Married with my idol

By fourteenjae

155K 14.9K 1.7K

"Kalau menikah, sudah pasti berjodoh 'kan?" - [SEQUEL OF STORY "MY BOYFRIEND, JEONG JAEHYUN"] fourteenjae-202... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 19
chapter 20
Announcement
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27
chapter 28
chapter 29
chapter 30
chapter 31
chapter 32
chapter 33
chapter 34
chapter 35
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
chapter 42
chapter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
chapter 47
chapter 48
chapter 49
chapter 50
chapter 51
chapter 52
chapter 53
chapter 54
chapter 55
chapter 56
chapter 57
chapter 58
chapter 59
chapter 60
chapter 61
chapter 62
chapter 63
chapter 64
chapter 65
chapter 66
chapter 67
chapter 68
chapter 69
chapter 70
chapter 71
chapter 72
chapter 73
chapter 74
chapter 75
chapter 76
chapter 77a
chapter 77b
chapter 78
chapter 79a
chapter 79b
chapter 80
chapter 81
chapter 82
chapter 83
chapter 84
chapter 85
chapter 86
chapter 87
chapter 88
chapter 89
chapter 90
chapter 91
chapter 92
chapter 93
chapter 94
chapter 95

chapter 18

1.6K 155 19
By fourteenjae

"Tidak ada yang kebetulan, semua hanyalah skenario semesta terhadap takdirmu."

-


"Yoon Chaekyung noona??"

Tatapan wanita itu beralih, "Annyeong, Mark. Apa kabar?"

Mark mengerjap, menoleh menatap para kakaknya termasuk Han GoEun yang masih diam. Kepalanya mengangguk canggung, "A-aku baik. No-noona, apa kabar?"

"Sangat baik." Jawabnya cepat. Ia melepas masker lalu bertatap pada satu orang. "Well, annyeong Han GoEun." Sapa Chaekyung langsung.

Untuk beberapa saat Han GoEun hanya diam menatap lawan bicaranya sebelum kemudian menyunggingkan seulas senyum. Lalu berujar, "Annyeong, Chaekyung Eonnie."

Yuta berdeham keras, mengacaukan situasi canggung. "Apa yang membuatmu ada di daerah ini, Chaekyung?"

"Benar." Sambung Doyoung "Kau tidak biasanya ada di sekitar sini."

"Agensimu masih berada di Mapo-gu, bukan?" tanya Johnny bercanda. Satu alisnya menukik, bersamaan dengan ujung bibirnya yang tersenyum.

Chaekyung tertawa kecil, berbarengan dengan jemarinya yang sibuk menyibakkan rambut ke belakang telinga.

"Oppa. Jangan seperti itu, aku hanya bermain-main disekitar sini. Tadi aku memang berharap agar dapat bertemu dengan kalian lagi. Walau ternyata harapanku terkabul, tapi ayolah, bersikap santai saja." Jelas Chaekyung dengan wajah yang begitu sumringah. "Han GoEun, maafkan aku karena tidak sempat datang ke acara pernikahanmu, ya." Ungkapnya lagi.

"Tidak masalah. Semua tetap berjalan sangat lancar." Balas Han GoEun santai. Sedangkan tangannya mengaduk isi vanilla latte secara perlahan, mengusir kesalnya.

Yoon Chaekyung kembali menyampingkan rambut lalu mengelusnya pelan. "Jaehyun mengundangku secara pribadi karena aku partnernya saat acara law of the jungle. Aku sangat sedih tidak bisa hadir saat itu. Pasti Jaehyun juga sangat sedih karena aku tak datang."

Haechan menoleh kala mendengar kekehan Han GoEun yang terdengar samar. Sudut bibir kakak iparnya pun menukik.

"Tenang saja, Jaehyun sangat bahagia hari itu karena eonnie tak ada disana." Jawab Han GoEun tanpa ragu.

"Pppfftt!" Yuta menutup mulut, menahan tawa. Hingga wanita yang sedari tadi berdiri itu membulatkan mata. "Kuharap kau tidak tersinggung, aku memang senang tertawa."

Yoon Chaekyung mendengus kasar. Ia menyibak rambutnya lalu menatap tajam pada wanita satu-satunya yang duduk bersama lima laki-laki itu. "Lalu, bagaimana? Apakah kalian sudah merencakan kehadiran anak?"

Tatapan GoEun naik. Menajam pada satu titik yang sangat jengah untuk ditemani. Sedangkan lawan bicaranya semakin tersenyum dengan cara mengesalkan.

"Noona, kurasa sudah saatnya kau pergi dari sini." Sahut Haechan kesal. Tatapannya ikut mendingin. Ia tak suka dengan wanita yang sedang berdiri di dekat mejanya.

