MARK✓

By ManlyGirl24_

602K 59.2K 2.5K

[Kingdom AU] Markhyuck Warning: yaoi, mpreg, misgendering, mature! Started: 15-12-2020 End: 18-07-2021 Don't... More

MARK: 1
MARK: 2
MARK: 3
MARK: 4
MARK: 5
MARK: 6
MARK: 7
MARK: 8
MARK: 9
MARK: 10
MARK: 11
MARK: 12
MARK: 13
MARK: 14
MARK: 15🔞
MARK: 16
MARK: 17
MARK: 18
MARK: 19
MARK: 20
MARK: 21
MARK: 22
MARK: 23
MARK: 25
MARK: 26
MARK: 27
MARK: 28
MARK: 29
EPILOG
Bonus Chapter
Bonus Chapter 2
Bonus Chapter 3
CERITA MARKHYUCK BARU
SPESIAL POST

MARK: 24

15.5K 1.6K 60
By ManlyGirl24_

Masa berduka di kerajaan Aludra telah berlalu. Kematian Ratu Lisa, tidak ada lagi yang mengungkit tentang hal itu.

Raja Rigel Markala Ludra, ia dulu dengan sombongnya berkata bahwa ia sangat menunggu karma datang kepadanya. Inilah karma baginya. Kehilangan satu lagi sosok berharga baginya, ini adalah karma untuknya. Ia berduka lebih dari siapapun.

Hari itu secara mendadak Raja Mark mengundang orang-orang untuk datang ke ruang sidang. Semua orang tentu saja datang, termasuk Ratu Lisa. Sayangnya, untuk Ratu Lisa, datang kesana bukanlah keputusan yang tepat.

Raja Mark dengan lantang menyuruh Ratunya itu berdiri di tengah-tengah ruangan. Dengan wajah yang sudah sangat pucat Ratu Lisa hanya bisa menurutinya. Di sana mereka semua mendengarkan Raja Mark menjabarkan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh Ratu Lisa, mereka benar-benar tidak menyangka Ratu pertama Aludra bisa melakukan hal itu. Beberapa orang juga merasa sangat prihatin, istana Aludra ditimpa kejadian yang bertubi-tubi. Wajah Ratu Lisa yang sudah pucat makinlah pucat karena itu. Ia merasa sangat menyesal juga malu.

Sayangnya, Raja Mark tidak sedang berbaik hati saat itu. Meski di dalam hatinya terasa seperti ada sebuah batu besar, ia tetap harus membuat keputusan. Bersamaan dengan satu tetes air mata keluar dari matanya, Raja Mark juga menjatuhkan hukuman untuk Ratu Lisa. Hukuman pemenggalan kepala akan diadakan besok lusa. Ratu Lisa meraung-raung tidak terima, ia bahkan bersujud memohon ampun kepada yang mulia Raja Aludra, namun Raja Mark sama sekali tidak menarik kata-katanya.

Terakhir kali Raja Mark bertemu dengan Ratu Lisa adalah saat Ratu itu sedang di dalam sel penjara. Wajah dan penampilannya sangat kacau, Raja Mark meringis melihatnya. Ia sendiri datang kesana untuk mengucapkan terimakasih kepada Ratu Lisa. Bagaimanapun juga, Ratu Lisa adalah salah satu orang yang berharga juga berjasa di kehidupannya. Saat itu Ratu Lisa juga kembali memohon kepada Raja Mark, ia juga menjabarkan apa saja yang telah ia lakukan untuk Raja Mark selama ini. Tapi sekali lagi Raja Mark tetap mempertahankan keputusannya. Ia pergi dari sana tanpa memperdulikan raungan Ratu Lisa.

Esok harinya ada seorang yang mengabarkan tentang kematian Ratu Lisa. Raja Mark tidak menyangka Ratu Lisa akan mengakhiri hidupnya sendiri dengan sebilah pisau yang entah ia dapat dari mana. Namun Raja Mark tetap meminta agar Ratu Lisa dimakamkan dengan layak dan dengan cara yang terhormat.

Saat upacara pemakaman, Haechan beserta yang lainnya juga turut serta. Kembali penduduk Aludra dibuat terheran-heran karenanya. Apalagi saat Raja Mark tidak berbuat apa-apa, padahal Raja Mark lah yang telah mengusir mereka.

Bahkan sampai sekarang Raja Mark belum memberikan keterangan apapun tentang kembalinya mereka. Ia membiarkan semua orang bertanya-tanya. Di istana pun baru satu orang saja yang tau tentang kehamilan Haechan, tentu saja itu Jaemin.

Raja Mark bukan tidak ingin mengumumkan hal itu kepada rakyatnya, ia sangat-sangat ingin malah. Hanya saja ia harus tetap menghormati Ratu Lisa yang telah tiada. Jika memang sudah waktunya ia pasti akan mengumumkan tentang calon penerus Aludra dengan bangga di hadapan rakyatnya.

"Raja?"

Suara Haechan menggema masuk kedalam telinga Raja Mark menyadarkannya dari lamunan yang sedang ia kerjakan. Senyum tipis ia sunggingan sebelum meminta Haechan mendekat kearahnya.

Ratunya itu menurut, Haechan bahkan hanya diam saja saat Raja Mark menarik tubuhnya untuk berada diatas pangkuannya. Bahkan Haechan membiarkan tangan penguasa Aludra itu berkeliaran di perutnya yang masihlah tampak rata.

