Not Perfect Husband || END

By Sugarclouds03

7.6M 583K 34.9K

Seorang gadis SMA yang dijual oleh kedua orang tuanya kepada pengusaha besar yang berusia sekitar tujuh tahun... More

🍁ρrοιοg🍁
🍁αωαl ρernikαhaη🍁
🍁ωαnιtα mαlαm🍁
🍁Cembυrυ🍁
🍁Kemαrαhαη Skαlα🍁
🍁ρertαnyααη κοnyοl🍁
🍁cantik🍁
🍁Gαgαι🍁
🍁Menyeβαικαη🍁
🍁Meresαhκαη!🍁
🍁Mαnsiοη🍁
🍁ρestα🍁
🍁Kesempatan🍁
🍁Kelakuan🍁
🍁Penghianatan🍁
🍁HHMM🍁
🍁Arthur🍁
🍁Tahan🍁
🍁Club🍁
🍁Maaf🍁
🍁Kelulusan🍁
🍁Resepsi🍁
🍯Honeymoon🍯
🍁Skalaaaaa🍁
🥴MÖdüS🥴
🍁Rekan Bisnis🍁
🍁Pergi🍁
🍁 Keseriusan Arthur🍁
🍁Sisilain Skala🍁
🍁Kenyataan🍁
🍁Sayang🍁
🍁Surat🍁
🍁Keturunan🍁
END
Extra Part I
Extra Part II
Extra Part III
SEQUEL NPH

🍁Malam🍁

167K 13.4K 521
By Sugarclouds03

Mengandung unsur 🔞

...

"Sebentar lagi akan ada Skala junior di sini" Skala mengusap lembut perut rata Sayna yang sedikit terbuka. Kedua pasutri itu kini tengah berduaan di ruang kerja Skala yang tepat berada di samping kamar mereka.

Tadi pada saat Skala mengerjakan pekerjaan kantor yang ia bawa ke rumah, Sayna datang membawakan secangkir kopi dan beberapa camilan untuk suaminya. Namun saat akan keluar, Skala malah menariknya sampai ia duduk di pangkuan pria itu.

"Aaaa" seru Sayna menyuruh suaminya untuk membuka mulut. Skala membuka mulutnya dengan tangan yang masih sibuk mengelus perut rata Sayna.

Sayna mengelus rahang suaminya lembut, memperhatikan kumis tipis yang baru tumbuh di bawah hidung.

"Ka, Sayna mau ini boleh?" Tanyanya sambil mengelus bibir tebal Skala. Skala yang tengah fokus pada perutnya, kini beralih kepada bibir yang di sentuh Sayna.

Oh shit! Apa gadisnya sedang menggodanya?

"Gk boleh yah?" Tanyanya memelas, hendak bangkit dari pangkuan Skala.

"Hey" Skala dengan cepat menarik pergelangan tangan Sayna, membuat gadis itu duduk kembali di pangkuannya. "Apa kau sedang menggodaku gadis nakal?" Skala menyentil dahi Sayna pelan, membuat gadis itu meringis.

"Mendekat lah jika kau mau hm" goda Skala, menepuk-nepuk bibirnya dengan satu jari.

Sayna mendekat, ia memejamkan matanya kala kedua benda kenyal itu sudah menempel. Sayna sedikit melumat nya sampai Skala terbawa suasana.

Pria itu menahan tengkuk leher Sayna, memperdalam ciuman mereka. Sampai Sayna menepuk dada bidang Skala, baru lah pria itu mengehentikan ciumannya. Baru seperti ini saja milik Skala sudah menegang.

"Aku akan ke kamar mandi sebentar" ujarnya, menurunkan Sayna dari pangkuannya. Jangan sampai ia menerjang Sayna saat ini juga.

"Mau apa?" Sayna menahan pergelangan tangan Skala, membuat pria itu menoleh.

Skala terdiam sejenak "mandi, yah aku mandi" oh shit miliknya sudah terasa sesak di dalam sana.

"Sayna boleh ikut mandi ka?"

Skala membulatkan matanya terkejut, ia meneguk salivanya susah. Harus kah ia menerkam gadisnya sekarang juga?

Sayna tertawa melihat wajah Skala, ia hanya bercanda saja tadi. "Sayna bercanda ka, udah sana mandi" ujarnya meredakan tawa.