"Respon kalian jelek sekali. Terlihat sekali bahwa kau belum punya rencana mengenai anak. Atau ada sesuatu hal yang terjadi?" Chaekyung menganga dramatis. "Diantara kalian ada yang bermasalah? Tidak mungkin dari pihak Jaehyun. Sudah pasti kau penyebab-"

Buagh!

Tetiba Yuta menggebrak meja lalu berdiri. Mendorong pundak Chaekyung hingga tubuh sang wanita sedikit mundur. Emosinya memuncak. Sudah cukup ia mendengar celoteh busuk itu.

"Ya. Ya. Yuta. Kau tidak bisa seenaknya." Johnny beringsut dari tempatnya. Ikut berdiri menahan Yuta agar tak bertindak lebih jauh.

"Heol! Apa yang terjadi?"

"Gila. Sudah sejak tadi kuperhatikan. Sudah pasti ada yang tidak beres."

"Bukankah wanita itu Yoon Chaekyung April?"

"Ada apa dengan Yuta? Mereka bertengkar?"

"Mereka saling kenal?"

Johnny semakin menarik tangan Yuta kala lelaki itu terus menatap nyalang pada wanita di depannya. Para member lainpun ikut berdiri termasuk Han GoEun yang terkejut.

"Chaekyung?!"

Wanita itu menghela nafas kesal kala mendengar suara berat dari belakang punggungnya. Yuta yang berdiri di hadapan Chaekyung pun dapat dengan mudahnya mengetahui siapa yang baru saja datang. Dan dengan sekali hentakan, pegangan Johnny pada tubuhnya pun terlepas.

Tatapan Jaehyun berpusat pada sang istri yang masih mengerjap syok.

"Ada apa?" Tanya si laki-laki.

Yuta memilih kembali duduk. Nafasnya sedikit tersengal karena emosi. Fokusnya berpusat pada Han GoEun yang ternyata sedang menatapnya. Sedangkan Johnny yang masih berdiri di luar meja, mengusap tengkuknya. "Dindin Hyung, apa kau datang bersama Chaekyung?"

Dindin yang masih tak mengerti pun menatap wanitanya dan Johnny secara bergantian. "Oh. Tentu saja. Kenapa?"

"Aku bingung musti bagaimana harus menjelaskannya. Tetapi bisakah kau membawa Chaekyung pergi?" pinta Johnny tanpa basa-basi.

Jaehyun yang sekiranya dapat mengerti situasi pun langsung menghampiri Han GoEun. Menginstrupsi wanitanya yang sedang memperhatikan Yuta. Selepas menaruh beberapa croissant, kedua tangannya mengelus pelan wajah dan punggung Han GoEun. Mencoba menenangkan keterkejutan istrinya atas insiden yang masih tidak ia ketahui.

"Ada apa? Apa yang diperbuat Chaekyung?" Dindin masih bertanya. Sedangkan situasi Starbucks Apgujeong sudah sedikit tak kondusif. Sedangkan Chaekyung justru terlihat tak peduli dan mendecak sebal. "Apa lagi yang kau perbuat?" tanyanya pada Chaekyung.

Lengan Chaekyung tertahan karena Dindin menariknya. Tatapannya beradu, "Aku hanya menyapa."

Doyoung yang sedari tadi diam, tetiba mendengus. "Jika kau tidak punya hal yang ingin dibicarakan. Seharusnya kau tidak usah menyapa atau membuka suara."

Dindin cukup dewasa untuk mengerti pada situasi yang terjadi. Walau tak tau jelas, tetapi yang pasti gadisnya telah berbuat onar untuk kesekian kalinya.

"Kurasa, aku belum bisa menyapa dengan baik untuk kali ini." Ucap Dindin. Ia menoleh pada Jaehyun, "Jaehyun, terima kasih untuk traktirnya. Semoga pernikahanmu selalu diberi kebahagiaan." Ia membungkuk pelan membuat mata Chaekyung sedikit membelalak. "Maafkan Chaekyung jika perbuatannya tidak mengenakan hati."

"Apa?! Aku tidak melaku-"

"Kami pamit." Sela Dindin. Lalu menarik pergelangan tangan Chaekyung untuk segera pergi.

"Oppa! Aku tidak melakukan hal salah!" seru Chaekyung tak tau malu. Ia terus berusaha melepas genggaman Dindin darinya walau ia tau itu takkan berhasil.

Dindin terus menarik Chaekyung tanpa sedikitpun melepasnya. Hingga pada akses pintu keluar masuk kafe tersebut, tanpa sadar ia telah berpapasan dengan beberapa orang.

