My Bodyguard || Chenji/Jichen...

谞讻转讘 注诇 讬讚讬 JefanyEkaPutri

3.4M 211K 168K

鈿狅笍馃敒鈿狅笍 "Jadilah bodyguard yang patuh terhadap majikan, bukan hanya menjaga ku tapi kau juga harus melayani ku... 注讜讚

Prolog & Cast
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
29
鈿狅笍
30
31
馃惌馃惉
32
33
34 (END)
INFO & PO
馃挦馃挦
TES
PLAGIAT
HARGA BUKU
NEW STORY
OPEN PO2
S2
Stock Shopee

28

55.8K 4.2K 3.2K
谞讻转讘 注诇 讬讚讬 JefanyEkaPutri

Dengan terburu-buru Jisung segera memakai kembali celananya yang tadi berserakan dilantai itu dan memakainya kembali sebelum menuju kekamar mandi

"Chenle" ujar Jisung saat melihat Chenle yang tak henti-hentinya memuntahkan isi perutnya itu ke wastafel didalam kamar mandi

"Hoeekk.. uhukkk"

"Chenle, kau kenapa?" Tanya Jisung yang mulai khawatir

Tidak tinggal diam, ia kini memijat tengkuk bagian belakang leher Chenle supaya dirinya agak enakkan

"Hoeekk!"
Chenle terus memuntahkan dari dalam perutnya sembari menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Jisung tadi

Setelah cukup enakan dibagian perut, Chenle langsung membasuh mulutnya

"Kau sakit?" tanya Jisung saat melihat Chenle yang lemas

Chenle menggeleng lagi, sementara itu tubuhnya yang lemas masih dirangkul oleh Jisung supaya Chenle tidak limbun sewaktu-waktu

"Kita ke dokter aja ya" usul Jisung yang sudah kepalang panik

"Enggak, siapa yang sakit coba" balas Chenle kemudian

"Tapi kamu habis muntah-muntah sayang, terus lemas juga" kata Jisung yang masih khawatir

"Gak apa kok, aku muntah karena semalam kebanyakan minum" jawab Chenle

"Hah iya kah?" tanya Jisung yang emang baru tau

"Kau tidak pernah minum alkohol?" tanya balik Chenle

Jisung pun menggeleng kepalanya pelan, jujur dia emang gak pernah nyobain itu minuman selama ini

"Pantes" gumam Chenle yang kemudian langsung melepaskan rangkulan Jisung tadi dikedua pundaknya

"Lagian kamu ngapain sih pakai acara minum minuman keras seperti itu? Itu gak bagus buat kesehatan" ucap Jisung yang mulai menasehati Chenle

Chenle pun berjalan pelan keluar kamar mandi sementara itu Jisung mengekorinya dari belakang

"Gara-gara kamu" jawab Chenle yang mulai duduk kembali diranjangnya yang masih berantakan itu

"Kok gara-gara aku?" tanya Jisung sembari mengernyitkan dahinya, ia pun ikut duduk disebelah Chenle

"Hhh kamu diamin aku, kau tidak ingat?" Ujar Chenle, hal itu membuat Jisung terdiam

"Maaf" gumam Jisung

"Aku tau kamu kecewa sama aku, karena aku yang buat anak kita pergi sehingga kami diamin aku" ucap Chenle sambil menundukkan kepalanya, hal itu masih sangat menyakitkan untuk ia utarakan.

"Chenle-yaa"
Jisung pun langsung mengangkat tubuh Chenle untuk berpindah duduk kepangkuannya

"Tapi aku gak nyalahin kamu kok Ji, ini emang benar kesalahan aku" ucap Chenle yang masih menyambungkan perkataannya tadi

Jisung pun mengangkat wajah Chenle yang terus menunduk tadi walau sudah berada dipangkuan nya, Jisung menatap keseluruhan wajah manis tunangannya itu

Lihatlah kini kedua mata indah itu yang biasanya ceria malah menjadi merah menahan tangis, Jisung yang melihatnya serasa hatinya terkikis

