Voice of The Sky

By TerribleTerrors13

44.4K 1K 247

Malaikat itu nyata. Mereka bekerja pada sebuah perusahaan bernama surga yang memperkerjakan malaikat sebagai... More

Prolog
Chapter 1: Voice of the Wings
Chapter 2: Heart's Voice
Chapter 3: When the Heart Says
Chapter 4: I'm Happy If He's Happy Too
Chapter 5: Hollow
Chapter 6: The One Will Hurted
Chapter 7: Death
Chapter 8: Consequence
Chapter 10: Painfull Time
Chapter 11: Frienship
Chapter 12: Mystery
Chapter 13: Unending Story
Chapter 14: The Angle
Chapter 15: Untitled
Chapter 16: The Beginning of the End
Chapter 17: (Not) The Last Day
Chapter 18: Paradise You Are Belong
Chapter 19: Voice of the Sky
Epilog [Yuka's POV]
Epilog [Harry's POV]
AUTHOR'S NOTE - IMPORTANT
OMAKE I - Harry's Diary: Black Ribbon on the Head

Chapter 9: The Level S

1.5K 39 5
By TerribleTerrors13

Yuka’s POV

            Angin malam memang tidak baik untuk tubuh. Menurutku, sih, tidak baik karena kurasa angin laut mulai membawa udara dingin dari samudera luas ke daratan. Apalagi kotaku berada tidak jauh dari pantai. Tapi entahlah. Itu kan hanya teoriku saja. Aku juga tidak sepintar itu jika membahas masalah geografi dan astronomi.

            Aku di sini. Duduk sendiri di atap sebuah rumah tepat di depan rumah Niall. Memperhatikan gerak-geriknya dari balik jendela bertirai transparan itu. yah, hanya sebuah bayangan yang bergerak mondar-mandir yang dapat kulihat. Aku mencintainya. Aku tahu itu.

‘Yuka, aku menyukaimu. Semenjak sepuluh tahun yang lalu…’

Argh, kenapa suara itu terus bergema di kepalaku! Hentikan, kumohon! Aku…

“Bodoh!” aku berteriak sekuat yang aku bisa. Kepalaku pusing memikirkan semua ini. Harry… kenapa kau sebegitu bodohnya? Kenapa kau baru mengatakan semuanya sekarang? Mengapa kau sangat bodoh, dasar bodoh! Dia teman terbaikku. Harry adalah teman terbaik yang pernah aku punya. Dia yang terbaik… sebagai temanku. Mengapa aku tidak pernah sadar. Mengapa aku tidak pernah sadar dengan semua gerak-geriknya. Seharusnya aku menyadarinya, dasar perempuan super bodoh! Aku telah menyakitinya. Menyakiti perasannya. Merusak pertemanan kami. Sekarang apa? Semuanya hancur! Rusak! Ingin rasanya aku mengulang waktu. Ingin rasanya aku mengubah takdir. Tuhan, kumohon. Kembalikan aku pada masa sepuluh tahun yang lalu. Kembalikan masa-masa di mana Niall belum mewarnai setiap hariku. Kembalikan masa-masa di mana aku dan Harry masih menjadi partner yang benar-benar saling melengkapi.

“Kau kenapa? Menangis?” tanya sebuah suara dari belakangku. Kulihat Gerald baru saja menyentuhkan kakinya di atas atap ini. Segera kuusap kedua mataku yang perlahan mulai berkaca-kaca.

“Nggak. Nggak kenapa-napa,”

“Ayolah, aku tahu semuanya,” Gerald duduk di sebelahku dan melihat lurus ke depan. Sialan. Kekuatan level S. aku benci itu. “Kau memperhatikan laki-laki itu lagi?” aku hanya mengangguk.

“Sebegitukah kau mencintainya?” tanyanya melipat kedua kakinya. Kurasakan wajahku mulai memerah. Aku kembali meangguk.

“Maksudku laki-laki di sana. Bukan si pirang itu,” lanjutnya membuatku bingung. Aku melihat ke arah Gerald. Matanya terfokus pada sesuatu di depan sana. Kualihkan pandanganku mengikuti pandangannya dan kulihat Harry sedang terbang menjauh bersama partner penggantiku.

“A-aku gak menyukainya!” aku berteriak keras. Jangan sampai Harry melihatku. Gerald hanya menatapku polos dengan kedua bola mata birunya. Perlahan dia mendekatkan dirinya denganku. Aku berusaha menjauh. Wajahnya tidak jauh dari wajahku. Apa maunya. Apa yang akan dia lakukan padaku. Kututup mataku dan kurasakan sebuah bisikan di telingaku.

