Raiden. (SUDAH TERBIT)

By auraagsnnda_

6.2M 640K 82.6K

"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-sat... More

PROLOG.
Raiden-chapter 1
Raiden-chapter 2
Raiden-chapter 3
Raiden-chapter 4
Raiden-chapter 5
Raiden-chapter 6
Raiden-chapter 7
Raiden-chapter 8
Raiden-chapter 10
Raiden-chapter 11
CAST☁️
Raiden-chapter 12
Raiden- chapter 13
Raiden-chapter 14
Raiden-chapter 15
Raiden-chapter 16
Raiden-chapter 17
Raiden-chapter 18
Raiden-chapter 19
Raiden-chapter 20
Raiden-chapter 21
Raiden-chapter 22
Raiden-chapter 23
Raiden-chapter 24
Raiden-chapter 25
Raiden-chapter 26
Raiden-chapter 27
Raiden-chapter 28
Raiden-chapter 29
Raiden-chapter 30
Raiden-chapter 31
Raiden-chapter 32
Raiden-chapter 33
Raiden-chapter 34
Raiden-chapter 35
Raiden-chapter 36
Raiden-chapter 37
Raiden-chapter 38
Raiden-chapter 39
Raiden-chapter 40
Raiden-chapter 41
Raiden-chapter 42
Raiden-chapter 43
Raiden-chapter 44
Raiden-chapter 45
Raiden-chapter 46
Raiden-chapter 47
Raiden-chapter 48
Raiden-chapter 49
Raiden-chapter 50
Raiden-chapter 51
Raiden-chapter 52
Raiden-chapter 53
Raiden-chapter 54
Raiden-chapter 55
Raiden-chapter 56
Raiden-chapter 57
SELESAI
VOTE COVER🐥
RAIDEN PRE-ORDER

Raiden-chapter 9

134K 12.5K 1K
By auraagsnnda_

Hello💫

Wajib follow sebelum baca.

•••

Raiden memarkir mobil tepat dihalaman sekolah. Sudah pergi membolos lalu kembali lagi mantep memang.

Menemui ke empat teman nya yang sedang melakukan pemanasan dilapangan basket.

"Woi kembaran!" Teriak achan.

Raiden memandang achan datar. "kenal?"

"Sialan lo!" Decak achan sebal.

"Kita turun semua untuk lomba minggu depan," ucap althar.

"Si ajun mana?" Tanya nya.

Althar mendekat menepuk pelan bahu teman nya itu. "Si ajun gak bisa turun, dia sibuk osis."

Ajun ranggana, ketua osis SMA Galantri sekaligus tim basket juga. Siapa yang tidak terpana dengan ketampanan lelaki itu yang sangat menggoda. Bahkan alena pernah terang-terang memuji ajun didepan raiden. Makanya raiden sedikit sensi jika bersangkutan dengan si ketua osis itu.

"Kita tanding di SMA kencana. Sekolah si darren." Bintang bersuara.

"Bukan nya tuh anak bonyok ya, sampe masuk rumah sakit gara-gara dihajar nih anak." Tunjuk doy pada raiden.

"Emang masih sakit, tuh anak katanya gak bisa turun yang gue denger si ada anak baru yang gantiin posisi dia," ucap althar.

"Gak penting, sekarang fokus latihan." Raiden turun kearah lapangan memulai latihan. Skill bermain lelaki itu tidak perlu ditanya 'kan lagi. Sejak kecil raiden sudah pandai bermain basket.

***
Jam menunjukkan pukul 17.00 mereka semua baru selesai latihan.

Meneguk sebotol minuman dingin hingga jakun milik raiden naik turun. Untung sekolah sepi hanya berisi mereka yang berlatihan kalau tidak pasti sudah heboh dengan teriak-teriakan para cewek-cewek.

"Gue cabut." Raiden mengambil tas mengsamping kan dibahu.

"Yoi! hati-hati kembaran!" Teriak achan.

"Dih, pd kali anak ini." Cibir doy menatap achan sinis.

"Iri bilang bos?" Ledek achan.

"Dih ngapain juga gue iri sama lo." Doy memasang wajah super menyebalkan.

