MY POSSESIVE BROTHER

By oursalshine

1.2M 81.6K 6.8K

FOLLOW AUTHOR NYA TERLEBIH DAHULU. ****** WARNING !! ( TYPO BERTEBARAN ) *semua kesalahan penulisan baik da... More

prolog
{MPB01} awal
{MPO02} minggu
{MPB03} telat
{MPB04} bertemu?
{MPB05} akhirnya
{MPB06} papa
{MPB07} rahasia
{MPB08} kaka
{MPB09} tawuran
{MPB10} hukuman
{MPB11} persiapan
{MPB12} lomba
{MPB13} pulang
{MPB14} ken
{MPB15} cogan lagi
{MPB 16} kumpul bersama
{MPB17} awal sekolah
{MPB18} ada mantan
{MPB19} alergi
{MPB20} teman baru
{MPB21} main bersama
{MPB22} sembunyi-sembunyi
pilih cast dulu yuk!!
{MPB23} marah
{MPB24} trauma
{MPB25} lebih baik
{MPB26} orang baru
{MPB27} wanita aneh
{MPB29} party
{MPB30} drama Queen
{MPB31} revenge
{MPB32} lost control
{MPB33} puzzle
{MPB34} still baby
{MPB35} demam
{MPB36} rindu
{MPB37} bullying
{MPB38} bullying pt'II
{MPB39} bullying pt'III
{MPB40} new character
{MPB41} latihan
nt ygy

{MBP28} meminta izin

11.2K 990 190
By oursalshine


jangan lupa vote 💫 sebelum baca

*****

mendapat pesan dari barka yang mengingatkan untuk berkumpul membuat cia bingung, dia yakin tidak akan di izinkan oleh para abang nya jika pergi dadakan seperti ini.

bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi, sikembar juga sudah cukup lama menunggu cia yang katanya kebelet pipis dan ingin pergi ke toilet.

niatnya dia akan kabur seperti waktu itu tapi sepertinya itu bukan rencana yang bagus, mengingat apa yang dilakukan oleh abang keduanya setelah dirinya ketahuan pergi diam diam.

apa dia meminta maaf saja kepada sahabatnya itu untuk menunda acara reuni mereka,tapi dirinya juga sudah sangat rindu dan ingin bertemu dengan barka.

sudah cukup lama berdiam diri di dalam toilet dan dia tetap tidak bisa menemukan bagaimana caranya untuk meminta izin,dan sekarang abang nya arsen sudah mengirim pesan juga menelfon dirinya beberapa kali. cia yakin mereka pasti curiga

tidak ingin menambah kepanikan mereka, cia langsung mengangkat telfon dari arsen.

"iyaaa, kenapa"

"kenapa kamu bilang? kamu pipis di colombia apa gimana,kenapa lama banget" cerocos arsen

"tadi sekalian poop, makanyaa lama tapi ini udah selesai tunggu sebentar lagi" cia langsung menutup telfon nya sebelum arsen membalas ucapannya itu.

"shit! otak gw bener bener buntu sekarang"

"izin make muka melas berhasil gaksih? kaya di novel novel gitu"

"duh tapi gua cringe sendiri nanti"

"gakpapa, coba dulu aja. malu belakangan yang penting di ijinin main"

dumel cia seraya berjalan ke arah parkiran, dari jauh cia sudah meliat kedua kaka kembarnya berdiri menunggu dirinyaa datang. sejenak dia merasakan rasa bersalah karna harus membuat mereka menunggu.

"kamu lama banget kayak toilet nya jauh aja" ucap al

"kan tadi akuu udah bilang ke bang arsen,aku poop duluu makanya lama.perut ku sakit"

.....

oh tidak, sepertinya dirinya mengucapkan kalimat yang salah. kenapa dia bilang perut nya sakit.
pasti tidak lama lagi mereka akan memunculkan reaksi berlebihan.

sebentar lagii....

