Secret Side Ketos (Completed)

By CioCappucino

4.3M 272K 38.5K

"Lo pendiam ya, sekali ngomong yang keluar malah desahan" ___________ Warning : - boy's love - banyak adegan... More

02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
┊ ˚➶ 。˚ Spesial Chapter ˚➶ 。˚┊
13
14
15
16
17
18
QnA anak SSK
B O N U S

01

544K 23.1K 8.8K
By CioCappucino

.

.

.

Seisi kantin terasa penuh karena beberapa menit yang lalu bel istirahat berbunyi, seluruh siswa dan siswi berbondong-bondong menuju kantin demi mengisi kekosongan di perut mereka.

Begitupula dengan Nathaniel Cheroll atau yang akrab disapa Nathan, pemuda berwajah tampan itu merupakan pangeran sekolah.

Seluruh perhatian kaum hawa mulai tertuju pada Nathan, mengagumi keindahan sosok pemuda tampan itu tanpa rasa bosan.

Nathan mendudukkan dirinya dengan tenang, tanpa merasa terganggu dengan tatapan lapar yang tertuju padanya, Nathan sudah terbiasa.

Karena kepribadiannya yang tertutup dan cuek membuat Nathan tidak bisa memiliki seorang teman sebaya yang pantas dia sebut sebagai sahabat.

Jangan menganggap bahwa Nathan adalah pemuda kesepian tidak, kalian salah besar. Nathan masih mempunyai satu orang yang bisa dia panggil sahabat, seseorang yang menjadi tempat Nathan bercerita apapun tanpa peduli di jauhi.

Membicarakan tentang orang itu, kini orang itu sudah melanjutkan sekolahnya di luar negeri. Seseorang yang merupakan rival Nathan sejak kecil dan sekarang menjadi sahabat.

Sebenarnya Nathan juga menerima beasiswa sekolah di luar negeri, tetapi pemuda itu malah menolaknya. Dia tidak tega harus meninggalkan ayahnya yang tengah terbaring di rumah sakit seorang diri.

Nathan juga tidak sembarangan ikut olimpiade atau lomba lainnya, jika itu memiliki hadiah berupa uang tunai maka dengan senang hati Nathan melakukannya.

Sekarang sang pangeran sekolah sedang di datangi oleh beberapa siswi, salah satu dari mereka kemudian menyodorkan sebuah undangan kepada Nathan.

Birthday's party.

"Gue harap Lo bisa datang ya, Nath" kata siswi bernametag Bianca Therlina. Nathan berpikir sebentar, sudah lama juga dirinya tidak pergi ke acara seperti ini.

Terakhir dia pergi ke pesta waktu smp dan sekarang Nathan sudah kelas 11 cukup lama, sepertinya Nathan perlu refreshing biar otaknya gak mikirin pelajaran mulu.

"Gue usahain" mendengar jawaban Nathan seketika Bianca tersenyum senang, begitupun dengan teman-teman Bianca yang lain.

Bianca itu cantik. Kalau Nathan adalah pangeran sekolah, maka Bianca adalah primadonanya. Bianca menjadi primadona bukan hanya karena wajahnya yang cantik tapi juga hatinya.

Bianca dan teman-temannya pergi menjauh dari Nathan karena tujuan utama mereka sudah terpenuhi, begitu saja sudah membuat mereka senang bukan kepalang.

"Heh ketos, di panggil pak kepsek tuh" kata Leon dengan nafas yang ngos-ngosan, sepertinya pemuda lincah itu berlari dari ruangan guru menuju ke kantin yang jaraknya cukup jauh.

Nathan segera berdiri dari tempat duduknya, mendatangi Leon. Dengan pelan Nathan menepuk pundak Leon, "thanks ya"

Leon hanya bisa mengangkat jempolnya karena masih sibuk mengatur nafasnya, Nathan pergi dari kantin menuju ke ruangan Pak Danu sang kepala sekolah.

Selama di lorong, beberapa siswi terang-terangan menggoda dan memuji Nathan, yang hanya di balas Nathan dengan senyuman tipis andalannya.

