Hate or love ||Hyunjin&Ryujin...

By chinggu313

2.9K 1.9K 368

Terkadang cinta itu emeng buta. Gak terkadang sih tapi emeng kenyataan buktinya banyak orang yang saling memb... More

prolog
cast intro
{1} 💝
{2} 💝
{3} 💝
{4} 💝
{5} 💝
{6} 💝
{7} 💝
{8} 💝
{9} 💝
{10} 💝
{11} 💝
{12} 💝
{13} 💝
{14} 💝
{15} 💝
{16} 💝
{17} 💝
{18} 💝
{19} 💝
{20} 💝
{21} 💝
{22} 💝
{23} 💝
{24} 💝
{25} 💝
{26} 💝
{27} 💝
{28} 💝
{29} 💝
{30} 💝
{31} 💝
{32} 💝
{33} 💝
{34} 💝
{35} 💝
{36} 💝
{37} 💝
Epilog

{38} 💝

45 12 2
By chinggu313

Flashback on....

Hyunjin terlihat sedang menyusun meja dan kursi yang berada di kelasnya kemudian dia tiduri. Sekarang sudah jam pulang sekolah namun lelaki memble itu gak berniat buat pulang. Malas amat di rumah katanya mah. Mau cari Ryujin tapi dia juga gak tau mau cari dimana lagi. Istitahat sejenak di dalam kelas yang sunyi ini menjadi pilihannya. Sekolah juga udah lumayan sepi.

Pas Hyunjin tidur diatas kursi yang sudah dia susun memanjang dan saling berdempet, dia gak sengaja liat benda seperti handphone pada salah satu laci di meja yang ada di sana. Pas dia mau ambil namun pintu kelasnya tiba-tiba terbuka dan menampilkan Yeonjun yang lari terburu-buru ke arah mejanya dan mengambil ponsel itu. Yeonjun terlihat panik sambil melirik Hyunjin was-was. Hyunjin juga cuma bengong doang liatin gerak-gerik Yeonjun yang mencurigakan.

Pas ponsel itu udah Yeonjun ambil, Yeonjun langsung berlari keluar kelas. Mata Hyunjin melotot pas liat bagian belakang casing handphone yang dibawa Yeonjun sama persis dengan punyanya. Hyunjin sempat berfikir mana mungkin ponsel itu punyanya. Tapi mengingat lambang geng motor mereka yang terdapat di bagian casing handphone itu membuat Hyunjin bener-bener yakin kalau ponsel itu miliknya. Ponselnya hilang beberapa hari yang lalu tepatnya satu hari sebelum hilangnya Ryujin. Dan yang menyebabkan Ryujin hilang juga kan gara-gara ponselnya yang hilang dan dibajak orang lain.

Dengan segera dia mengikuti Yeonjun yang sudah tidak terlihat di lorong kelas. Hyunjin berjalan setengah berlari sambil melirik ke sana ke mari mencari keberadaan Yeonjun dan yah akhirnya ketemu. Yeonjun terlihat menaiki motornya dengan terburu-buru lalu menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Penasaran ada apa dengan Yeonjun, Hyunjin akhirnya ikut berlari ke arah motornya dan mengejar Yeonjun dari belakang. Tidak terlalu dekat jarak dia mengikuti Yeonjun supaya gak ketahuan.

Falsshback off..

Itu di atas adalah flashback waktu Hyunjin nyampe ke rumah kosong tempat Hyunjin disekap. Dia denger suara orang ribut dari dalam dan ada suara Ryujin juga makanya Hyunjin langsung dobrak pintunya waktu itu.

Ok back to story

"HYUNJIN!" teriak Jisung yang tiba-tiba berada di sana. Ryujin yang lagi mangku kepala Hyunjin melihat Jisung dengan panik. Pas Jisung menghampiri mereka, Ryujin menatap tajam Woojin yang masih terdiam ditempatnya. Tatapannya kosong mengarah pada jari tangannya yang sudah berlumuran darah.

Dengan emosi Ryujin menghampiri Woojin dan menarik kerah Woojin. Woojin yang terkejut hanya bisa terdiam. Sedangkan Hyunjin sedang berusaha melawan rasa sakit akibat tusukan di perutnya. Jisung menelfon seseorang dengan sangat panik sambil memangku kepala Hyunjin menggantikan Ryujin.

Ryujin terlihat sudah tidak bisa mengendalikan emosinya. Dia terus memukul bahkan menendang Woojin yang sama sekali tidak melawan. Selesai menelfon, Jisung langsung memanggil Ryujin untuk membantunya membawa Hyunjin ke rumah sakit. Dia sudah menelfon anak Stray yang lain buat ke sini.

