Casanova《Jaeyong》✔

Por acel_kins-

1.8M 241K 51.7K

[Romance] [M] Jung Jaehyun; CEO in Jung Corp, who had the nicknameㅡcasanova. •BXB || YAOI || HOMO || GAY •J... Mais

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
PDF CASSANOVA

Part 31

57K 5.1K 1.1K
Por acel_kins-

PAGI ini Taeyong terbangun dengan mata bengkak karena menangis semalaman tanpa henti, namun entah kenapa ada perasaan lega di dalam hati yang tidak bisa di ungkapkan melalui kata-kata. Seperti beban yang selama ini tertahan di dalam hati menghilang begitu saja, tanpa jejak. Ada damai yang membuat Taeyong memasang senyum kecil, ia sudah berhasil melepaskan seseorang yang menyakitinya meskipun itu tidak mudah.

Sungguh, keputusan yang ia buat semalam adalah yang terberat, hatinya sama sekali tidak mengizinkan hal tersebut karena Taeyong masih ingin bersama Jaehyun. Namun ia juga perlu memikirkan tentang dirinya sendiri, just love yourself before you love others. Waktu yang berlalu di antaranya bersama Jaehyun menyimpan luka yang tidak pernah berhasil Taeyong ungkapkan, ia menahannya selama ini, membuat dirinya menjadi tidak karuan.

Menghela napas dalam, Taeyong beranjak dari kasur dan berjalan menuju dapur. Hatinya memang tidak pernah bisa berbohong, mendengar keputusasaan Jaehyun semalam berhasil meruntuhkan pertahanan yang sudah ia bangun dengan susah payah. Sebenarnya Taeyong sangat ingin memberi kesempatan kedua untuk Jaehyun, kembali bersama lelaki bermarga Jung itu dan merasakan kebahagiaan. Tapi, sungguh, ia merasa tidak nyaman.

Benar, berpisah adalah keputusan terbaik yang berhasil Taeyong ambil dalam jangka waktu dua hari. Karena jika ia memikirkan hal tersebut terlalu lama, Taeyong pasti akan ragu dan berakhir mementingkan orang lain di banding dirinya sendiri.

"Hyung, kau baik-baik saja?" tanya Mark yang sedang duduk di ruang tengah, cukup terkejut melihat mata Taeyong yang sembab, "apa ada yang menyakitimu?"

Taeyong tersenyum, ia duduk di samping Mark dan memeluk adik kandungnya itu. "Sudah tidak ada yang menyakiti Hyung sekarang."

Kening Mark berkerut dalam, sudah tidak ada? Apa sebelumnya ada seseorang yang menyakiti hati Taeyong? Namun meskipun ia merasa bingung, Mark tetap membalas pelukan Taeyong dan memberikan usapan lembut di punggung si lelaki yang lebih tua.

"Tapi, apa Hyung baik-baik saja?"

Taeyong menempelkan pipi di bahu Mark dan memejamkan mata. "Huum, tidak pernah sebaik ini."

Mark menghirup napas panjang sebelum mengangguk pelan. "Aku bersyukur bila Hyung baik-baik saja. Tolong katakan padaku jika ada seseorang yang menyakiti Hyung."

"Memangnya apa yang akan kau lakukan?"

"Hm, memberinya pelajaran?"

Taeyong menegakkan tubuh dan menatap lurus wajah tampan Mark. "Pelajaran apa?"

"Mungkin matematika cocok untuk membuat otaknya berasap?"

"YA!" sungguh, Taeyong kira Mark akan menggunakan jurus bela diri untuk membelanya, "kau benar-benar!"

Tidak ada yang bisa Mark lakukan selain tertawa geli, ia mengusak gemas surai cokelat Taeyong. Sebenarnya Mark ingin bertanya apakah mata sembab Taeyong ada hubungannya dengan Jaehyun? Namun lebih baik ia menyimpan pertanyaan itu sendiri untuk sekarang.

Taeyong mengerucutkan bibir dan berbaring di atas sofa; menjadikan paha Mark sebagai bantalan. Hari ini ia terpaksa izin dari pekerjaan, memangnya siapa yang ingin melihat seorang model dengan tampang menyedihkan? Tentu tidak ada, Taeyong enggan merusak citra yang sudah ia bangun secara susah payah.

"Kita harus pergi bersama hari ini, apa kau memiliki acara?" tanya Taeyong yang kini menatap wajah Mark dari bawah.

"Aku memiliki tugas yang perlu di kerjakan secara berkelompok, jadi sepertinya aku akan pergi ke rumah temanku."