Tidak terasa Nathan sudah berada di ruangan Pak kepsek, mengetuk pelan pintu yang terbuat dari kayu itu.

"Silahkan masuk" Nathan masuk ke dalam ruangan Pak kepsek, terlihat pak Danu sedang duduk berhadapan dengan seorang pria seperti seorang dokter, karena pria itu mengenakan jas putih khas dokter.

"Ini dia nak Nathaniel, ketua osis di sini. Nah nak Nathaniel kenalin ini kak Edgar, yang akan menjadi dokter sementara di sini" kata pak kepsek, Nathan menjabat tangan Edgar.

Nathan sedikit bingung, kenapa sekolahnya menerima seorang dokter, "Nak Nathaniel pasti bingung--" Nathan tersenyum kikuk.

"--kak Edgar itu sepupu bapak yang baru aja lulus kuliah beberapa bulan yang lalu, katanya mau kerja selingan yaudah bapak terima mumpung pak Damar --pelatih pmr-- lagi cuti, jadi sekalian aja" Jelas pak kepsek, Nathan mengangguk pelan tanda mengerti.

"Bapak, manggil saya kenapa pak?" Tanya Nathan yang baru teringat, Nathan sedikit melirik ke arah Edgar, pria itu cukup tampan semoga saja para fans Nathan oleng dan lebih memilih Edgar, jujur saja Nathan lelah.

Edgar tersenyum tipis melihat Nathan yang sepertinya melirik ke arahnya.

"Ah iya bapak lupa, kamu bapak panggil ke sini buat temenin kak Edgar untuk tour keliling sekolah ini, nak Nathaniel mau kan?" balas pak kepsek.

"Iya pak, kalau begitu Nathan permisi dulu, ayo kak Edgar" kata Nathan sopan, menyalimi tangan pak kepsek lalu pergi keluar.

Edgar tersenyum lalu berdiri, mengikuti Nathan. Berjalan di samping pemuda itu membuat Edgar sadar bahwa tinggi mereka itu berbeda, tentu saja Edgar yang lebih tinggi.

"Hey, pendek" panggil Edgar pada Nathan, tangan kanan Edgar dengan setia merangkul pundak Nathan. Membuat Nathan risih.

Nathan menjauhkan tangan Edgar dari pundaknya, namun hanya beberapa saat saja Edgar kembali menaruh tangannya di pundak Edgar.

"Kak, berat" Edgar hanya terkekeh kecil tanpa mau menurunkan tangannya. Nathan hanya mendengus pelan, untung saja bel pelajaran selanjutnya sudah berbunyi jadi tidak ada yang akan salah paham dengan kondisi mereka saat ini.

"Panggil gue Edgar gak usah pake embel-embel kak, berasa tua banget gue" Nathan hanya mengangguk, lalu mulai mereka berdua mulai menjelajahi isi sekolah.

Edgar selalu bertanya apapun, dan Nathan lah yang akan menjawab walau terkadang pertanyaan Edgar sedikit melantur.

"Terus itu ruangan apa?" Tanya Edgar ketika sampai di sebuah ruangan yang terkunci, ruangan ekskul kah.

"Itu ruangan osis" balas Nathan lalu menunjuk kearah papan tag yang berada di atas pintu, Edgar mengangguk mengerti.

~•°•~

~•°•~

Saat yang lain mengikuti pelajaran terakhir Nathan malah berada di ruangan osis karena ada beberapa tugas yang harus Nathan kerjakan. Dan juga ada satu hal yang harus Nathan lakukan, yang merupakan rahasia terbesarnya.

"Anghh" terdengar lenguhan dari layar hp milik Nathan.

Ya, Nathan suka menonton blue film tapi bukan itu masalahnya. Nathan menonton blue film yang tidak ada aktor wanitanya, bisa di bilang blue film gay.