"Diem! dah lo pada, bacot banget!" Sentak bintang ngegas.

"Dih, ngegas," ucap doy lagi-lagi dengan tampang menyebalkan.

"Pulang dah lo pada, dicariin emak lo nanti." Althar bersuara, jengah mendengar bacotan teman-teman nya.

"Kita pulang, siapa yang duluan sampai parkiran menang kalo kalah besok traktir mie ayam mang oyon." Usul achan dengan seringai nya.

"Ayo gue mah! siapa takut." Doy berdiri sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari.

"Belom mulai bego!" Bintang menendang kaki doy.

"Cepet elah! takut lo pada?" Ucap nya dengan tampang meremehkan.

"Ayo! thar ikut gak lo?"

Althar mengganguk berbaris sejajar dengan teman-teman nya yang sudah mengambil ancang-ancang berlari.

"Gue hitung ya!" Ucap achan.

"Satu."

"Dua."

"Tiga!"

Byusss

Keempat manusia itu berlari sekuat tenaga. Jarak menuju parkiran cukup jauh. Harus melewati lorong sekolah sepanjang 100 meter. Karena SMA Galantri cukup besar.

Dengan nafas yang tersengal-segal. Bintang meraih peringkat pertama. Untuk sampai keparkiran.

"Huh! gue pertama!" Teriak bintang.

"Kedua!" Ucap althar ngos-ngosan.

Terlihat doy dan achan sedang berlomba siapa duluan yang sampai. Perlombaan menjadi sengit ketika jarak parkiran sudah mendekati untuk kedua nya. Saat ini doy memimpin achan tertinggal. Bagaimana tidak? Achan memiliki tinggi badan yang paling bawah diantara teman lain nya. Dan kaki kecil itu yang tak bisa melangkah lebar.

"G-g-gu-e ke-ti-ga!" Ucap doy sebisa mungkin karena nafas yang tak beraturan.

Karena sudah tahu kalah achan malah berhenti ditengah jalan. Kembali melanjut dengan berjalan santai.

"Gue ke empat," ucap nya lemas.

"Lo yang buat ide, dan lo kalah jadi harus traktir kita semua," ucap bintang.

"ACHAN BESOK LO TERAKTHIR GUE 5 MANGKOK MIE AYAM YA!" Teriak doy heboh setelah susah payah mengatur deru nafas lelaki itu kembali heboh.

"Buset dah!" Althar mengusap telinga yang terasa berdesing.

"Iya-iya gue traktir!" Achan menaiki motor.

"ACHAN KALAH MAMPUS LO SOK-SOK AN LAGI!" Teriak doy masih belum puas.

Althar dan bintang sudah bertengger manis diatas motor. Menunggu kegilaan doy selesai.

"Berisik! gak jadi gue traktir lo!" Sinis achan.

"Achan kalah, achan kalah hayu palpalepalpale." Doy menggerakan tangan seperti ini 🤙 untuk mengecengi achan lalu berjalan naik keatas motor.

Masih dengan mulut yang tak berhenti meledeki achan. Doy menggerakan tangan seperti itu sudah kecanduan akibat melihat disebuah aplikasi tok-tok.

"Kaya jamet lo!" Sinis achan.

"Biarin, hayu palpalepalpale🤙." Doy memasang wajah yang super menyebalkan.

"Sialan doy komuk lo anj!" Ucap bintang menahan tawa.

"Udah cabut! mau azan magrib." Titah althar. Membuat ketiga teman nya mengganguk menghidupkan motor meninggalkan sekolah.

Sebelum belok kekiri doy berteriak. Menyelip achan yang tengah memasang wajah kesal.

"ACHAN HAYUK PALPALEPALPALE🤙."

"GILA!" balas achan kesal dengan wajah tertekuk.

_____

Raiden memarkir 'kan motor didepan rumah alena. Masih dengan menggunakan baju basket yang sudah dibasahi keringat. Badan nya terasa pegal dan capek. Menenteng satu plastik penuh berisi cemilan dan pesanan ice cream gadis itu.

Raiden melangkah kaki menuju sofa membaringkan diri diatas sofa memejam mata sebentar.

