✓ The Owlery #1 (INA Trans)

By _moonchildshine

90.6K 15.1K 1.4K

Menemukan kenyataan bahwa Ayah Baptisnya bukanlah buronan kejam di tahun sebelumnya, ditambah tertekan karena... More

31 Oktober, Hari Senin: Halloween Terburuk Sepanjang Masa
1 November, Hari Selasa: Pertemuan Tak Terduga
4 November, Hari Jumat: Gencatan Senjata
18 November, Hari Jumat: Isyarat Kecil
23 November, Hari Rabu: Bencana Seekor Musang
25 November, Hari Jumat: Maaf Ya, Burung Hantu
16 Desember, Hari Jumat: Pengkhianat Asrama
19 Desember, Hari Senin: Kenapa Masih Harus Ditanyakan?
23 Desember, Hari Jumat: Maaf, Neville
25 Desember, Hari Minggu: Pesta Yule
2 Januari, Hari Senin: Berita Pertama Skeeter
10 Januari, Hari Selasa: Hitung Mundur
20 Januari, Hari Jumat: Pertengkaran di Kandang Burung Hantu
21 Januari, Hari Sabtu: Pecahkan Saja Telurnya
18 Februari, Hari Sabtu: Istirahat Singkat
24 Februari, Hari Jumat: Air yang Membeku
4 Maret, Hari Sabtu: Soal Skeeter
Bulan Mei: Istirahat yang Panjang
5 Juni, Hari Senin: Pertemuan yang Diharapkan
24 Juni, Hari Minggu: Sebuah Rencana Besar
25 Juni, Hari Senin: Awal Milik Mereka
30 Juni, Hari Jumat: Perpisahan
SEQUEL ANNOUNCEMENT! :)

30 Oktober, Hari Minggu: Awal dari Segalanya

8.8K 827 102
By _moonchildshine

Setelah makan malam penting yang menandakan dibukanya Turnamen Triwizard di Aula Utama, seluruh anak Gryffindor bersama-sama berjalan untuk kembali ke Ruang Rekreasi dan mulai membicarakan banyak hal yang sudah tidak sabar untuk mereka gosipkan.

Rumor-rumor soal Turnamennya, tantangan-tantangan yang mungkin akan dihadapi dan siapa yang akan menjadi peserta dari tiap sekolah, kesan pertama soal murid-murid Durmstrang dan Beauxbatons, protes soal batas umur yang boleh mengikuti Turnamen, dan banyak lagi.

Kegembiraan memenuhi pembicaraan para siswa Gryffindor hingga larut malam. Mereka sama sekali tidak berhenti untuk mengobrol, bahkan makin malam makin seru saja yang diobrolkan, mungkin akibat botol-botol Butterbeer dan Firewhiskey yang mereka minum.

Namun karena kedamaian tidak pernah bisa bertahan di Hogwarts, bencana pun datang tepat setelah tengah malam lewat, saat seorang gadis, yang tidak berhenti membicarakan betapa tampan dan cantiknya murid-murid Durmstrang dan Beauxbatons, melemparkan komentar sembarangan soal betapa sedihnya dia karena para laki-laki di Hogwarts "tidak ada yang seperti itu".

Dan begitulah awal mula perdebatan panjang berlangsung, bermula dari para laki-laki yang dengan kerasnya membantah kalau gadis-gadis Beauxbatons juga jauh lebih cantik dari gadis-gadis Hogwarts.

Tentu saja hal itu tidak berakhir baik.

Suara-suara mulai meninggi, mata berputar, cemoohan dilempar sana-sini dan ketenangan dari asrama singa rupanya mulai terlihat sangat suram.

Harry, yang mencoba tidak ikut-ikut, hanya duduk diam di atas lantai yang kasar, merencanakan untuk secepat mungkin menyelinap keluar dari sana untuk ke kamarnya. Dan saat itulah suara keras seseorang terdengar.

"Diam semuanya!" Perintah Angelina, membuat seluruh kepala yang berada di ruangan berpaling ke arahnya dengan mulut yang seketika terkunci rapat. Angelina kemudian melanjutkan. "Kalian semua cantik dan tampan, oke?! Berhenti bertengkar seperti anak kecil."

"Makasih loh," jawab George menyeringai.

"Kecuali kamu," timpal Angelina, diikuti oleh tawa banyak orang di ruangan itu.

"Memang siapa contohnya yang kamu maksud? Coba sebutkan satu orang." tanya Fred lagi, sengaja mencari gara-gara sambil tersenyum nakal, senyum yang semakin berkembang saat Angelina menatapnya tak suka. "Ayolah, Angelina. Kamu pasti punya satu orang yang kamu anggap menarik di pikiranmu. Jangan buat kami penasaran."

Semuanya setuju dan mulai bersiul dan menyemangati Angelina untuk mengungkapkan siapa yang ada di pikirannya. Gadis dengan tubuh tinggi itu menggelengkan kepalanya menyerah, sebelum menghela napas dan menatap George lagi.