Tidak asyik! Padahal Taeyong membutuhkan seseorang yang bisa di ajak bicara dan menghabiskan uangnya seperti Mark!

Mendengus kesal, Taeyong akhirnya bangun dari posisi berbaring. "Hmph, lebih baik Hyung mandi!" setelah mengatakan itu ia meninggalkan Mark yang tertawa kecil.

Terkadang Mark merasa heran, siapa yang lebih tua di sini?

***


Berjalan di trotoar dengan satu cone es krim rasa vanilla adalah pilihan Taeyong. Kaca mata hitam membingkai wajah cantiknya, menghalau cahaya matahari yang menyilaukan serta berguna untuk menyembunyikan mata yang sembab.

Udara di jam tiga sore memang sangat cocok untuk menghilangkan seluruh keresahan di dalam hati, mata Taeyong menjelajah, memerhatikan seluruh orang yang ia lewati. Banyak pasangan yang sedang menebar keromantisan dan itu berhasil membuat Taeyong tersenyum kecil.

Taeyong tidak ingin membuka hatinya untuk siapapun mulai saat ini hingga waktu yang tidak bisa di tentukan. Fokus pada karir serta diri sendiri adalah prioritasnya, Taeyong tidak mau membuang waktu yang berharga dengan memiliki pasangan yang bisa kapan saja menyakitinya.

Lagi pula jika memang sudah waktunya, Taeyong pasti di pertemukan oleh seseorang yang cocok untuknya, hanya perlu menungguㅡselagi memulihkan hati yang masih terluka. Tidak perlu terburu-buru untuk menjalin sebuah hubungan, ia masih memiliki banyak waktu yang tersisa.

"Winwin!" panggil Taeyong dengan senyuman lebar di wajah, ia melambaikan tangan ke arah lelaki manis yang menunggu nya di pertigaan; dekat lampu lalu lintas.

Oh, karena membutuhkan teman bicara, jadi Taeyong mengajak Winwin untuk menemaninya menikmati udara sore hari yang cukup sejuk!

Winwin segera berlari dan memeluk Taeyong, ia tertawa renyah. "Winwin juga ingin es krim!"

"Kau mau? Aku akan membelikannya untukmu!"

"Hngg, mungkin nanti saja. Apa kita jadi menghabiskan waktu di taman kota?"

"Tentu saja!"

Setelah itu keduanya tertawa, Winwin dan Taeyong berjalan menuju taman kota yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sana. Sebenarnya tadi Yuta sempat melarang Winwin untuk pergi, namun setelah tahu bila kekasihnya mau menemui Taeyong, akhirnya Yuta memberi izin.

Tidak, hanya saja Yuta terlalu malas memulai perdebatan dengan si lelaki bermarga Lee. Yuta tidak pernah menang!

Winwin menyelipkan tangan di siku Taeyong. "Bagaimana menjadi model di perusahaan Rixxus? Apa itu menyenangkan?" tanya nya.

Otomatis Taeyong menggeleng. "Aku mencintai pekerjaanku. Itu sangat menyenangkan!"

Dan juga, Yuta memberi kabar bahwa ada salah satu perusahaan majalah terkenal yang ingin mengontrak Taeyong! Hari-harinya akan sangat sibuk, Taeyong mau memfokuskan diri untuk merintis karir hingga namanya terkenal di seluruh penjuru dunia. Menjadi model bukan hanya perkerjaannya semata, namun juga cita-cita Taeyong sejak usianya masih belasan tahun.

"Itu bagus! Winwin turut senang bila Taeyong senang."

"Terima kasih Winwin!" Taeyong terkekeh dan menjilat serta mengigit es krim miliknya, ia mengadahkan kepala, senyum lebar terpatri di wajah cantiknya.

Sial, Taeyong tidak pernah merasa sebebas ini. Tidak ada bayang-bayang Jaehyun yang terus menghantui, ia merasa senang dan lebih hidup dari sebelumnya. Semoga saja lelaki bermarga Jung itu mau menepati janji untuk tidak menemuinya.

Taeyong sungguh membutuhkan waktu, ia tidak ingin melihat Jaehyun karena takut bila hatinya akan berubah dan kembali jatuh pada lelaki tampan itu. Mungkin dua atau tiga bulan cukup untuk melupakan Jaehyun? Ya, itu lebih dari cukup.

Bila sudah melupakan Jaehyun, Taeyong benar-benar tidak peduli bila lelaki itu muncul di hadapannya lagi. Mereka akan menjadi orang asing lagi, seperti ketika pertama kali bertemu.

When the time is right, they can meet again as strangers. That know eachother a little far too well. Strangers that somehow still feel like home. Time will heal all wounds.

