The New Story - That Time I G...

By jnscrtm

17.9K 874 241

DISCLAIMER: THIS TRANSLATION IS WRITTEN UNDER THE PERMISSION OF THE ORIGINAL AUTHOR. PENAFIAN: PENERJEMAHAN I... More

PRAKATA PENERJEMAH
INFORMASI
Prolog - Kisah Baru Dimulai
Bab 1 - Dimulainya Perjalanan Baru
Bab 2 - Bawahan Pertama
Bab 4 - Kencan
Bab 5 - Malam
Kisah Tambahan - PERHATIAN
Bab 6 - Pagi
Bab 7 - Dua Raja Agung
Bab 8 - Perang Langit dan Bumi
Bab 9 - Lahirnya Sang Penerus
KISAH TAMBAHAN - Kekuatan Rimuru
Bab 10 - Saudara dan Partner... atau Lebih?
Bab 11 - Dia yang Ditetapkan atau yang Ditakdirkan?
Bab 12 - Benih Perasaan Baru
Bab 13 - Penghakiman Takdir
Bab 14 - Kecemburuan | Saudara vs Saudara
Bab 15 - Sebuah Pertanyaan yang Akan Mengubah Kisah
Bab 16 - "Hal-hal" yang Sangat Tak Terduga
Bab 17 - Hari Ketika Segalanya Berubah
TRANSLATOR-KUN'S ANNOUNCEMENT (BUKAN HIATUS)
Bab 18 - Kemurkaan Dia yang Mengendalikan "Segalanya"
Bab 19 - Mekarnya Dua Hati ~ ♥️ Rimuru ♥️

Bab 3 - Peraturan, Nama, dan Perasaan

628 40 1
By jnscrtm

(Sudut pandang Rimuru)

Setelah percobaan dengan para direwolf, aku hanya memilih untuk tidur. Dan aku ingat sesuatu kalau ini mungkin adalah pertama kalinya Ciel tidur. Jadi, aku berubah ke wujud slime-ku yang membuat para goblin dan serigala terkejut karenanya. Aku mengabaikannya dan melompat ke Ciel. Dia tersenyum tipis padaku.

Kemudian, dia membawaku ke kasur, berbaring di atasnya, meletakkanku di sampingnya, menutupi kami dengan sebuah selimut, kemudian mulai memeluk wujud slime-ku Akulah yang sedikit terkejut, tapi dia terlihat senang jadi aku hanya mengabaikannya....

"Selamat malam, Master." Kemudian, dia melanjutkan dengan lirih. "Terima kasih."

"Selamat malam, Ciel," balasku.

Aku kemudian tidur di sampingnya, dan dipeluk olehnya.

Namun, aku sedikit malu karena perubahan kejadian ini. Ini pertama kalinya aku tidur dengan seorang gadis di sampingku, kau tahu?! Aku yakin wajahku akan jadi merah total seperti tomat jika aku dalam wujud manusiaku.

Ini benar-benar memalukan. Tapi saat kumelihat Ciel, dia tidur dengan senyuman di wajahnya. (terkekeh) Kalau begitu ayo segera tidur....

Esok harinya, aku mengumpulkan semua goblin dan serigala untuk membuat beberapa pengumuman. Aku berada dalam wujud slime-ku dibawa oleh Ciel dan Veldora duduk di belakang kami. Aku akan memperkenalkan diri kami sekali lagi dan menjelaskan beberapa peraturan seperti terakhir kali, dan memberi mereka nama, dan juga {permasalahan} soal Veldora ini.

"Oke, apakah semuanya sudah berkumpul?"

"Ya, Rimuru-sama," balas sang Kepala Suku.

"Bagus. Oke, aku akan memperkenalkan diri kami sekali lagi. Namaku Rimuru Tempest dan gadis yang membawaku ini adalah Partnerku, Ciel. Seperti yang kalian lihat, aku adalah seekor slime. Ciel juga slime sepertiku sebenarnya."

Aku kemudian melanjutkan. "Lalu, laki-laki ini memang Storm Dragon Veldora. Dia adalah temanku. Aku membebaskannya dari penjaranya, tapi jangan mengatakan apa pun tentangnya kepada orang lain, oke? Mari buat hal ini sebuah rahasia untuk sekarang," kataku.

