TEARS (BLACKPINK) ✔

By yaraaynd

57.6K 4.5K 139

KENANGAN memang sulit disingkirkan apalagi dilupakan, penyesalan yang tak ada akhirnya, perjuangan mengikhlas... More

1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Epilog

2

3.4K 242 2
By yaraaynd

ROSE POV

Pagi ini aku mendapat telpon dari teddy oppa seorang producer musik dari agensi ternama di korea selatan xg entertainment, ia menyuruhku datang ke agensinya, setelah mandi dan bersiap aku melajukan mobilku kesana dengan perasaan yang tak dapat di ungkapkan, aku sebelumnya pernah mengirim sebuah track lagu pada xg entertainment, aku memang sangat menyukai musik setiap harinya aku habiskan untuk bernyanyi ataupun membuat lagu

Setelah sampai aku berjalan menyusuri gedung mencari ruangan teddy oppa, saat aku menemukannya aku sempat berdiri lama didepan pintu menghela nafas kasar dan akhirnya aku memberanikan diri untuk masuk kedalam, aku melihat teddy oppa duduk dikursinya dengan keadaan membelakangiku menghadap komputer aku yakin ia sedang mengedit sebuah lagu

"Annyeong oppa" sapaku yang membuat teddy oppa membalikan kursinya

"Ah Rosie kau sudah sampai" jawabnya sembari membuka masker yang ia kenakan dan mempersilahkan aku duduk

Aku dan teddy oppa lumayan dekat karna oppa ku bersahabat dengannya dan kita pernah beberapa kali bertemu juga makan malam bersama dengannya dan oppaku hanya untuk membicarakan pekerjaan, aku sering ikut karna aku memang tertarik dengan pekerjaan oppaku juga teddy oppa yang sama sama producer musik namun berbeda agensi

"Baiklah, pertama aku turut berduka atas kematian lisa, maafkan aku tak bisa mengikuti proses pemakamannya kau tau kan" teddy oppa tak melanjutkan ucapannya kemudian ia menghela nafasnya aku hanya menundukan kepala saat mengingat kejadian itu

"Tetapi aku menelponmu karna aku menyukai track lagu yang kau kirimkan" katanya dengan semangat tak ingin melihatku sedih

"Gwenchana oppa,.... untuk track laguku gomawo oppa, aku memang sudah lama mempersiapkannya" kataku

"Apa kau setuju jika kita merilis lagu itu?" Tanya teddy oppa

"Jika kau setuju kau bisa menyelesaikannya dan mengirimkan full track nya padaku" lanjutnya

"Aku tak yakin oppa, lagu itu aku menyelesaikannya bersama dengan lisa sebagian lagu itu menggambarkan dirinya, mengingatkanku padanya aku tak yakin aku kuat mendengarkan lagu itu jika memang benar2 dirilis" ucapku dengan mata yang sudah penuh dengan air mata

Teddy oppa menghampiriku dan duduk di sebelahku, ia mengusap punggungku

"Aku tak memaksa kau menyetujuinya rosie, tapi jika suatu saat kau berubah pikiran kau bisa kembali padaku dengan senang hati aku akan menerima lagumu yang sungguh luar biasa itu" katanya yang daritadi tak berhenti menenangkanku

Aku kini sedang dalam perjalanan pulang, aku menjalankan mobilku dengan kecepatan sedang menyusuri kota Seoul kini tak terlalu ramai ini sudah menunjukan pukul 4 sore, sepulang dari xg entertainment tadi aku mampir ke apartmentku untuk membawa baju ganti karna hari ini aku akan menginap lagi dirumah jennie eonnie, ponselku berdering menampilkan nama jisoo eonnie disana, namun saat aku hendak mengambilnya yang terletak di bangku penumpang depan

"Aaaaaaaaaaaaaaa"

aku terkejut dengan teriakan seorang pria sontak aku menginjak pedal remku sekuat tenaga membuat kepalaku terbentur pada stir mobil dengan lumayan kuat

Aku mengembalikan kesadaranku mengangkat kepalaku pelan, pandanganku melihat kedepan seorang pria sedang memeluk anak kecil, ah untung saja aku tak menabraknya dan untung saja mereka baik baik saja, aku memarkirkan mobilku kepinggir jalan lalu keluar dari mobil dengan langkah lemas

"Apa kalian baik baik saja? Maaf aku.."

"Maaf kami yang salah nona, aku tak melihat lampu sudah kembali hijau" ia memotong ucapanku

"Jika kalian terluka aku akan mengganti biaya pengobatan kalian" ucapku yang akan berjalan kembali menuju mobil untuk mengambil dompet

"Kami tidak apa2 nona sungguh, untung saja kau cepat menyadari kami,maafkan kami" katanya sembari membungkukan badannya

Sebenarnya memang saat aku melaju tadi lampu lalu lintas sudah kembali hijau ntah dari mana mereka tiba2 ada dihadapan mobilku untung aku refleks mendengar teriakan itu

Aku sudah sampai di rumah jennie eonnie, saat aku hendak melangkah memasuki pintu aku melihat seorang gadis sedang duduk tak jauh dari pintu ia bersandar pada dinding dengan kepala ditekuk diantara kedua lututnya aku yakin ia sedang menangis, siapa dia? Kupikir jennie eonnie tak memiliki saudara yang berada di Korea saat ini dan juga jennie eonnie adalah yang paling muda diantara keluarganya, kenapa dia bisa ada disini? Kenapa bisa masuk ke rumah jennie eonnie? Apakah penjaga di depan mengizinkan orang asing masuk sembarangan ah aku tak mengerti, aku sedikit takut, takut ia adalah orang jahat atau bahkan orang gila yang akan menyakiti ku, ku beranikan diriku menghampirinya dengan langlah pelan dan mengendap2 aku sampai dihadapannya

