Idol || Kim Seokjin ✓

By milkkyjinnie

23.5K 2K 81

Coba deh kalian bayangkan kalau misalnya kalian bertemu dengan idola kalian, bagaimana perasaan kalian kalau... More

prolog
bagian 1 : Tom and Jerry
bagian 2 : halu
bagian 3 : insecure
bagian 4 : lomba
bagian 5 : idol
bagian 6 : bahagia banget!!
bagian 7 : Meleleh
bagian 8 : bertemu kembali!!!
bagian 9 : toko buku
bagian 10 : perpisahan?
bagian 11 : insiden warung baso
bagian 12 : sadar?
bagian 13 : Kim seokjin!!!
bagian 14 : sketchbook
bagian 15 : kau lagi
bagian 16 : apa maksudnya?
Bagian 17 : pertama kalinya
bagian 18 : love yourself
bagian 19 : Bangtan
bagian 20 : foto
bagian 21 : Epiphanny
bagian 22 : ajakan kencan?
bagian 23 : berantem lagi
bagian 24 : my story
bagian 25 : tanpa pamit
bagian 26 : berakhir?
bagian 27 : peri cintaku
bagian 29 : perkataan Vino
bagian 30 : hari terakhir?
bagian 31 : kecelakaan
bagian 32 : saranghae
bagian 33 : kembali ke awal
bagian 34 : perubahan
bagian 35 : tidak baik untuk dipaksa
bagian 36 : fighting! (TAMAT)
Epilog : Bogosipeo
EXTRA PART

bagian 28 : berjuang

322 42 0
By milkkyjinnie

Jangan lupa Vote dan coment nya kakak

Happy reading 💜

"Kamu tau lagu ini?"

"Tau kok"

"Liriknya sedih"ucap Seokjin

"Apa?

"Lirik lagu ini sedih"ucap Seokjin

Amora tersenyum miris

Prok!prok!

Tepuk tangan meriah langsung terdengar saat petikan gitar berakhir. Semuanya ikut bersorak karena penyanyi tersebut berhasil membawa lagu Marcell. Begitu juga dengan Seokjin yang bertepuk tangan mengapresiasi suara penyanyi itu.

Seokjin menatap sekilas gadis yang didepannya sedang melamun, memikirkan sesuatu, "kamu kenapa?"

Amora yang terkejut mendengar suara Seokjin langsung tersenyum dan ikut bertepuk tangan

"Terimakasih"ucap sosok perempuan itu yang tersenyum manis dan turun dari panggung kecilnya

"Kamu tau nggak maksud dari lagu tadi?"tanya Amora

"Tau"

"Kenapa?"lanjutnya

"Nggak papa"ucap Amora yang setengah tersenyum

"Aku nggak akan ninggalin kamu"

"Iya aku percaya"ucap Amora

Seokjin melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan jam 3,tak sadar 1 jam mereka sudah berada disini

"Pulang yu,30 menit lagi aku harus ke bandara"ucap Seokjin yang membuat Amora terkejut

"Hah? bandara? ngapain?"

"Aku pulang hari ini,aku cuman dapat izin 2 hari dari PD-nim"ucap Seokjin

"Kenapa kamu nggak bilang?"

"Tadi aku bilang"

"Ih serius. Kamu baru bilang barusan juga. Aku nggak mau kamu ninggalin aku kayak waktu itu,aku nggak suka kamu mengucapkan kata perpisahan di kertas"

"Maaf"ucap Seokjin

"Iya aku maafin, tapi jangan kayak gitu lagi"ucap Amora

"Oh iya aku punya sesuatu untuk kamu"lanjutnya yang kemudian mengambil sesuatu di dalam Sling bag yang selalu di bawanya kemana-mana

"Ini"ucap Amora yang menyerahkan lipatan kertas tersebut kepada Seokjin

Seokjin menatap Amora bingung, "udah ambil aja"ucap Amora

Seokjin mengambil lipatan kertas tersebut lalu membuka lipatan kertas itu, "maaf ya kalau jelek" ucap Amora

Seokjin tersenyum saat melihat isi kertas tersebut yang isinya adalah wajah tampan dirinya yang dilukis menggunakan pensil oleh gadis yang disukainya

"Bagus aku suka"ucap Seokjin

"Kalau jelek bilang aja,aku nggak bisa gambar tau"

"Ini bagus dan aku suka"

"Jelek atau bagus gambar itu harus dikamu. Biar setiap kamu liat gambar itu kamu langsung inget sama aku,biar kamu nggak lupa sama aku"ucap Amora yang tersenyum

Seokjin ikut tersenyum mendengar penjelasan Amora tentang lukisannya. "Kenapa kamu nggak lukis wajah kamu?"

