MARK✓

By ManlyGirl24_

603K 59.2K 2.5K

[Kingdom AU] Markhyuck Warning: yaoi, mpreg, misgendering, mature! Started: 15-12-2020 End: 18-07-2021 Don't... More

MARK: 1
MARK: 2
MARK: 3
MARK: 4
MARK: 5
MARK: 6
MARK: 7
MARK: 8
MARK: 9
MARK: 10
MARK: 11
MARK: 12
MARK: 13
MARK: 14
MARK: 15🔞
MARK: 16
MARK: 17
MARK: 18
MARK: 19
MARK: 20
MARK: 21
MARK: 22
MARK: 23
MARK: 24
MARK: 26
MARK: 27
MARK: 28
MARK: 29
EPILOG
Bonus Chapter
Bonus Chapter 2
Bonus Chapter 3
CERITA MARKHYUCK BARU
SPESIAL POST

MARK: 25

16.2K 1.6K 15
By ManlyGirl24_

Di tengah-tengah kesibukan mengurusi kerajaan besar miliknya, Raja Mark tetap berusaha menjadi seorang ayah yang siap siaga dan mencoba menjadi suami pengertian.

Kehamilan Haechan sedikit merepotkan namun mereka tidak merasa kerepotan. Di trimester pertama Haechan mengalami muntah-muntah yang luar biasa parah. Tubuhnya yang harusnya bertambah padat justru semakin mengurus. Untunglah hal itu sudah tidak terjadi sekarang meski ia masihlah mengidam dengan meminta hal-hal aneh.

Pernah sekali Haechan meminta Lucas yang telah kembali diangkat menjadi perdana menteri untuk mencium pipi Raja Mark. Kedua belah pihak tentu dengan tegas menolaknya. Meski Haechan sudah menangis dan mengancam Raja Mark kalau ia akan marah, Raja itu tetap saja tidak mengabulkan. Itu semua karena ia tau, Haechan tidak bisa berjauhan darinya karena bayinya akan selalu ingin dekat dengannya.

Kini, kandungan Haechan sudah hampir memasuki bulan ke tujuh. Perutnya menjadi sangat bulat dan pipinya juga ikut membulat. Perut dan pipi Haechan selalu menjadi sasaran kecupan dari Raja Mark.

Penguasa Aludra itu juga suka sekali berinteraksi dengan calon anaknya. Ia akan mengajaknya bicara kemudian tertawa bahagia saat makhluk mungil di perut Ratunya itu membalas dengan memberikan tendangan-tendangan yang cukup kuat, tak jarang juga membuat Haechan meringis karena hal itu. Tendangan dari bayinya sangat kuat. Ia sendiri heran, bagaimana bisa bayinya memiliki tenaga untuk menendang sekuat itu.

"Berhenti mengelusnya."

"Kenapa?"

Tentu saja Raja Mark bertanya dengan nada tidak suka. Ia sedang sangat menikmati kegiatannya itu tapi malah dihentikan.

"Dia menendang terlalu keras, Raja."

"Baiklah, maafkan aku."

Raja Aludra itu meminta maaf namun kembali melakukan kegiatannya. Kali ini bukan hanya elusan tapi juga kecupan. Haechan hanya pasrah saja. Tidak ada gunanya juga memberitahu Raja, dia keras kepala.

"Raja?"

"Hm?"

"Aku ingin bertemu si manis Jungwon."

"Kenapa?"

"Kenapa kau selalu bertanya 'kenapa'?"

Haechan mendadak tersulut emosinya. Memang, karena hamil moodnya itu akan terus berubah-ubah.

"Karena aku hanya ingin bertanya saja."

"Kalau begitu aku juga. Aku hanya ingin bertemu saja dengan Jungwon."

"Yasudah ayo kita kesana. Ada yang harus kubicarakan juga dengan perdana menteri."

Hati-hati sekali Raja Mark membantu Haechan bangkit. Perutnya yang sudah membesar membuatnya sedikit kesulitan untuk bergerak. Terkadang kakinya juga membengkak jika terlalu banyak berdiri atau berjalan.

Ngomong-ngomong, Perdana menteri Lucas dan Renjun sudah menikah beberapa bulan yang lalu. Mereka adalah pasangan pengantin yang bahagia sekarang.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Mizar juga terlibat?"

"Ya, kerajaan itu juga ikut, Mark."

"Sepertinya dia masih dendam."

"Salahmu sendiri yang merebut calon pengantinnya."

Raja Mark terkekeh mendengar itu. Memang kesalahannya. Sejak awal Aludra dan Mizar memanglah tidak pernah dekat lalu hubungan dua kerajaan semakin buruk karena dirinya mencuri calon pengantin dari pangeran Mizar untuk dijadikan Ratunya. Benar-benar tindakan yang brengsek.

"Apakah pasukan kita siap?"

"Mereka siap. Hanya saja kemungkinan buruk akan mungkin terjadi."

"Aku paham."