"Baiklah!" Putus Angelina sambil tersenyum penuh percaya diri. "Cedric Diggory lumayan keren." jawabnya.

Begitu mendengarnya, banyak gadis-gadis langsung mengangguk setuju. Beberapa anak laki-laki menggeram, Seamus salah satunya. Angelina kembali duduk di kursinya, melemparkan senyum puas pada Fred.

Sedangkan si rambut merah membungkukkan badannya penuh canda, sebelum akhirnya menyebutkan satu nama gadis yang menurutnya juga cantik, sebuah nama yang tidak Harry kenal.

Dan karena itulah, beberapa nama pun terlontar, membuat Harry sadar bahwa ternyata persentase murid Hogwarts yang dikenal Harry tidaklah banyak.

Harry sedikit menaikkan kepalanya saat Dean menyebutkan nama Cho Chang dan tertawa terbahak-bahak saat Fred menyebutkan nama Fat Lady, membuat sebuah bantal kursi berwarna merah dan emas terlempar ke wajahnya.

Harry setengah melamun saat nama-nama yang tidak dikenalnya masih saja disebutkan, dia juga separuh tidak mendengarkan komentar-komentar teman satu asramanya terhadap nama-nama itu. Jadi Harry mulai menguap dan berpikir untuk tidur saja saat dia akhirnya mendengar sebuah nama yang begitu dikenalnya, membuat perhatiannya langsung kembali penuh.

Untunglah Harry segera menghindar karena begitu nama itu disebutkan, Ron yang duduk di belakangnya, seketika menyemburkan jus jeruk yang sedang diminumnya. Neville rupanya tidak seberuntung Harry karena dia terkena semprotan itu.

"Oh," Neville bergumam sedih sambil melirik bajunya yang basah.

Biasanya, Harry akan bersimpati, atau membantu membersihkannya. Tapi saat ini Harry terlalu sibuk mencerna dan menerka soal apakah yang baru didengarnya itu nyata ataukah pikirannya sedang kacau saja.

"Apa katamu?" tanya Ron, mengusap dagunya sendiri dari tetesan jus jeruk yang baru dia semburkan, sambil menoleh ke arah seseorang yang bertanggung-jawab atas keterkejutannya.

Fay Dunbar sama sekali tidak terganggu dengan keterkejutan Ron atau kesunyian tiba-tiba yang ada di dalam ruangan, dia hanya mengedikkan bahunya.

"Aku bilang kalau Draco Malfoy lumayan ganteng," katanya santai.

"Malfoy?!" teriak Ron terheran-terheran. "Si nyebelin Draco Malfoy?" Ron tidak terima.

Fay memutar matanya lalu mendecih. "Menyebalkan sekali, kan?! Tidak adil kalau orang seperti itu yang diberi ketampanan berlebih."

"Mana ada dia tampan!" Ron mendebat dengan ekspresi jijiknya, sambil mengedarkan pandangannya ke yang lain untuk mencari dukungan.

Tidak diduga, hanya Seamus dan beberapa orang saja yang setuju. Sedangkan yang lain, termasuk Harry, memilih untuk diam saja. Dan sisanya terlihat ragu-ragu.

"Menurutku sih, Fay ada benarnya juga," terdengarlah satu suara, membuat semuanya menoleh ke sumbernya.

"Serius nih, Lavender?!" Parvati tidak terima. "Dia kan brengsek! Kemarin dia sengaja membuat Neville jatuh waktu selesai kelas!"

"Aku tidak bilang dia bukan orang brengsek," protes Lavender. "Tapi aku juga tidak bisa menyangkal kalau dia tampan! Gini deh, kalau misal kalian mengabaikan—"

"Mengabaikan semua sikapnya? Karena semua sikapnya sangat brengsek?" potong Ginny.

"Lebih ke... 'dia terlihat tampan kalau tidak bicara'," kata gadis yang lain, yang duduk di samping Fay.

"Nah, itu dia!" Lavender berseru, bersamaan dengan beberapa gadis yang lain yang sibuk mengangguk membenarkan.

Parvati menghela napasnya lalu sibuk berpikir, sepertinya tengah berusaha membayangkan kalau Draco Malfoy tidak berbicara. Semuanya menunggu Parvati sampai akhirnya Parvati bicara lagi.

"Sial," katanya, terdengar terkejut. "Kalau membayangkan dia tutup mulut, ternyata dia tampan juga."

"APA-APAAN?!" Ron dan Seamus tidak terima.

Ruangan langsung dipenuhi suara gumaman.

"Tunggu, jadi kita boleh menyebut nama anak Slytherin juga?" Tanya satu orang dengan ragu-ragu.

"Nggak apa-apa nih?" tanya yang lainnya.

