AREKSA

MartabakKolor által

33M 3.2M 1.2M

"Perasaan kita sama, tapi sayang Tuhan kita beda." ****** Areksa suka Ilona Ilona juga suka Areksa Tapi merek... Több

PROLOG
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA PULUH SATU
DUA PULUH DUA
DUA PULUH TIGA
DUA PULUH EMPAT
DUA PULUH LIMA
DUA PULUH ENAM
DUA PULUH TUJUH
DUA PULUH DELAPAN
DUA PULUH SEMBILAN
TIGA PULUH
TIGA PULUH SATU
TIGA PULUH DUA
TIGA PULUH TIGA
TIGA PULUH EMPAT
TIGA PULUH LIMA
TIGA PULUH ENAM
Notifnya Ga Ada
TIGA PULUH TUJUH
TIGA PULUH DELAPAN
TIGA PULUH SEMBILAN
EMPAT PULUH
EMPAT PULUH SATU
TEASER AREKSA
EMPAT PULUH DUA
TEASER AREKSA 3
EMPAT PULUH TIGA
EMPAT PULUH EMPAT
GIVE AWAY
EMPAT PULUH LIMA
VOTE COVER DAN GIVE AWAY
EMPAT PULUH ENAM
EMPAT PULUH TUJUH
EMPAT PULUH DELAPAN
Info Novel
INFO PENTING!
PO DIMULAI
LIMA PULUH : SAMUEL-AZURA
SPOILER NOVEL
SAMUEL
Special Offer AREKSA
PRE ORDER Lagi
OFFICIAL JACKET DIAMOND GANG

EMPAT PULUH SEMBILAN

511K 47K 24.4K
MartabakKolor által

Yang Baca Cerita Ini Wajib Follow Instagram :

@areksa.drgntr
@queenilona_ladeika
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12

Komen tiap paragraf, ya! 😍

Siap nge-war paket limited besok?!

*****

Gina tidak berhenti menangis di pelukan Clarissa. Mereka semua berkumpul di markas untuk membahas strategi untuk melakukan pencarian Ilona. Seluruh anggota Diamond yang berjumlah 200 dan 5 inti purna Diamond berkumpul menjadi satu.

David—ayah dari Samuel—yang merupakan ketua Diamond angkatan satu itu memberikan pengarahan kepada seluruh anggota untuk mencari Ilona.

"Kata Azura, Ilona sempet diem-diem bawa ponsel. Tapi nggak bisa dilacak karena mati," ujar Samuel memberi tahu ayahnya.

"Kita belum bisa lapor polisi. Jadi, kita harus usaha sendiri semaksimal mungkin," perintah David.

"Anggota kita ada banyak. Cuma cari satu orang, gue harap itu bukan hal yang sulit buat kita. Gue minta kerja sama kalian semua buat cari Ilona. Lakuin apa pun demi keselamatan dia," imbuh Areksa dengan tegas meskipun wajahnya terlihat benar-benar frustrasi.

"Saya menaruh harapan yang besar buat keselamatan anak saya," ujar Rean dengan wajah yang terlihat sangat lelah. Perusahaannya sedang ditimpa masalah, ditambah lagi dengan kasus penculikan Ilona.

"SEMBOYAN DIAMOND!"

"WE ARE DIAMOND GANG! FRIENDSHIP IS THE MAIN THING!"

*****

Upaya pencarian Ilona masih tetap dilakukan. Hari sudah berganti malam, tetapi mereka semua masih belum bisa menemukan gadis itu. Seluruh tenaga sudah mereka kerahkan untuk melakukan pencarian.

Areksa menepikan motornya di pinggir jalan, begitu pun dengan Samuel. Keduanya sama-sama melepas helm yang semula terpasang di kepala. Samuel bisa melihat kalau Areksa benar-benar merasakan kebingungan.

"Sabar, Sa. Ilona pasti ketemu," ujar Samuel berusaha menenangkan sahabatnya itu.

Terdengar helaan napas berat dari mulut Areksa. "Gue khawatir sama kondisinya, El. Apa lagi Ilona lagi sakit. Dia pasti kesiksa banget. Kenapa gue bisa ceroboh kayak gini?"

"Kalau udah takdirnya kayak gini mau gimana lagi?" Samuel menepuk pundak Areksa untuk memberikan kekuatan. "Lo nggak sendirian, masih ada Diamond yang bakalan bantu cari Ilona."

Areksa mengangguk seraya tersenyum tipis. Ia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri apabila ada hal buruk yang terjadi pada gadisnya.

Fokus mereka buyar saat mendengar dering telepon milik Samuel. Dengan cepat cowok itu mengambilnya dari saku jaketnya. Keningnya mengernyit saat melihat nama David tertera di layar ponselnya.

"Halo, Pa?"

"Seano benar-benar menghilang bersama Ilona."

Samuel membulatkan matanya. Rupanya Seano benar-benar ada sangkutpautnya dengan peneroran itu.