Nathan memiliki hasrat seksual yang menyimpang dari orang kebanyakan, jika seorang pria akan bernafsu dengan buah dada, Nathan malah bernafsu dengan beda panjang yang sama dengan miliknya.

Nathan sendiri juga tidak tau sejak kapan dia menjadi gay, itu sebabnya sampai sekarang belum ada seorangpun perempuan yang menjadi pacar si pangeran sekolah.

Saat ini Nathan mencoba nekat, biasanya Nathan hanya akan memanjakan miliknya dengan tangannya saja. Tapi kali ini Nathan tengah bersiap untuk hal lain, sesuatu yang lebih dari itu.

Nathan mulai melepaskan celananya abu-abunya beserta celana dalam yang membungkus miliknya yang sudah mulai tegang.

Nathan duduk di atas kursi yang memiliki bantalan, mengangkat kedua kakinya lalu melebarkan pahanya. Dapat Nathan rasakan, hembusan dingin yang menerpa miliknya.

Dengan perlahan tangan Nathan meraba area sekitar miliknya, memainkannya perlahan sampai menegang sempurna.

Tangan Nathan kemudian berpindah ke bawah, meraba pelan tempat di mana seorang pria di tusuk oleh pria lainnya.

Nathan menatap layar hpnya yang menampilkan seorang pria manis yang juga melakukan hal sama dengan yang Nathan lakukan.

Pria manis itu kemudian mulai menusuk pelan lubang miliknya membuat Nathan mengikuti tindakan yang di lakukan pria manis itu.

Nathan mulai memaju mundurkan jarinya yang sudah berlumuran air liurnya di dalam lubang miliknya, lenguhan kecil terdengar dari mulut Nathan. Cukup nyeri namun juga nikmat.

Nathan kemudian menambahkan jarinya yang lain, di dalam lubang miliknya sudah bersemayam tiga buah jari milik Nathan, Nathan sendiri juga tidak sadar.

Nathan mengeluarkan jarinya, matanya menatap ke arah sebuah spidol hitam yang tergeletak di atas meja. Nathan kembali teringat, pernah di salah satu video yang dia tonton ada seorang pria manis yang memasukkan spidol ke dalam lubangnya.

Nathan ingin, Nathan ingin merasakan apa yang pria manis itu rasakan, karena seingat Nathan pria manis itu memekik ketagihan saat memainkan spidol di dalam lubang miliknya.

Dengan sedikit bergetar Nathan memposisikan spidol itu ke depan lubangnya, Nathan mulai ragu karena struktur tutup spidol yang agak kasar.

"Kau seharusnya memasukkannya sepertinya ini" kata seseorang dari belakang kursi Nathan, sebuah tangan cukup besar mengambil alih spidol yang ada di tangan Nathan.

Memasukkan spidol itu secara mendadak ke dalam tubuh Nathan, Nathan yang menerima serangan mendadak itu lantas memekik. Kepalanya menengadah ke atas dengan mulut yang mengeluarkan erangan, sementara kedua tangannya meremas erat lengan orang itu.

"Aghhh" desah Nathan keras, muatan miliknya keluar bertepatan setelah orang itu memasukkan spidol ke tubuhnya.

.

.

.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

181K 7.4K 4
"Mas Jeno alim sih tapi mesum." Lagi enak nonton drama bl malah ketauan ortu? Papah bilang suruh ijab qobul. Start:09/08/20 end:27/09/20 Daily life! ...
4.4M 370K 51
"Nurut. saya suami kamu" ______ Sebuah kisah tentang hubungan manis pasusu dimasa putih abu-abu, yang penuh lika-liku. Akan kah mereka happy ending...
183K 17.8K 27
[ COMPLETED ] Krist perawat, seorang putra kolongmerat ternama di Bangkok yang tiba-tiba saja mendapatkan seorang bodyguard dari ayahnya untuk menjag...
398K 20K 32
SUDAH TERBIT TERSEDIA E-BOOK SQUEL MY MILLIONAIRE POSSESIVE Kalian tau gimana rasanya punya 3 kakak laki-laki yang super over protektif dan possesiv...