monochrome ( hwangshin )

Par ameriicaneo

3.4K 917 264

(baku) ❝Kita bentuk nyata perihal singgah, yang tak sungguh.❞ (started 07/07/2021 , end 30/12/2021) -pict & g... Plus

i. tentang kami
ii. berdua saja
iii. muda
iv. tanya hati
v. rehat
vi. topik semalam
vii. hitam putih
viii. tiga pagi
ix. lara
x. renjana
xi. bersenjagurau
xii. ya, kamu
xiii. pulang
xiv. hilang asa
xvi. bukan rumah
xvii. ruang sendiri
xviii. pelangi
xix. tidurlah
xx. patah dan tumbuh
xxi. dialog hujan
xxii. sudah
xxiii. pudar
xxiv. kita, selesai
terima kasih

xv. kita, mungkin

117 36 12
Par ameriicaneo

persahabatan kita sekarang ini, layaknya permainan domino. aku jatuh padamu. sedang, kamu jatuh ke yang lain. —Kala

—hari ini aku berniat berbincang dengan Kala. tidak tau dimana, atau akan pergi kemana. tapi, Kala mengajakku berjalak-jalan malam ini.

"kenapa, akhir-akhir ini kau jarang sekali pergi bersama pasanganmu. siapa namanya, Jonas ya?," -mulai Kala berbicara padaku.

kami ada disalah satu kedai tua, yang menjual beberapa makanan dan minuman kuno. tapi, suasana didalamnya sangat nyaman. mendukung untuk acara bincang malam begini.

"aku sudah putus dengannya, mungkin dua pekan yang lalu," -ujarku terkekeh padanya.

"apa? bagaimana bisa, bukankah kalian saling menyukai dan melengkapi satu sama lain," -komentarnya terkejut ke arahku.

"entahlah, kurasa aku dijebak oleh mereka," -ucapku padanya.

"mereka? siapa yang kau maksud?," -tanyanya padaku.

"Jonas dan Olive, kurasa aku hanya umpan supaya ia bisa kenal dan menjalin hubungan dengan sahabat perempuanku itu," -jelasku tersenyum getir.

"sudah susah payah aku menjagamu. supaya tidak sedih disini, dengan seenaknya dia mematahkan hatimu. bahkan aku yang hanya mendengar ikut merasa patah dan kecewa," -tanggapnya padaku.

"sebentar, kau sebut dia sahabat? haha, tidak pantas. dia hanya menjadikanmu umpan untuk memancing ikan jelek seperti mantan pasanganmu itu," -lanjutnya lagi mencibir dua orang itu.

aku terkekeh kecil mendengarnya.

"ah sudahlah tak apa, aku rasa memang ini salahku. yang tidak mau mendengar masukan dari sekitarku. biarlah jadi, satu pelajaran dan pengalaman untukku supaya lebih baik kedepannya," -ucapku mencoba untuk tidak memperkeruh keadaan.

"haruskah aku menghajarnya?," -serunya padaku.

"apa? tidak perlu. kau ada disini bersamaku, itu sudah jauh lebih baik dibanding harus membalas perbuatan jahat mereka. tidak apa, nanti juga lukanya akan sembuh sendiri," -timpalku padanya.

kulihat ia tersenyum kecil. mengusak suraiku, terdiam sebentar. kemudian berkata,

"kau banyak berubah sekarang, aku rindu dirimu yang dulu. tapi, jujur saja aku senang mengenal pribadimu sekarang ini. pola pikirmu jauh lebih dewasa, sikap manjamu perlahan menghilang, kau juga lebih dapat menerima keadaan tanpa banyak mengeluh lagi," -ujarnya padaku.

"begitukah? aku rasa memang semua harus berprogres bukan?," -ucapku padanya.

"selagi perubahanmu ke arah yang lebih baik. aku pasti akan senang mendengarnya," -balasnya tersenyum padaku.

"terima kasih tapi, apa kau tidak malu punya sahabat sepertiku?," -tanyaku serius ke arahnya.

"malu? untuk apa. kau cantik, baik, pintar, sopan. apa ada alasan untuk malu mempunyai kenalan sepertimu?," -pujinya tersenyum padaku.

"ah kau ini sangat pintar membuat kata-kata manis begitu," -balasku tersenyum ke arahnya.

"kau memang manis Isha, untuk apa aku merangkai kata-kata manis. kalau perempuan didepanku mengalahkan manisnya seduhan teh melati ini," -godanya padaku.

aku tertawa memukuli lengannya pelan. ia tekekeh melihatku, tidak ada niatan untuk menarik tanganku yang memukuli lengannya. sepertinya, kami benar terlihat seperti sepasang kekasih dimata orang awam.




