"kamu habis makan apaa!?"

"kenapa bisa sakit, sekarang masih sakit?"

"dibagian sebelah manaa sakitnya?"

"kenapa gak bilang dari tadi kalo kamu sakit!!"

"pak, kita kerumah sakit sekarang!" titah sikeembar bersamaan.

see, dirinya sudah faham dengan watak para lelaki dikeluarganya ini.

"nooo, jangan kerumah sakit. perut aku udah mendingan udah gak sakit lagi" ucap cia sebelum mereka benar benar akan membawanya kerumah sakit.

"beneran sumpah, udah gak sakit lagii"

"sekarang mendingan kita pulang, aku mau mandi" bujuk cia

"oke kita pulang sekarang, kalo perutnya sakit lgi langsung bilang ke abang" ucap al dan arsen.

"heumm"

****

papa nya sedang tidak berada dirumah sekarang, dia hanya bersama dengan sikembar dan abang pertamanya itu.

meminta izin dengan sikembar sepertinya tidak akan terlalu sulit. tunggu dulu dirinya tidak boleh terlalu meremehkan.

cia sudah bilang kepada barka bahwa dirinya akan berusaha agar dizinkan untuk main keluar rumah. dia juga sudah rapi dengan pakaian nya dengan kaos dan juga celana bahan. sekarang panas cia tidak ingin memakai pakaian tebal

dia sudah memikirkan kata kata yang akan dirinya ucapkan nanti untuk meminta izin kepada sikembar, pertama dia akan pergi ke kamar arsen terlebih dahulu baru kekamar al. arsen adalah partner terbaik jadi dia harus meyakinkan abangnya yang satu ini terlebih dahulu.

tok
tok
tok

"cia masuk aja ngapain make ketok pintu" teriak arsen.

membuka pintu perlahan,cia melihat arsen yang sedang toples dan bermain ps sembari rebahan di atas kasur.

suasana yang bagus, jadi lebih memudahkan dirinya untuk meminta izin.

"loh kamu mau kemana kok pake kayak gitu" tanya arsen seketika langsung duduk memperhatikan cia

"aaa, aku mau izin pergi main bareng sahabat lama aku boleh ya ?"

"gak boleh" ucap arsen cepat

"aaaahhh, sekali kali looo. aku gak pernah keluar rumahh aku juga rindu sama sahabat akuu, boleh yaaa". bujuk cia, sepertinya kata kata yang dia siapkan tadi tidak berguna.

"gak boleh" ucap arsen kekeh.

"please abangg, janji nanti abis di telfon langsung pulang. benerann" ucap cia kembali sembari memeluk tubuh abang nya yang sedari tadi sudah duduk tegak saat melihat dirinya.

"abang bilang gak boleh sayang" ucap arsen sambil mengecup pipi cia.

oke sekarang waktunya dia mencoba jurus terakhir.

"abang please, heumm bole yaa" sembari menatap arsen dengan dalam dan wajah nya dibuat semelas mungkin.

damn, dirinya sudah merasa geli sekarang membayangkan wajahnya seperti apa.

arsen yang melihat cia terdiam sejenak, lalu tersenyum.

"belajar dari mana hm?, mukanya di imut imutin kaya gitu.bikin gemes" ucap arsen.

whatt!!? gemes? okay, mungkin mata abang nya sedang bermasalah sekarang.

"oke boleh, tapi inget kalo disuru pulang kamu langsung pulang gak pake lama."

