Boboiboy Sister In TAPOPS

By Twin_two12

107K 11.1K 2.8K

[[HIATUS]] [Name] sebagai kakak kesayangan Boboiboy yang tiba-tiba muncul secara tidak terduga dan ternyata p... More

Tokoh [Name]
~Special Chapter~
Chapter 01
Chapter 02
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 08
Chapter 09
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20

Chapter 14

2.7K 329 43
By Twin_two12

Cieee..
Yang baru nyadar ku habis ganti cover buku lagi (◍•ᴗ•◍)

Maap lama dan mungkin cerita gak receh kek biasa, semoga kalian suka.

selamat menikmati!

»»————><————««

Sehari sudah berlalu sejak pertemuan  (y/n) dengan sosok misterius yang identik dengan blue rose sebelumnya dan sejak saat itu sikap dari sang gadis riang pemilik kuasa suara itu kerap kali ditemukan dalam keadaan melamun dan tak jarang juga senyuman hangat itu berubah menjadi tipis atau bahkan datar.

Tidak seperti dirinya yang biasa terlihat sejak dulu, benar-benar sangat berbeda dan itu diketahui oleh seluruh penghuni markas utama.

Dan lagi-lagi (y/n) sedang terlarut dalam pikirannya, tatapannya kosong seakan tidak tertarik dengan aksi drama comedy dari para alien moob membuat mereka menjadi kurang menikmati pertunjukan tersebut. Hingga..

Pluk!

Sebuah tangan kekar menyentuh pucuk rambut hitam halus milik (y/n) membuat sang gadis tersadar atas lamunannya sejak tadi, diliriknya kearah tangan itu berada untuk melihat sosok yang menyadarkan akan lamunannya lagi pagi ini.

"Laksamana Tarung? Ada apa?" Tanya (y/n) dengan sedikit membengkokkan kepalanya sedikit bingung.

Tarung tersenyum tipis melihat respon kecil itu kemudian duduk pada samping sang gadis untuk membuat dirinya dan sang gadis menjadi sedikit nyaman untuk membuka pembicaraan

"Bukan aku yang ada apa tapi kamu yang ada apanya?!"

"Saya?"

(y/n) menunjuk dirinya semakin tidak mengerti membuat Tarung mendengus kecil lalu menatap para alien moob dan beberapa kopral disekitar ruangan seakan mengatakan untuk meninggalkan ruangan tersebut membuat yang ditatap mengerti dan berlalu pergi dari sana berharap sang gadis berumur 19 tahun itu sedikit terbuka padanya untuk saat ini.

"Iya, kamu kapten (y/n)! Ada masalah apa hingga kamu terus melamun sejak kemarin?"

Tanpa berbincang lebih lama Tarung dengan cepat langsung to the point ke inti pembicaraan, dia sangat tahu bahwa keadaan seperti ini (y/n) pasti tidak akan terlalu suka untuk bersenda gurau, sudah cukup dia mengenal sang gadis sejak 10 tahun lalu dan itu membuat dirinya cukup paham akan tingkah laku sang gadis.

(Y/n) terlihat terdiam seolah memikirkan tentang dia akan terbuka kepada sang Laksamana yang telah dia anggap kakak itu atau memilih menutupinya untuk dirinya sendiri.

"Kau takpayah nak bincang kalau taknak (y/n)! Kenyamanan mu yang nomor satu, aku akan mendengar bila kau ingin bicara begitu pula sebaliknya bila tak ingin bicara maka aku akan berhenti bicara! " Jelas Tarung membuat sang gadis di hadapannya tersenyum tipis.

"Tidak, aku akan bicara!" Ungkap (y/n) dengan senyuman walau pandangannya tampak sayu

Tarung yang mendengar itu menjadi sedikit legah karna sang gadis terbuka padanya, jujur sangat aneh melihat gadis hyperactive ini menjadi sedikit pendiam dan kurang bergerak. Mungkin terkadang menyebalkan namun  hal itulah yang membuat sang gadis menjadi sosok akan dikenang dikemudian harinya.