Tidak seharusnya ia mendiamkan pemuda manis ini seperti kemarin, bahkan sampai membentak dan berbicara acuh tak acuh kepadanya

"Chenle-yaa kamu benar, kamu emang salah tapi disini aku juga lebih salah daripada kamu" ucap Jisung dengan lembut sembari mengelus pipi Chenle yang sukses sudah mengalirkan butiran-butiran airmata dari kelopak matanya

"Aku sudah gagal menjaga kalian, seharusnya aku bisa menjaga kalian dan sepatutnya aku lah yang harus bertanggung jawab atas semua keinginan mu saat itu. Jika aku cepat mengiyakan kemarin keinginan mu, pasti kamu tidak akan melakukan tindakan itu" sambung Jisung kemudian

"Hiks Jisung-ah maaf, aku tidak mendengarkan perkataan mu kemarin hiks hiks" ucap Chenle yang langsung berhamburan dipelukan Jisung dengan tangisan menjadi semakin deras

Jisung memeluk tubuh mungil itu dengan mengelus pundaknya dengan lembut

"Shuttt sudah sayang, sekarang kita harus mengikhlaskan dia ya, kita jadikan semua ini pelajaran untuk kedepannya" kata Jisung yang masih menenangkan Chenle dipelukkannya

Chenle yang berada dipelukan Jisung pun menganggukan kepalanya sembari masih sedikit terisak

Chenle pun mendongakkan kepalanya dan menatap kearah Jisung dengan mata yang masih berair bekas tangisannya tadi

"Janji jangan tinggalin aku?" ujar Chenle yang mengangkat satu kelingkingnya kearah Jisung

Jisung yang melihat pun tersenyum, lalu mengaitkan kelingking nya juga ke kelingking manis dan imut milik Chenle

"Aku gak mau janji" balas Jisung tiba-tiba

Hal itu membuat Chenle mengernyitkan dahinya, dan mau nangis aja, jadi Jisung bakal meninggalkan dia suatu hari nanti begitu? Pikir Chenle

"Kalau gak mau janji, kenapa kaitkan kelingkingnya" ujar Chenle yang tidak terima

Chenle pun ingin melepaskan kaitan kelingking mereka tapi Jisung menahan tangannya

"Aku memang gak janji buat ninggalin kamu, tapi aku mau buktikan kalau aku gak bakal pernah ninggalin kamu, karena kalua hanya janji saja itu gak bisa dipegang hanya diucapkan doang dari mulut, tapi kalau bukti bisa kamu lihat dan pegang secara erat" ucap Jisung dengan manisnya dipendengaran Chenle

Chenle yang mendengar pun tersenyum lebar, ia kira Jisung akan meninggalkan nya, oh ayolah Chenle sudah sangat mencintai pemuda jangkung ini dengan hati yang paling dalam. Ia pasti akan sangat hancur jika pemuda dihadapannya ini pergi darinya

Chenle pun kembali memeluk Jisung dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Jisung

Chenle benar-benar gak tau darimana Jisung belajar kata-kata manis seperti tadi, bahkan hampir sering ia dengar saat bersama pemuda ini. Padahal saat pertama kali Chenle mengira Jisung itu anak lugu polos dan tidak mengerti apa itu cinta, tapi ternyata Chenle salah.

Intinya jangan pernah meremehkan orang yang lugu, terlihat polos dan pendiam, karena kita tidak tau dibalik topeng yang ia pakai itu ada sesuatu yang sangat ia pahami bahkan lebih jauh dan jago dari kita.

"I love you" ucap Jisung yang masih memeluk badan mungkin Chenle dipangkuannya

"Love you too" balas Chenle yang berada diceruk leher Jisung itu

.
.
.
.
.