"iyaaa, janji. makasihhh abang" ucap cia riang

"eitss, sebelum itu kiss dulu pipi abang" ucap arsen mendadak.

hahhh!? huft, dari pada gak di kasi izin.

cia langsung dengan cepat mengecup pipi sebelah kanan arsen. dan bergegas keluar lamar.

belum sampai memegang gagang pintu, tangannya kembali ditarik oleh sang abang."pipi yang sebelah sini belumm" ucap arsen sembari menunjuk pipi kirinya.

cia dengan cepat mencium pipi kiri arsen dan berlari keluar kamar.

wahh gila, satu aja udah gini sekarang masih dua lagi.
yang pertama sudah, sekarang saat nya meminta izin al. sepertinya yang ini juga akan sulit.

dirinya melihat al yang sedang berada didapur. segera menghampiri abang nya itu.

belum sempat dirinya berbicara al sudah mengeluarkan pertanyaan.
"loh, kamu mau kemana?"

"aku mau izin pergi main, boleh yaaa!?"

al langsung menatap cia dengan datar, "main sama siapa? kemana?"

"main bareng sahabat lama aku waktu kecil, di mall kok gak jauh jauh" ucap cia meyakinkan abangnya yang satu ini.

"sudah minta izin papa?" tanya al

"udah kok"

"bang vero juga udah?"

"emm,iya udah ko"

cia berbohong. dia belum meminta izin kepada papanya dan juga abang nya vero. dua manusia itu sangat sulit untuk dibujuk jadi dia akan meminta izin kepada orang yang sedang dirumah saja.

sebelumya cia juga sudah meminta izin kepada sang mama, tapi mamanya malah bilang 'semangat minta izin sama para jantan dirumah ini ya sayang, kamu main mama izinin kok'.
mamanya sudah sangat paham.

"oke, jangan terlalu lama. kalau disuru pulang langsung pulang. dan jangan berbuat hal yang aneh" ucap al.

cukup kaget sekarang, dia tidak menyangka al memberikan izin semudah ini, apa karna cia bilang bahwa papa dan bang vero sudah memberi izin?.

ah bodoamat, intinya sekarang tinggal satu lagi rintangannya yaitu, ken.

Abang nya yang ini cukup menyeramkan, walaupun jarang terlihat marah dan selalu bersikap lembut tapi diam diam menghanyutkan. Abangnya yang ini tidak segan untuk memberikan hukuman kejam kepada dirinya.

Cia sudah menghampiri kamar ken tapi dirinya tidak ada disana, tunjuannya sekarang yaitu ke ruang kerja milik abang nya.

Dan benar saja dia melihat ken yang sedang sibuk menatap sebuah laptop dihadapannya itu. Tidak lupa dengan beberapa tumpukan kertas disisinya.

"emm abang" ucap cia pelan.

"ada apa?"

"kamu mau pergi kemana?" tanya ken.

"aku mau izin pergi buat ketemu sama sahabat aku boleh kan bang?"
Izin cia dengan halus.

"no" hanya satu kata itu yang keluar dari mulut ken.

"please, kasihan sahabat aku udah nunggu dari tadi. Bolehh yaaaa" rengek cia, dia tidak tahu harus berbuat apa. Merengek adalah satu satunya jalan yang terpikirkan di otak cia.

"no baby" ucap ken seraya tersenyum dan menatap cia.

Pantang mennyerah, cia mengumpulkan nyali lalu memeluk ken dari belakang sembari mengusak wajahnya di tengkuk milik ken.

Menyiapkan diri untuk kembali bersikap melas yang membuatnya cringe seperti saat meminta izin kepada arsen.

"please abang, please please boleh yaaa. eummm" ucapnya dengan nada manja yang sangat di buat buat.

ken malah mengusap kepalanya seraya berkata "siapa yang ngajarin kamu jadi gemes gini, hm?"

Hampir sama seperti yang asen ucapkan.

"abang gak mau kamu bersikap seperti itu ke laki laki lain" ucap ken.

"tapi izinin aku pergi main yaaa" ucap cia merengek.

"pulang sebelum jam 8. Lewat dari itu kamu lihat nanti" pasrah ken. Dirinya juga tidak sangup melihat wajah mengemaskan adiknya itu. Sangat tidak baik untuk jantung.

"okeee".