"Sayna, kau mau main-main dengan ku hm?" Skala membuka kemejanya cepat, berjalan pelan kearah Sayna, membuat gadis itu me-mundurkan langkahnya takut. Sepertinya sayna baru saja menyesali perbuatannya.

"Kaaa...."

"Kemari lah gadis nakal" Skala membuang asal kemejanya, hingga menampakkan tubuh kekarnya.

"Ka mau apaa" Sayna ketakutan bukan main, saat melihat Skala yang tengah membuka ikat pinggang nya. "Ka maaf,,, jangan gini"

Skala semakin mendekat dengan hanya memakai boxer. Sedangkan Sayna, ia sudah tersudutkan di meja kerja Skala.

Ia mendudukkan Sayna di atas sana, mengurung gadis itu dengan kedua tangan kekar miliknya. "Kau tadi mau mandi dengan ku hm?"

Sayna menggeleng cepat

"Kenapa hm? Kau takut?" Skala menyelipkan anak rambut yang menghalangi wajah Sayna. Pria itu memiringkan wajahnya dan mencium Sayna penuh nafsu.

Ciuman itu turun ke leher jenjang Sayna, Skala memberikan beberapa kissmark untuk menandai gadisnya. Tangan kekarnya sudah masuk kedalam baju gadis itu, meremas sesuatu milik Sayna dengan lembut.

"Emmphh" erangan Sayna tertahan kala Skala mendaratkan ciumannya lagi pada bibir nya.

Oh shit! Skala ketagihan dengan bibir itu. Ia menginginkan sesuatu yang lebih, namun hatinya mengingatkan nya pada kenyataan bahwa Sayna belum lulus.

Dengan nafsu yang sudah menjalar, Skala menghentikan aksinya. Pria itu berlari menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar.

•••••

"Aku akan kekantor sebentar" ujar Skala sambil mengancingkan kemejanya.

Tadi pada saat makan siang, ponselnya berdering dan menunjukkan nama asistennya lah yang menelpon. Roy memberi tahu jika ada rekan bisnis yang datang ingin menemuinya hari ini juga untuk membahas kerjasama. Dengan berat hati, Skala harus ke kantor dan meninggalkan istri tercintanya itu.

"Jangan kemana-mana, aku akan segera pulang"
Kecupan mendaratkan di kening gadis itu dengan usapan gemas di pucuk rambut nya.

Skala melangkah menuju mobilnya yang sudah di panaskan. Sedangkan Sayna, gadis itu mengantarnya hingga pintu utama.

"Hati-hati" ujar Sayna melambaikan tangan saat mobil hitam Skala keluar gerbang.

Dirasa mobil Skala sudah menjauh, Sayna melangkah masuk kembali kedalam mansion. Gadis itu membuka kulkas untuk mengambil air dan beberapa cemilan. Ia akan berdiam diri dikamar membaca novel sambil menunggu Skala yang katanya hanya 'sebentar' di kantor.

Dengan langkah malasnya, ia duduk bersandar di kepala ranjang, membuka buku yang sedikit tebal dan mengambil kacamata bacanya.

Sayna membaca buku itu hingga rasa kantuk menyerang, sampai akhirnya ia tertidur masih menggunakan kacamata.

••••

Sayna terbangun saat jam menunjukkan pukul 18.54 , cepat-cepat gadis itu mandi dan bersiap-siap memakai baju. Melihat tidak ada jas Skala yang biasanya pria itu taruh di sofa jika pulang kerja, sudah pasti suaminya itu belum pulang.

Sayna menuruni tangga, menyapa beberapa pelayan yang sedang sibuk memasak. Ia sebenarnya ingin membantu, namun mengingat perkataan Skala waktu itu, membuat Sayna mengurungkan niatnya.

Dengan rasa bosannya, gadis itu mendudukkan diri di sofa, mencoba menghubungi nomor Skala. Namun panggilan darinya, satu pun tak ada yang di angkat oleh pria itu. Sayna memaklumi, mungkin Skala sedang sibuk.

Akhirnya ia mengirim beberapa pesan, berharap jika Skala sudah tak sibuk, suaminya itu bisa membalas pesannya.

My Husband♡♡

Masih sibuk yah?
Katanya cuma sebentar di kantor:(

Pesan itu hanya di baca oleh Skala tanpa ada tanda-tanda akan di balas. Menghela nafas kasar, Sayna memejamkan matanya sesaat.

