I'm The Queen of Demon Kingdo...

By aristaptr

928K 83.1K 1K

Crystal Valleriyn Ainsley, seorang gadis yang sangat cantik dan ceria. Crystal tidak mengetahui siapa orang t... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Extra Part - I
Extra Part - II
Thanks!
Squel!

Part 38

12.3K 1.2K 14
By aristaptr

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
*****

Underworld merupakan tempat dimana para iblis berada. Di sana terdapat empat kerajaan dan salah satunya adalah kerajaan Earthland. Kerajaan Earthland merupakan kerajaan para iblis yang sangat patuh dalam mengikuti peraturan dunia alam bawah. Dulu kerajaan itu sangat disegani karena memiliki raja yang mampu memerintahkan seluruh rakyatnya untuk selalu mematuhi peraturan di Underworld. Dimana Underworld sangat berhubungan baik dengan kerajaan immortal lainnya. Jika ada yang tidak mematuhi itu maka bersiaplah untuk musnah dari muka bumi ini.

Kerajaan Earthland di pimpin oleh Raja Zeorgio. Tidak ada yang bisa menandingi kepemimpinan Raja Zeorgio. Bahkan Kerajaan Earthland merupakan kerajaan terbesar di dunia para iblis karena memiliki pasukan iblis yang sangat banyak. Namun hingga akhirnya Raja Zeorgio menghembuskan nafas terakhirnya, tidak ada yang menduduki kursi kerajaan itu untuk waktu yang cukup lama.

Seluruh kaum iblis merasa sangat kehilangan, namun mereka tidak bisa membiarkan tahta kerajaan kosong begitu saja. Akhirnya seluruh raja di Underworld memutuskan untuk mengangkat salah satu orang kepercayaan dari Raja Zeorgio yaitu Asher untuk menggantikan posisi Raja di kerajaan itu.

Setelah menduduki tahta kerajaan, Asher mulai memperlihatkan wajah aslinya. Pria itu sangat kejam, bahkan seluruh rakyatnya diperbudak oleh pria itu. Asher yang telah lama hidup di dunia para iblis langsung memiliki obsesi untuk menguasai seluruh kerajaan yang ada di sana. Asher selalu membuat masalah di kerajaan lain yang membuat berbagai perang terjadi di Underworld. Satu persatu kerajaan mulai runtuh dan dikuasai oleh Asher. Para raja yang saat itu berkuasa sudah tidak tahu harus melakukan apa karena kekuatan yang mereka miliki tidak sebanding dengan pria itu.

Hingga suatu hari seluruh raja melakukan pertemuan dan membahas rencana untuk meminta pertolongan pada Raja di atas Raja. Raja tertinggi yang menguasai seluruh dunia immortal yaitu Raja kerajaan Demon. Ketiga raja itu langsung pergi menuju kerajaan Demon untuk meminta pertolongan.

Saat itu kerajaan Demon di pimpin oleh Lord Franklin yang tidak lain adalah ayah dari Lord Geordan, kakek dari Xavier. Lord Franklin yang melihat kedatangan ketiga raja di kerajaan underworld menyambut dengan senyuman. Ia sangat tahu apa alasan mereka untuk datang menemuinya. Tentu saja untuk meminta pertolongan pada Lord Franklin untuk menghentikan Asher.

Lord Franklin sangat ingin membantu mereka namun ia memikirkan istrinya yang kini sedang mengandung dan sebentar lagi akan melahirkan. Tentu saja ia tidak ingin berjauhan dengan istrinya. Namun ia juga tidak bisa membiarkan masalah itu begitu saja karena itu sudah tugasnya menjadi Raja tertinggi dunia immortal untuk menjaga kedamaian rakyatnya.

Queen Carmila yang saat itu mengetahui masalah yang terjadi di Underworld langsung meminta Lord Franklin untuk membantu mereka dan tidak perlu memikirkan keadaannya saat ini. Lord Franklin yang mendengar itu hanya mampu menghela nafas berat.

Akhirnya Lord Franklin mengikuti ketiga raja itu menuju ke underworld diikuti oleh beribu-ribu prajurit dari kerajaan Demon. Hari itu menjadi hari yang sangat menegangkan untuk dunia alam bawah. Asher yang mengetahui Lord Franklin datang dengan begitu banyak pasukannya langsung menggeram marah.

Peperangan pun terjadi dan berlangsung hingga lima hari. Banyak pasukan kerajaan Demon yang gugur saat peperangan itu. Namun pasukan Asher jauh lebih banyak gugur akibat kekuatan Lord Franklin yang tidak sebanding dengan mereka.