"Kalah aku lukis wajah aku nanti lukisan itu nggak bisa kamu bawa kemana mana dong"

"Pinter"ucap Seokjin

"Jadi,jaga baik-baik gambar itu"

"Iya aku bakal jaga baik-baik gambar ini. Walaupun kamu nggak kasih gambar kamu ini aku bakal ingat sama kamu"

Amora menggelengkan kepalanya tak percaya, "nggak, aku nggak percaya"

"Kalau kamu nggak percaya setelah ini aku bakal terus inget sama kamu"

"Oh iya aku juga ada sesuatu"ucap Seokjin yang merogoh sesuatu di saku celananya

"Apa?"tanya Amora

"Ini"ucap Seokjin yang malah memberikan bentuk love menggunakan jari tangannya

Amora tertawa kecil melihat tingkah Seokjin, "kenapa ketawa?"tanya Seokjin

"Jadi tadi kamu baru ngegombal?"

"Ngegombal?"

"Iya, godain aku"

"Tapi kamu nggak baper"

"Mungkin keliatan nya aku nggak baper, tapi sebenarnya aku baper. Buktinya dari aku ketawa. Aku ketawa karena baper. Aneh kan? tapi itu aku. Aku jarang nunjukin emosi lain selain bahagia"

"Kamu emang perempuan teraneh yang pernah aku temuin"

"Makasih loh"

"Iya, kamu juga laki-laki tertampan yang aku kenal"ucap Seokjin yang membalas perkataan dirinya sendiri

"Kamu berharap aku ngomong kayak gitu?"

"Iya"Ucap Seokjin namun Amora hanya tersenyum tipis menatap Seokjin

"Serius aku ada sesuatu untuk kamu"ucap Seokjin yang mengambil dompetnya dan langsung mengeluarkan sesuatu seperti polaroid

"Ini"ucap Seokjin yang menyerahkan foto polaroid itu kepada Amora

Dengan senang hati Amora mengambil dan melihat foto tersebut. Sampai-sampai ia menutup mulutnya terharu dengan foto nya. Ini foto yang paling bersejarah

"Aku sengaja nyuruh Taehyung untuk diem-diem motret kita dari belakang"ucap Seokjin yang menjelaskan

"Jadi malam itu, Taehyung diam-diam foto kita?"

"Iya"

"Dan juga aku liat lukisan kamu di sketchbook yang aku berikan. Lukisan dimana seorang perempuan dan laki-laki sedang duduk menghadap pemandangan kota dan duduk di bawah langit malam"

"Makasih"ucap Amora yang tersenyum senang

"Makasih karena kamu udah ngabulin permintaan aku"

"Dari melihat pemandangan kota Jakarta di malam hari terus pemandangan langit malam hari dan sekarang ini"lanjut Amora

"Sama-sama. Kalau kamu mau kesana lagi,kamu bisa kesana"ucap Seokjin

Amora beralih menatap Seokjin, "kok bisa?"

"Kalau kamu mau kesana lagi, kamu tinggal nunjukin wajah kamu dan kamu bisa ke rooftop apartemen itu"

"Emang mereka ngizinin?"

"Iya"

"Kok bisa?"

"Mereka terpesona dengan ketampanan seorang Kim Seokjin"

**

Amora duduk di kursi meja belajar sembari menatap foto polaroid yang di berikan oleh Seokjin. Gadis dengan rambut yang di cepol senyum senyum sendiri seperti orang gila

Matanya menangkap figura foto berdua bersama Seokjin yang di ambil diam-diam saat Amora main ke apartemen Bangtan. Gadis itu tidak terlalu sedih saat mengetahui Seokjin pergi,selama lelaki itu memberitahu secara langsung Amora tidak akan sesedih saat pertamakali Seokjin pergi

Tangan gadis itu mengambil pulpen dan menulis sesuatu di buku hariannya. Menulis tentang perasaannya hari ini.

