Because They ( Tidak Dilanjut...

By btsyd_937

17.1K 2.1K 404

Asma Qanita Humaira, gadis manis yang akan menceritakan sedikit kisah hidupnya di Negara Korea, tempat 7 pang... More

Prolog ✨
Who I'm?
Bimbang
Antara pulang dan bertahan
Keputusan Akhir
La Tahzan
Inikah Takdir-Mu?
Mulai menjalaninya
Antara Sebal dan Sabar
Hati yang patah kembali
kabar mengejutkan dari leya
Antara Aku Dan Yeon Soo
Dibalik sebuah keputusan
Kehidupan Baru
Cobaan Sang Arsy
Akan Adakah Masalah Baru?
Leya Story
Menahan atau Ikhlaskan?
Keadaan
Rapuh
Akan Terjadi Sesuatu
Terbongkar
Penyesalan
Benci Dan Cinta
Dua Kata Mengubah Segalanya
Idol Dan Fans atau Managernya?
Bukan Akhir
Sisi Lain Asma
Sisi Lain Asma: Sihir Ajaib
Sisi Lain Asma:Daya Tarik
Sisi Lain Asma: Ternyata dia lucu
Sisi Lain Asma: Tulus
Sisi Lain Asma: Elegan
Sisi Lain Asma: Ramah
Sisi Lain Asma: Tetap seperti itu
Bisikan Rasa Khawatir
Jangan Ragu
Romansa cinta
Bersama Pencipta Semesta

Satu Masalah Selesai

390 60 10
By btsyd_937

Assalamualaikum

💜💜💜

"Aku masih belum berhenti berdoa untuk kalian.. "

°°°
"Tidak usah khawatir, Asma-ya. BTS tidak marah, mereka juga sudah berlatih di studio."

Penjelasan Hobeom Oppa membuatku sedikit lega. Para manager lain tengah bertugas diluar agensi dan kebetulan Hobeom Oppa sedang berada dikamar kecil, jadi dia tak mendengar suara BTS. Sedangkan aku, aku sudah beralih pekerjaan untuk tak memberikan jadwal pada mereka.

Aku bersyukur tak ada lagi masalah yang timbul. Aku juga bisa mendengar dengan jelas suara musik yang kadang diselingi tawa para member, karena ini akhir tahun, aku tak bingung BTS sering berada di studio untuk berlatih menari, selain untuk acara award  yang biasa digelar akhir tahun.

Hobeom Oppa duduk disampingku. "Asma-ya Mianhae. Kau pasti sangat cemas dan takut tadi."

"Ah, aniyo. Gwenchanayo,"

Lagi, aku mendengar tawa itu, walaupun terasa berbeda dari biasanya.

Hobeom Oppa bernafas panjang,
"Aku tahu, walaupun mereka tertawa seperti itu ada rasa keterpaksaan didalam diri mereka. Kapan diri mereka yang dulu kembali?"ucapnya.

Aku hanya diam, yang  bisa aku lakukan hanya menjadi pendengar yang baik. Lalu Hobeom Oppa sedikit tertawa, "aigoo.. apa aku merindukan mereka tanpa sadar? Tapi sepertinya itu yang dirasakan semua orang."

Aku juga merindukan mereka. Sangat.

Meski tidak pernah mereka tersenyum dan tertawa bersamaku, tapi aku tetap merindukan semua itu.

Ya Allah, untuk mereka yang sangat aku kagumi. Bogosipeoyo.

"Oppa.. jalan satu-satunya hanyalah berdoa. P-percaya bahwa mereka..  akan kembali."ucapku sambil berusaha menahan air mata.

"Semoga.."

°°°
Hunusan mata Daehyun tergambar jelas di pandangan Yeon Soo. Tak ingin kalah, Yeon Soo menajamkan pula matanya ke arah Daehyun yang berdiri tak jauh darinya. Keduanya berada disituasi yang sengit di lorong menuju parkiran khusus para staff.

Sebelum berada disituasi tersebut, mereka bertemu ditempat bersaintai sesaat setelah Asma keluar karena mendengar Bangtan yang mencari manager. Perlakuan Yeon Soo pada Asma membuat Daehyun jengkel dan mereka berakhir disini.