Alena turun menuruni anak tangga. Pandangan nya menatap raiden yang tengah tertidur diatas sofa. Terlihat sangat kelelahan.

Sebenarnya alena tidak tega untuk membangunkan tetapi lelaki itu masih menggunakan baju basket. Apalagi keringat yang membasahi baju nya.

"Raiden," panggil alena menepuk pelan pipi nya.

"Hm," gumam lelaki itu pelan.

"Bangun, kamu ketiduran disini," ucap alena duduk disamping raiden. Mengusap rambut lelaki itu yang terasa basah. Mungkin karena keringat.

"Hm,"

Alena berdecak malas. "Bangun! bersihin dulu badan nya baru tidur."

Raiden membuka mata bukannya beranjak membersihkan diri malah memeluk pinggang alena dari samping. Menumpuk dagu pada bahu gadis itu.

Alena menggeliat. "Raiden ih! aku udah mandi!"

"Engga bau, wangi tenang aja." Raiden kembali menutup mata bertumpu pada bahu alena.

"Iya, tapi kamu mandi dulu, kalau gak mau pulang mandi dikamar mandi aku aja baju kamu ada diatas kan?"

"Yaudah ih lepas! mandi sana!"

"Gue nginep," ucap lelaki itu tiba-tiba.

"Iya terserah, tidur sama bang sam aja. Kamar tamu belum diberesin."

"Udah izin bunda?" Tanya alena menunduk melihat raiden tengah memejam mata.

Lelaki itu menggeleng. "Izin dulu," ucap alena.

Raiden mengambil hanphone lalu memberinya pada alena. "Lo yang bilang."

Alena mengambil lalu menekan nomor yang bernama. Bunda.

"Hallo," ucap bunda nadin.

"Bunda ini alena, tadi raiden izin katanya mau nginep disini."

"Anak itu, bunda kira kemana jam segini belum pulang."

"Habis latihan basket bun, kecapean kaya nya." Alena mengusap kepala raiden. Itu yang membuat raiden nyaman dan mengantuk.

"Suruh bersih-bersih dulu sayang, marahin aja kalo gak mau dengerin kamu. Bunda jemput nanti."

"Iya bunda, ini juga susah banget disuruh mandi."

"Ancem aja bunda jemput kalo masih gak mau mandi."

"Iya bunda."

"Yaudah bunda tutup ya alena, baik-baik disana kalo raiden macem-macem hajar aja!"

Alena terkekeh pelan mendengar omongan bunda nadin. "Iya bunda."

"Bunda tutup ya assalamualaikum sayang."

"Waalaikumsallam bunda." Alena meletak ponsel milik lelaki itu diatas meja.

"Merintah orang buat cepet, bisa! diperintah balik malah gak mau nurut!" Decak alena sebal. Lelaki itu sepertinya sudah tertidur.

"Raiden ayolah mandi dulu."

Lelaki itu membuka mata mendengar omelan alena.

"Gue capek alena."

"Makanya mandi biar langsung istirahat."

"Iya bentar." Gumam nya pelan. Semakin mengerat peluk pada alena.

"Kalo kata bunda kamu gak dengerin aku. Bunda jemput kamu pulang."

Terdengar decakan dari mulut lelaki itu. Benar saja ancaman yang dilontarkan alena membuat raiden melepas peluk secara kasar. Lalu beranjak menaiki tangga meninggalkan alena tanpa sepatah kata. Raut wajah lelaki itu sangat datar.

"Marah itu pasti," ucap alena. Lalu manik matanya menatap sekantong plastik yang berada diatas meja.

"Ada ice cream!" Alena membuka cup ice cream dengan senang hati.

"Yah udah cair, gapapa deh masih berasa ice cream juga."

Mengambil remote, menyalakan tv. Menonton chanel yang seru bagi gadis itu. Sambil menyuap sesendok ice cream kedalam mulut.

•••

To be continue.

Raiden geordino.

Althar danuarta.

Doy fathaniel.

Achan redaksa.

Bintang gaviandra.

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.6M 36.3K 16
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
225K 21.4K 28
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.4M 99.2K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
5.5M 398K 55
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...