[✔] MY BROTHER || PJM•MYG

By itzmee_lan

17.1K 1.9K 81

[END] Dalam satu malam, semuanya berbalik arah. Kebahagiaan sebuah keluarga terenggut menjadi sebuah kesediha... More

PROLOG
One
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
✧ TEN ✧
✧ ELEVEN ✧
✧ TWELVE ✧
✧ THIRTEEN ✧
✧ FOURTEEN ✧
✧ FIFTEEN ✧
✧ SIXTEEN ✧
✧ SEVENTEEN ✧
✧ EIGHTEEN ✧
✧ NINETEEN ✧
✧ TWENTY ✧
HiD 21
✧ TWENTY TWO ✧
✧ TWENTY THREE ✧
✧ TWENTY FOUR ✧
✧ TWENTY FIVE ✧
✧ TWENTY SIX ✧
Pict. ARMY MEMBERSHIP Live Meeting Behind Sketch BTS part 1
Pict. ARMY MEMBERSHIP Live Meeting Behind Sketch BTS part 2
Pict. ARMY MEMBERSHIP Live Meeting Behind Sketch BTS part 3
Pict. ARMY MEMBERSHIP Live Meeting Behind Sketch BTS last part
✧ TWENTY SEVEN ✧
✧ TWENTY EIGHT ✧
✧ TWENTY NINE ✧
✧ THIRTY ✧
Thirty One
Thirty Two
Thirty Three
Thirty Four
Thirty Five
Thirty Six
Thirty Seven
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45 (END)
EPILOG
squel??
Promotion?

Two

527 49 0
By itzmee_lan

Publish : 28 Mei 2021

-HAPPY READING-

»»——⍟——««

Jimin berjalan santai di Koridor sekolahnya, sesekali tersenyum ramah pada murid yang menyapanya. Hei Jimin murid yang ramah bung.Untuk informasi sekolah, Park Jimin menempuh pendidikan disalah satu sekolah ternama ' KYUNGGI HIGH SCHOOL tahun kedua di umurnya yang ke 17 tahun. Saat keasikan berjalan, tiba-tiba seorang Namja yang tingginya melebihi Jimin, merangkul nya dari samping.

" Pagi Jim bantet" Seru Namja tersebut

  Jimin yang awalnya ingin membalas ucapan selamat pagi dari Namja di samping di urungkan, karena....

"Yak Kim Taehyung aku tidak bantet ya, hanya saja aku kurang tinggi" Serunya tak Terima di katai bantet.

"Sama saja " Balas Taehyung tak mau kalah.

"Ck... Terserah kau sajalah Kim Alien" Decak Jimin malas.Jimin heran kenapa dia mau bersahabat dengan namja ini yang menurutnya seperti alien. Umurnya dengan Kim Taehyung hanya terpaut 2 bulan.

" Ha? Alien? Aku? Yang benar saja, orang tampan seperti ku kau bilang Alien, apa matamu bermasalah eoh? Lagian aku mengatai mu bantet karena kau memang seperti itu"

"Ya ya ya ya... Berdebat dengan mu tidak ada gunanya sama sekali. Ah Tae di mana Jungkook? " Tanya Jimin yang tidak melihat sahabatnya yang satu lagi.

"Sebentar lagi juga datang" Jawab Taehyung sekenanya

"HYUNGNIM..... SELAMAT PAGI" teriak seorang Namja yang berlari kearah Jimin dan Taehyung.

"Baru dibicarakan sudah muncul" Guman Jimin melihat sahabat kelincinya berlari ke arah mereka.

Jtak

"Awww Tae hyung kenapa kau menjitakku? " Ringis Jungkook saat mendapat jitakan dari Taehyung.

"Itu karena kau berteriak teriak seperti orang gila" Sarkas Taehyung

  Jeon Jungkook pemuda kelinci berumur 16 tahun. Ia masih berada ditingkatan pertama sekolah menengah atas. Kepribadiannya yang baik, ceria serta barbar jika sudah bersama kedua sahabatnya. Ketiganya bisa dibilang nakal, tetapi bukan dalam artian sebenarnya. Jika diusia mereka yang masih ilegal untuk mengendarai kendaraan pribadi, lain pula dengan mereka yang dengan seenak jidatnya kesekolah membawa kendaraan. Yang paling sering itu Taehyung dan Jungkook. Jimin hanya akan keluar dengan mobilnya jika sedang ingin. Walau begitu, semua orang disekolah mengakui bagaimana sikap dan sifat mereka. Bahkan  ketua OSIS terkadang meminta bantuan pada mereka jika ada yang perlu disiplinkan.

>>>back to story

  Jimin yang melihat kedua sahabatnya itu hanya memutar bola matanya jengah dengan kelakuan mereka dan memutuskan untuk pergi menuju kelasnya yang sebentar lagi mulai.

"Yak Jimin tunggu aku, kau sih Jungkook" Seru Taehyung menyalahkan Jungkook.