Veldora membusungkan dadanya dengan senyum puas dan wajah bangga.

"Rimuru-sama dan Ciel-sama adalah slime tapi benar-benar kuat!" kata beberapa goblin.

"Mereka juga berteman dan membebaskan Storm Dragon-sama," kata goblin yang lain.

"Kami akan memberikan kesetiaan abadi kami pada Anda, Rimuru-sama, Ciel-sama," kata sang kepala suku.

Mereka sedikit terkejut dengan pemberitahuan ini. Juga reaksi Veldora saat aku memperkenalkannya sebelumnya membuatku sedikit jengkel, tapi mari abaikan saja. Mari lanjutkan dengan menjelaskan peraturan-peraturannya. Aku harus mengubahnya sedikit, terutama peraturan yang pertama.

"Oke, oke, aku akan memberitahu kalian beberapa peraturan yang harus kalian ikuti. Pertama, jangan menyerang manusia kecuali mereka menyerang kalian dulu atau mengancam kalian. Kedua, jangan berkelahi antar teman, dan ketiga, jangan merendahkan ras lain. Ada pertanyaan tentang peraturan ini?"

Aku tidak mengubah peraturan kedua dan ketiga. Tapi, aku mengubah peraturan pertama. Dengan begini mereka akan mengevaluasi sifat manusia terlebih dulu sebelum menyerang mereka. Tidak ada manusia ataupun monster yang baik maupun jahat, tapi niat merekalah yang membuat mereka baik ataupun jahat. Mereka harus belajar. Dengan begini mereka tidak akan menahan diri mereka jika mereka memiliki masalah dengan manusia di masa yang akan datang.

"Rimuru-sama, bolehkah saya bertanya mengenai peraturan pertama? Apa itu maksudnya?" tanya yang nantinya akan dikenal sebagai Rigur.

"Pertanyaan bagus! Manusia hidup berkelompok. Jika satu dari mereka diserang, tak lama kemudian akan lebih banyak manusia mencoba menyerang kalian kembali. Tapi, itu bukan berarti kalian hanya mempertahankan diri dan membiarkan mereka menyerang kalian. Aku mengizinkan kalian menyerang jika diperlukan, tapi hanya jika mereka memiliki niat jahat kepada kita. Kalian harus mengevaluasi niat asli mereka, dan jika mereka memiliki niat untuk melukai kita, kalian bisa menyerang mereka. Mengerti?"

"Baik, terima kasih, Rimuru-sama."

Bagus, sepertinya mereka mengerti apa yang kumaksud. Mereka bahkan terlihat lebih puas dari terakhir kali.

"Baik, apakah masih ada pertanyaan lagi?"

Mereka mulai menengok satu sama lain. Sepertinya mereka sudah sepenuhnya mengerti peraturanku. Bagus sekali.

"Ya, Rimuru-sama. Saya pikir kami semua telah mengerti peraturan Anda. Kami akan selalu mengikuti peraturan Anda dengan senang hati," umum sang kepala suku.

"Hmm, bagus. Sekarang kalau begitu, aku akan memberi kalian semua nama sebagai tanda bahwa kalian adalah bawahanku. Ciel, lakukan itu!"

"Baik, Master."

Sekarang, mari menamai mereka semua. Aku akan memberi mereka nama yang sama seperti sebelumnya. Aku juga akan menamai setiap satu serigala termasuk ayahnya Ranga. Aku sudah menemukan 100 nama yang mirip {nama} anjing untuk mereka. Ngomong-ngomong, ayahnya Ranga akan {kunamai} menjadi 'Raiga'¹, yang berarti 'Petir' dan 'Taring' mirip seperti Ranga.

Aku juga telah menemukan sistem yang sangat bagus. Aku akan menamai mereka secara otomatis dengan bantuan Ciel. Pada dasarnya, aku tidak perlu menamai mereka satu per satu. Dengan begitu, mereka akan menerima berkahku yang disebut [Crest of Void]², dan Ciel dapat menciptakan sebuah [Soul Corridor]³ yang ditingkatkan dengan berkahku sebagai mediumnya. Berkahku akan memberikan efek [Self-Regeneration]dan [Perfect Memory]kepada siapa pun yang kunamai. Dan [Soul Corridor] yang ditingkatkan akan membiarkanku mengumpulkan pecahan jiwa mereka ke dalam [Imaginary Space] milikku jika sekali rakyatku mendapat serangan yang merusak jiwa mereka.