Kalian ingat kan pas Ryujin lagi berusaha nelfon teman-teman Hyunjin melalui handphone milik Hyunjin pas pintu rooftop belum terbuka. Dan pas Ryujin nelfon Jisung baru juga terhubung tiba-tiba pintu rooftop langsung di buka dan mereka berdua terpental termasuk ponsel Hyunjin. Saat itu Jisung udah ngangkat telfonnya dan denger semuanya. Emang gak jelas sih karna yang kedengeran cuma suara berisik, grusuk-grusuk gak jelas namun pada saat mendengar teriakan Ryujin tadi, Jisung langsung ngeh dan langsung lacak lokasi ponsel Hyunjin.

Saat Jisung manggil Ryujin, Ryujin berbalik dan dari arah samping datang Soobin yang berlari ke arah Ryujin. Hyunjin yang masih sadar langsung bangkit dan memeluk Ryujin. Siapa sangka ternyata Soobin megang pisau yang tadi dipakai Woojin buat nusuk Hyunjin dan kali ini Hyunjin kembali ditusuk menggunakan pisau itu namun dari pelaku yang berbeda.

Pisau itu menancap dibagian pundak Hyunjin dan Hyunjin seketika ambruk. Ryujin yang terkejut terlihat membeku.

"HYUNJIN!!"

Teriakan Jisung akhirnya menyadarkan Ryujin dan Ryujin langsung melihat Hyunjin yang sudah bersimbah darah dan kesadaran yang sudah hampir ilang. Air mata Ryujin jatuh bersamaan dengan tubuhnya yang terduduk di samping Hyunjin. Jisung juga langsung berlari ke arah mereka berdua.

"Lo ngapain lindungin gue tadi?" Tanya Ryujin dengan bercucuran air mata. Jisung juga ikutan nangis liat kondisi sahabatnya yang sudah terkulai lemas bersimbah darah.

"J... jangan nangis" lirih Hyunjin. Bahkan Jisung dan Ryujin nyaris tidak mendengarnya. Hyunjin meringis kecil lalu tersenyum lembut menatap Ryujin dan Jisung yang berada di sisi sampingnya.

"Gua mohon lo bertahan bentar ajah. Tunggu yang lain dat-"

"Kita udah datang! Hyunjin dima-HYUNJIN!!!" omongan Ryujin kepotong oleh Bang Chan yang baru saja sampai di sana. Namun mereka dibuat terkejut dengan kondisi Hyunjin dan langsung menghampiri Hyunjin.

Mereka mengangkat Hyunjin dan mambawanya ke rumah sakit menggunakan mobil milik ayah Jaehyun yang dibawa Jaemin. Teman-teman Ryujin juga pada dateng bersamaan dengan anak-anak Stray yang lain. Pas diperjalanan Ryujin tidak henti-hentinya menangis dan terus menggenggam tangan Hyunjin. Tidak peduli dengan tangannya yang ikut penuh darah. Jaemin membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Merasa tidak kuat lagi Hyunjin memanggil nama Ryujin dengan lirih. Ryujin yang emang lagi nunduk langsung melihat ke arah Hyunjin.

"Lo tahan bentar ya. Gua mohon sama lo jangan tinggalin gua Hyunjin" isak Ryujin sambil menguatkan genggaman tangannya pada tangan Hyunjin.

Hyunjin tersenyum simpul mendengar namanya disebut langsung oleh Ryujin tadi. Pertama kalinya Ryujin manggil namanya dan itu merupakan hal yang paling Hyunjin harapkan. Dia pikir mungkin dia bakal pergi dengan indah. Dia sudah berbaikan dengan Appanya, dia juga udah nyatain perasaannya pada Ryujin walaupun belum dijawab oleh Ryujin. Namun satu hal yang belum terungkap. Yaitu hal kematian Guanlin yang ada hubungannya dengan dirinya.

Hyunjin ingin sekali memberitahu Ryujin yang sebenarnya namun dia gak kuat. Sekedar memanggil nama Ryujin bahkan harus membutuhkan tenaga sedangkan hanya untuk mengangkat tangan saja Hyunjin udah gak bisa. Rasanya sakit banget. Badannya udah gak kerasa.

"Makasi dan maaf" ucap Hyunjin lagi. Walau terdengar samar dan agak kurang jelas, Ryujin dapat memahaminya dengan membaca gerakan bibir Hyunjin. Ryujin mengangguk kemudian menggeleng. Pipihnya sudah basa akan air mata. Dia bener-bener gak tega liat kondisi Hyunjin dan yang paling dia takuti adalah Hyunjin yang akn ninggalin dia.

