Maapin ya Allah aku ke asikan nonton jadi lupa up hehe
Jangan lupa follow, vote and komeb othey😘
(Calon napi)
Siang tadi bertepatan dengan Abian yang baru saja sampai rumah. Dia di kejutkan oleh banyaknya mobil polisi di depan rumahnya.
Abian langsung masuk ke dalam rumah, dan benar saja polisi sudah berhamburan di rumah dengan banyak reporter di sekelilingnya yang sudah mengerumuni dirinya.
Abian menutup wajahnya dengan tangannya sendiri.
"Dengan bapak Abian Ansel pemilik sekolah Lavender's?" Tanya polisi tersebut.
"Saya sendiri."
"Anda di tahan karena tuduhan pemerkosaan dan kekerasan pada salah satu siswi sekolah Lavender's." Ujap polisi itu langsung memborgol kedua tangan Abian.
Abian pasrah, dirinya memasang wajah datar selama polisi membawanya masuk ke dalam mobil.
"Regan! Ini pasti ulah kau!"
***
Wanita itu menatap Regan dengan sendu. Dia langsung berlari memeluk Regan erat. "Aku minta maaf atas apa yang diperbuat suamiku pada istri mu." Lirihnya dengan Isak tangis.
Regan tidak membalas pelukkan wanita itu. Sekuat mungkin dia menahan amarahnya. Dia menepuk pelan pundak wanita itu, lalu menuntunnya untuk melepaskan pelukannya.
"Yang salah suami kamu. Kamu tidak pantas untuk meminta maaf." Balas Regan mengelap air mata wanita itu dengan selampenya.
"T-tapi aku malu dengan mu dan istri mu."
"Hei.. Tidak perlu malu yang salah suamimu bukan kamu okey." Kata Regan dengan lembut.
Dia membawa wanita itu masuk ke dalam suatu ruangan yang banyak dengan alat-alat rumah sakit.
Ruangan ini, tempat anak wanita itu di rawat. Nama wanita itu adalah Shireen. Dan anaknya Gema Ansel.
Shireen sangat bersyukur dirinya bisa terselamatkan dari ledakan mobil yang terjadi 5 tahun lalu. Saat itu Regan memecahkan kaca mobil dan menarik dirinya keluar dengan banyak pendarahan di selangkangannya.
Flashback
"Bertahanlah demi anak mu." Kata Regan.
Hanya satu kalimat itu yang membuat Shireen bertahan menahan semua rasa sakitnya.
Saat mobil itu meladak Shireen berhasil terselamatkan, namun lengan Regan robek terkena kaca mobil dan bajunya terbakar sedikit membuat lengan kiri Regan memiliki beka luka bakar.
Shireen masih bisa melihat seseorang dengan motornya yang sudah tergeletak di tahan dengan tangisannya. Orang itu Abian suami Shireen.
Shireen tersenyum menunjuk Abian yang sudah menangis kejer di sana. "Tunggu aku kembali. Tolong doakan anak kita selamat sayang." Setelah mengucapkan itu Shireen menutup matanya.
Setelah perjalanan panjang di mimpinya, Shireen terbangun. Pertama yang dia lihat adalah cahaya terang dari lampu ruang operasi yang bundar itu.
Dia meneguk ludahnya kasar. "Apa anakku selamat?" Gumamnya.
Regan memegang tangannya lembut dan berbisik. "Berdoalah. Dokter sedang mengeluarkan anakmu."
Shireen menoleh pada lelaki yang membantunya tadi. Masih terlihat jelas darah bekas luka bakar tadi yang belum dia obati.
"Ta-tanganmu."
Regan melirik sebentar pada lengannya, lalu tersenyum. "Fokuslah berdoa untuk keselamatan anakmu. Luka saya akan segera sembuh tenang saja."
Shireen menarik napas panjang. Pria di samping sungguh berhati malaikat. Bahkan di saat lengannya terluka parah dia masih mementingkan keselamatan orang lain.
"Ya Tuhan. Terima kasih sudah mempertemukanku dengan orang baik sepertinya." Bersamaan dengan selesainua Shireen berdoa, suara tangis seorang bayi nyaring di seluruh ruangan ini.
Shireen bernapas lega mendengar anaknya lahir di dunia ini. Dia tersenyum sambil mengeratkan genggaman tangannya pada Regan.