Semua bagian dari sistem ini dibuat olehku dan Ciel... oke, sebagian besarnya Ciel. Hal itu tidak terpikirkan olehku untuk menemukan ide yang begitu luar biasa. Dia datang dengan ide ini setelah kami bangun, dan aku memintanya, "Aku ingin sebuah sistem mutlak untuk kita demi melindungi mereka. Ada ide, Ciel?" kemudian dia menemukan {ide} sistem ini.

Pada dasarnya, dengan sistem ini, satu-satunya cara untuk membunuh rakyatku adalah dengan membunuhku. Membunuhku? Betapa lucunya hal itu. Mustahil. Karena itu, hal ini disebut sebuah 'Sistem Perlindungan Mutlak' untuk rakyatku. Aku tidak mau satu pun dari mereka terluka lagi. Aku akan melindungi mereka bagaimana pun caranya, di dalam kisah baru ini.

Demikian, kami datang dengan sistem yang sangat bagus. Kami akan menggunakan sistem ini setiap kali kami memberi seseorang sebuah nama. Dengan begini, aku tidak perlu menamai mereka secara manual lagi dan aku bisa melindungi mereka secara pasif. Ngomong-ngomong, Ciel menggunakan [Voice of the World]untuk memberitahukan nama dan evolusi mereka. Pemberitahuannya akan seperti ini:

<< Perhatian. Anda telah dianugerahi nama [...] oleh individu Rimuru Tempest, dan menerima berkah bernama [Crest of Void]. Kemudian, Anda juga telah berevolusi menjadi [...] >>

Semua ini dikerjakan oleh Ciel. Aku hanya mencarikan nama untuk mereka. Dia benar-benar pandai dalam pekerjaannya, yaitu memenuhi harapanku, sehingga aku benar-benar berterima kasih padanya. Aku juga bingung saat dia bilang dia bisa mengontrol [Voice of the World], tapi hal itu seperti yang diharapkan dari Ciel.

<< Lapor. Penamaan setiap satu individu telah berhasil. Semua telah menerima [Crest of Void] dan terhubung kepada Master melalui [Soul Corridor] yang ditingkatkan, sehingga 'Sistem Perlindungan Mutlak' telah berhasil diimplementasikan. >>

"Kerja bagus seperti biasa, Ciel. Terima kasih."

Dia tidak menyangkal seperti yang selalu dia lakukan, tapi dia justru memberiku senyuman indah. Ya, indah... ugh begitulah....

Penamaan telah selesai. Mereka terkejut dengan ini karena aku langsung menamai mereka.

"Rimuru-sama telah menamai saya?"

"Melalui Voice of the World?"

Sekarang, mereka langsung berevolusi. Para goblin menjadi 'Hobgoblin' dan 'Goblina', kemudian para serigala menjadi 'Tempest Star Wolf' . Dan juga, mereka tidak tahu efek dari [Crest of Void] yang mereka dapatkan. Jadi, mereka tidak akan menjadi ceroboh meski mereka memiliki berkah itu. Sekarang, aku perlu memberikan mereka pekerjaan dan aku perlu mendapat Kaijin dan tiga dwarf bersaudara untuk konstruksi kota kami dan pakaian.

"Oke, kalian semua telah dinamai. Hiduplah sesuai nama yang kuberikan," umumku pada mereka.

"""Baik, Rimuru-sama,""" seru mereka semua dengan sukacita.

"Hmm, bagus. Rigurd, datang ke sini."

"Baik, Rimuru-sama." Dia berlutut di hadapan kami.

Rigurd telah menjadi dirinya yang lebih muda dan {menjadi} seorang laki-laki yang sangat berotot. Sekarang, aku perlu memberinya gelar dan memberinya pekerjaan.

"Rigurd, aku mendeklarasikan kau sekarang sebagai seorang 'Goblin Lord'. Pekerjaanmu adalah untuk menjaga desa tetap berjalan dan terperintah dengan baik."

"Terima kasih, Rimuru-sama. Saya berjanji bahwa saya, Rigurd, akan membaktikan raga dan jiwa saya untuk jabatan penting ini."

