FRIENDSHIT INSTAGRAM (Sakura)...

By AuraraC

63.7K 4.7K 550

Kisah sehari-hari Sakura dan teman-temannya. Kisah yang melibatkan rasa rumit yang disebut dengan 'cinta' dal... More

00 - Prelude
01 - First Day
02 - Flowers
03 - Truth or Dare
04 - Rasa Antara Kita
05 - Foto
06 - Kiss, Marry, Kill (2)
07 - Sabahat
08 - Pertemuan
09 - Girls Talk
10 - Have Fun
11 - Sakit?
12 - Boys Talk
13 - Curahan Hati
14 - Ask (1)
14 - Ask (2)
15 - Dia, dia, dia
16 - Klasik
17. Kontemporer

06 - Kiss, Marry, Kill (1)

3.4K 266 28
By AuraraC

"UWAA, GUE BOSEN BANGET BANGSAT!"

Sakura melempar kacang yang tengah ia makan kepada Naruto yang berteriak-teriak sambil bergelinding di lantai.

"Udah berisik, toxic lagi"

"Gue bosen banget Saki"

"Lah dipikir cuma lo doang gitu yang bosen disini?" Ino menyahut dengan sedikit kesal.

Rasanya mereka semua yang ada disana sedang dilanda kebosanan yang luar biasa. Ya, mereka. Sakura dan teman-temannya sekarang berkumpul di Basecamp mereka, roof top kafe Ino.

"GUYS! YEOROBUN! TEMAN-TEMAN SEMUANYA! GUE PUNYA IDE PERMAINAN SERU" teriak Sai tiba-tiba.

"Gak ah, permainan lo gak seru"

"Permainan lo cuma ngundang balak" kata Ino yang masih kesal dengan permainan yang lalu.

"Eh ini itu permainan hits yang biasa di mainin remaja di luar negeri tau"

"Wahh apaan tuh?" tanya Tenten mulai penasaran dengan permainan yang ditawarkan Sai.

"KMK"

"Apaan tuh?" tanya Kiba yang sekaligus mewakilkan rasa tidak tahu teman-teman yang lainnya.

"Kiss, Marry, Kill"

"Gue kayaknya pernah tau itu permainan deh" gumam Sakura mencoba mengingat jenis permainan itu.

"Permainannya gampang kok, cuma tinggal pilih nama orang yang mau di kiss di marry atau di kill"

"Wah seru tuh, ayok main deh" Tenten bersemangat untuk ikut karena didalamnya pasti akan membongkar rahasia percintaan teman-temannya lagi, ia ingin tahu.

Karena menurutnya, didalam lingkar pertemanan mereka masih banyak rahasia-rahasia yang belum ia ketahui. Bukankah seharusnya teman berbagi segalanya?

"Buat peraturannya dulu, biar gak ada yang curang" kata Shikamaru.

"Peraturannya yang dipilih harus lawan jenis, setuju?" kata Sai selaku pencetus permainan.

"Setuju"

"Supaya lebih seru dan menantang, kita buat ada tantangannya jadi gak cuma jawab aja"

"Gimana tuh?"

"Kalau milih marry, harus post foto bareng orang itu pake caption romantis. Kalau milih kiss ya berarti harus nyium orang itu"

Banyak diantara mereka yang melotot tidak setuju dengan ucapan Sai.

"Ih, apaan dah! Gak pake acara cium-cium segala" Sakura mengangkat tangan tidak terima dengan usulan Sai.

"Ya kan orangnya yang dicium itu orang yang dia pilih Ra, letaknya juga boleh dimana aja sesuai kesepakatan. Di tangan, pipi, kalau mau cium kaki juga boleh dah tuh" Sai kembali meyakinkan teman-temannya bahwa permainan ini 100% aman dan terpercaya.

"Ya tapi kan sama aja, yang namanya ci-"

Belum sempat Sakura menyelesaikan ucapannya, Sai kembali menambahkan
"Kalau milih kill, boleh bebas mukul orang itu"

"Wah, kalau gitu boleh deh! Hayuk gas hewhew" kata Sakura berubah pikiran secepat kilat.

"Dasar psikopen lo!" hardik Sai, yang hanya dibalas juluran lidah oleh Sakura.

"Yang lain gimana? Setuju?"

Semuanya hanya mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju dengan peraturan yang dibuat oleh Sai.

"Siapa yang puter ini?"

"Gue mau"

Tenten mengajukan diri untuk memutar botol pertama kali, dan berhenti di Sai.

"Anjay, Sai udah jadi pencetus jadi pengawalan juga"

"Ya jelas dong" jawab Sai dengan wajah sombong, padahal tidak ada yang bisa disombongkan dengan hal itu"

"Cepet pilih deh Sai! Gak usah banyak bacot!" ketus Sakura tidak sabar.