Shin Yoo Jin menyerngit kala berpapasan dengan sepasang kekasih yang ia kenali rupawannya. Ditemani dengan dua staf dan dua bodyguard, manajer itupun memasuki area Starbucks yang dimaksud Jaehyun petang tadi melalui pesan singkat.

"Ini akan menjadi berita besar jika kita mempublishnya sekarang."

Alis Yoo Jin semakin berkerut. Langkahnya tergesa menghampiri meja bundar yang diisi oleh anak-anak asuhnya.

"Hyung," sambut Doyoung pelan sembari berdiri. Menahan langkah Shin Yoo Jin agar tidak mendekati meja. Ia memutar tubuh manajernya dan menuntun laki-laki itu untuk sedikit menjauh dari macam-macam pengunjung. "Aku harus bicara mengenai situasi yang baru saja terjadi,"

Shin Yoo Jin yang merasa instingnya benar pun menghela nafas, "Ada apa lagi?"

"Chaekyung membuat onar."

"Aku baru saja berpapasan dengannya di pintu masuk. Dan sudah meyakini bahwa ada sesuatu hal yang tidak beres disini." Ucap Shin Yoo Jin. Kalimat pembuka dari Doyoung benar-benar membuat kepalanya mendadak pening. "Jadi, apa yang dia lakukan?"

Doyoung mulai mencoba menjelaskan kronologi tanpa di tambah atau di kurangi. Sedangkan di meja itu sendiri. Beberapa staf dan bodyguard yang tiba mulai berdiri siaga dan melakukan pengecekan ponsel masing-masing pengunjung. Mark yang merasa kikuk pun berusaha meminum minumannya kembali.

"Hmm," deham Mark pelan. "Yuta hyung. Kau tidak minum?" tanya Mark sembari mengarahkan gelas minumannya pada Yuta.

Lawan bicaranya menggeleng pelan. Matanya menoleh pada Jaehyun yang masih memperhatikan istrinya. "Kamu tidak apa-apa, bukan?" Tanya Jaehyun.

Yuta yang masih merasa emosi, mendecih saat mendengar pertanyaan teman satu grupnya itu.

"Ya. Jeong Jaehyun,"

Lelaki berperawakan sempurna itu menoleh. Juga dengan teman-teman lainnya yang ikut menunggu kalimat Yuta selanjutnya.

"Sudah pernah kukatakan padamu, kalau tanggung jawabmu adalah menjaga istrimu." Ujar Yuta dengan suara penuh penekanan. "Kalau kau tidak mampu, seharusnya tidak usah membuat komitmen!"

Jeong Jaehyun bergerak kasar. Bahkan Han GoEun belum sempat menahan tetapi suaminya sudah lebih dulu menarik kerah jaket denim Yuta hingga lelaki itu terangkat dari tempat duduknya.

Kedua laki-laki itu lagi-lagi berhadapan. Dengan rahang yang sama-sama menguat dan mata nyalang penuh emosi.

"Sudah kukatakan juga padamu, hyung. Berhenti ikut campur dengan urusanku!" balas Jaehyun dengan menguat cengkramannya pada baju Yuta.

"Jaehyun, Yuta. Okay, enough." Lerai Johnny.

Mark pun sedang berusaha tersenyum pada semua orang untuk mengalihkan perhatian mereka. Termasuk para staf yang kewalahan mengatur semua pengunjung untuk tak merekam apapun.

"Hyung, hyung." Sergah Doyoung walau Shin Yoo Jin tetap mendekat.

Tatapan sang manajer semakin membesar. Ada kemurkaan pada wajahnya di balik masker itu. Tepat berhenti di dekat meja, tangannya bertolak pinggang. "Kalian sedang apa?!" bentak Shin Yoo Jin.

"Jaehyun, lepas." Titah GoEun. Tangannya pun ikut menarik lengan Jaehyun agar suaminya menjauh.

Dan benar. Lelaki itu menuruti perintah istrinya. Ia melepas cengkramannya dan duduk sesuai arahan Han GoEun. 

"Jaehyun, ayo. Kau harus ke tempat latihan pembacaan naskah. Sekarang!" titah Shin Yoo Jin langsung.

Tetapi lelaki itu tetap diam di tempatnya. Dan kembali menggenggam tangan istrinya kuat-kuat, seakan-akan tak ingin melepasnya.

"Jaehyun?" panggil Shin Yoo Jin lagi.

Han GoEun yang berdiri di sisi tempat duduk suaminya pun mengelus punggung Jaehyun pelan, hingga lelakinya pun berbalik menatapnya. "Berlatihlah. Aku tunggu di rumah."

Tatapan Jaehyun beralih, "Hyung, bisakah aku membawa GoEun?"

