"Saat sendiri, pikiran yang menghantui dapat menjadi beban yang akhirnya diluapkan dengan cara menyakiti diri. Sebaiknya kalau seseorang mau bercerita, beban itu ikut dilepaskan dan pasti nantinya akan merasa lebih lega, sehingga hal yang negatif juga dapat dihindari"
Lia menggelengkan kepalanya lemah saat Leo dan Rafael ingin menyuapkan bubur ke mulut Lia
"Lia mual kak, gak mau"
"sedikit aja Lia, dua suap aja ya demi kesehatan Lia" ucap Rafael sambil memandang Lia dengan prihatin
Leo mengusap rambut Lia "satu suap dari aku, satu lagi dari bocah ini. Baby mau kan?"
Akhirnya Lia setuju dan menerima suapan Leo sehabis itu dari Rafael. Setelah sudah dengan cepat Lia mengambil kotak susu rasa stroberi yang tertata rapi di atas meja sebelah kasurnya
Setelah susu itu habis setengah Lia kembali baring karena merasa kepalanya yang sekarang sakit
"sini tidur samping Lia, Lia mau tidur samping kak Leo sama kak Fael"
Rafael dan Leo menurut saja karena Lia sedang sakit. Setelah kedua nya baring, Lia memejamkan matanya saat Leo mengusap kepalanya sedangkan Rafael mengusap tangannya yang tidak di infus
Sangat nyaman bila seperti ini. Lia merasa punya dua pangeran yang tampan. Eh tapi mereka memang tampan
Bila orang lain lihat mungkin mereka hanya dianggap kakak dan adik. Padahal aslinya seorang pacar dan kekasih Lia. Eh ngimana sih pacar sama kekasih kan sama aja
Oh iya surat nya belum Lia baca. Batin Lia
Lia teringat tentang surat dari Mr. Ribas, sepertinya Lia pernah melihat kertas itu tapi di mana Lia lupa. Lia belum membuka kertas itu karena takut Farel, Rafael, Leo akan tau
Entah mengapa saat bersama Mr. Ribas membuat Lia tidak merasa asing dan malah nyaman. Lia sangat susah mengingat siapa Mr. Ribas. Rasanya Lia pernah dekat dengan dia tapi Lia sendiri lupa pernah dekat sama siapa saja
...
"Sara mau sendiri kak" tolak Sara saat Rafa ingin naik ke kasur untuk tidur bersamanya
"kamu kenapa? Kok gak mau dekat sama aku lagi?" ucap Rafa sambil mengusap rambut Sara
Rafa ini amnesia apa bagaimana? Masa dia lupa kalo sudah mengambil paksa kehormatan Sara
"kak Rafa sadar gak sih? Aku trauma kak, trauma sama kakak aku takut liat kak Rafa. Tiap malam aku terus terbangun dari tidur karena mimpi kejadian itu. Kepala aku sakit kak setiap ingat kejadian itu" ucap Sara mengeluarkan semua yang sudah lama Sara pendam
Sara menenggelamkan kepalanya di kakinya "hiks hiks udah jangan lagi kak, aku takut hiks hiks tolong kasih aku waktu sendirian sebentar aja" isak tangis Sara sambil terus memohon agar Rafa pergi
Rafa memandang Sara. Rasa menyesal telah Rafa rasakan sekarang karena akibat kejadian itu, Sara jadi takut kepadanya dan juga tidak mau ada di dekat Rafa
"Sara... " lirih Rafa
"pergi hiks aku takut kak, pergi sebentar aja" ucap Sara mendongak melihat ke arah Rafa
"Sara..... "
"PERGI AKU BILANG PERGI" bentak Sara sambil menatap tajam Rafa
"okey aku pergi" ucap Rafa lalu berjalan keluar kamar Sara
"arghhhhhh aku benci kamu Rafa" teriak Sara sambil menjambak kuat rambutnya
Nafas Sara terengah engah, Sara memejamkan matanya sejenak. Menarik nafas dalam dalam lalu mengeluarkan nya
Maaf ayah. Batin Sara
...
Reyhan sangat muak melihat temannya yang tidur seenaknya tanpa memperdulikan dirinya. Padahal awalnya mereka bilang ingin menjaga Reyhan tapi malah tidur seperti ini
Terlihat jelas bahwa tadi malam mereka semua habis dari club. Emang tidak tau akhlak teman Reyhan ini. Seharusnya ke rumah sakit menjenguk teman dengan keadaan rapi tapi mereka malah acak acakan dan parahnya lagi banyak kissmark di bagian dada dan leher mereka
Terlihat sangat menjijikkan. Perilaku mereka semua sama dengan bosnya, sama sama tidak punya malu dan sopan santun
Entah kenapa Reyhan jadi kepikiran tentang Karin. Karin? Iya Karin. Pikiran Reyhan tertuju pada saat dirinya meminta kehormatan Karin
Flashback...
"lepasin anjing tangan gue"
Karin menggelengkan kepalanya "jangan putus Rey, aku minta maaf"
Reyhan menghempaskan tangannya "basi anjing" ucap Reyhan lalu ingin pergi tapi di halang oleh Karin
Karin menggelengkan kepalanya "aku bakal ngelakuin apapun asal kamu gak pergi Rey" ucap Karin sambil merentangkan tangannya, menggalang jalan Reyhan
Reyhan tersenyum smirk "gue mau perawan lo"
Deg
'perawan lo' seperti di sengat listrik mendengar ucapan Reyhan. Karin menatap Reyhan dengan sendu berharap agar Reyhan mengganti permintaan nya
Reyhan tersenyum miring "lo gak mau? Misi anjing"
Karin menurunkan tangannya dan melangkahkan kakinya sedikit menjauh dari Reyhan
Reyhan melanjutkan jalannya
Karin menatap Reyhan. Apa Karin harus melepaskan Reyhan? Setelah selama ini Karin berusaha mendapatkan Reyhan dengan susah payah hingga akhirnya bisa dapat?