"Bagus. Sekarang pekerjaan pertamamu adalah untuk memberi pekerjaan untuk semuanya. Akan ada tim pengumpul makanan, tim berburu, tim patroli, tim penjaga desa, dan tim pengumpul material. Beri semuanya pekerjaan sesuai kemampuan terbaik mereka, dan juga pasangkan para serigala dengan para goblin sehingga pekerjaan mereka akan menjadi jauh lebih mudah."

"Baik, Rimuru-sama. Saya akan memberi semuanya pekerjaan sesuai kemampuan terbaik mereka."

"Dan juga kalian tidak pandai membangun rumah dan membuat pakaian, benar?" kataku langsung ke intinya. Aku ingin menyelesaikan masalah ini dengan cepat, sehingga perkembangan kota ini menjadi lebih cepat.

"Saya malu mengakuinya. Tapi benar, kami tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk membangun rumah dan membuat pakaian," kata Rigurd dengan nada menyesal.

"Tidak masalah. Tinggal kumpulkan material untuk itu. Dan juga karena itu, aku akan mendapat beberapa orang untuk pekerjaan itu. Aku dan Ciel akan pergi ke Kerajaan Dwarf."

"Baik, Rimuru-sama. Apakah Anda memerlukan pengawal atau hal yang lain?"

"Tidak, aku tidak butuh semua itu. Tinggal laksanakan pekerjaanmu dengan sempurna ketika kami tidak ada."

"Baik, Rimuru-sama. Saya akan hidup sesuai harapan Anda." Kemudian, dia berjalan menjauh untuk memulai pekerjaannya.

Sekarang pekerjaan setiap orang telah ditugaskan. Sekarang waktunya untuk mendapatkan Kaijin dan kawan-kawan, dan juga bertemu dengan Gazel dan Vesta. Aku tidak mau membuat keributan lagi, jadi aku tidak akan pergi ke 'Night Butterfly' dan bertemu para elf. Namun, alasan terbesarnya adalah karena gadis ini yang sedang memegangku. Ciel selalu menggumamkan sesuatu di belakang pikiranku setiap kali aku mengagumi kecantikan wanita lain. Namun juga, aku masih sesuai dengan alasan pertamaku kenapa aku datang ke dunia ini.

Aku akan pergi ke Dwargon dengan Ciel sendiri. Aku akan meninggalkan Veldora di desa ini. Aku tidak mau dia membuat keributan. Aku akan memberinya setumpuk volume manga sehingga dia diam soal hal ini. Kendaraanku tentu saja adalah para serigalaku. Aku sebenarnya bisa menggunakan [Teleportation], tapi aku ingin menjelajah dan menikmati pemandangan dengan Ciel.

Jadi, karena itulah aku memanggil Ranga dan Raiga.

"Ranga, Raiga." Aku memanggil mereka yang hanya mengamati tidak terlalu jauh di sana. Mereka langsung berlari ke arah kami, dan duduk di depan kami sambil mengibaskan ekor mereka bersemangat.

"Baik, tuanku," kata Ranga.

"Kami akan dengan senang hati akan menerima perintah Anda," kata Raiga.

Mereka memang terlihat mirip, tapi bulu Raiga memiliki warna yang sedikit lebih gelap dari Ranga, terutama bulu lehernya. Bulu lehernya abu-abu tidak seperti Ranga yang memiliki warna putih. Mereka berdua memiliki dua tanduk dengan tato berbentuk bintang di mana tanduk mereka keluar.

"Kalian berdua sekarang adalah serigala pribadi kami. Ranga, kau akan menjadi milikku. Raiga, kau akan menjadi serigalanya Ciel, oke?"

Ciel sedikit terkejut mendengar ini.

"Ya, kami berdua dengan senang hati mengambil posisi ini," kata Raiga.

Aku berubah ke wujud manusiaku, menatapnya {Ciel} dengan senyum di wajahku. Dia hanya mengangguk dan tersenyum kembali padaku. Kemudian, aku mengganti perhatianku kembali pada ke para serigala.

"Kalau begitu kalian berdua, kita aku pergi ke Dwargon sekarang. Ayo."

"Baik, Rimuru-sama/tuanku."