Ntah aku bodoh atau tidak karena aku benar benar menyukai seorang Kim Seokjin yang jelas-jelas berbeda denganku. Tetapi semakin hari perasaan ini semakin berkembang. Aku semakin menyukainya. Menatap kedua matanya saja terkadang membuat jantung ku berdebar kencang. Mungkin terdengar alay tetapi memang seperti itu.

Aku semakin menyukainya saat lelaki itu yang mengabulkan semua keinginan ku. Dari melihat pemandangan kota Jakarta di malam hari, melihat langit malam yang sangat indah,dan terakhir foto polaroid yang sama persis aku lukis di sketchbook

Saranghae Seokjin 💜

- Amora -

**

Seperti biasa dipagi hari gadis itu bangun lebih awal. Badannya sudah sangat sehat sejak kemarin. Sehat karena kemarin ketemu Seokjin? Pertanyaan itu terkadang menghampiri fikiran Amora. Tetapi gadis itu lebih memilih mengangkat kedua bahunya. Tak ingin memikirkan seperti itu

Jam terus bergerak dan matahari mulai menampakkan dirinya. Amora telah lengkap memakai seragam sekolah nya dengan rambut yang sengaja ia kuncir kuda menyisakan beberapa anak rambut yang memang sulit untuk diikat bersama rambutnya yang lain

Ia menggendong tasnya dan mengambil earphone plus handphonenya di atas mejanya. Ia melangkahkan kakinya menuju ibunya untuk berpamitan dan setelah pamitan seperti biasa ia menunggu angkot sembari mendengarkan musik.

Saat di perjalanan, Amora membuka kaca jendela yang membuat angin dipagi hari berhembus menerpa wajahnya. Ia tersenyum tipis, memikirkan Seokjin

Lagu milik Seokjin berjudul moon membuat moodnya semakin bagus. Suara indah milik Seokjin terus terdengar di telinganya.

Tak membutuhkan waktu yang lama akhirnya angkot sudah berhenti di depan sekolahnya yang bertepatan lagu milik Seokjin pun selesai. Ia melepas sumpalan earphonenya dan turun. Tak lupa juga ia membayar nya.

Amora memasukkan earphone dan handphone nya ke dalam saku rok. Dan mulai memasuki sekolahnya. Ia berjalan santai, sesekali ia tersenyum tipis saat adik kelas menyapa nya. Well, Amora tidak famous hanya saja ada adik kelas yang beberapa mengenalinya.

Tiba-tiba seseorang menepuk pelan pundaknya yang membuat Amora menatap seseorang tersebut dan tersenyum, "bikin kaget aja lo,Le"

"Tumben senyum"ucap Lea yang sudah berdiri di sampingnya

"Senyum gue manis makanya gue senyum"

"Manis kayak gula biang"

"Jahat banget"

"Kalau lo butuh temen curhat ke gue aja,gue bisa jadi pendengar yang baik buat lo"ucap Lea yang tiba-tiba membuat Amora terdiam

"Yaudah gue duluan ya"ucap Lea yang langsung pergi meninggalkan Amora

Amora tersenyum tipis melihat kepergian Lea yang menuju ke kelasnya. Kalimat itu, kalimat yang sering banget Lea ucapkan kalau teman-temannya sedang ada masalah. Walaupun Lea nyebelin tapi sebenarnya Lea peduli

**

"Oy Vino"panggil Amora saat melihat Vino sedang duduk di kursinya sembari memainkan gamenya

Lelaki itu menatap sekilas Amora lalu melanjutkan kembali bermain game onlinenya yang sukses membuat Amora kesal karena dihiraukan

"Vino!!!!awas itu tempat duduk gue"ucap Amora yang sedikit menaikkan suaranya

"Berisik, gue lagi main nih"ucap Vino tanpa melihat Amora

"Mata gue nggak buta kali,gue tau kalau lo main game tapi mainnya di tempat duduk lo aja, jangan di tempat duduk gue"

"Ini tempat duduk sekolah bukan milik gue atau lo"

Amora tersenyum gemas dengan sikap Vino yang sudah membuat Amora kesal. "Gue tau banget kalau kursi ini milik sekolah tapi gue duduk disini dan lo duduk tepat di belakang gue"

"Suara lo berisik gue lagi fokus nih"