"Oke, untuk kill gue pilih Sakura" jawab Sai lantang.

"Anjing!" Sakura menatap Sai tidak percaya.

Semua orang disana tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Sakura saat akan dibunuh oleh Sai.

"Makanya jangan cerewet Ra" kata Neji sambil memegangi perutnya.

Sai pun maju dan menjitak kepala Sakura sedikit keras, sampai sang empu mengaduh. "Awas aja! Gue bales lo Sai!"

"Kalau ada kesempatan" jawab Sai dengan mengejek.

"Selanjutnya gue pilih kiss Hinata" kata Sai sambil menaik-naikan alisnya.

Hinata yang ditatap hanya mengerjab datar, sepertinya masih belum paham situasi dimana ia akan dimangsa oleh manusia setengah anjing.

Namun saat sampai didepan Hinata, tiba-tiba tubuhnya dihalangi oleh Neji.

"Gue yang wakilin Hinata" kata Neji dengan datar yang membuat Sai misuh-misuh.

"Mana bisa begini anjing"

"Kan gak ada peraturan kalau gak boleh diwakilin tadi, wahai Sai sang pencetus" kata Neji tidak mau kalah, tentu ia tidak mau adik sepupunya yang polos dicium oleh sembarangan orang seperti Sai.

"Udah Sai cium aja tuh si Neji" semuanya bersorak geli melihat aksi Sai yang akhirnya mencium pipi Neji.

"AWOKWOWKWK KOMUKNYA ANJIR"

"Daebak, apakah muncul pasangan baru?"

"Gue gak nyangka Neji doyan sama Sai sampek iri sama Hinata yang harusnya dicium"

"Najis goblok!" kata Neji marah-marah sambil mengusap pipinya kasar.

"Bibir gue terkontaminasi anjing! Bibir gue udah gak suci" kata Sai mendramatisir keadaan.

"Gue yang udah kotor! Habis dicium anjing gila, takut rabies ini gue!" kata Neji kembali marah yang hanya dibalas muka ejekan oleh Sai.

"Oke lanjut, gua bakal marry ayang Ino dong pastinya kiwkiw" kata Sai mengedipkan matanya genit.

"Tapi Ino gak mau sama lo!" bukan Ino yang menjawab, melainkan Sakura. Sepertinya perempuan berambut pink itu masih kesal karena dia dipilih untuk dibunuh.

"Bacot!"

Berlanjut, botol yang diputar oleh Sai akhirnya berhenti pada Hinata.

"Oke Hinata, pertama-tama siapa yang bakal lo kill?"

Hinata menatap sekeliling teman-temannya, ia bingung. Hinata tidak pernah memukul temannya apa lagi berniat membunuh.

"Nata gak tau"

"Udah, Sai aja" kata Neji yang mungkin mendendam akibat insiden tadi.

"Ya udah Sai aja deh" kata Hinata menuruti perkataan kakaknya.

"Anjing! Nat, lo kok gitu sama gue" kata Sai tidak terima.

"Maaf ya Sai" kata Hinata dan memukul pelan pundak Sai.

"Dari sekian banyak orang disini, dan lo milih buat bunuh gue?" Sai kembali mendramatisir keadaan.

"Kak Neji yang suruh"

"Gapapa deh, pukulan lo gak sakit. Make cinta ya mukulnya?"

"Bacot lo Sai"

"Ye Crocodile! Tuh kan No gue bilang juga apa, jangan mau sama Sai" kata Sakura mengompori keadaan.

"Bener No, sama gue aja" kata Kiba sambil memberikan flying kiss kepada Ino, namun tiba-tiba dihadang oleh Sai.

"Gak ada ya! Ino cuma buat gue!"

"Emang gue mau sama lo?" tanya Ino tajam menusuk hati Sai.

"Sakit No"

"Udah, lanjutkan Nat!"

"Aku mau kiss kak Neji aja"

"Wah, ada apa nih?"

"Nat, inget dia kakak lo!" kata Tenten yang sepertinya terkejut mendengar penuturan Hinata.

"Karena kak Neji kakak aku, jadi udah biasa" kata Hinata dan mencium pipi Neji sekilas.

"Kalian gak ada rasa lebih kan?" tanya Tenten kembali memastikan.

"Gak ada Ten, bukannya kamu tau kak Neji ada rasanya ke siapa?" Tenten yang ditanya seperti itu bingung dan reflek menoleh ke arah Sakura. Bukannya Neji pernah suka Sakura?

"Selanjutnya, aku mau marry..." Hinata menggantungkan kalimatnya dan melirik seseorang disana.