“Kalau kau nggak menyukainya, kenapa detak jantungmu berdetak lebih kencang ketika aku menyebut namanya? Kenapa banyak sekali namanya di pikiranmu sekarang? Kau nggak akan bisa berbohong di hadapanku. Aku tahu semuanya, Yuka. Aku tahu semua perasaanmu padanya selama ini,” semua perkataannya membuatku semakin membatu ketika dia menjauhkan mulutnya dari telingaku dan kembali duduk seperti semula. A-apa-apaan ini. Aku tidak menyukai Harry. Aku suka Niall. Harry hanya temanku. Aku tidak boleh menyukainya!

Gerald memutar badannya dan duduk menghadapku. “Aku tahu kau menyukai si pirang itu. Aku juga tahu kau menyukai si keriting itu. Aku –“

“Aku nggak suka Harry! Aku nggak suka Harry… Aku…” air mataku tiba-tiba menetes dari sebelah mataku. Bodoh, kenapa kau harus menangis.

“Kau nggak bakal tahu, Yuka. Kau hanya melaksakan apa yang otakmu perintahkan. Hatimu hanya memberikan separuh perintah itu. Aku bisa melihatnya dari sini. Di hatimu ada dua nama yang berdiri kokoh. Niall dan Harry. Niall si manusia itu dan Harry si malaikat level A berambut keriting itu. Hatimu hanya menunjukkan rasa sayangmu pada Niall. Tidak pada Harry. Hatimu selalu menyembunyikan itu semua. Dia terkunci. Dan kau tidak pernah berusaha untuk membukanya. Kau nggak pernah mencoba membuka hatimu pada Harry. Kau nggak pernah berusaha membuka hatimu pada Harry sedalam dia membuka hatinya padamu. Kau hanya selalu menganggapnya sebatas teman. Kau nggak pernah menyadari bahwa kau sebenarnya mempunyai perasaan pada laki-laki itu. Atau bisa kubilang…. Kau nggak pernah ingin tahu kalau kau memiliki perasaan pada Harry,” air mataku mulai kembali turun dari mataku. Tapi aku merasakan sesuatu yang aneh. Mata kiriku tidak mengeluarkan air mata. Hanya mata kananku yang mengalir.

“Gerald.. mataku.. mataku!” aku mulai ketakutan dengan apa yang terjadi pada mata kiriku. Gerald menyentuk pipi kiriku dan mulai memperhatikan mata kiriku. Sedangkan mata kananku masih terus mengeluarkan banyak air. Dia hanya tersenyum.

“A-ada apa?”

“Sudah kuduga. Kau punya kemampuan itu,” Gerald hanya terus tersenyum. “Jika kau bisa melihat kedua matamu, kurasa kau akan kaget. Kedua bola matamu berbeda warna. Biru dan merah. Warna yang cantik,” a-apa katanya? Kedua bola mataku yang berwarna biru berubah menjadi merah sebelah?

“A-ada apa dengan mataku? Apa yang terjadi? Kemampuan apa?” tanyaku sedikit takut dan panik.

“Sejak awal kau memang punya kekuatan untuk menjadi malaikat level S,” balas Gerald yang membuatku semakin bingung dengan semua keadaan ini. “Kau memang gak mengetahuinya. Tapi sejak awal kau punya kemampuan yang bisa membuatmu menjadi malaikat level S.”

“Lalu, kenapa kau nggak membuatku menjadi malaikat level S sepertimu? Aku ingin naik level!” emosiku tiba-tiba naik. Aku benar-benar tidak bisa mengatur emosiku saat ini.

“Itu nggak bisa, Yuka,” jawabnya sambil memejamkan matanya dan melihat ke arah bintang-bintang di langit malam.

“Kenapa? Kenapa kau nggak bisa? Kumohon…” pintaku dengan penuh harapan. Kumohon jadikan aku menjadi level S jika aku bisa. Aku ingin naik level.

“Kalau aku lakukan itu, aku bisa dibunuh,” DEG. Aku tidak bisa berkata apa-apa. Dibunuh? Gerald bakal dibunuh jika dia menaikkan levelku? Apa-apaan ini?

“Dia, melarangku dan melarang semua malaikat untuk menaikkanmu ke level S. Kau hanya diberi batas agar bisa naik menjadi level B. Level A pun kau nggak akan bisa,” lanjutnya.