"Nyonya, makan malam sudah siap" ujar salah satu pelayan perempuan dengan sopan. Lantas Sayna membuka matanya.

"Iyah bi, nanti Sayna makannya bareng ka Skala aja"

"Tapi ini sudah jam delapan malam nyonya, anda belum makan apa pun dari siang"

"Nanti jika sejam lagi ka Skala belum juga pulang, Sayna makan ko"

"Baik nyonya jika begitu, jangan lupa makan"

Sayna tersenyum hangat seraya mengangguk kecil. Setelah pelayan tadi sudah kembali kebelakang, Sayna mengecek ponselnya, siapa tau pria itu sudah membalas. Dan benar saja, ada satu notifikasi pesan dari Skala.

My Husband♡♡

Atfshsuwiejndbxkxkushvbxnkd

Sayna mengerutkan keningnya saat melihat balasan tersebut, memakai bahasa apa pria itu sampai ia tak bisa membacanya.

Dengan ragu ragu, ia kembali menghubungi nomor Skala kembali. Kali ini panggilan itu tersambung, pertanda diangkat oleh suaminya.

"Halo ka?"

"..."

Tak ada jawaban, tapi Sayna bisa mendengar suara musik yang keras dan beberapa suara pria sedang tertawa. Ia kembali melihat nama yang tertera di layar, takut salah menelpon orang. Tapi layarnya menunjukkan 'My Husband♡♡'

Sedang dimana sebenarnya Skala? Dan tunggu, kenapa ia juga mendengar suara seorang....wanita?

"Ka, hallo??"

"Kaaaaa"

Tut

Panggilan dimatikan sepihak oleh Skala, namun pria itu mengirim pesan setelah nya.

My Husband♡♡

Jangan mengganggu, aku sedang sibuk

•••••

Sayna mencoba memejamkan matanya saat jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Dan sampai saat ini, pria itu belum juga pulang. Entah sesibuk apa suaminya itu sampai menyebutnya pengganggu. Tak biasanya Skala begitu.

Sayna mencoba memejamkan matanya kembali, berusaha menghilangkan pikiran negatif di kepalanya. Namun baru saja dirinya akan menutup mata, suara pintu di buka membuatnya mengurungkan nita itu.

Terlihat Skala yang tengah di papah oleh Roy dengan keadaan acak-acakan. Kemeja yang sudah kusut dengan dua kancing atas yang terbuka. Cepat-cepat Sayna menghampiri suaminya itu.

"Ka Skala, pak Roy ini kenapa?" Belum sempat Roy menjawab, Skala sudah menerjang tubuh Sayna dengan memojokkan nya di tembok.

Pria itu mencium kasar bibir mungil Sayna, seolah menyalurkan hasrat besar yang ada dalam dirinya. Ciuman turun ke leher jenjangnya, memberikan tanda kemerahan di sana.

"Akssss" Sayna meringis kala Skala menggigit lehernya.

"Selamat bersenang-senang nyonya" ucap Roy, menutup pintu rapat-rapat. Sayna membulatkan matanya kala mendengar itu, hei apa maksudnya bersenang-senang!

Skala membuka pakaian yang menutupi tubuhnya, pria itu hanya meninggalkan boxer untuk menutupi miliknya. Ia kembali melumat habis bibir Sayna penuh nafsu, jari-jarinya sibuk membuka baju tidur yang Sayna kenakan.

"Kaaa" Sayna memukul-mukul dada bidang Skala keras, mencoba menyadarkan pria itu. Namun Skala malah mengunci lengan kecil Sayna dengan sekali genggaman tangan kekarnya. Pria itu menjatuhkan Sayna di atas ranjang, menindih tubuh mungil itu.

Dan berakhirlah dengan malam yang panjang.

🍁🍁🍁

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 147K 61
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
826K 52K 36
genre: comedy-romance Memiliki konflik yang ringan karena saya tidak pandai membuat konflik. Follow, vote dan coment. Terima kasih sudah mau membaca ...
1.1K 69 41
💦Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesen...
719K 28.7K 33
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR BISA ENJOY READ DALAM VERSI LENGKAP] Warning!! Sebagian part mengandung 18+++!! [Harap bijak dalam memilih bacaan] Riko...