"Apa Kak Tarung tahu, kemarin aku bertemu dengan dia lagi setelah sekian lama!"

Buka (y/n) membuat Tarung mengeryit mulai paham, dia juga cukup terkejut bahwa sang gadis akan memanggilnya 'kakak' lagi setelah sekian lama. Itu hanya akan terjadi bila mereka dalam keadaan terbuka seperti sekarang hanya berdua dan saling mengenal masalah masing-masing.

Tapi itu ttidak penting sekarang, Tarung harus mendengar isi hati dari sang gadis agar membuatanya cukup merasa lega untuk sesaat.

"Owh, kau sudah berjumpa dengannya? Aku tak sangkah itu akan cepat! "

(Y/n) tersenyum kecut mendengarnya "yeah.. Dia mengingatkan lagi tentang beberapa hal yang sempat aku lupakan, aku cukup cemas dengan itu."

"Apa jalan yang kuambil memang sudah benar? Bagaimana bila aku salah memilih? Bagimana bila aku hanya berakhir mengecewakan semua orang? Aku sedikit takut dengan pilihanku, sungguh aku sangat takut Kak!" Jelasnya panjang lebar.

Tarung melirik sejenak melihat (y/n) yang menunduk, pandangan nya tertuju pada tangan sang gadis yang meremas ujung pakaiannya.

Sepertinya ia cukup tertekan dengan masalah meski Tarung tidak terlalu mengerti apa hal itu, tapi dia tahu bahwa sang gadis sangat ketakutan akan hal yang akan menghadang di hadapannya itu.

"Kau tahu (y/n), aku juga pernah berada di posisi mu, berada di tempat dimana aku harus memilih diantar dua pilihan sulit."

"Benarkah?"

"Tentu, Saat itu aku masih semuda dirimu masih sangat labil untuk memilih jalan. Cukup sulit memang untuk menjalani tapi aku bersama kawan-kawan yang aku percaya maka dari itu aku menjadi berani memilih pilihanku!"

(Y/n) menatap harimau biru itu dan  dapat dia liat semangat membara pada mata Tarung, sungguh sangat berapi-api. Sang gadis tahu pasti masa itu adalah saat paling menyenangkan bagi sang alien yang dianggapnya kakak ini.

"Dan saat aku mendapatkan hasilnya, itu buntuh, aku mendapat jurang di hadapanku. Sungguh masa yang membuat semangat menurun bukan?"

"Urgh! Aku bisa membayangkan kalau aku yang berada disana aku pasti putus asa saat itu juga!"

Tarung tertawa kecil mendengar ringisan kecil itu, "Benar, aku putus asa saat itu namun beberapa saat kemudian aku sadar bahwa bila aku berhenti saat itu juga maka aku akan kehilangan semuanya. Maka dari itu aku kembali bangkit sambil menarik kawanku yang lain mereka juga ikut mendorong ku agar aku kembali berjuang, itulah gunanya kawan (y/n)!"

"Dan ingatlah kau tidak sendiri, ingatlah bahwa kau punya mereka juga!" Lanjut panjang lebar Tarung sambil mengelus pucuk kepala sang gadis untuk kedua kalinya.

(Y/n) terdiam memikirkan lalu memandang mata biru di hadapannya lagi dengan penuh ketegasan dan banyak pertanyaan.

"Bagaimana dengan pepatah saat menghadapi jalan buntuh dan kita lelah dengan hal itu maka kita lebih baik berhenti? Mengapa Kak Tarung tidak melakukannya?" Tanya (y/n)

"AHAHAHAH!!! "

Tawa Tarung pecah mendengar pertanyaan itu, sungguh baginya itu cukup lucu keluar dari bibir sang gadis. Benar-benar tak dapat ditebak seperti biasanya dan itu membuat (y/n) mempoutkan bibirnya kesal.

"Aku bertanya baik-baik loh!"