"Yeon Soo-ssi selama ini aku diam saja melihat perlakuan mu pada Asma, tapi sekarang tidak lagi."ucap Daehyun tegas.

Sifat kekanak-kanakan Daehyun tiba-tiba hilang diganti dengan ketegasan diwajahnya.

Yeon Soo tersenyum sinis, " apakah kamu tau betapa busuknya sifat sahabatmu itu, Daehyun-ssi."

"Apa kamu sudah mendengar penjelasan dari Do Yoon? Apa kamu tahu yang sebenarnya terjadi antara Asma dan Bangtan? Kamu nggak berhak ikut campur antara mereka berdua."

"Nggak berhak?"ulang Yeon Soo dengan penekanan disetiap kata.

"Saat Asma jadi manager sementara Bangtan aku masih terima. Tapi dia juga mengambil Do Yoon, aku tidak terima untuk itu."

"Heol, jadi kamu masih sangat mencintai Di Yoon?"ucap Daehyun dengan diiringi tawa diakhir kalimatnya.

Daehyun benar-benar menyisihkan sisi lembutnya, ia mengeluarkan sifat yang berbeda dari dirinya.

"Benar! Kenapa!?"

"Lucu,"jawab Daehyun dengan menahan tawa yang lebih keras, membuat Yeon Soo geram melihatnya.

"Menurut mu itu lucu?"

"Kamu berlaku kasar sama Asma karena kamu kecewa, Do Yoon lebih memilih Asma dari kamu, kan?" Jeda tiga detik,"bukankah kamu terlihat bodoh bahkan terhina?"

"Jaga bicaramu, Daehyun-ssi !"

"Kamu dan Asma bukannya tak saling mengenal, Yeon Soo-ssi Kenapa hanya karena cinta kamu seperti ini? Berlaku sedikit kasar pada Asma setiap bertemu."kini nada bicara Daehyun menurun.

"Bukankah kita berdua satu keyakinan?"jeda sepersekian detik," tidak baik berbuat seperti itu, apalagi kepada orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Tuhan kita membencinya, Yeon Soo-ssi" Lanjutnya, seperti tujuannya Daehyun hanya ingin menjadi penengah antara Asma dan Yeon Soo.

"Tidak usah sok bijak, aku bahkan lebih paham dari dirimu." Ucap Yeon Soo sombong.

Daehyun tersenyum, "kalau kamu lebih paham, kenapa kau tidak malu saat berkata kasar pada Asma, padahal kamu tahu itu salah, Yeon Soo-ssi."

Yeon Soo terdiam, tapi sorot matanya masih terpasang tajam.

"Jodoh, Rezeki, dan kematian ada ditangan Tuhan. Jika kamu nantinya berjodoh dengan Do Yoon, itu atas kuasa-Nya. Kamu hanya perlu sabar dan ikhlas."ucap Daehyun.

"Sebesar apapun cinta Do Yoon terhadap Asma. Jika jodoh Do Yoon adalah kamu, pasti Tuhan membolak-balikkan hati Do Yoon untuk mencintaimu lagi."

Sorot mata Yeon Soo perlahan berubah. Apa yang dikatakan Daehyun sepertinya telah membuka cinta buta yang menutupi akal sehatnya. Emosi cinta sesaat perlahan menyingkir dari perasaannya dan sedikit demi sedikit digantikan dengan perasaan bersalah dan menyesal kerena berbuat demikian kepada Asma yang bahkan belum terlalu ia kenal.

Yeon Soo sadar, cinta tak harus memiliki dan cinta tau akan kemana berdiam mengikuti takdir Tuhan.

"Sekarang kamu sadar? Bahwa perasaan itu berasal karena dengki, Yeon Soo-ya."ucap Daehyun dengan berjalan mendekat ke arah Yeon Soo yang masih berdiri mematung.

"Serahkan semua pada Tuhan. Ikhlaskan. Dan tanamkan pada hati jiwa cinta sucimu. Karena  menjodohkan laki-laki baik dengan wanita baik perkara mudah bagi tuhan. Kuncinya sabar." Penjelasan Daehyun panjang lebar seraya memegangi pindah Yeon Soo.