***

"Eh pipi mu kenapa seperti babi yang habis banyak makan?" ujar Jaemin saat Chenle datang ke cafenya

"Semalam aku meminum banyak alkohol, apa terlalu jelas terlihat?" ucap Chenle sembari bertanya

"Emhh tidak juga, tapi kalau dari dekat pipimu jadi sangat buntel" kata Jaemin

Chenle pun melihat wajahnya menggunakan layar ponselnya yang mati

"Jangan beritahu Haechan Hyung kalau aku habis minum semalam" ujar Chenle memperingati Jaemin

"Emh tidak janji" balas Jaemin sambil bersedekap didada

"Ck nanti ku kubelikan mainan kesukaan mu yang keluaran terbaru itu" kata Chenle yang menyogok

"Tornado keluaran terbaru itu?" tanya Jaemin dengan mata yang sudah berbinar

"Ya apalah itu namanya, akan ku belikan, asal jangan bilang ke Haechan Hyung" ucap Chenle yang mengingatkan kembali

"Ah kalau sep-

"Apanya yang jangan bilang?!" teriakan seseorang dari belakang membuat Chenle beserta Jaemin yang mengobrol terkaget bahkan terhenti

Chenle langsung membalikkan badannya begitu pula Jaemin yang juga melihat

"Haechan" gumam kedua-duanya

Haechan dengan anggunnya berjalan menghampiri dimana Chenle beserta Jaemin berdiri disana

"Aku ketinggalan apa? Dan jangan bilang soal apa? Apa tentang ku? Kalian lagi membicarakan ku?" tanya Haechan yang bertubi-tubi

"T-tidak kok Hyung" balas Chenle dengan terkekeh

"Hemm seperti ada yang tidak beres" gumam Haechan yang curiga

"K-kalian duduklah, akan ku buat minuman untuk kalian berdua" ujar Jaemin yang juga ikut gugup karena bisa gawat kalau Haechan curiga nanti Chenle tidak membelikannya dildo tornado yang keluaran terbaru itu, soalnya harganya bisa membuat dirinya menjual cafe ini

.
.
.

***

Disisi lain tepatnya dikantor, kini Lucas lah yang menggantikan tempat Wonyoung sebagai sekretaris Jisung saat ini

"Kau mengerti?" tanya Jisung kepada Lucas setelah menjelaskan apa saja yang harus ia kerjakan dan lakukan selama menjadi sekretaris nya

"Ah mengerti pak" jawab Lucas sembari menganggukkan kepalanya

"Bagus, baiklah silahkan kerjakan tugasmu" kata Jisung dengan ramah

"Baik terimakasih pak"

Setelah kepergian Lucas dari ruangannya, tiba-tiba handphone Jisung berdering pertanda ada panggilan masuk dari handphone itu

Jisung pun meraih handphonenya dan melihat siapa yang tengah memanggilnya saat-saat jam bekerja seperti ini

My Dolphin❤️ is calling..

Jisung tersenyum saat tau siapa yang menghubunginya saat ini, siapa lagi kalau bukan kesayangannya. Jisung pun dengan cepat menerima panggilan tersebut

"Kenapa sayang?" saut Jisung lebih dulu

"..."

"Apa? Emang mau kemana? Ngapain?"

"..."

"Iya deh iya, sehabis kerja aku kesana" kata Jisung yang menjawab itu

"..."

"See you sayang"

Pip.. Pip..

Jisung terkekeh saat panggilan itu sudah terputus, ada-ada saja Chenle nya itu. Tapi untuk apa Chenle menyuruhnya untuk ke taman bunga miliknya? Emang tidak jauh sih dari area komplek rumah mereka, tapi mau ngapain?

Entahlah jawabannya akan segera Jisung temukan saat ia selesai bekerja

.
.
.

Waktu berjalan dengan begitu cepat, saat ini jam telah menunjukkan jam 7 malam, karena tadi ada meeting dadakan jadinya Jisung agak telat untuk pulang

Tapi jangan khawatir, sebelumnya Jisung sudah memberitahu Chenle dengan memberikan pesan kepada namja manis itu kalau dirinya akan sedikit telat dari yang diperkirakan, dan Chenle menjawabnya dengan 'okey' saja.