Namun tenang saja, Taeyong tidak mengharapkan apapun. Sejak ia membuat keputusan untuk meninggalkan Jaehyun, ia sudah menerima seluruh resiko dan konsekuensi. Termasuk bila nanti Jaehyun berhasil menemukan orang lain untuk di jadikan pendamping hidup.

Taeyong hanya berharap jika lelaki bermarga Jung itu bisa merubah sifat dan sikapnya, agar tidak ada lagi orang yang tersakiti. Tapi, tentunya Taeyong tidak berhak mencampuri urusan Jaehyun, itu adalah masa lalu yang perlu Taeyong tinggalkan.

"Puppy!" seru Winwin senang, ia berlari, meninggalkan Taeyong yang tertawa geli.

Keduanya kini berada di taman kota yang di penuhi oleh orang-orang. Winwin sudah berjongkok di hadapan anak anjing milik orang lain, untungnya pemilik anjing itu sama sekali tidak keberatan tatkala Winwin memberikan usapan pelan di tubuh anak anjingnya.

Taeyong hanya bisa tersenyum dari kejauhan seraya menghabiskan es krimnya yang hampir meleleh. Seluruh hidupnya baru saja akan di mulai, berpisah dengan seseorang bukanlah akhir, melainkan awal baru dari perjalanannya.

Ya, Jaehyun mungkin adalah yang pertama untuk Taeyong; di dalam segala hal termasuk pencuri hatinya. Namun Taeyong tidak bisa menebak siapa yang nanti menjadi akhir dari perjalannya. Taeyong hanya berharap bila nanti ia akan di pertemukan dengan seseorang yang baik serta mampu menjaga hatinya agar tidak rapuh seperti sekarang.

Hanya saja, ini sulitㅡuntuk menumbuhkan rasa percaya kepada orang lain, itu cukup sulit.

"Along with time, i hope i will find my happiness." gumam Taeyong pelan.

The

Wait, please read my opinion and don't scroll or push the back button.

Sebenernya gamau bikin Taeyong atau Jaehyun pisah. Tapi beneran deh, aku ngebacain semua komentar kalian. Ada yang pro ke Jaehyun dan pro ke Taeyong.

Sebenernya gaada yang salah sih untuk pemeran di sini. Dua-duanya tersakiti, jadi pilihan terbaik adalah berpisah karena di satu sisi Taeyong juga butuh waktu buat nyembuhin hatinya.

Cuma gamau ada yang kek nyalahin Jaehyun atau Taeyong gitu. Kaya "alah nanti juga nyesel," ya mereka berdua emang udah nyesel sih wkwk. Cuma bedanya Taeyong nyesel di awal, dan Jaehyun nyesel di akhir.

So this is the best decision.

Aku gatau, tapi kayanya ini terlalu panjang. Terlebih mau di bikin buku dengan tiga judul, belum nanti extra part yang ada di buku.

Extra part di buku? Gatau deh nanti ending aslinya bakal kaya gimana hehe, bisa jadi mereka berdua ketemu lagi terus saling jatuh cinta tapi dengan perasaan yang jauh lebih tulus.

Just remember, mencintai orang lain bukan berarti kita harus milikin dia juga kan? :>> lagi pula ini ga sepenuhnya sad end, Taeyong find his own happiness karena udah lepas dari Jaehyun, hwhw.

So i'm sorry, but i'll make this story end in part 31.

Yang penasaran mungkin nanti bisa di lihat di buku pas Open PO. Gatau kapan soalnya masih harus nyelesain Certain Things sama Queen Of Omega dulu. Tunggu aja ya, sabar :'>

Kalo mau ngamuk ya sok aja sih, ga larang juga. Tapi yang bisa hargai keputusan aku, terima kasih bangeet 💗

So..

The END.

Continuar a ler

Também vai Gostar

1.9M 227K 63
❤ Karena suatu permainan Truth or Dare, Taeyong dan Ten harus mau untuk bertukar kekasih selama satu bulan ❤
428K 40.4K 32
Jung Taeyong yang secara tiba2 mendapat seorang adik, kisah awal Taeyong bahagia memiliki adik, namun setelah tumbuh dewasa ada keraguan didalam diri...
311K 14K 10
Bagaimana rasanya jika kau menikah dengan orang yg akan menjadi Daddymu?" "Eughhhh Daddy stop..ahhh," "Baby boy, you are so sexy and exciting, will y...
10.6K 835 19
*Just Jaeyong Fanfiction with dark romance ⚘🖤* ♡ Happy Reading ♡