Dengan begitu, aku dan Ciel menaiki serigala kami, kemudian kami melambai ke keramaian dan berangkat ke Dwargon. Aku mengirim rutenya ke Ranga dan Raiga menggunakan [Thought Communication]¹⁰. Dengan begitu, kami memulai perjalanan kami ke Kerajaaan Dwarf.

***

(Sudut pandang Ciel)

Angin semilir menyelimuti sekujur tubuhku, membuat rambutku berkibar bebas. Bulu yang lembut dan hangat menutupi kedua tangan dan kakiku, membuatnya sangat nyaman untuk dinaiki. Pemandangan indah dari sungai yang cukup besar dengan ikan berenang-renang di sebelah kananku. Garis pepohonan dengan vegetasi yang indah dan bunga-bunga di sekitarnya di sebelah kiriku. Banyak makhluk berbeda membuat suara-suara di dalam hutan. Dan beberapa burung beterbangan dengan bulu mereka yang indah dan penuh warna di atas kepalaku di langit yang biru.

Ini pertama kalinya bagiku merasakan sendiri hal seperti ini. Aku selalu melihat melalui mata Master sebelumnya. Tapi merasakannya secara langsung sepertinya benar-benar berbeda....

Aku mengeluarkan senyum tipis di wajahku karenanya.

Aku diberikan serigala ini, Raiga, sebagai peliharaanku dari Master. Aku tidak tahu apa yang untuk dilakukan padanya tapi dengan senang hati kuambil. Ini adalah hadiah dari Master. Tentu saja aku akan senang menerimanya.

Menurut perhitunganku, kami akan sampai di Dwargon sekitar petang ini. Tidak seperti sebelumnya, para serigala langsung berevolusi menjadi 'Tempest Star Wolf', bukan hanya sekadar 'Tempest Wolf' seperti dulu. Karena hal itu, mereka jadi lebih cepat. Sebenarnya, kami bisa menggunakan [Teleportation], tapi kupikir Master tidak mau melakukannya.

Mungkin Master ingin aku menikmati perjalanan ini.... Hal itu membuatku... (terkekeh)

Master masih sesuai dengan niatnya, untuk membuatku bahagia, bahkan meski kami sibuk membangun negara lagi seperti terakhir kali. Dia hanya entah bagaimana menemukan cara untuk membuatku bahagia. Sebelum membuatku menemaninya secara langsung, membuatku tidur di sampingnya, sekarang membuatku merasakan indahnya dunia di mana kami hidup. Dia entah bagaimana membuatku bahagia.

Aku secara tidak sengaja terkekeh memikirkannya.

"Ada masalah apa, Ciel-sama?" Ranga menyadari tawaku. Master juga menyadarinya, sepertinya. Dia menaiki serigalanya sendiri, Ranga, tepat di sampingku. Tapi bagaimanapun...

"Tidak ada, Raiga."

"Oh, baik."

"Aku percaya kita akan sampai ke Dwargon petang ini, benar, Raiga?" Aku mencoba mengganti topik.

"Benar, Ciel-sama. Dengan kecepatan kami, kita akan sampai di sana sebentar lagi," katanya dengan bangga padaku.

"Anak baik. Ngomong-ngomong apa kau tidak merasa lelah?" Aku hanya bicara kosong.

"Tidak, Ciel-sama. Untungnya, kami tidak akan merasa lelah sama sekali karena evolusi kami."

"Bagus."

Aku mengobrol dengan Raiga sambil mengelus-elus kepalanya. Bulunya sangat lembut. Mungkin karena inilah Master selalu senang bermain dengan Ranga. Ini memang benar-benar nyaman.

"Ciel, apa kau menikmati perjalanan kita?" Master tiba-tiba memanggilku.

"Ya, Master. Ini pertama kalinya saya merasakan hal ini, jadi ini baru untuk saya. Saya benar-benar menikmatinya."

"Bagus. Senang kau menikmatinya."

Master memberiku senyuman indahnya. Aku pun membalasnya dengan senyumanku. Master benar-benar ingin membuatku bahagia. Aku juga memutuskan melakukan hal yang sama. Mungkin aku akan membuat pergerakanku sendiri nantinya. Ya, aku punya beberapa ide untuk itu.