Mobil yang ditumpangi mereka berhenti dan teman-temannya yang lain yang mengikutinya dari belakang langsung menghampiri mobil itu untuk membawa masuk Hyunjin ke rumah sakit. Sebagian ada yang mencari suster atau dokter untuk dibawakan bangsal pasien.

Namun pas Hyunjin ditiduri di bangsal, matanya tiba-tiba tertutup sempurna disertai dengan tangan Hyunjin yang sedari tadi berada di genggaman Ryujin terlepas begitu saja. Dokter dan suster yang mendorong bangsal itu segera membawa Hyunjin masuk ke dalam ruang UGD. Beberapa lama menunggu, dokter beserta satu suster keluar dan pernyataan dokter membuat mereka semua terkejut, sedih, berduka, menyesal.

Ya kalian pasti sudah menebak tentang keadaan Hyunjin kan? Hyunjin dikatakan gak bisa diselamatkan. Dia sudah pergi. Ryujin merosot kelantai dan memukul-mukul lantai yang didudukinya. Dia menyesal dan merasa bersalah, kenapa  Hyunjin harus datang tadi dan menyelamatkannya, kenapa Jisung dan Ryujin gak bawa Hyunjin ke rumah sakit lebih cepat, kenapa bukan dia ajah yang ketusuk tadi walaupun Hyunjin juga udah ketusuk sebelumnya?

Menyesal? Iya pastinya. Kenapa penyesalan harus datang diakhir? kenapa Ryujin harus ditinggalkan oleh orang yang amat dia sayang untuk kesekian kalinya? Tidak cukupkah tuhan memanggil kedua orang tuanya serta Guanlin sahabatnya?

Hidup emang gak ada yang sempurna. Tuhan sudah mengatur jalan hidup kita, tinggal kita jalani namun bukan hanya sekedar menjalani saja. Tuhan emang sudah memberikan hidup dan takdir namun jika kamu merasa hidupmu amat sangat buruk apakah kamu akan tetap menerimanya? Maksudnya apakah kamu gak mau berusaha untuk menjadikan hidupmu jauh lebih ceriah dari sebelumnya. Takdir emang gak bisa di ubah namun kita sebagai manusia harus berusaha. Tiada hasil tanpa usaha.

Kini Ryujin terduduk dengan pandangan lurus menatap pintu ruangan yang dimasuki Hyunjin tadi dengan pandangan kosong. Bukan hanya Ryujin yang berduka, semua orang yang berada di sana juga demikian pastinya. Semua yang ada di sana gak ada niatan mau masuk. Mereka terlalu kalut dengan perasaan mereka. Air mata tak bisa lagi dibendung. Mereka gak menjamin gak histeris jika melihat langsung mayat Hyunjin.

Namun seenggaknya pelaku yang sudah membunuh Hyunjin sudah ditangkap polisi. Tepat setelah Hyunjin ketusuk, Woojin dan antek-anteknya langsung ditangkap oleh polisi walaupun salah satu diantara mereka sempat kabur. Polisi datang bersama anak Stray yang lain dan juga teman-teman Ryujin. Alasan Woojin menyekap Ryujin juga sudah jelas. Dia mau membalaskan dendamnya pada Hyunjin lewat Ryujin. Woojin tau kalau Hyunjin suka sama Ryujin. Dia suka juga sama Ryujin namun Ryujin menolaknya sehingga niat Woojin untuk balas dendam ke Hyunjin melalui Ryujin itu dilakukannya.

Hyunjin dulu emang satu geng sama Woojin. Lebih tepatnya Woojin merupakan anggota anak Stray. Namun kalian sudah tahu kan kalau Woojin pernah masuk penjara dan sekarang gak sekolah. Itu semua karna dulu waktu mereka semua masih SMP, Woojin pernah kedapatan mencuri di supermarket. Waktu itu Woojin menggunakan penutup kepala serba hitam dan melakukan aksinya sendirian. Kemana keluarga Woojin? Mereka semua udah gak ada. Woojin dulu bersekolah berandalkan beasiswa dan kerja part time. Walaupun umurnya masih terlalu mudah untuk sekedar bekerja tapi apa boleh buat? Namun tak semudah yang dia pikirkan. Nyatanya kebutuhannya tidak hanya makan kan? Sebab itu dia nekat buat mencuri beberapa makanan di supermarket namun hal sial menghampirinya dan berakhir masuk penjara.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

2 minggu kemudian....

Sudah dua minggu berlalu dan sekarang tepatnya pada siang hari ini terlihat seorang anak siswi sma datang ke sebuah pemakaman. Siswa itu tampak betah duduk di samping batu nisan seseorang. Sesekali air mata terlihat turun membasahi wajahnya disertai dengan gumaman kecil dari mulutnya.