****

Selesai urusan dirumah cia langsung pergi menemui barka, sebenarnya ini sudah lewat dari jam yang sebelumnya mereka janjikan untuk bertemu. Tapi apa boleh buat?

Para lelaki dirumahnya yang sangat over protective kepada dirinya, itu cukup menyusahkan.

Melihat sahabatnya yang sedang makan eskrim sembari bermain ponsel cia langsung menghampiri sahabatnya itu dan memeluknya dengan erat.

"barkaaaaa, gua kangen banget sama looo sumpahh" heboh cia

Beberapa pengunjung menolehkan kepalanya untuk melihat siapa disanaa.

Tidak peduli dengan yang lain, barka langsung berdiri dan membalikan tubuhnya itu, Damn. Lama tidak bertemu sahabanya menjadi sangat sangat sangat cantik. Menahan rindu dalam kurung waktu lama itu cukup sulit, jadi sekarang waktunya dirinya melepaskan rindu kepada kesayangannya ini.

Membalas pelukan cia dengan erat, bahkan tanpa sadar dirinya mengangkat tubuh cia. Cukup lama pelukan berlangsung dan keduanya masi tidak ingin melepaskan.

Barka dengan gesit mengangkat tubuh cia lagi dan mengendong cia ala koala, keluar dari cafe dan menuju taman yang berada didekat sana. Sedangkan cia masi nyaman memeluk sahabat tersayangnya ini.

Beberapa orang yang lewat juga memperhatikan dua sejoli ini, mereka tersenyum. Mungkin mengira mereka berdua adalah sepasang kekasih yang baru saja bertemu setelah long distance relationship. Biasa dikenal dengan kata LDR.

sampai di taman barka langsung duduk, dan memangku cia kembali dengan erat. Sepertinya pelukan kurang memuaskan untuk melepas rindu mereka selama ini.

Beberapa menit kemudian...

Cia baru melepaskan pelukannya, begitu juga dengan barka. Mereka saling menatap sekarang.

"bisa bisanya lo pergi dadakan dan sekarang pulang juga dadakan tanpa kasih tau ke gw. Jahat banget" ucap cia.

Berdiri dari pangkuan barka dan berpindah duduk disebelahnya.

"tapi lo seneng kan gua balik" ucap barka

"yaa seneng lah, make nanya"

"si rani mana? Tu anak katanya berangkat duluan kesini" tanya cia.

"gabisa kesini dia, katanya adek nya maksa mau ikut tapi dia gamau ngajak. Terus adeknya malah minum rinso, sekarang lagi dirumah sakit" jelas barka.

Rani tadi memang sudah menghubungi barka dan meminta maaf karna tidak bisa datang karena perbuatan konyol dan nekat adiknya yang bodoh itu. Rani benar benar emosi tapi juga kasiaan.

"wah gila, adek nya nekat" ucap cia kagum. Nanti dia akan main kerumah rani dan manyakan bagaimana rasanya rinso kepada adik rani.

Membicarakan beberapa hal dan juga membahas sesuatu dimasa lalu sembari bernostalgia, tidak lupa dengan curhatan dari kedua belah pihak. Cia yang bercerita bagaimana dirinya kesal dengan perlakuan posessive dari abangnya. Sedangkan barka menceritakan kehidupannya di LA.

****

Disisilain namun tempat yang sama.

Ada lilo yang sibuk melakukan perawatan kuku karna dirinya tidak sudi kukunya terkena lap kotor yang di pakai untuk mengelap barang barang di mansion milik keluarga wiltson.

Selain perawatan tidak lupa juga dengan acara shopping, revan memang memberikannya kartu credit tanpa batasan. Jadi dirinya bisa bebas mengunakannya.