"Ahaha... Memang benar ada pepata tersebut (y/n) tapi bukan untuk berhenti, namun beristirahat sejenak!" Jelas Tarung tersenyum lebar.

Ah!

Sekarang (y/n) sedikit mengerti maksud sang Laksamana, sekarang rasa gusarnya menjadi sedikit berkurang dibanding sebelumnya.

"Kau tak perlu langsung mengerti secara langsung, perlahan demi perlahan kau akan paham menyeluruh kapan dan dimana saat kau harus istirahat dan saat kau harus kembali bangkit, Kakakmu ini yakin bahwa kau sanggup mengetahuinya nanti!" Ungkap Tarung langsung mencubut pipi (y/n) gemas membuat sang gadis meringis kecil.

"Errghh.. Kak Tarung sakit! Lepasin ih! " Pintah (y/n) mencoba menarik tangan sang Laksamana, bukanya melepaskan Tarung malah memperlama cubitannya.

"Heheh.. Sekarang (y/n) yang dulu sudah kembali!"

Tarung berujar dengan senyum lebar lalu meninggalkan (y/n) yang diam memegang pipinya yang sakit, hentakan kecil dikeluarkan tanda kesal meski begitu dia cukup senang dengan perlakuan dari sang Laksamana sekaligus Kakak baginya.

"Terimakasih Kak Tarung~"

(y/n) bergumam dan seketika tersenyum lembut melihat punggung Laksamana yang semakin menjauh dan hilang melewati belokan lorong markas.

***

Tak jauh dari tempat terlihat beberapa kopral muda mengintip dari balik dinding tak jauh dari tempat (y/n) dan Tarung berbincang sebelumnya. Saat tengah dalam pembicaraan salah satu sosok berhenti membuat yang lain yang berlalu ikut terhenti juga karena penasaran apa yang terjadi.

"Hihi... Lucunya interaksi Laksamana dan Kak (y/n)! " Gemas sosok gadis dengan kuning-biru yang mendominasi dirinya.

"Ha'a jarang-jarang boleh liat Laksamana bincang pancang lebar macam tadi, sampai tersenyum lembut pula tu!" Lanjut gadis merah muda

"Ehehehe... best-lah Laksamana!" Ungkap kagum remaja gempal

"Ini kalau cakap yang lain boleh jadi gosip besar lah" Jelas remaja alien biru

"Senang boleh liat Akak macam dulu lagi!" Senyum remaja jingga

Seketika sebuah deheman membuat beberapa remaja itu tersadar telah mengintip sejak tadi dan melirik kearah Sang pelaku

"Ekhem, bukan nak ganggu korang. Tapi Komander ada panggil tuh, sepertinya ada misi baru harus kita jalankan!" Jelas remaja ungu dengan senyum kecil

"Cih, ganggulah kau!" Seru gadis kuning-biru langsung berlalu pergi.

"Pengganggu! " Tambah remaja gempal.

Si remaja ungu kebingungan mendengarnya, membuat dia bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Saat semua sudah pergi, Sang remaja berniat mengintip namun tidak mendapatkan apapun, ruang itu kosong tanpa penghuni.

"Hah~ sepertinya aku ketinggalan sesuatu! " Jelasnya sedikit kecewa


Tbc-

Gimana? Apakah terlalu serius?
Kurang bet yang bagian humornya,
Atau enggak ada sama sekali ;-;

Argg!!
bagian ini gak dulu buat yang receh-receh yaw. Mungkin eps kedepan, okay (◞ ‸ ◟ㆀ)

Btw ku buat book khusus one shoot (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)
udahku publish, heheh..
Dibaca yee.. Ku sayang kalean

Sampai babay~

Continue Reading

You'll Also Like

61.1K 5.6K 70
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
58.5K 3.1K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
331K 6.3K 14
DON'T BE PLAGIARISM! Jangan lupa krisar, vote, dan follow ya Isinya one shoot atau two shoot jorok dengan pair jaeyong. (anal, boypussy, genderswitch...
43.8K 5.3K 30
Marsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kes...