Tiba-tiba Amora tersenyum saat ide brilian muncul di kepalanya. Tanpa aba-aba ia langsung memukul mejanya dengan brutal terus memukulnya. "AWAS NGGAK LO!"ucap Amora yang tetap memukul mejanya

Vino yang terganggu langsung bangkit dari duduknya, "IYA-IYA BERISIK AMAT LO KAYAK IBU KOST" ucapnya yang membuat Amora berhenti memukul mejanya

"Heh!jangan samain gue sama ibu kost"ucapnya yang duduk di kursinya

"Lo udah sembuh?"tanya Vino yang duduk di kursi sebelah Amora

"Iya lah ngapain sakit lama-lama nggak enak banget anjirt"

"Ya enaklah bisa rebahan di kasur"

"Yeee itu sih mau lo"

"Lo nggak kayak gitu aja"

"Sembarangan lo,gue gini-gini tiap pagi jadi babu dadakan di rumah"

"Babu buat gue juga dong"

"Nih anak belum tau jotosan gue"

"Buset lo kalau sama gue serem amat si,gimana kalau lo pacaran laki nya langsung lari"

"Sotoy lo!gue kalau sama cowok yang gue suka pasti sikap gue berubah 180° karena cuman cowok tertentu yang bisa ngeliat sikap gue yang lain"ucap Amora yang membuat Vino terdiam

"Karena gue nggak suka sama lo jadi gue bersikap seperti biasa lah"lanjutnya

"Iya kagak?"tanya Amora yang menatap Vino

Vino yang menatap Amora setengah tersenyum, "serah lo deh"

"Btw,gebetan lo gimana?udah di tembak?"

"Belum"

"Kenapa belum bloon!nanti gebetan lo keburu di embat sama cowok lain"

"Eh kalau jalur kuning belum melengkung bolehlah untuk di embat lagi"lanjutnya

"Gebetan gue bilang nggak suka sama gue sebelum gue tembak"ucap Vino

"Yahhh jadi lo mau jadi sadboy?eh jangan deh mending lo perjuangin lagi gebetan lo dengan sekuat tenaga. Lo harus buktiin kalau lo cowok yang bisa diandalkan"ucap Amora yang menyemangati Vino

"Jadi lo nggak boleh sadboy, kalau lo jadi sadboy gue ngeliat nya bukan Vino tapi seorang gelandang"hibur Amora

"Sembarangan lo!"

"Intinya lo harus perjuangin gebetan lo itu, tapi jangan sampe dia risih sama lo buat gebetan lo nyaman sama lo"

"Gampang"

"Jangan menggampangkan bro"ucap Amora yang tersenyum kemudian mengambil handphonenya

"Amora"panggil Vino yang membuat Amora menatap Vino

"Lo risih nggak sama kehadiran gue?"tanya Vino

"Nggak kok,malahan kalau ada lo hidup gue jadi lebih seru"ucap Amora yang tersenyum lebar

"Lo beneran belum peka atau cuman pura-pura nggak peka?"

**

Bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Tetapi Seorang gadis cantik dengan rambut yang ia kuncir kuda dengan ikat rambut bewarna pink kini sedang mengerjakan beberapa soal untuk penyaringan nanti. Karena hari penyaringan semakin dekat jam latihan semakin bertambah. Jika dulu hanya sehabis pulang maka sekarang setelah jam istirahat pertama sampai jam pelajaran ke 7

Amora,gadis itu tengah serius mengerjakan beberapa latihan soal bersama temannya yang ikut berperan dalam penyaringan nanti. Tak heran jika Amora terus meminum botol air minum yang ia bawa dari rumah karena untuk menyegarkan otaknya

Ruangan yang nyaman dan sejuk ini sangat sepi walaupun ruangan ini terdapat 10 anak murid yang sedang sama seperti nya. Mungkin jika Amora tidak mengerjakan soal latihan ini. Mungkin ia akan mengantuk dan berakhir tertidur. Jika kalian tau, Amora tipe cewek yang suka tidur dimana saja.

Saat acara perkemahan tepatnya saat upacara api unggun. Saat upacara berlangsung,Mata Amora sedari awal berat sekali,ia tidak punya pilihan selain tidur dengan kepala yang bersandar pada tongkat Pramuka untungnya saja ia baris di paling belakang begini nasibnya jika ia tidak bisa tidur malam-malam

Kembali ke awal,mata Amora dengan kacamata yang bertengger di hidungnya masih fokus kepada soal terakhir. Gadis itu tersenyum saat ia sudah selesai mengerjakan soal-soal. Ia menegakkan tubuhnya dan meregangkan otot-ototnya yang kaku karena sedari tadi ia duduk.