"ahhh, aku yang seperti ini saja bisa mendapat kenikmatan seperti ini, bagaimana dengan wanita jalang itu"

"sialan, dia merebut tempat yang seharusnya menjadi tempatku. Sebelumnya tidak ada tapi kenapa tiba tiba muncul sebagai anak dari revan dan Rebecca, sialan. benar benar mengesalkan" ucap lilo dengan kesal.

Bahkan beberapa orang terganggu dengan ocehannya yang keras itu. Dirinya membeli beberapa tas dan juga banyak baju. Padahal dilemari miliknya masih ada begitu banyak baju dan tas juga sepatu yang bahkan belum dia pakai.

Kepribadianya yang begitu boros, dan mengangap uang keluarga wiltson itu juga aadalah uangnya. Kenapa tidak?

Sebelum wanita jalang itu datang seharusnya dia yang di angkat menjadi anak dan ikut memilikk marga wiltson, dirinya tidak akan merasakan kemiskinan walaupun lewat tujuh turunan karna banyaknya harta yang dimiliki oleh keluarga itu. Siapa yang tidak mau? Lilo sudah mengidam idamkan hal itu sejak lama beberapa rencana juga sudah dia susun tapi sekarang berantakan karena datangnya cewek jalang itu.

"cih, seorang lilo tidak akan menyerah begitu saja".

Didalam otak licik nya sudah tersimpan banyak cara untuk menyingkirkan cia dari keluarga itu.

"tempat yang seharusnya menjadi milikku dan sekarang direbut cewek sialan itu"

"vero yang bahkan sebelumnya tidak pernah berbicara denganku tapi dia malah memojokkan ku karna cewek sialan itu. Arghhh benar benar mengesalkan."

Merasa sudah cukup puas dengan banyaknya barang yang dia beli, lilo pergi ke cafe untuk minum coffee.

Baru saja duduk dirinya melihat sesuatu yang tidak asing, what!?
Matanya tidak salah bukan?

Dia melihat wanita jalang itu sedang berpelukan dengan laki laki lain.
See, benar dugaanya. Wanita jalang itu pasti mengunakan tubuhnya untuk laki laki lain.

Tidak ingin melewatkan kesempatan itu, lilo memotret cia yang sedang berpelukan dengan barka.

Dirinya bahkan juga ikut mengikuti cia dan barka saat di taman, adegan memangku juga tidak lupa dia potret.

Dengan memposisikan angel yang pas, cia yang sebenarnya sedang memeluk barka tapi malah terlihat seperti sedang berciuman.

"benar benar bahan yang bagus."

"cih, kita lihat bagaimana reaksi revan dan juga vero setelah melihat foto ini."

"posisi mu pasti akan segera tergusur. Dan aku adalah pengantinya" ucap lilo dengan kepercayaan dirinya itu.

Sedari tadi dirinya kesal tapi semua itu hilang karna menemukan bahan yang bagus untuk membuat percikan api diantara cewek itu dengan keluarga wiltson.

****

Baru sampai pukul 19:00 cia sudah mendapat telfon dari sikembar. Ken juga sudah memberi tahu kalau vero akan menjeput dirinya.

Benar benar belum puas untuk melepas rindu dan sekarang dirinya harus pulang karna perintah dari para abang nya itu, mau tidak mau harus menurut bukan?

Padahal tadi dirinya berbohong kalau sudah meminta izin dengan sang papa dan juga vero, tapi bersyukur karna ken sudah memberitahu mereka dan meminta agar mengijinkan cia untuk pergi.

"sorry bar, padahal baru main sebentar. Nanti kita main lagi" ucap cia karena merasa bersalah dengan barka.

"santai aja, lagi pula nanti kita bakal sering ketemu" ucap barka tersenyum.

"hah?"

Belum sempat barka membalas ucapan cia, tubuh cia sudah ditarik oleh laki laki dewasa yang masih memakai satelan jas, dasi tidak lupa rambutnya masi tertata dengan sangat rapih.

"siapa kamu?" tanya vero sinis menatap barka, dan tangannya yang memeluk pinggang cia.

