Raiden. (SUDAH TERBIT)

By auraagsnnda_

6.2M 640K 82.6K

"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-sat... More

PROLOG.
Raiden-chapter 1
Raiden-chapter 2
Raiden-chapter 3
Raiden-chapter 5
Raiden-chapter 6
Raiden-chapter 7
Raiden-chapter 8
Raiden-chapter 9
Raiden-chapter 10
Raiden-chapter 11
CAST☁️
Raiden-chapter 12
Raiden- chapter 13
Raiden-chapter 14
Raiden-chapter 15
Raiden-chapter 16
Raiden-chapter 17
Raiden-chapter 18
Raiden-chapter 19
Raiden-chapter 20
Raiden-chapter 21
Raiden-chapter 22
Raiden-chapter 23
Raiden-chapter 24
Raiden-chapter 25
Raiden-chapter 26
Raiden-chapter 27
Raiden-chapter 28
Raiden-chapter 29
Raiden-chapter 30
Raiden-chapter 31
Raiden-chapter 32
Raiden-chapter 33
Raiden-chapter 34
Raiden-chapter 35
Raiden-chapter 36
Raiden-chapter 37
Raiden-chapter 38
Raiden-chapter 39
Raiden-chapter 40
Raiden-chapter 41
Raiden-chapter 42
Raiden-chapter 43
Raiden-chapter 44
Raiden-chapter 45
Raiden-chapter 46
Raiden-chapter 47
Raiden-chapter 48
Raiden-chapter 49
Raiden-chapter 50
Raiden-chapter 51
Raiden-chapter 52
Raiden-chapter 53
Raiden-chapter 54
Raiden-chapter 55
Raiden-chapter 56
Raiden-chapter 57
SELESAI
VOTE COVER🐥
RAIDEN PRE-ORDER

Raiden-chapter 4

146K 16K 2.1K
By auraagsnnda_

HI ALL.

I hope your enjoy reading my story💘

[VOTE DAN KOMEN GENG]

.....

"Lo maju cewek lo mati." Darren mengunci tubuh Alena, tangannya mencekik leher Alena.

"Sakit," Suara rintihan Alena kesakitan membuat emosi Raiden meledak.

Raiden mengatur air wajah agar terlihat tenang, Raiden memutar otak mencari cara menyelamatkan Alena dari bajingan Darren.

"Enggak perlu balapan, asal lo mau bertekuk lutut di hadapan gue. Atau cewek ini gue pakai?"

"Jaga mulut lo bangsat!"

"Mau gak? Atau lo nyerahin cewek ini ke gue?" Darren memainkan alis menantang.

Ingin rasa nya Raiden mengoyak mulut brengsek Darren, Lalu mencingcang bibir sialan itu yang berani merendahkan Alena.

"Gue kasih waktu 5 detik dari sekarang, kalo lo gak bertekuk lutut di hadapan gue, cewek ini resmi beralih ke tangan gue." Kata Darren menyungging senyuman miring.

Raiden diam, mata tajamnya menusuk ke dalam netra Darren. Darren menantangnya melebihi batas emosi, bahkan berani menyeret Alena masuk ke dalam masalah tidak jelas ini.


Satu.

Darren mulai menghitung.

Dua

Raiden sedikit menekuk kakinya, belum mencapai aspal.

Tiga

Raiden menumpukan lutut ke aspal.

Empat

Raiden menarik senyum miring.

Lima

BUGH!

Alena terlepas dari Darren dengan sigap Raiden memeluk Alena erat.

"Raiden. Takut!" Alena memeluk leher cowok itu erat.

"Ssst, sama temen gue dulu, gue urus cowok brengsek yang berani nyakitin lo." Raiden mengusap punggung Alena yang bergetar menangis.

"Aku takut." Alena mengeratkan pelukan.

"Bentar aja, Achan! Jagain." Dengan terpaksa Raiden melepas pelukan Alena.

Raiden menghampiri Darren yang sudah tersungkur di tanah. Untung Althar dengan cepat menghubungi bodyguard Ayah Raiden.

Semua anak buah Darren berjatuhan tidak berdaya, merasa belum puas Raiden melayangkan tinjuan keras pada Darren. Terngiang-ngiang mulut sialan Darren dengan berani merendahkan Alena. Raiden menghajar Darren membabi buta, lelaki itu kalap tersirat dari mata yang terkilat kemarahan.

"Mulut sialan ini yang tadi berani-berani nya jadiin cewek gue piala bergilir." Raiden tersenyum smirk, lalu.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Cowok itu tersenyum devil melihat Darren tak berdaya diatas aspal. Raiden hendak melayangkan sebuah tinjuan lagi tetapi Althar menahan.

"Udah Rai! tahan emosi lo! Bisa mati anak orang!"

"Itu yang gue mau." Jawabnya.

"Rai udah! biar ini urusan bodyguard bokap lo, Darren juga udah gak karuan bentuk nya." Althar berusaha menenangkan Raiden mode iblis.

"Pikirin kondisi Alena, dia butuh lo!" Lanjutnya. Raiden sadar Alena masih dalam kondisi lemah, gadis itu pasti sangat ketakutan.