“Dia? Lebih tinggi darimu?”

“Ya. Dia malaikat level S yang mendekati Tuhan,” lagi-lagi ucapan Gerald membuatku terdiam dengan pikiran tidak beraturan mengalir deras di kepalaku.

“Malaikat level S mendekati Tuhan? Apa maksudmu? Apa yang dilakukan malaikat level S setinggi itu hingga membuat keputusan bodoh seperti itu?” seruku merasa sedikit aneh dan kesal. “Aku nggak selemah itu! Aku bisa menjalankan tugas sebagai malaikat level B, A, bahkan S!” teriakku menaikkan nadaku.

“Kau yakin?” tanya Gerald melihatku dengan pandangan merendahkan. “Kau tau tugas malaikat level S?” lanjutnya.

“Tentu saja mengantarkan para pengunjung surga, kan,” balasku mulai kembali menenangkan diriku dan kembali duduk.

“Bodoh, pikiranmu dangkal. Kau salah besar,” Gerald hanya tertawa merendahkanku. “Tugas malaikat level S sangat berbeda dengan malaikat level lainnya. Kami memiliki tugas khusus yaitu menyelamatkan roh manusia yang terlanjur terikat di bumi dengan ‘rasa penyesalan’,”

“Roh manusia yang terikat di bumi?”

“Ini cerita lama. Ketika aku masih SMP dan aku masih berada di level A, aku pernah melihat roh yang gak bisa kembali ke surga,” nggak bisa kembali ke surga? Apa maksudnya itu? Kalau roh itu nggak bisa kembali ke surga, apa jadinya roh itu?

’Rasa penyesalan’ sebuah roh sama saja membuat mereka disebut sebagai ‘roh penasaran’. Mereka nggak bisa kembali ke surga karena mereka merasa ada hal yang nggak mereka sempat lakukan sebelum mereka mati. Tapi rasa ketertarikan yang berelebihan pada dunia ini membuat mereka semakin terikat dengan bumi. ‘Roh penasaran’ adalah roh juga, tapi bukan berkeliaran begitu saja. Roh membutuhkan tempat bertumpu. Karena itu, roh penasaran akan merasuki tubuh manusia hidup yang ada di dekatnya. Saat itu, roh asli yang menempati tubuh manusia akan tersudutkan oleh roh penasaran masuk ke dalam dan membuatnya seolah-olah tertidur. Roh asli dari tubuh yang dirasuki itu nggak bisa keluar dengan kekuatannya sendiri. Tapi ketika di dalam suatu tubuh ada dua roh, tubuh akan kelebihan muatan. Kalau itu dibiarkan, tubuh itu bisa mati. Maka, tugas malaikat level S-lah untuk membuat roh penasaran itu dapat kembali ke surga. Terkadang, roh penasaran nggak akan mau keluar semudah itu dari dalam tubuh manusia dan banyak sekali dari mereka yang mengancam akan membunuh tubuh yang mereka tempati. Jadi, itulah alasan mengapa malaikat level S diberikan kekuatan khusus. Tapi, kekuatan malaikat level S tidak seperti malaikat level A yang mendapat poin tambahan. Malaikat level S diberikan kekuatan yang nggak terhitung. Tapi itu hanya berlaku jika sedang menghadapi para roh penasaran. Kami, malaikat level S hanya diberikan lima pilihan kekuatan yang bisa digunakan setiap saat. Kau mengerti?” tanyanya melihatku. Aku mengangguk pelan memberikan respon bahwa aku mengerti apa yang Gerald jelaskan. Sesulit itukan kekuatan malaikat level S..

“Kau cukup hebat bisa mengerti apa yang kujelaskan dalam waktu singkat. Baiklah, akan kuberikan sebuah contoh agar kau bisa lebih mengerti,” ucapnya kembali memperhatikan langit-langit.

“Waktu itu, saat aku duduk di bangku SMP, aku suka dengan seorang gadis manusia bernama Lilly. Suatu hari, aku ditugaskan untuk menjemputnya. Maka akhirnya aku menjemputnya. Meski pedih rasanya, aku bersyukur aku sendiri yang menjemputnya,” dia sama sepertiku….