Yeon Soo mendongak, ada bendungan air yang tercetak dipelupuk matanya.

"Kamu benar, aku salah."ucap Yeon Soo lirih.

Daehyun tersenyum lebar, akhirnya usaha menyadarkan Yeon Soo berhasil.

"Dibalik sebuah kesalahan pasti ada hikmahnya."

"Gomawo."

Daehyun tersenyum dan memeluk Yeon Soo. Akhirnya ia bisa meperbaiki pertemanan mereka.

"Yeon Soo-ya, sebenarnya Do Yoon hanya ingin membuat mu sedikit kesal saat kau tahu dia menatap foto Asma di ponsel nya."ucap Daehyun sambil melepas pelukan mereka berdua.

Yeon Soo menatap Daehyun sambil mengernyitkan dahinya.

Daehyun tersenyum, "saat itu Do Yoon ingin memberi kejutan dihari ulang tahunmu, diawali dengan membuatmu kesal karena Do Yoon menatap foto wanita lain. Tapi reaksimu pada saat itu diluar dugaannya, dia bingung dan jadi seperti ini. Salah paham."jelas Daehyun.

Yeon Soo membulatkan mata seketika, ia benar-benar terkejut.

"B-benarkah? Astaga.. kau bodoh Yeon Soo, bodoh."ucap Yeon Soo sambil memukul kepalanya.

"Yak, Yeon Soo-ya  kau memang bodoh."cletuk Daehyun.

Seketika Yeon Soo menatap Daehyun, ia memasang ekspresi marah namun segera diganti dengan kesedihan.

"Kau benar." Ucapnya lirih dan menundukkan kepala.

Daehyun mengangkat wajah Yeon Soo,"Hei aku hanya bercanda, lebih baik kau hubungi Do Yoon dan memperbaiki hubungan kalian."

"Tapi apa Do Yoon masih mau menerima aku?"

"Dia masih mencintaimu asal kau tahu."ucap Daehyun,"lagian kita yang berada di agensi sudah rindu dengan interaksi pasangan romantis Do Yoon dan Yeon Soo tahu." Lanjut Daehyun tersenyum jahil.

"Aish, kau ini."ucap Yeon Soo dengan mencebikkan bibirnya dan memukul kecil lengan Daehyun.

Lalu, mereka tersenyum dan saling memeluk kembali.

°°°

Aku keluar dari ruang manager dan berjalan menuju ruang dapur agensi. Tadi pagi Sanghyun Oppa memberi tahu supaya aku memasak makan malam untuk BTS, tentu tanpa sepengetahuan mereka.

Ditengah perjalanan, langkahku terhenti saat aku melihat Daehyun dan Yeon Soo berjalan bersama kearahku.

"Mau kemana?"ucap Daehyun saat jaraknya tak jauh dariku.

"Aku mau masak makan malam buat Bangtan."

Aku melihat ada yang berbeda dari Yeon Soo. Tadi siang dia memaki sekasar itu padaku tapi sekarang raut wajahnya tak menampakan dia kesal padaku.

"Ah, terlambat sedikit tak apa kan? Ada yang ingin bicara denganmu."ucap Daehyun sambil melirik Yeon Soo.

"Ne, waeyo?"

Tiba-tiba, Yeon Soo berjalan kearahku dan memeluk. Dia menangis.

"Mianhae. Aku sudah berkata kasar padamu, berbuat jahat, dan membuatmu terpojokkan, Asma-ya." Ia berkata disela tangisannya melesak di pundak kiri ku.

Aku melirik Daehyun, dia membalas dengan ekspresi bangga karena sudah membuat Yeon Soo sadar dan mau meminta maaf padaku.

Aku tersenyum dan membalas pelukan Yeon Soo," Gwenchana, aku sudah memaafkanmu jauh hari sebelum kau meminta maaf, dan aku sama sekali tidak marah padamu, Yeon Soo-ya."

"Gomawo, kamu benar-benar orang baik. Aku telah salah menilaimu."ucapnya seraya melepas pelukan dan menatapku.