"Ada apa, Ratu Haechan? Kalian menginginkan sesuatu?"

"Tidak. Kami tidak membutuhkan apapun, Raja. Hanya ingin menemuimu saja."

Bukan hanya tangan, bibir Raja Mark juga mencoba menggoda Haechan. Ia dengan lembut memberikan kecupan-kecupan kecil di sekitar leher Haechan.

"Hm? Itu artinya anakku tidak bisa jauh dariku, Ratu Haechan. Dia ingin selalu bersama ayahnya."

"Kau terlalu percaya diri!"

Kekehan halus Raja Mark keluarkan dari bibirnya. Tidak bisa ia jelaskan dengan kata-kata sebesar apa kebahagiaan yang ia rasakan saat ini. Intinya, ia benar-benar bahagia sekali.

"Raja?"

"Ya, sayang?"

Raja Mark tidak tau, tapi panggilannya barusan membuat jantung Haechan berdebar kencang bahkan wajahnya menjadi merah sekali.

"Aku, aku harus bertemu Jaemin dan Renjun!"

"Tiba-tiba sekali?"

"Iya! Aku permisi Raja."

Haechan buru-buru bangkit dari pangkuan suaminya, ia bahkan sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari sebelum suara Raja Mark menghentikan niatnya.

"Ratu Haechan, jangan coba-coba kau berlari."

"Oops aku lupa."

Haechan memang tidak jadi berlari pada akhirnya, ia hanya berjalan namun dengan tempo yang cepat. Raja Mark bahkan sampai menggelengkan kepalanya. Haechan itu, memang ada-ada saja kelakuannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kau yakin ini akan cukup? Tidak mau ditambah saja? Sepertinya ini kurang."

"Kau benar, seperti ini akan kurang. Kalau begitu kita tambah lagi."

Dua orang sahabat yang sedang berada di dapur itu terlihat sangat sibuk. Mereka adalah Ratu Jaemin dan juga Renjun.

Keduanya berada di sana sedang membuat manisan. Entah apa yang mereka pikirkan, Raja Mark bahkan belum memberi tau kapan akan mengumumkan kehamilan Haechan namun keduanya sudah sibuk seperti ini. Tidak tanggung-tanggung, mereka membuat banyak sekali. Bahkan saat sudah sebanyak itu mereka masih saja itu belumlah cukup. Untuk calon penerus Aludra, kata mereka.

"Aku mencari kalian!"

Kedatangan dan suara Haechan yang tiba-tiba membuat Ratu Jaemin dan Renjun terkejut. Bukan hanya mereka, para pelayan juga ikut terkejut karena ulah Haechan.

"Haechan, kau membuat kami terkejut!"

Kalimat bernada kesal yang Renjun keluarkan hanya dibalas dengan senyum polos oleh Haechan. Pandangannya lalu teralihkan pada manisan yang sudah jadi, mereka benar-benar membuat Haechan tergoda.

"Kalian membuat manisan?"

"Iya. Kau mau? Ambillah kalau mau."

"Aku mau! Tapi, kenapa kalian tidak mengajakku?"

Binar bahagia di mata Haechan dalam sekejap berubah dengan genangan air mata di mata bulatnya. Ratu Jaemin dengan panik segera memeluk Haechan, ia bahkan menepuk-nepuk punggungnya berusaha menenangkan sementara Renjun berusaha menjelaskan.

"Bukan tidak mau mengajak, kami tadi tidak bisa menemukanmu. Lagipula kau tidak boleh kelelahan, Haechan."

"Membuat manisan tidak membuatku lelah!"

"Kalau hanya untuk porsi makanmu memang tidak lelah, tidak lihat sebanyak apa yang kami buat?"

"Kalau begitu kalian pasti lelah..."

Bibir Haechan kembali tertekuk. Ia malah jadi merasa bersalah sekarang karena ia tidak berkontribusi apa-apa untuk membantu mereka.

"Tidak, kami biasa saja. Lagipula para pelayan membantu kami, Haechan."

"Lalu kenapa aku tidak boleh? Kan ada para pelayan juga yang ikut membantu!"

Haechan yang sedang hamil bertambah berkali lipat menyebalkannya. Renjun ingin sekali marah namun ia harus bisa memaklumi. Ingin mencubit pipi gempal itu dengan keras tapi ia masih waras, bisa bahaya jika Haechan menangis dan mengadu kepada Raja.

"Sudah, lagipula ini sudah selesai. Kau bisa ambil manisnya dan makanlah sepuasnya."

"Benar? Sepuasnya?"

"Tidak, secukupnya saja. Nanti perut dan gigi mu bisa sakit karena terlalu banyak memakannya."

"Baiklah~"

Dengan semangat Haechan menghampiri salah satu pelayan dan meminta tolong untuk diambilkan sebuah piring. Ratu Jaemin dan Renjun hanya mengawasinya saja. Manisan itu kan memang dibuat sebagai tanda syukur atas kehamilan Haechan, tidak masalah membiarkannya mencicipi terlebih dahulu karena mereka juga ingin ikut mencicipi.











***


Temuin Jaemin sama Jeno gak?

Continue Reading

You'll Also Like

299K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
250K 19.4K 24
Sepasang musuh yang akhirnya menjadi orang tua asuh untuk menjaga anak titipan yang diberikan pada mereka berdua. bxb-! markhyuck just fiction.
439K 8.2K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
104K 11K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...