"jadi, kau mau pergi kemana lagi setelah ini?," -tanya Kala sambil mengurangi kecepatan sepeda motornya.

"bagaimana dengan kawasan Malioboro? bahkan hampir tiga tahun sudah aku disini tapi, belum pernah berkunjung kesana," -saranku padanya.

"yaampun, kasihan sekali. ya, kau beruntung mengajakku pergi kesana setelah aku mendapat gaji. karena, biaya parkir kendaraan disana, sama harganya dengan satu porsi makan soto ayam yang biasa kau beli," -ujarnya padaku.

aku memukul punggungnya sebab, ia meledekku lagi. sedang dirinya hanya terkekeh membalasku. kemudian, menepikan sepeda motornya.

karena, kami sudah sampai dikawasan yang menjadi ikon wisata terkenal kota ini. selesai mencari tempat penitipan kendaraan. kami, berjalan beriringan menyusuri jalan malam Malioboro yang cukup ramai.

sepanjang jalan, banyak sekali mata yang mengarah pada kami. ya, aku tau aku cantik tapi, sekarang ini aku menggunakan masker putih sebab sedang terkena influenza. Kala? aku pikir ia biasa saja.

iya, dia memang cukup tampan. tapi, jangan memuji didepannya nanti ia jadi kelewat percaya diri. dengan kamera yang ua bawa beberapa kali ia memotret jalan ataupun toko-toko yang kami lewati.

"bukankah kita terlihat seperti sepasang kekasih sekarang?," -bisiknya padaku.

"ah terserah kau saja," -pasrahku berjalan mendahuluinya.

kudengar ia terkekeh menyusulku.

"ayolah sayangku jangan terburu-buru begitu!," -serunya membuat beberapa mata tertuju ke arah kami.

orang-orang tersebut terkekeh melihat kami. aku yakin wajahku merah padam sekarang ini. bukan karena ucapan Kala, hanya aku malu sekali sekarang ini.

aku menepi sebentar menunggui, Kala yang berlari menyusulku.

"hei! tunggu sebentar, Ibumu barusan mengirimi aku pesan. katanya kalau aku sedang bersama denganmu, tolong kirim foto dirimu. aku yakin Ibumu menghubungimu sedari tadi, hanya kau mengaktifkan mode pesawat terbang yang menyebalkan itu bukan? ayo cepat terserah mau berpose seperti apa, biar aku ambil gambarmu," -ujar Kala panjang lebar padaku.

aku terkekeh mendengar ia memarahiku. kemudian aku berpose seadanya. untuk difoto olehnya.

aku juga memotret Kala lewat kamera ponselku. bukan kemauanku, ini permintaannya sendiri. ia beralasan baterai handphone miliknya habis dan mati sekarang ini.

sayangnya kami tidak dapat berlama-lama disini. sebab, cuaca malam yang dingin dan nyaman. berubah menjadi hujan yang cukup deras.

"titip," -pinta Kala.

ia mengambil jas hujan miliknya dari dalam bagasi sepeda motornya, kemudian dipakaikan padaku. lalu memberiku pouch, yang sepertinya berisi alat tulis padaku. sedang dirinya menyimpan kamera miliknya dibagian depan dan mengeratkan kemeja yang dipakainya.

setelahnya hujan turun deras sekali, beruntung jalan raya tidak terlalu ramai. jadi, Kala bisa leluasa menyalip kendaraan lain saat dirasa ada peluang. sampai ditempat tujuan.

Kala segera memintaku masuk ke dalam rumah kos. sedang ia langsung kembali ke tempatnya tinggal. barang yang dititipkan padaku belum diambilnya, mungkin besok akan ku antar padanya.

ah rasanya senang sekali, terima kasih Kala.

tbc,

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

5.2K 1.4K 32
SMA Jayatri, sekolah menengah atas yang menyita perhatian selama 10 tahun belakangan. Menjadi sekolah yang paling diincar oleh setiap murid di penjur...
4.2K 619 20
ATEEZ Wooyoung FF 'Bagaimana rasanya ketika kamu bermimpi bertemu biasmu di saat yang tidak biasanya, akankah kamu tetap di dalam mimpi atau terbangu...
31.9K 1.9K 15
MY FIRST WORK CERITANYA SUDAH TAMAT TAPI KEDEPANNYA KALO ADA IDE AKAN UPDATE LAGI PENDEK KATA HIATUS TAPI DI TAMATIN AJA DULU KARENA UDAH 19 CHAP -EON
518K 5.6K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...