"dia sahabat aku pas kecil, dan sekarang kita lagi temu kangen. Sama kayak rani" jelas cia, sebelum abangnya yang satu ini salah faham.

"siapa yang bilang kamu boleh bertemu berdua dengan laki laki!?" tanya vero sekarang ke cia.

"tadi aku udah izin abang ken sama kembar, boleh kok" cicit cia.

"ya boleh, karna kamu tidak bilang kepada mereka bahwa sahabat yang kamu maksud itu laki laki!" balas vero.

Barka yang sedari tadi memperhatikan hanya menyimak perbincangan antara adik kaka itu.

"sekarang masi dimaafkan, tapi untuk kedepannya tidak!" titah vero.

"tapi kan aku lebih dulu dan lebih deket sama para sahabatku dibanding kalian" ucap cia memberanikan diri.

Benar bukan? Bahkan sebelum keluarganya ini menemui dirinya, barka rani dan juga bulbul lah yang selalu berada disiisinya dan juga membantu dirinya. Dan sekarang dengan seenaknya vero bilang bahwa dirinya tidak boleh untuk bertemu dengan barka.

Apa maksudnya?

Apa haknya, kenapa dia sangat egois walaupun dia berstatus sebagai abang tapi bukankaah ini sudah berlebihan?

"kenapa kamu menentang? " ucap vero dingin setelah mendengar ucapan cia

"aku gak salah kan?, sebelum kalian datang. semua sahabatku yang selalu ada disisi aku dan membantu segalanya" bantah cia

"dan sekarang abang malah larang aku buat gakboleh ketemu barka" kesal cia.

"jadi namanya barka, cukup asing ditelinga" ucap vero

"baby, sepertinya kamu salah faham. Abang bukan gak izinin kamu buat gak ketemu dia, tapi abang gak izinin kamu keluar berdua saja dengan laki laki. Kamu masi boleh bertemu dengan sahabatmu itu" ucap vero tersenyum sembari menjelaskan ke cia.

Cia yang mendengar cukup bingung, suasananya sedikit cangung sekarang.

Arghhhh kenapa dirinya begitu sensitif, kenapa dia langsung marah kepada abang nya ini.

"kita pulang sekarang, oiya buat kamu barka terima kasih karna telah menjaga cia dulu" ucap vero sembari mengulurkan tangannya.

Barka yang akhirnya di notice langsung menjabat tangan vero, "sama sama bang" ucap nya sambil tersenyum cangung.

*****

Sesampai dirumah ternyata sang papa dan juga mamanya sudah pulang. Cia juga melihat adanya lilo disana

Untuk apa?

"cia sini, papa mau tanya" ucap revan pelan. Namun cukup membuat cia panik.

Menghampiri revan, dan dirinya kaget melihat ponsel yang menunjukan dirinya sedang berpelukan dengan barka saat di mall tadi. Revan men slide foto nya dan itu cukup membuat cia kaget, itu foto saat dirinya dipangku barka saat di taman.

Tapi kenapa seperti itu, terlihat sangat intim padahal sebenarnya tidak. Cih dia tau sekarang. Pasti ini perbuatan cewek aneh si kiko itu.

Benar benar ingin mencari masalah rupanya, kenapa dia mengikuti dan memfoto dirinya dengan barka.

Apa dia ingin agar keluarganya ini memarahinya dan membuatnya tersingkirkan? Ck! Rencana yang sangat mudah terbaca.

Sangat murahan.

"aku bisa jelasin" ucap cia.

"buat apa, sudah jelas kalo kamu main aneh aneh sama laki laki itu. Memang dasarnya wanita murahan sama laki laki mana saja mau" cibir lilo.

"diam kamu, saya tidak meminta kamu untuk berbicara!!" balas revan ke lilo

See, benar pemikiran cia. Ck! Dasar wanita bodoh.