"YAK!! RYUJIN!!"

Gadis yang dipanggil tadi menoleh mendapati tiga orang teman masa kecilnya tengah berjalan menghampirirnya sambil membawa sekantung bunga mawar untuk ditaburi di makam tersebut.

"Gak usah teriak Chan. Di sini bukan hutan, lagian kalau semua mayat yang ada di sini tidurnya keganggu dan bangun buat marahin lu kan gak lucu" ucap Samuel setelah ikutan jongkok di samping Ryujin dan juga yang lainnya.

"Lagian nih anak. Udah dibilangin jalannya bareng malah ditinggal" gerutu Haechan. Ryujin cuma tersenyum simpul menanggapinya. Tak seperti biasanya. Sifat Ryujin yang serba bar-bar emang udah hilang. Seakan-akan kepergian Hyunjin membuat tawa dan cerianya pergi bersamanya.

"Lu kan emang pantas ditinggalin Chan" celetuk Ryujin dengan nada tenang. Ekspresinya datar.

Haechan yang mendengarnya hanya bisa mendengus tak suka. Namun sesaat kemudian dia seakan-akan baru tersadar dengan suatu hal dan langsung berdiri sedikit bergeser agar makam yang di sebelah makam Hyunjin gak dia duduki.

Tanpa sadar dia tadi terlalu mundur dan sempat menduduki makam di samping Hyunjin itu.

"Aduh Chan. Nanti kalau Guanlin marah gimana coba?" Jaemin cuma bisa geleng-geleng kepala melihat sikap absurdnya Haechan.

Ya makam yang hampir diduduki oleh Haechan tadi adalah makam Guanlin. Hyunjin dimakamkan di sebelah Guanlin karna permintaannya sendiri. Tepat dihari Hyunjin meninggal, Appa Hyunjin mengalami mimpi kedatangan Hyunjin dan meminta untuk dimakamkan di sebelah makam Guanlin. Tentang kecelakaan Guanlin, mereka ber-empat juga udah tau. Yang memberitahukan mereka tentang hal itu tentu saja teman-teman Hyunjin.

Setelah menaburi bunga yang mereka bawa tadi ke makam Hyunjin dan Guanlin serta membacakan doa untuk mereka, mereka ber-empat memutuskan untuk pulang. Namun baru saja mereka ber-empat berdiri tiba-tiba dari belakang datang Felix dan Jisung beserta dua orang lainnya yang sama sekali gak mereka kenal.

"Loh, udah mau pulang nih?" tanya Jisung menghampiri mereka.

Mereka mengangguk lalu melihat kedua orang asing yang dibawa oleh mereka. Felix yang paham langsung mengenalkan kepada mereka.

"Kenalin mereka sepupu-sepupu Hyunjin. Yang cewek ini namanya Hwang Yeji anak dari adik laki-laki appanya Hyunjin. Sedangkan yang boncel ini namanya Choi Hyunsuk anak dari kakak perempuan appanya Hyunjin" ucap Felix memperkenalkan dua orang tadi.

"Lu yang bener dong. Gue lebih tua dari lo seharusnya lo yang sopan" cibir orang yang bernama Hyunsuk tadi ke arah Felix yang dibalas dengan cengiran seadanya.

"Kalian temannya si Hyunjin?" Tanya perempuan yang bernama Yeji tadi.

Dengan cepat Jaemin dan Haechan mengangguk lalu dengan cepat mengulurkan tangan mereka ke depan Yeji sambil menyebut nama masing-masing.

"Kenalin, gua Jaemin bukan Dilan"

"Gua Haechan. Jangan nanya kenapa kulit gua coklat soalnya gua juga gak tau kenapa"

Yeji mengangguk sambil terkekeh pelan. Kemudian Samuel juga ikutan berkenalan tak lupa dengan Hyunsuk juga. Berbeda dengan Ryujin yang cuma bengong liatin mereka. Kalau bukan suara Jisung yang membuyarkan lamunannya, Ryujin gak bakal sadar kayaknya.

Tbc......

Continue Reading

You'll Also Like

2.2K 252 20
Adakalanya sesuatu, seseorang, atau apa pun itu tidak bisa tinggal dalam hidup kita, sekuat apa pun kita berusaha. Mungkin sudah saatnya melepaskan...
16.3K 636 32
Mengisahkan tentang Jovan yang terpisah dengan istri tercintanya, Nayla akibat sebuah kecelakaan. Dia merawat dan membesarkan Putri tercintanya tanpa...
269 64 5
Ketos yang perintahnya gak pernah dibantah malah ketemu cewe yang hobinya bertolak belakang dengan aturan
116K 18.4K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...