya. "Gue Caleya."

"Ternyata lo lebih cantik kalau dari deket ya, gue udah lama lhoh pengen ketemu sama lo.." Pujian Raniya berhasil bikin Caleya terkekeh pelan.

"Makasih lhoh, lo juga cantik.."

"Oh iya by the way, gue udah pernah makan di warung bubur Bang Fadhil lho"

"O ya? Kok gue nggak lihat lo sih? Gue juga kerja di sana lho."

Caleya dan Raniya sama-sama melanjukan jalan.

"Gue dulu datang waktu lo lagi nggak masuk, gue datangnya sama Jaeden sama Galen."

Gue nggak nanya, ucap Caleya dalam batin.

"Ooh gitu.. Hehe." Anjir, Caleya jadi nggak tahu mau bahas apa lagi.

Raniya dengan santainya meletakkan tangannya di bahu Caleya yang notabenenya lebih pendek daripada dia.

"Oh iya tadi ujian lo gimana hasilnya? Bagus nggak?"

Caleya tersenyum sekilas. "Ya sebenernya nggak bagus, tapi ya udah lebih bagus dari kemarin." jawabnya seadanya.

"Oh gitu, katanya lo partner belajarnya Jaeden kan? Nggak salah banget sih, dia itu pinter banget. Gue padahal berambisi mau ngalahin dia, tapi tetep aja gagal. Sayang banget dia nggak mau ikut privat schooling ke Amerika."

Privat school? Kok Jaeden nggak pernah cerita?

"Ngomongin soal Jaeden gue jadi kangen. Kemarin padahal dia udah telfon gue bakal balik cepet tapi nggak balik-balik.." Raniya berusaha mengubah nada bicaranya menjadi sendu.

Caleya sedikit tersentak dengan ucapan Raniya barusan. Ia merasa udah kecolongan. Bisa-bisanya ia baper dengan perlakuan Jaeden. Padahal jelas-jelas Raniya lebih plus-plus daripada dia yang nggak ada istimewanya.

"Lo tahu nggak habis dia pulang ke Indonesia, Jaeden mau ngajak gue liburan keliling Bali."

Caleya tertawa paksa. "Wiih enak banget tuh.."

"Iyaa Jaeden manis banget, menurut lo gimana? Gue cocok nggak sama Jaeden?"

Caleya melebarkan mata. "Huh?" dia kelabakan mencari jawaban.

"Cocok kok cocok." ia merasa tak nyaman mengatakan itu.

Raniya tersenyum puas. "Gue seneng banget deh punya temen kayak lo. Lo mau ya jadi temen gue? Gue nggak nemu yang cocok disini." Raniya menggandeng tangan Caleya semangat. "Gue juga udah kenal sama Kalila sama Aura"

Caleya tersenyum kikuk. Dia bingung mau menjawab apa. Bersama dengan Raniya membuatnya tak nyaman. Cewek itu terus-terusan membahas Jaeden yang  bertingkah sweet dengannya. Entah kenapa Caleya nggak suka cewek itu membahas soal Jaeden.

"Lo ikut dong besok ke Bali ya, sekalian ajak pacar lo.." rengek Raniya.

"Gue nggak biasa liburan waktu luang, gue juga harus kerja.." semoga saja penolakan Caleya barusan bisa diterima oleh Raniya. Gila apa mau ikutan sejoli itu liburan.

Raniya kembali merengek. "Aaa lo tunda buat gue ya...gue pengen lo ikut.."

Ponsel di saku Caleya berbunyi. Nama Thanos tercetak jelas disana. Caleya sedikit menjauh dengan alasan menerima telfon.

Rega ada apa?

Caleya, besok kamu free nggak?

Caleya mengangguk. Namun ia sadar Rega nggak bisa melihat anggukannya. Cewek itupun menjawab

Iya, aku free

Besok ikut aku ya, aku mau ngomong sesuatu.

Setelahnya sambungan tertutup. Caleya mengerutkan alisnya.

"Siapa?" tanya Raniya.

"Eh, ini Rega. Dia mau ngembaliin buku gue, katanya udah nunggu. Gue duluan ya" Caleya langsung berlari menjauh.

Ia berterimakasih pada Rega yang tiba-tiba menelfon. Jadi ia tak perlu menjawab rengekan ngawur Raniya.

Raniya tersenyum masam di tempat. Cewek cantik berambut se pinggang digerai itu mengusap-usap almamaternya. Seperti membersihkan kotoran yang menempel disana. Lantas berbalik menuju ruang elite tempatnya bersantai.

TBC

-----------------------------------------------------------

Hai all,  how's the story??

Gue mau bilang makasih buat yang udah baca dan vote sampai sejauh ini.

Karena ini cerita pertama gue yang lanjut sampai sejauh ini dan yang paling niat gue garapnya. Makannya dengan sampai disini itu pencapaian bangt buat gue yang mageran, ehehk.

So,

I Love you 3000!!!

Continue Reading

You'll Also Like

16.5K 1.9K 23
[LOKAL VERSION] "Ada tiga alasan kenapa gue klaim lo jadi milik gue. Pertama, lo cantik dan pinter. Kedua, lo bisa bantu gue keluar dari perjodohan...
6.5M 277K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.2M 71.5K 53
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
20.1K 1.9K 39
Ini akan menjadi kumpulan oneshoot dengan Kim Ryeowook sebagai pemeran utamanya.