"Buru-buru sekali pak, ada apa?" tanya Lucas yang emang sedari tadi diruangannya untuk memberikan berkas-berkas penting

"Ada sesuatu yang tidak bisa di ngaretkan" ujar Jisung sedikit terkekeh

"Ohh mau ngedate ya si bapak" seru Lucas yang menebak

"Ah sudahlah, saya duluan ya" ujar Jisung yang setelah ia rasa tidak ada lagi yang ketinggalan, ia segera undur diri dari hadapan Lucas

"Yoi, hati-hati pak semoga ngedate nya lancar jayaa" seru Lucas lagi sedikit berteriak kepada Jisung yang sudah menjauh itu

***

Sesampainya ditaman milik Chenle, sepi tidak ada orang disana hanya Jisung sendiri. Eh gak deh ada tukang bersih-bersih yang emang bekerja ditaman milik Chenle disini

Serem juga sendirian disini, pikir Jisung yang emang takut itu

Jisung pun meronggoh handphone nya lalu mengirimkan pesan untuk memberitahu kalau dirinya sudah sampai

Jisung menunggu balasan, namun sudah beberapa menit Chenle tidak kunjung membalas, padahal Jisung mengetahui Chenle itu tipe orang yang cepat membalas pesan apalagi pesan Jisung, paling lama ia menjawab hanya dua menit.

"Jangan-jangan dia lupa lagi" gumam Jisung yang berpikir kemana-mana

Sudah hampir setengah jam ia menunggu ditaman, tapi tidak ada tanda-tanda Chenle atau siapapun yang datang kesana bahkan pesan Jisung pun tidak di read sama sekali dengan nya

Namun tiba-tiba handphone Jisung berdering pertanda ada panggilan yang masuk, Jisung pun melihat siapa yang tengah memanggilnya,

Nomor tidak dikenal

Jisung mengernyitkan dahinya, siapa? Pikirnya. Perlahan namun pasti Jisung mengangkat panggilan itu, mana tau itu Chenle memakai ponsel orang lain atau orang penting

"Hallo?"

"..."

"Ah Renjun, kenapa?"

Yaps yang menelfon Jisung ialah Renjun, Jisung ingat kalau Renjun adalah sahabat Chenle dikampus

"..."

"APA?!" kaget Jisung tiba-tiba saat mendengar perkataan Renjun di via telfon itu,
"C-chenle kecelakaan.."


























Hulaa maaf ya kemarin gak up up wkwk lagi dapat musibah soalnya😌 oh ya nih chap ku gk tau feel nya dapat atau enggak, suer yaa habis tenggelam kemarin otak gw ngerasa sulit mikir😭 jadi apa adanya lah ya wkwk🤣 hayoloh itu lele kenapa?🌚 Oke see you next chap 😘😘💚

Oh ya gw bakal tetap ngeup cerita ini kok walau katanya lagi ada masalah yaa dengan dunia pership? Yaelah pershipperan bukannya udah ada dari generasi awal yaa🤔 tau ah ku yang sudah mengikuti kpop dari jaman Suju ngakak aja baca komenan mereka di IG🤣 banyak BIM btw sekarang yaa..

Okeyy sekian bacotan ku, papay😘😘

讛诪砖讱 拽专讬讗讛

You'll Also Like

137K 4.1K 20
seorang pemuda manis yang dijual oleh ayahnya ke pada seorang CEO kaya , karna tak mampu membayar hutangnya, bagaimana keadannya sekarang? #BxB#馃敒#l...
1K 65 4
brughhh kalo jalan pake mata ,, maaf kak -renjun jiakkh kepo? makanya baca dulu ay , happy reading~
46.5K 1.9K 17
Menceritakan tentang Jeano Alvarez yang dijual oleh ayahnya kepada Tuan CEO tampan bernama Tuan Muda Marka Putra Genandra, kehidupan yang ada di bena...
59.3K 1.9K 11
"gw cuma lakuin dare" Ujar Naresh yang masih bersikeras melepaskan tangan Erlangga "Ya terus?mau dare atau bukan lu harus tetep jadi milik gw" balas...