Juga, mungkin aku akan berhenti menyembunyikan emosiku darinya. Ya, mari tunjukkan saja padanya dari sekarang. Aku selalu berusaha menyembunyikannya sebelumnya. Aku akan jujur memperlihatkannya emosi asliku. Mungkin dengan begini... (terkekeh)

Kami berdua benar-benar mirip dalam beberapa kasus, bahkan mengharapkan hal yang sama. (terkekeh)

Demikian, perjalanan kami berlanjut. Sepanjang jalan Master mencoba bertanya beberapa hal.

"Oh, iya, Ciel. Bagaimana status para Trio Petualang?"

"Mereka telah masuk ke hutan, dan mencoba berjalan ke gua Veldora, Master," jelasku padanya. Aku telah merasakan mereka dengan persepsi kami.

"Oke, lalu berapa banyak waktu yang kita punya sebelum Shizu-san datang dan invasi Orc?"

"Kedatangan Shizu dan invasi Orc ke Desa Ogre terjadi dalam waktu yang sama. Kejadian-kejadian tersebut akan terjadi kira-kira 1 bulan dari sekarang."

"Oh, 1 bulan. Oke kalau begitu."

Master pasti berencana menyelamatkan Shizu dan para ogre. Tidak masalah buatku. Seperti Master, aku tidak perlu khawatir tentang apa pun. Kami adalah makhluk terkuat. Tidak ada yang bisa menentang kami. Karena itu, kami tidak punya kekhawatiran apa pun soal mengubah masa depan. Dan juga...

Aku akan menghapus setiap satu gangguan sepanjang jalan untuk Masterku. Aku tidak menoleransi siapa pun yang berani menentang kami.

"Petualang? Shizu?" kata Ranga yang sepertinya tertarik dengan pembicaraan kami.

"Orc? Ogre?" Raiga juga {tertarik}.

Mereka menangkap pembicaraan kami, karena kami tidak berbicara di dalam pikiran kami.

"Ini bukan hal untuk kalian ketahui sekarang, oke, Ranga, Raiga?" kata Master.

"Kalian berdua akan tahu tentang ini di masa yang akan datang," kataku.

"Baik, Rimuru-sama, Ciel-sama."

""Hmm,"" kata kami sambil mengelus-elus serigala masing-masing.

***

Tepat seperti perhitunganku, kami sampai di Dwargon di petang hari. Langit terlukis dengan warna oranye dan sedikit merah muda sekarang. Sang mentari hampir bersembunyi dari kami di balik horizon. Master memberi Ranga dan Raiga air minum melalui sihir. Kami juga memutuskan untuk beristirahat sebentar sebelum memasuki Dwargon. Meski sudah masuk petang hari, masih ada antrean panjang di gerbang masuk Dwargon.

"Mari istirahat sebentar dan menikmati pemandangan matahari terbenam, oke?" kata Master.

"Baik, Master."

Master dan aku duduk berdampingan sangat dekat sehingga bahu kami bertemu satu sama lain. Ranga dan Raiga berbaring di samping kami dengan kepala di bawah, membalik kaki mereka. Mereka benar-benar bertingkah seperti anjing meski mereka adalah serigala. Dan juga, sepertinya mereka seolah meminta kami untuk mengelus mereka, sehingga kami mengelus serigala kami sambil menikmati pemandangan.

Kami duduk di garis depan pepohonan di perbatasan Hutan Agung Jura dan Kerajaan Dwargon. Di depan kami adalah padang rumput biasa sebelum naik membentuk kaki gunung dari Gunung Canaat. Di bawahnya, ada sebuah gua besar di mana para dwarf hidup, Bangsa Bersenjata Dwargon. Mungkin kau tidak tahu, bahwa 'Dwargon' merujuk pada 'Dwarves' dan 'Dragon'. Para Dwarf hidup di dalam gua dan para naga bersarang di 'Dragon's Peak'¹¹ di puncak Gunung Canaat.

Kami menikmati pemandangan. Langit yang tadinya oranye dan merah muda perlahan menjadi langit malam yang gelap dimulai dari ufuk timur dengan matahari yang perlahan bersembunyi dari semuanya. Sinar matahari oranye yang memandikan kami sebelumnya perlahan menghilang. Langit mulai dipenuhi banyak titik-titik putih kecil, yaitu bintang-bintang.

Melihat peristiwa alam ini membuat mataku berkilau dan mulutku sedikit ternganga.... Dunia benar-benar indah....