"Naruto"

Yang namanya disebut pun kaget, kemudian segera tersenyum, membungkuk dan menjawab "Sebuah kehormatan bagi saya, dipilih oleh Putri Hyuga"

Semua yang ada disana riuh.

Hinata yang mendengar itu sontak memerah pipinya, ia benar-benar tersipu.

"Gimana? Udah cocok dapat peran pangeran belum gue?" tanya Naruto kembali sambil cengengesan.

"Iya, pangeran kodok" jawab Ino menatap Naruto malas.

Selanjutnya, Hinata memutar botolnya dan berhenti di Ino.

"Gue mau kill Shika" kata Ino kemudian tanpa berpikir panjang.

"What?! No, kita kan sahabatan kok-"

"Ya karena kita udah sahabatan lama, makanya lo gak bakalan marah atau baper kalau gue bunuh" kata Ino sambil menjulurkan lidah dan memukul kecil bahu Shikamaru.

'Gue pengen bunuh lo Shik, gue pengen bunuh perasaan gue ke lo'

Perlakuan Ino dan Shikamaru itu terus diperhatikan secara saksama oleh sepasang mata yang ada disana.

"Selanjutnya, gue mau kiss my Sasuke" kata Ino riang sembari beranjak dari tempatnya.

"Ih, Ino kok gitu sama gue?" kata Kiba sambil memegang dadanya.

"Iya, Kiba aja sono No gak usah gue! Gue gak mau" ujar Sasuke menolak.

"Ah elah, cuma kissu-kissu doang ribet! Sini No, cepet kiss pangeran pujaan hatimu ini" kata Naruto mengompori semangat Ino.

Saat sudah dihadapan Sasuke, Ino kembali menggerling menggoda "mau gue kiss dimana nih sas?" tanyanya sambil menahan tawa.

Belum sempat Ino kembali maju, ia sudah dihadapkan dengan tangan Sasuke.

"Hah?"

"Ini, kissnya disini aja" kata Sasuke sambil menunjuk telapak tangannya.

Akhirnya mau tidak mau, Ino mencium telapak tangan Sasuke dan kembali ke tempat duduknya dengan cemberut.

"Yahh berasa salim sama bokap wkwk" semua yang ada disana tertawa melihat muka Ino.

"Masih mending ya salim sama bokap dipunggung tangan 11 12 sama suami, lah ini telapak coy! Bau asem!" gerutu Ino.

"Mana ada tangan gue bau asem ya Anjir" Sasuke tidak terima.

"Makanya No, kalau aja tadi lo milih gue pasti lo dapat spot cium yang bagus"

"Ya masalahnya bibir gue gak tertarik sama spot yang lo tawarin" jawab Ino yang membuat mereka kembali tertawa.

"Oke lanjut" kata Sakura saat sudah bisa menghentikan tawanya.

"Gue marry Sai" kata Ino cepat.

Hening 1 detik, 2 detik, 3 detik sampai Sai bersorak ramai. "ANJAIR DIA PILIH GUE WOY! GUE! AYOK MARRY BENERAN LAH NO!

"Gue milih lo itu karena kasian doang ya supaya gak marry satu pihak, gak usah geer"

"NOH DENGERIN SAI! MASIH ADA KESEMPATAN BUAT GUE" kata Kiba semangat 45.

"Bodo amat yang penting Ino milih gue"

Permainan berlanjut, Ino memutar botolnya dan berhenti di Sakura.

Sakura yang melihat itu bersorak riang. "Hahaha ajal lo dateng Sai. GUE KILL SAI"

Sakura maju dan wajah Sai akhirnya mendapat bogem mentah Sakura hingga ia tersungkur ke belakang.

"Anjir Saki! Lo kek ada dendam pribadi ke gue deh"

"Ya emang, gue dendam pake banget!"

Melihat itu, teman-temannya hanya bisa meringis. Sakura dan kekuatannya memang tidak ada lawan.

"Lanjut. Kiss gue pilih... Sasuke" kata Sakura setelah berpikir sejenak.

Sasuke yang mendengar namanya disebut pun tidak bisa menyembunyikan senyum tipis yang terbit di bibirnya.

"Ehem, come here baby girl" ujarnya menggoda Sakura yang terkekeh didepannya.

"Uhhh papi gula" kata Sakura kemudian menengadahkan tangannya yang membuat Sasuke menatap bingung. "Apa?"

"Tangan lo, kan mau kiss" Sakura mengikuti alur seperti Ino tadi yang diminta Sasuke untuk mencium tangannya.

"Jangan di tangan" tolak Sasuke, kemudian menunjuk pipinya. "Disini aja"

"Anjir Sasuke modus!" teriak Lee yang tidak terima.