Raja Mark dengan tenang meminum minumannya. Bisa saja jika dilihat seperti ini Raja Mark terlihat tenang, namun kepalanya tetaplah berputar.

Dibalik ketenangannya ia berpikir lebih keras daripada orang lain. Di dalam kepalanya kini sudah tergambar rencana juga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi nanti.

"Altair?"

Raja Mark berharap kerajaan mertuanya tidak ikut terlibat dalam hal ini. Lagipula hubungan mereka sudah semakin membaik, apalagi dengan adanya berita kehamilan Haechan.

Sebelum Raja Mark mengumumkan kehamilan Haechan ia lebih dulu mengirimkan surat yang ditujukan untuk kerajaan Altair. Dan bersamaan dengan datangnya anggota keluarga kerajaan Altair ke istana Aludra, di hari itu pula Raja Mark mengumumkan kabar bahagianya. Para penduduk tentu saja bersorak bahagia, tidak lupa juga mereka memberikan doa tulus mereka untuk calon penerus Aludra.

Dan selama anggota keluarganya ada di istana Aludra, Haechan lebih banyak menghabiskan waktu bersama mereka. Tentu saja rindu alasannya. Raja Mark sebetulnya sangat kesal saat itu, tapi ia juga harus memaklumi. Haechan juga jarang sekali bertemu keluarganya itu.

"Tidak. Kerajaan Altair sudah tidak terlibat lagi dalam hal seperti ini, Mark. Kecuali ada yang secara khusus meminta bantuan kepada mereka."

"Bagus."

"Apa perintahmu?"

"Kirimkan mereka ke kerajaan Altair dan siapkan pasukan untuk menghadapi para tikus itu."

Kening Perdana menteri Lucas berkerut mendengar perintah dari Raja Mark. Bukan tidak paham, ia hanya merasa sedikit heran dengan itu. Lagipula keamanan di istana juga akan tetap diawasi nantinya.

"Mereka lebih aman di sana, Lucas. Haechan juga akan lebih nyaman berada di sana bersama keluarganya."

"Baiklah yang mulia, akan saya laksanakan."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah memberi tau tentang rencananya kepada Haechan, ratu itu justru menangis sangat keras. Pelukannya yang terhalang perut bulatnya semakin terasa mengerat. Raja Mark sendiri khawatir takut calon bayinya nanti tertekan.

Haechan sudah meminta agar dirinya berada di istana Aludra saja, namun tentu saja rencana itu ditolak mentah-mentah oleh Raja Mark. Ia melakukan hal ini juga untuk kebaikan Haechan sendiri.

"Ratu Haechan."

"Aku tidak mau!"

"Kenapa? Ayah, ibu dan kakak mu ada di sana."

"Kau tidak ada di sana!"

Senyuman timbul di bibir Raja Mark. Ternyata inilah penyebab sebenernya.

Dengan lembut kedua tangan Raja Mark menangkup pipi bulat Haechan, tangannya menyingkirkan air mata dari pipi kemerahan itu. Saat ini Haechan terlihat sangat menggemaskan.

"Aku tidak akan lama, Ratu Haechan. Setelah semuanya selesai aku akan menjemputmu kembali ke kerajaan ini."

"Kenapa harus ada pertempuran memangnya?"

"Karena mereka tidak menyukai kesuksesanku."

"Janji kau akan selamat?"

Jari kelingkingnya ia sodorkan di hadapan Raja Mark. Penguasa Aludra itu tidak bisa tahan untuk tidak mencium bibir tebal itu. Sayangnya ciuman itu tidak berlangsung lama karena Haechan buru-buru menjauhkan tubuhnya dari tubuh sang Raja.

"Janji dulu! Kau Raja yang nakal!"

"Aku berjanji akan selamat, Haechan. Aku akan menjemput kalian di kerajaan Aludra dan membawa kalian kembali secepatnya."

Kembali Haechan memeluk tubuh Raja Mark. Tangisnya yang sempat berhenti kembali menjadi-jadi. Perasaannya tidak tenang. Semoga semua akan baik-baik saja.










***

Aku dimabuk diggity

Continue Reading

You'll Also Like

57.9K 3.3K 25
[ follow sebelum baca agar menjadi jodoh bias kalian ] Kisah cinta yang berawal dari haechan si brandalan yang menerima tawaran mark untuk balapan mo...
68.2K 5.2K 44
Bukan hanya sekadar perihal perjodohan saja, namun juga tentang bagaimana bahwa dirinya dijatuhkan ke dalam lingkungan yang tak pernah ia bayangkan a...
25.5K 1.7K 12
" seorang tutor koraphat yang terkenal playboy mencoba mendapatkan hati seorang yim yang pemalu dan pendiam, sedangkan yim menyukai kekasih sahabat n...
195K 17.4K 15
{DILARANG SEBAR DI TIKTOK} (INI CERITA HOMO! JANGAN SALAH LAPAK! NGEYEL? SAYA BLOK KAMU!) Warning! Mengandung adegan berdarah dan psikopat! ~•~•~•~• ...