Oek.... Oek... Oek...
"Selamat Bu anaknya telah lahir. Jenis kelamin anak ibu laki-laki." Ujar suster pada Shireen, namun bayinya langsung mereka bawa ke laboratorium.
Karena lahir belum prematur, terpaksa bayi itu di masukkan ke dalam tabung. Shireen hanya bisa mengulum bibirnya menahan tangisannya.
"Kamu kuat Shireen. Yang penting bayi mu selamat." Gumamnya menyemangati dirinya sendiri.
Dari situlah Shireen sangat berterima kasih pada Regan yang selalu membantunya dari kecelakaan itu.
Bahkan pernikahan Regan dan Zwiena dia menjadi saksi untuk itu.
Flashback off
Hatinya terasa sangat sakit berdenyut kencang. Berita yang tadi dia liat di tv masih terbayang-bayang di pikirannya.
Sesekali Shireen melirik Regan yang sangat kusut. Dia tau, pasti Regan sedang kepikiran dengan istrinya yang di perkosa sama Abian alias suami Shireen.
Shireen menggenggam tangan Regan. Menempelkan lututnya di lantai. Regan tidak bisa melihat orang bersujud padanya. Dia langsung mengangkat badan Shireen kembali berdiri.
"Jangan lakukan itu. Sudah saya bilang itu salah Abian yang tidak ada sangkut pautnya dengan kamu." Jelas Regan mencengkram bahu Shireen lembut.
Shireen semakin mengeluarkan air matanya. Tidak tau lagi apa yang harus dia lakukan sama pria di hadapannya ini yang selalu saja baik padanya.
"Kenapa kamu selalu baik? Kenapa kamu tidak membenciku karena suamiku sudah memperkosa istrimu?! Kenapa Regan?!!" Teriak Shireen mennagis kencang di dada bidang milik Regan.
Regan hanya terdiam membisu, enggan untuk membuka suara.
"Itu bukan salah kamu. Sekarang yang harus kamu pikirkan adalah anakmu. Biarkan masalah suamimu polisi yang nangani okey." Regan kembali memeluk Shireen yang sudah menangis.
Malam ini, pikiran Regan di penuhi dengan semua masalah yang di siarkan berita tv. Dia ingin marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga istrinya.
Regan berpamitan dengan Shireen. Malam ini tepat jam 8 malam Regan sudah menyiapkan dinner dengan Zwiena.
Mungkin Zwiena belum tau tentang dinner ini, namun Regan sudah menyiapkannya dari siang tadi.
Regan melakukan mobilnya menuju rumahnya. Dengan hati yang berbunga-bunga dia tersenyum manis sambil mengambil buket bunga di kursi sebelahnya.
"Sangat cantik seperti istriku." Gumamnya kembali menaruh mawar itu di sampingnya.
Tidak lama dia sudah sampai depan rumah. Dahinya mengernyit heran melihat banyak mobil polisi yang baru datang di depan rumahnya.
Dengan ragu Regan turun dari mobil membawa bunganya.
Seorang polisi datang menghampirinya. "Dengan bapak Alexander Regan Roxy?" Tanya polisi tersebut.
"Ya saya sendiri." Balas Regan masih terbingung.
"Anda kami tangkap karena kasus pemerkosaan, kekerasan pada anak dan istri kontrak anda, pemalsuan surat nikah pada wanita bernama Rita Anggreaini, kasus tabrak lari 5 tahun lalu, dan penculikan anak saat tabrak lari." Ujar polisi tersebut memborgol lengan Regan.
Regan menahannya polisi tersebut untuk memborgolnya. "Tunggu pak."
"Anda bisa menangkap saya setelah saya dinner dengan istri saya untuk yang pertama kalinya. Saya mohon kasih saya waktu 2 jam untuk melakukan dinner itu." Pinta Regan memohon pada polisi untuk memberinya waktu dinner bersama Zwiena sebelum dirinya di tangkap.
Polisi itu melirik ke arah rekan yang lain. Melihat wajah Regan yang sangat memohon, rekannya yang lain mengangguk pelan.
"Oke saya kasih waktu 2 jam dengan syarat para polisi memantau dari belakang."
🦋🦋🦋
Woi Regan! Bisa-bisanya minta waktu buat dinner wkwk
Istrinya Abian masih idup ges ternyata