"Gue aja tadi di telapak tangan bau asem ya asu!" Ino ikut berteriak.

"Jangan iri, jangan iri, jangan iri dengki"

"Sini cepet!" titah Sasuke sambil menarik tangan Sakura untuk lebih mendekat.

Akhirnya Sakura mencium pipi Sasuke secepat kilat. Entah bisa dibilang cium atau tidak, karena bibirnya hanya menempel sepersekian detik di pipi Sasuke.

Sakura terkejut dengan apa yang sebenarnya terjadi, ia belum siap. Ia kembali ingat.

"Are you okay?" bisik Sasuke yang melihat Sakura lebih pucat dan memandangnya dengan tatapan kosong.

"Gue gak papa" kata Sakura dengan senyum yang dipaksakan kemudian kembali ke tempat duduknya.

"Lanjut Ra! Marry marry!" kata Tenten.

"Dia gak ada disini, so I can't choose" kata Sakura dengan senyum miris lagi.

"Ah elah, kan cuma mainan Ra! Pilih gue juga boleh" kata Kiba yang tidak bisa merasakan aura di ruangan itu telah berubah.

"Udah deh, itu berarti lo semua yang ada disini gak ada yang masuk kriteria suami masa depannya si Jidat!" kata Ino dengan nada bergurau. Sakura tersenyum, temannya memang selalu mengerti.

"Nah itu, sadar diri ngapa"

"Lo juga harus sadar diri Nar" kata Temari yang mengundang tawa mereka.

"Lanjut aja Saki, buru puter!"

Botol pun kembali diputar dan berhenti telat di hadapan Naruto.

"Anjay giliran gue akhirnya tiba"

"Lebay lo! Udah cepet pilih"

"Kill, gue pilih Temari. Kapan lagi bisa mukul mak lampir" kata Naruto tanpa dosa.

"Lo bilang apa?!"

"Gak boleh marah ya Tem, ini kan cuma permainan" kata Naruto yang terkekeh setelah menjitak kepala Temari.

"Gue tandain muka lo!"

"Kalau kiss, gue pilih..."

"Sakura" tambah Naruto setelah menggantungkan kalimatnya.

Sepasang mata yang tadinya menatap dengan binar penuh harap sekarang menyendu. Tapi kemudian ia tersenyum, barangkali namanya akan disebut selanjutnya.

Naruto mendekat ke arah sakura dan tangannya memegang kepala sahabat dari kecilnya itu. Mata laki-laki itu memandang tulus kemudian mencium lembut dahi perempuan yang ada didepannya. "Lo hebat Saki, lo kuat" bisiknya setelah bibir yang menempel beberapa sekon itu menjauh.

"Makasih" kata Sakura yang tersenyum teduh, ia sungguh terharu dengan perlakuan temannya yang satu ini.

"Anjir, bisa-bisanya gue baper lihat Naruto sama Sakura begitu" gumam Ino entah kepada siapa.

"Gue kek lihat Kak Saso versi next level woy, mleyot" Tenten turut berujar sambil menggoyang-goyang badan Neji yang ada disampingnya.

"Ih udah jangan lama-lama, mau cari kesempatan kan lo Nar"

"Gue mah tulus, gak kek lo yang cuma modus"

"Udah, lanjut Nar" kata Sakura yang perasaannya sudah membaik untuk menengahi teman-temannya.

"Gue kissnya lo, marry nya ya lo juga dong. Gue kan tipe cowok setia" kata Naruto sambil menggoyang-goyangkan alisnya.

"Idiiihh najis"

"Gak jadi baper gue Nar, lo jamet"

"Gapapa jamet, yang penting ganteng"

Dan sekali lagi, mata yang tadinya menampakkan sinar harapan kembali padam. Kini ia paham, ternyata dari awal bukan dirinya yang diharapkan.

Pada akhirnya pun sebuah permainan berujung kepada rasa membuncah dan mati setelahnya.

👀👀

Terima kasih sudah mampir ❤️
Jangan lupa klik ⭐ yaw
Luvyuu

Continue Reading

You'll Also Like

248K 34K 24
Sederhana saja. Hanya tentang kehidupan tiga bersaudara putra Pak Bratadikara yang akan membuatmu harus memutuskan antara dua pilihan, yakni mengingi...
1.1M 97.7K 56
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
91.7K 9.9K 41
FREEN G!P/FUTA ā€¢ peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
61.7K 5.5K 14
[ RION KENZO MIKAZUKI ] adalah ketua mafia dari Mikazuki AV Rion kenzo Mikazuki mafia Italia, ia terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh maupun...