"Iya, aku sudah bilang aku nggak marah sama kamu. Mungkin kalo aku jadi kamu, aku akan berbuat kaya gitu."balasku.

"Tapi, aku terlalu kasar sama kamu, Asma-ya. Kamu pasti tersakiti banget ya sama kata-kata aku."

"Ya, sedikit sih. Tapi ya udah lah, kan semua sudah terjadi. Yang penting kita udah nggak ada apa-apa lagi dan bisa berteman.

Yeon Soo memelukku lagi dan bahkan mengeratkan pelukannya. Alhamdulillah, aku bahagia akhirnya kesalahpahaman ini selesai. Aku bersyukur kepada Allah, semoga persahabatan ini akan terjalin selamanya.

"Uuuh, aku juga pengen peluk."Daehyun merentangkan kedua tangannya dan memeluk kami.

"Aku merasa seperti Teletubbies."cletukku dan membuat kami tertawa bersama ditengah-tengah lorong agensi. Meski memalukan, masyaallah tetapi hamba bahagia ya Allah.

Setelah itu, aku berjalan menuju dapur. Sedangkan Yeon Soo dan Daehyun pulang karena jam kerja mereka telah habis.

Entah kenapa langkah kakiku lebih ringan dari sebelumnya. Memang aneh, tapi menyenangkan. Hatiku juga merasa senang, seperti ada yang hilang dan telah kembali menjadi milikku.

Ya Allah, terimakasih atas semua nikmat ini.

*******

"Asma-ya"

Asma yang sedang menyusun kotak makan menghentikan kegiatannya, ia segera menoleh ke sumber suara.

"Kenapa disini?"ucap Hobeom sambil berjalan mendekati Asma dari arah pintu.

Asma mengerutkan kening, heran. Bukankah para manager sudah tau ia akan memasak untuk BTS, kenapa tanya lagi?

"Tentu saja, memasak lalu Oppa yang memberikannya pada BTS,"

"Ini."ucap Asma sambil memberikan kotak makan berwarna biru itu pada Hobeom.

"Ani."

Asma menarik tangannya kembali,"waeyo? Ah.. manager lain yang akan memberikannya? atau staff ?"Tanya Asma.

"Tidak juga"

Asma semakin bingung,"Lalu?"

"Tentu saja, kau."

Sontak Asma terkejut mendengarnya. Pikirannya sudah jauh memikirkan hal buruk jika ia melakukannya.

Astaghfirullah, jangan sampai.

"L-loh.. aku," ucap Asma sambil menunjuk diri sendiri, lalu tersenyum,"tidak usah bercanda, Oppa tau kan keadaan sekarang bagaimana."

"Maka dari itu asma, kau coba berbicara pada mereka, siapa tau setelah itu ada sesuatu yang berubah bukan,"

"Percuma jika kau terus berharap tapi tidak ada usaha. Lebih baik mencoba dari pada tidak sama sekali."

Benar, Asma terdiam membenarkan ucapan Hobeom. Namun, Asma terlalu takut akan hasil yang bahkan belum ia kerjakan.

Lima menit keheningan terjadi, setalahnya Asma memegang kotak makan tersebut. Ia mengangkat pandangan, menatap Hobeom.

Saat yang di tatap mengangguk, Asma semakin mengeratkan pegangannya. Berusaha mengontrol Jantung yang tiba-tiba berdetak kencang dan nafas yang sedikit sesak.

"Pergilah keruangan Bangtan sekarang."

°°°

Maaf, baru update..

Babak baru dari cerita akan segera di mulai..

Sedih? kecewa? Putus asa? Atau bahagia?

:Jangan lupa istirahat:)

Continue Reading

You'll Also Like

106K 8.3K 24
"kita akan berkeliling wisata nanti saat hesa sudah besar dan papa yang akan menjadi bos di perusahaan agar bisa meliburkan diri mengajak hesa dan ma...
217K 24.1K 84
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
742K 39.4K 45
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...
380K 26.5K 19
Seorang remaja bernama Arshaka Jocasta yang menjadi pusat obsessi para sahabatnya. Arshaka mengidap penyakit langka. Sindrom Kleine-Levin. Di mana s...