"Berarti aku boleh dong ya, bilang kalau Pansy Parkinson itu seksi?" tanya seorang anak laki-laki, terdengar begitu lega.

"Blaize Zabini juga lumayan keren," gumam seorang siswi tahun ketiga dengan malu-malu.

"Jangan lupa Terence Higgs juga!"

Seolah-olah ada bendungan yang bocor, ruangan itu langsung menjadi lebih ramai dari yang sebelumnya karena ternyata separuh dari anak-anak Gryffindor naksir dengan lumayan banyak anak Slytherin.

"Aku sih nggak masalah, asal jangan ada yang menyebut nama Snape aja," Fred mengumumkan, diikuti oleh gelak tawa banyak orang di ruangan itu. Anak-anak Gryffindor semakin berani menyebutkan lebih banyak nama lainnya seiring larutnya malam, bahkan beberapa orang yang awalnya tidak tertarik pun kini mendengarkan dengan antusias.

Namun begitu, masih ada beberapa orang yang terganggu dengan itu. Seamus berkali-kali melempar pandangannya dari siapapun yang tengah berbicara ke Dean yang selalu saja tertawa terbahak-bahak setiap mendengarkan siapa nama berikutnya yang akan dipanggil. Cormac McLaggen terlihat sangat jijik sambil terus-terusan menggelengkan kepalanya pada siapapun yang berbicara. Dan Ron—Harry sampai ingin mendengus dibuatnya—terlihat sangat pucat, seolah-olah dia sedang menghadapi Voldemort dan Aragog secara bersamaan.

Begitu Romilda Vane berkata dengan helaan napas seperti orang yang dimabuk asmara jika Adrian Pucey sangatlah keren, baru Harry merasa kasihan pada temannya satu itu.

Harry berdiri, menepuk pundak Ron lalu berkata. "Ayo, kita tidur saja,"

Ron mengikuti Harry menaiki tangga, duduk di pinggiran ranjangnya, dengan ekspresi wajah yang kebingungan.

Harry sebenarnya juga lumayan terkejut. Permusuhan antara Gryffindor dan Slytherin sudah ada sejak bertahun-tahun lamanya. Karena Slytherin hobi berkata sinis dan suka bikin gara-gara. Harry tidak pernah mendengar satu pujian pun untuk Slytherin dari teman satu asramanya selama tiga tahun terakhir.

Sampai dengan malam ini, tentu saja.

Harry sudah akan berbaring di ranjangnya ketika Ron berkata, "Yang barusan itu beneran kejadian?"

"Iya, Ron," jawab Harry, sambil melepas kacamatanya dan meletakkannya di laci samping ranjang.

"Wow."

Ron seperti masih ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi sepertinya berubah pikiran dan menggelengkan kepalanya. "Sudah malam. Selamat tidur, Harry."

"Malam Ron," jawab Harry. "Jangan lupa mimpi anak-anak Slytherin yang cantik," tambah Harry, tidak bisa menahan dirinya untuk menggoda temannya.

Ron mengerang keras dan menutup tirai ranjangnya dengan keras, membuat Harry puas dengan dirinya sendiri. Harry menutup tirai miliknya dan jatuh tertidur.

.

T/N: ini adalah proyek terjemahan terbaru dari aku ya. Akan ada 23 chapter dan kayak biasanya, aku bakal update setiap hari Jumat. Dan karena chapter dari fanfiksi ini agak pendek-pendek, jadi aku bakal update 2 chapter tiap hari Jumat. Kecuali kalau yang chapter-nya agak panjang.

Oiya, fanfiksi ini adalah Series pertama dari total keseluruhan 4 Series. Untuk Sequelnya (Pas Harry sama Draco di tahun ke-5) bisa dibaca di profilnya dracomalfoyhere yang judulnya "In which Harry doesn't like Draco's family, Draco tries to like Harry's, no one likes Umbridge and Sirius doesn't like anything about this", dia udah nerjemahin sampe chapter 7 hehe.

Continue Reading

You'll Also Like

9.4K 1.2K 6
Karena 'kecelakaan', Draco Malfoy kembali ke masa lalu bersama dengan tubuhnya di usia aslinya. Dia harus memperbaiki ulang artefak sialan itu untuk...
46.8K 1.8K 4
DRARRY || BASH!DUMBLEDORE . Beware Hogwarts and Wizarding World, the sassiest Harry Potter is coming and no one can escape him. . Warning : WIP, Slo...
10.3K 86 5
Dokter Ariana mengetahui Tiara, seorang perawat yang juga asistennya, tengah mengandung di hari pernikahannya dengan Dokter Adrian. Kekhilafan Adrian...
149K 17.6K 22
#1 Pandora : June, 13 2019 - September, 25 2019 and 9 Oct 2019 #1 Luna Lovegood : June, 17 2019 - 10 Oct 2019 #1 Fred and George Weasley : June, 30 2...