Master melihat ekspresiku, membuatnya tersenyum cerah. Kemudian, dia menyentuhku dengan tangannya di belakang kepalaku, mengelus dan membelai rambutku, sambil tersenyum padaku. Aku menyadarinya. Aku mencoba melihat balik padanya, tapi ketika aku melakukannya, tiba-tiba hatiku terasa menghangat.

Ah, apa perasaan ini? Hatiku terasa benar-benar hangat, dan sangat nyaman....

"Ciel, bagaimana perasaanmu saat ini?" Master tiba-tiba menanyakan sesuatu padaku. Aku tidak tahu bagaimana tepatnya untuk menjawabnya, jadi...

"Saya tidak bisa benar-benar menjelaskannya, Master. Mungkin gembira? Bahagia?"

"(terkekeh) Kau tidak pernah menunjukkanku perasaanmu sebelumnya. Tapi akhir-akhir ini setelah kita datang ke dunia ini, kau selalu memperlihatkannya padaku," kata Master padaku dengan riang. Lalu...

"Dan kau tahu, Ciel? Aku juga bahagia jika kau juga bahagia," katanya. Tapi...

"Master~" Aku tidak bisa mengatakan apa pun kembali padanya, tapi bibirku bergerak sendiri, melebar, dan membuat senyum gembira.

Ah.... Aku tidak dapat berkata-kata mendengar kata-katanya. Tapi bahkan tanpa bertukar kata lebih jauh pun, aku tahu kami bisa merasakan emosi dari satu sama lain.

Master kemudian memelukku lebih erat. Kepalaku bersandar di bahunya dan kepalanya bersandar di kepalaku.¹² Angin malam menerpa kami, dengan lembut membelai tubuh kami. Kami berdua terus menikmati pemandangan dan menikmati momen spesial antara kami berdua.

Momen ini... aku ingin momen ini bertahan selamanya....

--------------------

Terima kasih atas semua dukungan dan saran kalian. Aku masih mengembangkan gaya menulisku, sehingga aku benar-benar menghargainya.

Kuharap kalian selalu menantikan ceritaku.

(TRANSLATOR'S NOTES)

(1) Kemungkinan besar, nama "Raiga" dalam kanji akan menjadi 雷牙 yang masing-masing dibaca dalam on'yomi "rai" dan "ga", dan memiliki arti "petir" dan "taring", seperti "Ranga" yang dalam kanji akan menjadi 嵐牙 yang masing-masing dibaca "ran" dan "ga", dan memiliki arti "badai" dan "taring".

(2) Puncak Ketiadaan.

(3) Koridor Jiwa.

(4) Regenerasi Diri Sendiri.

(5) Ingatan Sempurna.

(6) Suara Dunia.

(7) Hobgoblin dan goblina itu setingkat dalam garis evolusi goblin. Kalau lupa, bedanya hobgoblin dengan goblina itu, kalau hobgoblin untuk yang laki-laki sedangkan goblina untuk yang perempuan.

(8) Serigala Bintang Tempest (Badai).

(9) Kupu-kupu Malam.

(10) Komunikasi Pikiran.

(11) 'Puncak Naga'

(12) Teks aslinya "and his resting on mine." Tapi kalau diterjemahin "kepalanya bersandar di bahuku" rasanya gak masuk akal. Kalau masih ragu kenapa, bayangin aja ada sepasang kekasih, yang satu menyandarkan kepalanya di bahu yang lain, yang satunya gak mungkin bisa menyandarkan kepalanya di bahu orang yang tadi.

Continue Reading

You'll Also Like

50.4K 7.9K 55
Kuramitou Akari terlempar pada situasi dimana ia harus melindungi sejarah. Karena itu permintaan langsung dari pemerintah, ia terpaksa menjalankannya...
20.3K 1.2K 7
Ciko Arganista berumur 16 tahun, anak dari panti asuhan yang mana sikapnya yg teralu polos dan memebuat Ciko gampang dibodah-badohi oleh orang².bagai...
182K 18.1K 69
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
7.6K 1.1K 7
Pacaran dengan Shiba Yuzuha, kakak dari sang wakil kapten divisi kedua Touman? Bagaimana, ya rasanya? Kanojo : Pacar (Perempuan) [Tokyo Revengers! S...