Mata Shin Yoo Jin memutar. Helaannya terdengar lelah, "Sudah banyak keributan di tempat ini. Kau mau menambahnya ditempat lain?"

"Hyung,"

"Kau bisa menemuinya di rumah. Sekarang, hanya kau." Titah Shin Yoo Jin lagi.

Jaehyun kembali menoleh menatap istrinya. Sedangkan Han GoEun mengangguk pelan sembari menarik dagu suaminya dan mengelusnya. "Sudah kubilang, aku menunggumu di rumah."

Lelaki itu tampak bimbang. Ia pun mengusap punggung tangan istrinya berkali-kali sembari mengatur nafasnya hingga teratur. Lalu beranjak, "Aku membeli croissant untukmu. Sampai rumah, segera istirahat dan kabari aku."

"Okay," jawab Han GoEun patuh.

Jaehyun mengangguk pelan. Menepuk pucuk kepala istrinya sekilas kemudian menoleh menatap Johnny, "Hyung,"

"Iya, aku paham. Aku akan memastikan dia pulang lebih dulu. Tenang saja. Sudah sana," tutur Johnny seperti bisa membaca maksud adik laki-lakinya.

"Thank you,"

Han GoEun menatap sosok Jaehyun yang beberapa kali berbalik menatapnya itu perlahan menjauh. Dan menghilang kala keluar dari gedung kafe. Tanpa minat, Han GoEun mulai memasang maskernya kembali. Sedangkan staf yang menangani kejadian tadi semakin banyak. Bahkan sampai menemui kepala manajer untuk penindakan ringan.

"Kau sudah ingin pulang?" Tanya Johnny.

Han GoEun menatap satu-persatu teman-teman suaminya. "Iya."

"Pilihan tepat." Balas Johnny. Tanpa menyentuh wanita milik adiknya, ia berdiri. Mempersilahkan Han GoEun berjalan lebih dulu.

"Hyung. Apakah kita akan ikut ke rumah Noona?" Bisik Haechan pada Doyoung.

Doyoung menggeleng. "Kita hanya akan mengantarnya sampai mobil. Sudah ada bodyguard Jaehyun di depan gedung ini."

"Woaah," decak Haechan penuh kagum.

Mereka berenam melangkah beriringan. Meninggalkan para staf yang masih bekerja keras atas insiden di luar dugaan ini.

Dua bodyguard menunduk dalam kala melihat Nyonya-nya datang. "Samonim," sapa mereka lalu membuka pintu penumpang.

Han GoEun berbalik, menatap sekali lagi teman-teman satu grup suaminya. "Terima kasih,"

"Tidak perlu sungkan," sambut Johnny menenangkan.

"Istirahatlah," sahut Yuta, sesekali mencuri tatap.

"Noona, jangan pikirkan apapun. Okay?" sergah Haechan memastikan.

Han GoEun mengangguk. "Iya. Aku duluan."

Bodyguard tersebut menahan pintu dan tak membiarkan kepala Nyonya mudanya terbentur. Setelah memastikan semuanya dalam keadaan baik. Mereka kembali menunduk pada para member. Sebelum kemudian memasuki pintu kemudi dan bergegas jalan.

"Hati-hati, Noona." Sahut Mark sembari melambaikan tangan pada mobil yang bergerak menjauh.

"Ayo. Sekarang kita yang harus pulang." Seru Johnny. Dan seketika menyadari bahwa mereka pun diikuti beberapa staf.

"Kadangkala aku harus merasa bersyukur, kita diikuti seperti ini." Sahut Haechan lagi.

"Menurutmu begitu?" Yuta merangkul pelan.

Haechan mengangguk pasti. "Ada beberapa hal yang bisa kita percayakan pada mereka, dengan begitu kita akan baik-baik saja. Seperti saat ini."

Yuta mengangguk, "Kau benar." Kepalanya kembali berbalik, menatap arah mobil GoEun pergi, "Dia akan aman."



🍑🍑🍑

Ayo follow akun wattpad authornya!
Instagram: @1497_tjae
Twitter: @fourteenjae
Tiktok: @fourteenjae

2020 - fourteenjae

Continue Reading

You'll Also Like

1M 62.4K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
1.4M 159K 60
Kebayang gak kalo seorang Do Kyung Soo jadi suami kamu? 🥀 Start : 1 Mei 2018 Finish : 4 November 2018 🥀 Welcome to Husband Series Exo Version...
431K 8.1K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
263K 17K 48
Menikah dengan seorang idol? Kim Sowon tidak pernah memimpikannya. Namun pada kenyataannya ia memang harus menikah dengan salah satu member dari boyg...