“Manusia biasa gak bisa melihat wujud malaikat. Tapi ketika mati dan rohnya dijemput, wujud kita akan terlihat. Maka waktu itu aku bertekad untuk nggak mengucapkan selamat tinggal. ‘Aku suka kamu. Aku nggak mau mati. Aku nggak mau berpisah dengamu. Aku suka kamu. Aku mencintaimu.’ Itulah yang diucapkan gadis itu ketika aku menjemputnya dan dia melihatku sebagai malaikat penjemput roh. Malaikat penjemput roh bertugas mengantarkan roh manusia yang telah mati ke surga. Tapi kadang-kadang timbul perasaan bahwa aku juga merenggut mimpi dan hidup seseorang. Setelah kejadian itu, aku beberapa kali berfikir untuk berhenti menjadi malaikat penjemput roh. Memang, pekerjaan seperti ini banyak membawa penderitaan dan kesedihan. Dan wajar saja banyak malaikat yang terkadang ingin berhenti menjadi malaikat penjemput roh,” berhenti menjadi malaikat penjemput roh? Aku tidak kepikiran sama sekali.

“Beberapa tahun kemudian, setelah melakukan sebuah ujian sulit untuk berhasil lolos menjadi malaikat level S, aku menjadi satu-satunya malaikat level A yang lulus di antara ribuan malaikat yang mengikuti ujian tersbut. Waktu itu juga ada kakakmu, Aaron. Namun sayangnya dia gagal,” ucapnya sambil tertawa. Ini pertama kalinya aku melihat sisi lain dari Gerald.

“Setelah aku resmi menjadi malaikat level S, bos memberikanku semua informasi yang harus aku tau tentang malaikat level S. Dan di situ takdirku mulai berlanjut. Tugas pertamaku adalah menyelamatkan sebuah roh penasaran bernama Lilly yang telah terikat dengan bumi. Ketika mendengar nama itu, aku kembali mengingat gadis yang aku cintai semasa aku SMP yang telah kuantar rohnya. Akhirnya aku terbang ke kota sebelah untuk mencari gadis itu. Dan, semuanya menjadi nyata. Roh penasaran yang harus aku antar memang roh Lilly yang berubah menjadi roh penasaran. Dia terus mencariku selama dia menempati tubuh manusia hidup itu. Dia terus mencariku untuk mengetahui jawaban yang dia tanyakan padaku. ‘Aku mencintaimu.’ Akhirnya kata-kata itu pun terlontar dari mulut dan hatiku untuknya. Semua berakhir. Aku berhasil menyelamatkan rohnya untuk kembali ke surga. Dan, yah, tidak ada lagi penyesalan di hidupku dan hidupnya,” Gerald terus tersenyum dengan kepala masih menghadap jutaan bintang-bintang di langit gelap di atas kami. Air mataku menetes membasahi kedua pipiku. Air mataku keluar dari kedua mataku. Ini tanda bahwa mata kiriku telah berubah kembali menjadi seperti semula, biru pekat.

“H-hei, jangan menangis. Kau membuatku ingin menangis jadinya,” Gerald berusaha menangkanku dengan sesekali  mengusap-usap leher belakangnya.

“Gerald, aku punya satu permintaan. Maukah kau mengabulkannya,” kuusap kedua mataku dan mulai bicara normal memperbaiki posisi dudukku.

“Apa permintanmu?”

“Bolehkan ketika aku menjemput Niall kau nggak usah membantuku? Aku ingin melakukan pekerjaan ini dengan seseorang lainnya,” pintaku melihat ke arah kamar Niall. Aku melihat dia membuka jendela kamarnya dan melihat ke atas langit. Melihatnya tersenyum membuatku ikut tersenyum. Tak lama kemudian, Niall menutup jendela kamarnya dan semua yang ada di sana berubah menjadi gelap.

“Inilah yang aku benci ketika cinta mulai meracuni seseorang,” Gerald hanya tersenyum picik melihatku memperhatikan Niall.

“Posisi kita sama, teman. Harus mengantar roh manusia yang akan mati ketika kita sedang mencintainya. Terkadang aku membenci takdir,” ucapku memeluk kedua kakiku di dadaku.

“Begitipun aku, Yuka. Terkadang takdir itu memuakkan.”

.

.

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 258K 34
Those who were taken... They never came back, dragged beneath the waves never to return. Their haunting screams were a symbol of their horrific death...
163K 6.2K 22
Oc female Jackson x Hermes x Apollo x Ares
11.7M 302K 23
Alexander Vintalli is one of the most ruthless mafias of America. His name is feared all over America. The way people fear him and the way he has his...
57.9K 484 19
( Editing right now) Synopsis When Malenia, a betrayed middle-aged woman, is transported to a magical world, she becomes the Dungeon Mistress of a pe...