Lord Franklin yang tidak ingin melihat pertumpahan darah lagi dari kaumnya langsung mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk mengunci kekuatan yang dimiliki oleh Asher. Mengunci kekuatan dari kaum iblis bukanlah hal yang mudah. Siapa pun orang yang ingin mengunci kekuatan dari kaum iblis maka harus menukarkan jiwanya untuk mengunci kekuatan mereka. Para raja yang melihat itu berusaha untuk menghentikan Lord Franklin. Namun hal itu sia-sia karena mereka melihat sebuah cahaya yang sangat terang mengelilingi tubuh Lord Franklin dan juga Asher. Saat itu juga mereka langsung melihat tubuh mereka tergeletak tak berdaya di atas tanah.

Para raja di Underworld sangat merasa bersalah atas kepergian Lord Franklin. Demi mereka, Lord Franklin menukarkan jiwanya hanya untuk kedamaian Underworld. Queen Carmila yang baru saja melahirkan putra mereka langsung mendengar bahwa suaminya telah gugur di medan pertempuran, karena harus menukarkan jiwanya tidak bisa menahan kesedihannya.

Sejak saat itu Underworld kembali damai dan kerajaan Earthland mulai terlupakan. Sedangkan di kerajaan Demon, posisi raja telah digantikan untuk sementara waktu oleh Queen Carmila, istri sah dari Lord Franklin sembari menunggu putra mereka tumbuh besar.

*****

"Asher telah mendapatkan kekuatannya kembali, aku tidak tahu pasti darimana pria itu mendapatkan kembali kekuatannya." ujar Raja Wizard.

Xavier terdiam saat mendengar semua penjelasan dari Raja Wizard. Selama ini ia tidak pernah mendengar cerita ini dari ayahnya. Pikiran pria itu dipenuhi dengan banyak pertanyaan. Suasana di tempat itu menjadi sangat hening, tidak ada yang mengeluarkan suara sedikit pun. Hingga suara Evan langsung menyadarkan mereka semua.

"Lalu apa hubungannya denganku?" tanya Evan dengan raut wajah datar dan tatapan serius.

"Kau memiliki kekuatan yang diturunkan oleh Lord Franklin." jelas Raja Wizard membuat mereka semua yang ada di sana membulatkan matanya.

Xavier mengusap wajahnya kasar saat kembali mendengar kenyataan yang sangat mengejutkannya. Akhirnya semuanya telah terbongkar. Alasan Asher ingin membunuh putranya adalah karena Evan memiliki kekuatan yang sama dengan kakeknya.

"Jika benar, aku akan menghadapinya." ujar Evan membuat semua orang yang ada di sana langsung menatap ke arah anak itu.

Cellina menatap Evan dengan raut wajah serius. Ia tahu jika saudara kembarnya itu sangat serius dengan ucapannya. Sebagai saudara tentu Cellina ingin membantu Evan, namun ia tidak yakin apakah kekuatannya akan mampu mengalahkan monster itu. Bahkan terakhir kalinya ia terluka karena monster itu.

"Apa tidak ada cara lain? Bagaimana mungkin putraku yang masih kecil menghadapi iblis itu." ujar Crystal dengan raut wajah khawatir. Semua orang yang ada di sana menyetujui ucapan Crystal. Evan masih cukup kecil untuk menghadapi iblis yang sangat kuat seperti Asher.

"Kita harus menyurun rencana dan mencari tahu apa yang harus Evan lakukan untuk mengalahkan iblis itu. Pasti ada cara untuk melenyapkannya, jika tidak mana mungkin iblis itu tahu jika cucuku bisa mengalahkannya." ujar Queen Caroline.

"Kau benar, pasti ada satu cara untuk mengalahkan iblis itu. Kita harus mencari tahunya." ujar Lord Geordan dan dijawab anggukkan oleh semua orang yang ada di sana.

Xavier menatap istrinya yang terlihat sangat gelisah. Pria itu langsung menarik tangan Crystal ke dalam genggamannya berusaha untuk menenangkan wanita itu.

"Baiklah saya permisi untuk undur diri Yang Mulia. Saya juga akan berusaha mencari jalan keluar untuk Pangeran." ujar Raja Wizard sambil beranjak dari tempat duduknya dan menundukkan kepalanya pada semua orang yang ada di sana. Xavier yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah datarnya.

"Ajak anak-anak keluar dari sini, ada yang masih ingin aku bicarakan dengan ayah." ujar Xavier dan langsung dijawab anggukkan oleh Crystal.