Achan mengusap rambut Alena yang sedang menangis dalam peluk nya.

"Duh, gini rasa nya dipeluk cewek cantik." Gumam nya pelan.

"Gue yakin umur Achan gak lama lagi." Ucap Bintang.

Doy mengganguk membenarkan. "Nyari mati si Achan."

Raiden datang langsung merebut Alena dari Achan, lalu membawa tubuh gadis itu masuk dalam peluk nya "Ngapain lo peluk." Raiden menatap tajam.

"Dia butuh ketenangan Rai, jadi gue peluk." Jawab Achan santai.

"Bawa pulang Rai, ketakutan banget itu Alena." Althar menukar kunci mobil miliknya dengan kunci motor raiden. Althar juga heran kenapa Raiden malas menggunakan mobil sendiri padahal mobil Raiden lebih keren dari miliknya.

"Gue cabut." Pamit Raiden menggendong Alena ala brydal.

Raiden ingin meletakkan Alena pada kursi penumpang, tapi Alena tak mau melepas pelukan.

"Kenapa hm?"

"Takut." Cicit nya. Menyembunyikan wajah pada leher raiden.

Dapat lelaki itu rasakan hembusan nafas Alena diceruk lehernya membuat darah Raiden berdesir hebat.

"Mau pulang kan?" Tanya Raiden lembut. Alena mengganguk sebagai jawaban.

"Kenapa gak mau lepas peluk nya?" Raiden menunduk menatap Alena yang masih memejamkan mata.

"Mau dipangku hm?" Raiden menaik alis satu. Alena menggeleng cepat lalu melepas peluk 'kan. Cowok itu mendudukkan Alena di kursi penumpang, ia mengusap kepala Alena sebentar memberi ketenangan.

Raiden terkekeh gemas melihat pipi merah Alena, cowok itu mengitari mobil lalu duduk di kursi kemudi melaju dengan kecepatan diatas rata-rata menuju kediaman Alena.

Tiba di rumah Alena, mereka dikejutkan dengan kepanikan bi Marti yang berlari menghampiri Raiden dan Alena.

"Astaga non, bibi panik banget non gak pulang-pulang." Ucap bi Marti khawatir.

"Non Alena kenapa aduh mana muka nya luka-luka gitu." Panik bi Sira, baru saja datang dari dapur ikutan heboh.

"Bi siapin kompres air dingin." Raiden akan mengompres dahi Alena yang lebam, dan luka di ujung bibir Alena.

"Iya, bibi siapkan." Bi Mira dan Bi Sira kompak pergi ke belakang menyiapkan keperluan untuk mengobati Alena.

Raiden melingkarkan tangan di pinggang Alena, menarik gadis itu berada dalam dekapnya. Raiden mengusap rambut Alena, lalu mencium dahi gadis itu.

"Ganti baju dulu, udah kotor ini. Nanti gue obati lukanya, jangan nangis kalo enggak di obati bahaya Al." Ucap Raiden lembut.

Alena mengganguk dalam dekap cowok itu, Raiden sudah tahu ternyata Alena takut di obati karena lukanya tidak disentuh saja sakit sekali.

Alena naik ke lantai atas dimana kamarnya berada, tatapan Alena masih kosong kejadian menakutkan tadi masih berputar di otak Alena.

Selesai berganti baju Alena membaringkan tubuh diatas ranjang. Sungguh rasa takut itu masih ada, baru pertama kali Alena merasakan...

Dibentak.

Dicaci-maki.

Ditampar.

Dipukul.

Tak terasa cairan bening lolos dari pelupuk mata Alena.

"Alena," panggil Raiden memecahkan lamunan Alena, cowok itu duduk di tepi ranjang seraya membawa kompresan.

"Iya?" Alena mengusap pipi yang basah.

"Mau cerita?" Raiden duduk ditepi ranjang. Alena diam dengan kepala menunduk.

"Oke kalo belum mau, kompres dulu luka lo." Raiden membaringkan Alena lalu mengompres memar disudut bibir dan kepala.

"Tidur." Raiden mengusap lembut kepala Alena, ia membawa Alena bersandar di dada bidangnya.

"Jangan pulang ya?" Pinta Alena.

"Iya, tidur cepet." Alena mengganguk lalu meneggelam 'kan wajah pada dada bidang Raiden. Memeluk erat tubuh lelaki itu.

Raiden memandang wajah damai tidur Alena. Tangan kekar Raiden mengusap lembut pipi gadis itu. Sungguh Raiden tak tega melihat Alena terluka. Raiden tidak akan meremehkan keamanan Alena sekarang. Ia tak boleh kecolongan dengan Darren.

Tak boleh ada yang mengusik milik nya.

Raiden memeluk erat tubuh Alena. Lalu perlahan melepaskan tangan Alena yang melingkar di pinggangnya. Ia membawa satu bantal dan tidur di sofa kamar Alena berada didepan tv berukuran cukup luas, Alena meminta Raiden tidak pulang dan Raiden turuti permintaan kesayangan nya.

•••

see you in the next chapter gais<3

Continue Reading

You'll Also Like

854K 64.6K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
1.3M 122K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2.6M 129K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
476K 50.8K 21
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...