*****

"Lokasinya terlacak!" teriak salah satu anak buah David setelah beberapa jam memandangi layar komputer di hadapannya. Kabar darinya itu langsung membuat Areksa dan Samuel berjingkrak kaget sekaligus merasa senang. Mereka menghampiri anak buah David itu bersama-sama.

"Di mana?" tanya Areksa tidak sabaran.

"Mereka ada di gedung tua deket perbatasan Jakarta sama Bogor," terang Danuar—anak buah David tersebut.

Samuel dan Areksa saling tatap. Keduanya mengangguk mantap. "Tetap pantau datanya. Gue sama Areksa dan anak-anak lain bakalan ke sana."

Danuar mengangguk patuh. Pria berusia tiga puluh tahun itu kembali fokus pada layar komputer.

"Ilona udah kasih sinyal ke kita, gue harap dia baik-baik aja," ujar Areksa penuh pengharapan.

"Semoga. Lo hubungin orang tuanya. Gue mau kabarin bokap gue dulu," balas Samuel.

"Gue kasih tau inti yang lain juga. Kita ke sana sama-sama," final Areksa kemudian menjalankan aksinya. Semoga mereka benar-benar menemukan Ilona.

****

Samuel, Areksa, Farzan, Canva dan Marvin mengendarai motornya mengikuti sebuah mobil yang di dalamnya terdapat David, kedua orang tua Areksa dan kedua orang tua Ilona. Mereka semua sedang menuju arah lokasi di mana Ilona berada. Waktu menunjukkan hampir tengah malam, tetapi mereka tidak mengindahkannya. Jalanan yang sepi dan berbatu itu mereka lewati tanpa rasa takut sedikit pun.

"Marvel mana?" tanya Areksa setengah berteriak saat melihat Marvin yang hanya mengendarai motornya sendirian.

"Gue nggak tahu. Tiba-tiba dia ilang dan telepon gue nggak diangkat," balas Marvin sedikit berteriak.

"Ck!" Areksa berdecak sebal. Entah pergi ke mana sahabat mereka yang satu itu.

"Ini masih jauh nggak sih?" tanya Canva yang mulai merasakan pegal di pantatnya. Apa lagi Farzan yang terus menyenderkan tubuhnya di punggung miliknya. "Lo berat, Tarzan! Jangan nyender kayak cewek gini."

"Pelit amat lo, Kain Kafan!" balas Farzan ikut kesal.

"Dikit lagi sampai," balas Samuel yang sejak tadi memantau lokasi melalui ponsel miliknya. Ia berboncengan dengan Areksa, sementara Canva dengan Farzan dan Marvin sendirian.

Tidak berselang lama setelah itu, akhirnya mereka semua sampai di sebuah bangunan besar yang sudah tidak terpakai. Dilihat dari luar, bangunan tua itu terlihat mengerikan. Tidak ada pencahayaan di sana. Mereka yakin, pasti di dalamnya ada banyak penghuni tak kasat mata.

David dan para orang tua lainnya turun secara bergantian dari dalam mobil. Mereka semua membawa senter di tangan masing-masing. Samuel dan kawan-kawan  pun turun dari atas motor. Sebelum masuk ke dalam, mereka semua berkumpul terlebih dahulu.

"Jangan ada yang mencar kalau nggak mau hilang," ujar David memberikan perintah. "Saling jaga satu sama lain. Jangan ada yang ceroboh."

Mereka semua mengangguk mendengar perintah dari purna ketua Diamond angkatan satu.

Setelah mendengarkan perintah dari David, mereka bersepuluh mulai memasuki gedung tua yang telah usang itu. Bau pengap dan hawa dingin pun melengkapi perjalanan mereka untuk menemukan Ilona.

"Zan, gue rela deh sembunyi di ketek lo. Dari pada nanti gue lihat penampakan," ujar Canva seraya memandang ngeri ke sekitarnya.

"Penakut lo!" ledek Farzan.

Samuel yang mendengar sedikit keributan itu pun langsung menatap mereka tajam. Farzan dan Canva dibuat kicep karenanya.

"Kayaknya ada di lantai atas," ujar Arseno berpendapat.

"Masih jauh banget. Nggak ada lift lagi," keluh Canva.

"Pale lo ada lift. Ini gedung tua! Lo pikir mall?" Marvin menggelengkan kepalanya heran.

Mereka semua pun menaiki satu persatu anak tangga yang lumayan banyak jumlahnya. Itu membuat kaki mereka terasa pegal. Namun, karena perjuangan mereka yang tidak main-main, akhirnya mereka semua pun sampai di bagian atap gedung tua itu.

"SIAPA DI SANA?!"

Teriakan itu berhasil membuat mereka bersepuluh terkejut. Fokus mereka terpaku pada beberapa orang berpakaian serba hitam. Clarissa dan Gina yang peka kalau akan ada perkelahian pun memilih untuk minggir. Membiarkan para lelaki untuk menghabisi orang-orang kekar itu.

"Lo bawa ke mana cewek gue, Anjing!" sentak Areksa emosi. Tanpa banyak bicara, ia segera melayangkan pukulan pada salah satu di antara lima orang bertubuh kekar itu. Tidak sampai di sana, dengan penuh kekuatan ekstra, Areksa menendang salah satu kepala mereka menggunakan kakinya yang terbalut oleh sepatu.