Crystal pun beranjak dari tempat duduknya dan mengajak kedua anaknya keluar dari ruangan itu. Hingga akhirnya tersisa Xavier, Lord Geordan, Queen Caroline dan Lord Reymos yang berada di tempat itu.

Crystal sangat penasaran apa yang ingin Xavier bicarakan dengan orang tuanya. Namun ia tidak ingin ambil pusing dan kembali berjalan bersama kedua anaknya menuju ruang tengah. Crystal menatap kedua anaknya yang hanya terdiam sedari tadi. Raut wajah mereka terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa kalian hanya diam? Apa yang kalian pikirkan?" tanya Crystal. Evan dan Cellina yang mendengar itu menggelengkan kepalanya bersamaan.

Crystal menghentikan langsung dan menatap pada kedua anaknya. Evan dan Cellina yang melihat itu mengerutkan keningnya bingung.

"Mommy tahu kalian sedang khawatir," Crystal menghentikan ucapannya dan menghela nafas pelan dan menarik tangan kedua anaknya ke dalam genggamannya. "Mommy akan selalu berada di sisi kalian. Mommy akan melawan mereka semua yang ingin mencoba melukai kalian, walaupun nyawa mommy menjadi taruhannya." lanjutnya membuat Evan mengetatkan rahangnya menahan amarah.

Evan menghempaskan tangan ibunya dengan kuat dan menatap tajam ke arah Crystal. Crystal yang melihat itu mengerutkan keningnya dan menatap penuh tanya ke arah Evan.

"Jangan pernah mengatakan hal itu padaku mom," ujar Evan dengan penuh penekanan. "Aku tidak akan membiarkan orang itu hidup jika sampai melukai keluargaku." lanjutnya dan langsung pergi meninggalkan Crystal yang masih mematung di tempatnya setelah mendengarkan ucapan Evan.

Cellina yang melihat ibunya terdiam langsung memegang lengan ibunya. Crystal yang mulai tersadar menatap ke arah putrinya yang kini sedang tersenyum ke arahnya.

"Sepertinya saat ini yang sedang merasa khawatir adalah mommy," ujar Cellina tersenyum pada ibunya. "Mommy tidak perlu khawatir, aku yakin Evan bisa melalui semuanya. Aku juga akan membantunya jadi mommy tidak perlu khawatir pada kami. Apa mommy lupa kalau kami putra dan putri dari Raja terkuat dimuka bumi ini? kami pasti bisa melaluinya mom." lanjutnya.

Crystal kembali menghela nafas berat setelah mendengar ucapan putrinya. Ia tidak menyangka jika kedua anaknya saat ini tumbuh besar dengan sangat cepat. Rasanya baru beberapa tahun ia menggendong mereka yang masih mungil tetapi sekarang sudah jauh berbeda.

"Kalau begitu aku menyusul Evan dulu mom." ujar Cellina. Crystal yang mendengar itu menganggukkan kepalanya dan menatap Cellina yang mulai menjauh untuk menghampiri saudara kembarnya.

Crystal akhirnya memutuskan menuju taman istana untuk mencari udara segar. Saat ini pikirannya sedang kacau dan tidak bisa berpikir dengan jernih. Mungkin mencari udara segar bisa menghilangkan beban pikirannya.

Sedangkan di sisi lain Cellina berjalan menyusuri lorong istana menuju kamar Evan. Setelah sampai di depan pintu, Cellina mengetuk pintu kamar Evan dan menunggu pemilik kamar mengijinkannya masuk.

Saat Cellina tidak kunjung mendengar jawaban dari pemilik kamar itu, akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke kamar tersebut. Cellina membuka pintu kamar Evan secara perlahan dan melangkah masuk ke dalam kamar itu. Saat itu juga ia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Evan. Pandangannya jatuh pada sosok pria yang sedang berdiri di balkon kamar dengan tatapan tajam.

"Evan." panggil Cellina.

Saat itu juga ia melihat Evan membalikkan badannya menghadap ke arahnya. Cellina membulatkan matanya saat melihat manik mata Evan yang berubah menjadi merah yang sangat pekat.

"Evan, apakah itu kau?" tanya Cellina sedikit ragu. Cellina memundurkan langkahnya saat melihat Evan tersenyum menyeringai dan mulai mendekatinya.

"Ada apa Cellina, kenapa kau menjauh?" Cellina yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya.

"Kau bukan Evan!" ujar Cellina dengan menatap tajam ke arah pria itu.