"5 menit lagi waktunya akan habis, kalian sudah selesai mengerjakan soal latihan?"tanya seorang guru yang akhirnya bersuara

"Sudah pak"ucap seluruh murid yang berada id ruangan tersebut. Guru yang baru saja di panggil 'pak' itu mempunyai wajah yang bersih walaupun umur sudah memasuki kepala 4

"Kalian istirahat sampai jam pelajaran 7 habis kalau bel udah berbunyi tandanya kalian masuk ke kelas dan belajar seperti biasa,jangan lupa setelah pulang sekolah kita membahas soal tadi dengan guru pembimbing masing-masing, mengerti?"tanya guru Tersebut, pak Ali

"Mengerti pak!"

"Sebelum kalian keluar dari ruangan ini, bapa ingin mengumumkan sesuatu perihal pelaksanaan penyaringan yang diadakan 1 Minggu lagi. Tadi saat kalian sedang berlatih tiba-tiba bapak mendapat pesan kalau penyaringan akan dipercepat dan 3 hari lagi hari penyaringannya"

Seluruh siswa terkejut dengan pengumuman tiba-tiba dari pak Ali. Wajah pasrah tiba-tiba langsung terlihat di seluruh siswa dan siswi yang berada di dalam ruangan beberapa ada yang berdecak. Begitu juga dengan Amora yang menghela nafasnya, tiba-tiba ia menjadi pesimis

Pak Ali yang melihat wajah pasrah dari murid didiknya langsung menyemangati, "Ayoo jangan pasrah gitu, walaupun 3 hari lagi penyaringan tapi bapak yakin kalau kalian bisa! tetap semangat! lagi pula bukankah kita sudah berlatih dengan keras?jadi jangan sampe usaha kalian gagal dengan wajah pasrah itu. Kita harus tetap semangat dan berusaha. Untuk hasilnya kita serahkan kepada yang maha kuasa, mengerti?!"

"Mengerti"ucap seluruh murid dengan lemas.

"Lemas banget!mana suaranya??!!!"

"MENGERTI PAK!!"

"Semangat!"ucap Pak Ali dengan tangan yang terangkat simbol untuk penyemangat

Anak-anak lain pun membalasnya, "SEMANGAT!"

**

Benar apa kata Seokjin, Amora bisa ke rooftop apartemen ini. Ia kira jika ingin menggunakan rooftop apartemen ini ia harus membayar nya dan pada kenyataannya rooftop ini gratis.

Tempat ini, tempat yang bersejarah baginya. Tempat dimana Seokjin mengatakan hal yang membuat jantungnya berdegup kencang. Ntahlah, Amora tidak bisa menjelaskan hubungannya dengan Seokjin. Dibilang pacaran, tidak karena lelaki itu tidak pernah mengajaknya berpacaran ia hanya mengutarakan perasaannya dibilang cuman temanan tidak juga.

Angin berhembus kencang membuat rambut dikuncir kudanya bergerak kesana-kemari. Matahari tidak terlalu terik karena langit gelap sedikit menutupi matahari.

Gadis itu tersenyum sembari memegang bandulan kalung melihat pemandangan kota Jakarta dari atas sini. Rasa rindu Amora membuat nya kesini. Seharusnya ia kesini saat malam hari tetapi tiba-tiba saja Seokjin memberinya pesan dan mengatakan jika ia tidak boleh datang ke rooftop saat malam hari. Mengingat akhir-akhir ini cuaca sedang buruk. Hanya itu lalu saat Amora sudah membalasnya lelaki itu belum juga membalasnya.

Amora sangat merindukan lelaki itu. Lelaki yang dengan mudahnya masuk ke dalam hatinya tanpa permisi

"Amora sabar kamu pasti bisa menyusul Seokjin asalkan kamu bisa kepilih di penyaringan nanti. Berjuang sedikit lagi dan kamu akan bertemu Seokjin"

**

Jodoh Seokjin

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 155K 39
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
167K 3.2K 7
seorang perempuan yang disia-sia kan oleh sang suami
40.3K 4.8K 34
•23 September 2020 •8 November 2020 end.
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.1M 110K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...