Mereka melakukan adu jotos tanpa ada rasa ampun di hati masing-masing. Canva dan Farzan bekerja sama untuk menumbangkan salah satu pria yang mempunyai tubuh paling besar. Sementara itu, David dan Arseno yang merupakan pasangan purna ketua dan wakil pun dengan mudah memberantas mereka semua. Apa lagi jumlah pria berbadan kekar itu tidak terlalu banyak. Membuat mereka semua dengan mudah mengalahkannya.

BUGH

BUGH

BUGH

Tanpa rasa ampun sedikit pun, Rean menendang perut musuhnya. Kedua matanya menyorot nyalang. Tangannya mencengkeram kuat kaus hitam yang musuhnya itu gunakan. "Kamu ke manakan anak saya?!" tanyanya.

Dengan gemetar, salah satu pria berkepala botak yang tubuhnya sudah dikunci oleh Rean itu menujuk salah satu ruangan yang berada di atap gedung. Mereka semua mengikuti arah tunjuk pria itu. Setelah mendapatkan jawaban, Rean langsung menghempaskan tubuh pria itu.

Mereka bersepuluh langsung pergi menghampiri sebuah ruangan lumayan kecil yang ada di sudut atap.

"Pintunya terkunci," ujar David setengah berbisik.

"Biar saya yang dobrak," tawar Rean. Pria itu bersiap-siap untuk mendobrak pintu di hadapannya. Dengan sekali gertakan, pintu yang menjadi penutup ruangan itu akhirnya berhasil terbuka.

Mereka semua kompak membulatkan mata saat melihat isi di dalam ruangan itu. Seakan tak percaya dengan apa yang mereka lihat, mereka pun masih terdiam di tempat.

"Eksa?" panggil Ilona dengan suara yang pelan nyaris tidak terdengar.

Melihat Ilona, hati Areksa seakan diremukkan begitu saja. Jantungnya berdebar kencang melihat kondisi Ilona yang sekarang. Gadis itu diikat di salah satu tiang dengan kening yang mengucurkan banyak darah. Wajahnya pucat, bibirnya membiru, tatapan matanya terlihat sendu.

Bukan hanya itu yang membuat mereka terkejut. Tetapi kehadiran Seano yang sama mirisnya dengan Ilona juga membuat mereka kehabisan kata-kata. Cowok itu juga diikat di tiang lainnya, bersebelahan dengan Ilona.

Di sisi ruangan lainnya, ada Bu Kaina, Naura, dan dua orang lagi yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya.

"Kalian ... mencelakai anak saya?" tanya Gina dengan suara yang bergetar.

******

SAMPAI JUMPA LAGI DI NOVEL AREKSA. MARI KITA SELESAIKAN KISAH YANG BELUM RAMPUNG INI DI SANA.

BAGI YANG IKUT PO AKAN MENDAPATKAN BARCODE YANG ISINYA PART SPESIAL AREKSA—ILONA DAN SAMUEL—AZURA.

KALIAN BAKALAN BAPER PARAH APA LAGI BABY EL SAMA RAPUNZEL. MAU TAU SISI LAIN DARI PAK BOS NGGAK??

PART SPESIAL INI TIDAK ADA DI NOVEL MAUPUN WATTPAD. DIPERSEMBAHKAN KHUSUS UNTUK YANG IKUTAN PRE ORDER SAJA!

OPEN PRE ORDER DIMULAI BESOK!! STOKNYA BENER-BENER TERBATAS, MAKA DARI ITU KALIAN HARUS GERCEP!

KHUSUS YANG IKUT PERIODE BESOK, KALIAN AKAN MENDAPATKAN HADIAH NOTES LANGSUNG DARI AREKSA DAN BONEKA KAMBING UNDIAN!!

• PERIODE PERTAMA 10 MEI JAM 15.00 WIB

• PERIODE KEDUA 19 MEI

BISA DIPESAN DI SELURUH INDONESIA, YA!

INI DAFTAR NAMA TOKO BUKU ONLINE NYA :


BISA PAKAI SISTEM COD BIAR BAYARNYA 30 HARI LAGI WAKTU NOVEL DATENG!!

CARA BELINYA GAMPANG! NANTI DIKASIH TUTORIAL NYA!

SEE YOU!!!

Olvasás folytatása

You'll Also Like

2.3M 226K 48
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] Gavriel Elard Raymond Kehidupan Gavriel berubah setelah bertemu dengan Elzera, cewek gila yang pernah dia kenal. El...
4.4K 242 14
Sagara dan Buminya - since : O4 . O5 . 22 ✒️.
ALZELVIN Diazepam által

Ifjúsági irodalom

4.6M 267K 32
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
35.2K 3K 12
Ein jeder Engel ist schrecklich, every Angel is terror. Hinata mengalami kecelakaan parah yang mengubah pribadinya. Itachi dan dosa yang tertanam dal...