"Aku memang bukan Evan, aku sudah lama ingin keluar namun pria ini terus mengurungku di dalam sana." ujar Evan dengan suara yang sangat berat sambil tersenyum menyeringai.

Cellina sedikit takut saat melihat sisi lain dari saudara kembarnya. Pria itu menjadi sangat menakutkan, lebih menakutkan daripada Evan seperti biasanya. Sorot mata tajam, suara berat dan aura yang sangat mengintimidasi membuat Cellina takut untuk bergerak sedikit pun.

"Cepat kembalikan Evan!" bentak Cellina berusaha untuk memberanikan dirinya.

Sorot mata Evan kembali menajam saat mendengar suara Cellina. Saat itu juga pria itu berjalan mendekati Cellina dan memegang kuat rahang gadis itu. Cellina sedikit meringis saat merasakan rahangnya yang terasa sangat sakit.

"Mommy help me!" batin Cellina berusaha memindlink ibunya.

Saat itu juga Cellina terkejut saat mendengar Evan tertawa sangat kencang.

"Kau kira aku tidak tahu jika kau sedang memanggil ibumu?" ujar Evan membuat Cellina membulatkan matanya.

'Bagaimana mungkin?!' batin Cellina.

Brakk...

Pintu terbanting sangat kuat membuat Cellina dan Evan menatap ke arah pintu kamar tersebut. Saat itu juga mereka melihat Derix masuk dengan rahang mengeras diikuti oleh Crystal yang menutup mulutnya terkejut. Manik mata pria itu sudah berubah menandakan sisi lain pria itu telah mengambil alih tubuhnya.

"Lepaskan mateku!" geram Derix dengan menatap tajam ke arah Evan.

"Apa yang kau lakukan pada saudaramu sayang?" tanya Crystal dengan nada khawatir.

"Saudara? Cih aku tidak memerlukan saudara." ujar Evan dan langsung melepaskan Cellina dari genggamannya. Saat itu juga Derix langsung menghampiri Cellina dengan raut wajah khawatir.

"Kau baik-baik saja sayang?" tanya Derix dan dijawab anggukkan oleh Cellina.

Derix kembali menggeram menahan amarah saat melihat rahang Cellina yang terlihat sangat merah. Derix langsung melesat dan menyerang Evan dengan kekuatannya. Evan yang melihat itu tersenyum menyeringai dan langsung menghindari serangan Derix dengan mudah. Evan mengeluarkan kekuatannya dan menyerang Derix dan membuat pria itu langsung tersungkur ke belakang.

Cellina dan Crystal yang melihat itu membulatkan matanya terkejut. Cellina yang melihat itu langsung menghampiri Derix dan membantu pria itu untuk berdiri. Crystal sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat. Ia tidak tahu apa yang membuat putranya berubah seperti itu.

"Evan sadarlah! apa yang membuatmu seperti ini?" ujar Crystal berusaha mendekati putranya.

Baru selangkah Crystal mendekat, Evan langsung menyerang Crystal hingga membuat wanita itu membentur dinding menimbulkan suara yang cukup keras.

Boom!

"Akhh!" pekik Crystal saat merasakan sakit pada punggungnya.

"Mommy!" teriak Cellina sambil membulatkan matanya terkejut.

Seluruh penghuni istana langsung terkejut saat mendengar suara dentuman keras yang berasal dari kamar Evan.

"Kalian benar-benar merepotkan!" ujar Evan dan langsung berbalik ingin meninggalkan tempat itu. Namun langsung pria itu terhenti saat merasakan tubuhnya seketika tidak bisa digerakkan. Tiba-tiba ia merasakan sakit yang teramat sangat pada jantungnya.

"Akhh!"

Crystal dan Cellina yang melihat itu membulatkan matanya terkejut.

*****

Continue Reading

You'll Also Like

48.6K 4.2K 40
Amara bukanlah gadis biasa. Dia dilahirkan dengan berbagai kekuatan luar biasa hingga membuat orang orang disekitarnya ketakutan. Sifatnya tak bisa d...
1.1M 85.2K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
197K 8.1K 20
[⚠️WARNING BANYAK ADEGAN KERAS, SEDIKIT PERUBAHAN ALUR DARI PART XIX [ APARTEMEN] . SO PEMBACA LAMA DI HARAPKAN MENBACA KEMBALI PADA PART XIX DAN SE...
21.6K 1.3K 36
π–π€π‰πˆπ π…πŽπ‹π‹πŽπ– π’π„ππ„π‹π”πŒ 𝐁𝐀𝐂𝐀!!! ************************************* Arthur Carlson Theodor, adalah Pangeran dari Kerajaan Theodo...