"Hei" aku bertanya padanya namun ia masih tak bergeming

"Kau siapa? Kenapa bisa ada disini? Apa kau butuh bantuan?" Tanyaku dengan nada lembut takut menyakiti hatinya

Ia mulai bereaksi, ia mengangkat kepalanya memperlihatkan genangan air yang menetes dari kedua matanya, aku sangat terkejut dadaku serasa penuh dengan sesuatu yang siap meledak,mataku terbuka lebar saat melihat wajahnya wajah yang selalu ku tangisi setiap aku mengingatnya, wajah yang selalu membuat jennie eonnie dan jisoo eonnie risau wajah yang sangat kami rindukan

"Li.. Lisa?"

ROSE POV END

Jennie masih betah bediri di balkon kamarnya, sedangkan jisoo ia pamit pulang untuk menyimpan baju kotor dan mengambil baju ganti untuknya, matanya tak tahu melihat kemana tatapannya kosong kali ini air matanya tak keluar

Eonnie apa kita bisa berjalan jalan berdua suatu hari nanti?

Eonnie apa kau sudah makan siang? Mau aku antarkan makanan?

Eonnie maafkan aku, ternyata aku mencintaimu

Eonnie aku akan selalu berada disampingmu sampai kapanpun, aku berjanji

"Kau pembohong lisa-ah, kau bilang taakan meninggalkanku tapi mana buktinya" jennie berteriak dari arah balkon membuat eomma dan appanya  langsung menghampiri jennie ke kamarnya disusul oleh chaeyoung yang terlihat berlari terbirit2

"Tenanglah jennie-ah, bukankah kau sudah berjanji akan mengikhlaskan lisa kau jangan terus menerus seperti ini" kata kwon jiyong appa jennie

"Sudahlah sayang biarkan lisa pergi dengan tenang" timpa han sung min eomma jennie

"Aku tak bisa melupakannya begitu saja, aku... Aku sangat menyesali perbuatanku padanya appa aku tak bersikap baik di hari2 terakhirnya" isak jennie sambil memeluk appa nya

Tak lama jisoo datang ia berdiri bergabung bersama rose menatap pemandangan dihadapannya, rose ikut menangis namun tidak dengan jisoo ia malah berusaha menenangkan rose dengan memeluknya tetapi pancaran wajahnya bisa menggambarkan bahwa dia juga menahan kesedihan yang teramat sangat

Setelah jennie tenang dengan bantuan obat penenang dari dokter iapun tidur dengan jisoo dijadikan sandaran olehnya, jisoo terus mengelus rambut jennie menyalurkan kehangatan pada sang adik itu

"Eonnie aku permisi sebentar keluar, kau tak apa sendiri?" Ucap rose pada jisoo

"Aku tak apa, tapi kau mau pergi kemana chaeng?" Kata jisoo yang masih mengelus rambut jennie tetapi tatapannya menuju rose

"Aku hanya ingin mencari udara segar eonnie, aku juga mengingatnya" ucap rose sambil menundukan kepalanya

"Baiklah, biar aku yang menjaga jennie tenangkanlah hatimu chaeng" jawab jisoo yang dibalas anggukan oleh rose setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar jennie

Rose berjalan di taman rumah jennie, ia duduk kursi taman dekat air mancur tatapannya lurus kedepan mengingat kejadian saat ia hendak masuk ke rumah jennie tadi, ia melihat seseorang yang sedang ia rindukan ia melihat lisa, sangat jelas rose melihat wajah itu ia ingin memeluknya namun ia dikagetkan dengan suara teriakan jennie yang membuat dirinya pergi tanpa berpikir panjang meninggalkan gadis yang ia lihat sebagai lisa tadi, saat ini ia akan menemuinya lagi namun ia tak menemukan sosok lisa, ia sempat bertanya pada penjaga namun penjaga rumah jennie bilang taada yang berkunjung kecuali jisoo dan dirinya, apa ia salah melihat? Tapi jika ada masalah dengan matanya itu tidak mungkin karna ia memang bener2 melihat wajah itu bahkan dengan sangat jelas, rose kembali terisak ditengah lamunannya

"Mianhae lisa-ah, aku tak bisa mengiklaskanmu pergi tapi aku akan berusaha" ucapnya dengan nada bergetar menagan isakan keluar dari mulutnya

Setelah ia mengatakan itu, ia merasakan sesuatu menyentuh tangannya, rose berusaha menegakan wajahnya dan apa yang ia lihat ia tak bisa lagi membendung air matanya isakan kembali lolos dari mulutnya, ia melihat seorang gadis duduk disampingnya dengan tangan menyentuh tanganku

"Kau bisa melihatku chaeng?"

Tbc.

Hallo guys, maaf ya kalo ceritanya gajelas ini cerita pertamaku
Semoga kalian suka
See next chapter
Maaf kalo banyak tulisan yang salah atau typo aku tak bisa menghindari yang satu itu(
HAPPY READING💕

Continue Reading

You'll Also Like

809K 59.3K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
YES, DADDY! By

Fanfiction

312K 2K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
286K 21K 24
❝Tentang hati yang kelelahan dipeluk kegelapan, sendirian.❞ 2O2O ; ©STARAAAAA-
1M 138K 62
Lisa mengagumi kunang-kunang. Cahayanya begitu indah. Tapi dia lupa, jika memiliki cahaya lain di dalam hidupnya yang lebih indah. Jisoo, Rosé, dan J...