"Kenapa jadi aku Hyung? " Jungkook juga berseru tak terima di salahkan oleh Taehyung.

"Sudah lah sebaiknya kau pergi ke kelasmu kelinci bongsor" Titah Taehyung seraya meninggalkan Jungkook sendirian.

"YAK KIM ALIEN TAEHYUNG AKU TIDAK BONGSOR, CK DASAR HYUNG ALIEN PLANET PLUTO" teriakan Jungkook menggelegar di penjuru koridor. Beberapa siswa yang masih berada di sana menatapnya dengan berbagai ekspresi yang berbeda. "Aku tidak bongsor kan? Hanya saja aku kelebihan nutrisi" Tanya nya entah pada siapa. Setelah itu Jungkook berjalan kearah kelasnya yang tak jauh dari kelas Jimin dan Taehyung.


  Pelajaran terakhir hari ini sebentar lagi selesai, Jimin yang tadinya fokus mendengar rentetan penjelasan dari Kang saem, tiba-tiba menatap keluar jendela. Mimpi buruk yang dialaminya semalam terngiang-ngiang di pikirannya.
Taehyung yang menyadari sahabatnya melamun, berinisiatif menyadarkannya.

"Jim gwenchana? Kau pucat sekali" Tegur nya.

" Tae...aku bermimpi lagi, mimpi yang sama. Rasanya begitu sesak." Lirih Jimin

Kring... Kring...

  Belum sempat Taehyung mengeluarkan kata katanya, suara bell sekolah sudah mendahuluinya. Taehyung hanya menghela nafasnya. Semua murid sudah beranjak keluar, menyisahkan Taehyung dan Jimin yang masih terdiam.

"Jim... "

  Jimin mendongak melihat Taehyung. Taehyung dapat melihat mata malaikat milik sahabatnya sudah berkaca kaca, dan sebentar lagi akan keluar menganak sungai. Taehyung tahu betapa terpuruk sahabatnya kehilangan keluarga di depan matanya.

"Menangislah Jim jika memang kau tidak sanggup menahannya lagi." Ucap Taehyung. Namun Jimin seakan menahan air matanya. "Menangis bukan berarti kau lemah Jim. Kau itu sahabatku yang paling kuat. Menangis sesekali tidak akan menjadikanmu pribadi yang cengeng. Kau harus mengeluarkan jika tidak ingin bertambah sakit. " Tuturnya dan binggo, setelah mengatakannya terdengar suara isakan yang tak lain dari Jimin sendiri.
Jimin menumpahkan liquid bening dari pelupuk matanya.

" Hiks... Hiks... A-aku memang le-lemah Tae... Hiks.. Aku ti-tidak bisa melindungi.. Hiks... Keluarga ku... "Tutur Jimin disela isakannya.

Tanpa babibu Taehyung menarik Jimin dalam dekapan nya, dan Jimin membalas tak kalah erat.

"Aniyo Jim... Kau tidak lemah, saat itu kau masih kecil, ini sudah takdir dan Kau pasti bisa bertemu dengan Hyungmu lagi" Terang Taehyung berusaha menenangkan Jimin

"Tae Hyung kenapa Jimin Hyung menangis" Tanya Jungkook yang entah sejak kapan berada di samping Taehyung.
Taehyung hanya memberi senyum penuh arti. Jungkook yang mengerti dengan senyuman Taehyung hanya mengangguk paham.

"Jimin Hyung jangan sedih terus kan masih ada kookie dan Taetae Hyung disini, kita berdua menyayangi Jimin Hyung" Ucap Jungkook seraya menampilkan senyum kelincinya.

"Nee...Gomawo, aku juga menyayangi kaliaan" Balas Jimin yang juga memperlihatkan senyum bak malaikat sehingga matanya seperti bulan sabit. Benar benar senyum menawan seorang Park Jimin

"Cha sekarang kita pulang" Ajak Taehyung.

"KAJJA... " seru Jungkook dan jimin kompak. Lalu setelah  itu mereka tertawa.

Seperti itulah persahabatan mereka. Ada disaat Yang lain sangat butuh perhatian. Bagi Jimin, Taehyung dan Jungkook adalah rumah setelah keluarganya tiada. Menjadi tempat Jimin kembali jika merasa terpuruk, menjadi pegangan di saat semua tak lagi ada penyanggah di kehidupannya.

»»——⍟——««

-TBC-

Sebenarnya ini chapter panjang, cuman pas mau ku publis, eh tiba-tiba kehapus sebagian sekitar 300 kata. Dikarenakan Wunie capek ngetiknya lagi ya udh persingkat aja. Mohon maaf jika cerita ini tidak nge feel sama sekali.

Jimin,Dia itukan orangnya lembut kebawa perasaan dan ramah. Jadi karakternya disini agak rapuh. Taulah maksud Wunie.

Saya Wunie undur diri, sampai jumpa di halaman selanjutnya.

Continue Reading

You'll Also Like

254K 20.1K 97
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
956K 78.1K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
97K 8.3K 83
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
186K 28.8K 52
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...