Ragu ragu Karin mengucapkan "aku mau Rey" ucap pelan Karin
Reyhan menghentikan langkahnya "ngomong yang nyaring gue gak dengar" ucap Reyhan lalu tersenyum jahat
"aku mau"
"kurang keras"
"AKU MAU REYHAN, AKU MAU" teriak Karin
Reyhan tersenyum puas lalu berbalik badan dan berjalan mendekati Karin. Tangannya melingkar di panggang Karin "siap sayang"
Karin mengangguk ragu ragu. Untuk saat ini pikiran Karin hanya untuk mempertahankan Reyhan tanpa memikirkan ke depannya
Salah atau tidaknya Karin tidak peduli saat ini. 'cinta itu gila' kata kata ini ternyata benar ya. Karin secinta itu sama Reyhan bahkan untuk memberikan kehormatannya saja sangat mudah Karin terima begitu saja
Flashback end
"menjijikkan" ucap Reyhan bila mengingat kejadian itu
Reyhan juga tidak habis pikir kenapa Karin segitu mau nya sama dirinya hingga rela melakukan apapun bahkan untuk perawan nya saja Karin menerima bila Reyhan mengambilnya
Reyhan tersenyum bangga "emang nya kalo jadi orang ganteng ya gini"
Bukan mau narsis apa gak tapi emang Reyhan itu aslinya ganteng tapi yah masih ganteng Farel sama Leo lah secara kan, uang mereka berdua lebih banyak jadi menambah kegantengan nya
Tiba tiba Reyhan mendengus kesal karena mengingat tidak bisa mengambil keperawanan Lia. Reyhan juga muak saat Lia menolak ajakkan nya untuk ke club. Bahkan untuk ciuman saja Lia selalu menghindar
Reyhan merasa tertantang dengan Lia hingga beberapa kali mencoba melecehkan Lia tapi gagal karena Farel. Ahh mengingat kejadian itu Reyhan jadi malu dengan dirinya sendiri yang kalah dengan Farel
Reyhan mengusap wajahnya dengan satu tangannya "sial gue harus bisa mendapatkan Lia, gue gak boleh kalah sama Farel"
...
"makan ya Lia dikit aja"
Lia menggelengkan kepalanya lemah "kalian belum pada minta maaf, Lia belum mau makan kalo kalian pada gak mau minta maaf"
Leo menatap benci ke arah Rafael. Ahh ayo lah seorang Leonel meminta maaf, lelucon apa ini? Seorang Alex Darvian Leonel adalah ketua dari bisnis gelap yang harus di hormati dan bila Leo salah pun, Leo bisa dengan mudah menyelesaikannya karena ada uang semua bisa kan? Ada yang mudah kepada tidak? Leo hanya mau minta maaf kepada orang yang berarti di hidupnya seperti almarhum orang tua nya dan Lia
Rafael juga menatap benci ke arah Leo. Seumur hidup dirinya belum pernah minta maaf terkecuali sama Lia. Yah Rafael bisa dengan mudah meminta maaf kepada Lia tapi tidak dengan orang lain bahkan termaksud Farel
Rafael mempunyai kebencian tersendiri terhadap Farel begitupun kebalikan nya. Bila dirinya bisa membunuh Farel mungkin akan Rafael lakukan karena akibat Farel dirinya tidak bisa hidup bebas
"baby makan" ucap tegas Leo
"Lia jangan minta aneh aneh"
Lia mengerutkan keningnya. Perasaan Lia hanya minta mereka berdua saling meminta maaf, tidak aneh
Lia menggelengkan kepalanya "Lia gak minta aneh aneh kok, Lia cuma mau kak Leo dan kak Fael baikan"
Leo memeluk Lia "baby kamu tau kan aku paling gak mau minta maaf"
Lia mendongak melihat wajah Leo dari bawah "maaf Lia lupa, sekarang Lia mau makan aja"
Leo mengecup kening Lia "jangan bandel baby tau kan apa jadinya nanti?"
Lia mengangguk "maaf ya Lia janji gak bakal bandel lagi"
Leo tersenyum tipis lalu keluar ruangan untuk mengambil makanan Lia
Rafael duduk di samping Lia. Rafael mengusap kening Lia dengan tangannya lalu memberikan kecupan di kening Lia
"sudah hilang bekas nya"
Lia terkekeh "belum nih, badan Lia tadi di peluk"
Rafael dengan cepat memeluk tubuh Lia "udah hilang sekarang"
"iya udah, em kak Fael sama kak Farel itu adek kakak apa ngimana? Lia belum paham"
Rafael melepaskan pelukannya "kita itu alter ego, Lia pasti udah pernah dengar kan?"
Lia mengingat hingga akhirnya Lia tau bahwa dirinya pernah membaca tentang hal itu di internet
"iya sekarang Lia paham"
"Lia kalo di suruh milih antara Rafael atau Farel? Lia milih siapa?"
Sumpah ye aku senang banget sering di ingatkan buat up 🤸♀🤸♀
Yok spam P buat lanjut 👉🏻
vote itu WAJIB
Yg gak vote aku doain nanti malam tidur bareng kunti
AYOK GUYS DI TEKAN TOMBOL BINTANG DI BAWAH INI sebagai tanda menghargai aku
Lopyu kalian
Kamis 22 Juli 2021~