"kamu gak perlu jelasin apa apa, karna papa tau apa yang sebenarnya terjadi" ucap revan tersenyum.

"soal foto itu kamu gak perlu khawatir, papa punya sumber yang lebih terpercaya dibanding cewek itu. Papa tau laki laki itu sahabat kamu waktu kecil saat dibandung dulu" lanjutnya.

Cia yang mendengar itu cukup senang, ah tidak. Dirinya benar benar senang. Keluarga ini tidak mudah terkena omongan dan termakan rencana licik dari wanita itu.

Lilo yang mendengarnya juga sangat terkejut, padahal saat menunjukan foto itu kepada revan dan juga Rebecca mereka terlihat sangat terkejut. Lilo mengira mereka akan sangat marah kepada cia.

Apa ini? Kenapa sekarang dirinya terlihat seperti orang bodoh.

Terlebih sekarang cia memandangnya dengan remeh, cih. Benar benar mengesalkan. "tahan lilo, rencana lainnya masi banyak dan sudah tersusun di otak"

Arsen langsung menghampiri lilo dan berbisik.
"lo fikir dengan kayak gitu bisa buat hubungan dikeluarga ini dengan adek gw bakal renggang? "

"tidak semudah itu, j a l a n g!!" ucap arsen, seembari mengeja kata 'jalang' cukup membuat emosi lilo memuncak.

"oiya mama hampir lupa, mama udah beli gaun untuk kamu buat party besok" ucap sang mama.

"party apa?" tanya cia.

"setiap tahun perusahaan papa selalu mengadakan party, jadi besok kamu juga harus ikut juga biar sekalian kasih tau bahwa kamu putri keluarga wiltson" jelas sang mama.

"tapi aku belum pernah pergi ke acara kayak gitu ma" ucap cia, dirinya memang belum pernah datang ke acara party besar seperti perayaan perusahaan seperti ini. Kalau acara ulang tahun mah cia sering dateng.

"sudah terbaca, cewek kampungan kayak gitu mana pernah pergi ke acara formal dan berkelas seperti ini." cibir lilo lagi.

Cia menghiraukan perkataan si kiko itu karna takut dirinya akan lepas kendali dan malah menjambak rambut cewek gila itu.

"sekali lagi kamu berbicara seperti itu, tidak akan saya izinkan kamu bergabung dalam party kali ini" kali ini Rebecca yang membalas ucapan lilo.

"APA APAAN, DARI TAHUN KETAHUN AKU YANG SELALU MENJADI PENDAMPING KALIAN!!" teriak lilo.

"kalau sangat ingin ikut, tutup mulut mu dan simpan ucapanmu yang tidak berguna itu" balas ken. Cukup menahan diri karena sedari tadi adik nya di rendahkan.

Kesal karna mereka semua membela cia, lilo memutuskan untuk keluar dan kembali masuk kedalam rumah yang ada di halaman belakang.

"lihat saja, siapa yang kan dipermalukan di party itu" ucap lilo.







Note: hai hai gimanaa, termasuk cepet kan update nya wkwk.

Btw, pada seneng kan nihh !!.

Aku lagi dapet hidayah makanya gini.

Oiya, kalian mau story ini dibuat jadi berapa chapter?

Kalo boleh tau, aku coba mau minta rate nya dong buat part ini. Dari 1/10.

Chap ini termasuk panjang ya, karna total ada 3200 words.

Gimana gimana, karakter lilo cukup bikin kesel gak?

Kalo kalian diposisi cia, kira kira apa yg bakal kalian lakuin kelilo?

Kalo aku pribadi sih antara langsung ajak gelud atau aku diemin. Tergantung situasi sih soalnya aku pribadi orng nya tu gampang emosian, tapi kadang bodoamat sama semuanya, wkwk

Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 268K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
4.5M 269K 62
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
2.5M 250K 60
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
2.4M 127K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...