INDIGO 3 ; percaya untuk mati

By rainysunset

335K 65.2K 5.4K

❝Apakah kehilangan dapat membuatku sadar? Kalau ternyata ... aku juga membutuhkan manusia lain? Entahlah, set... More

00 - Prolog
01 - Penyesalan
02 - Perubahan
03 - Penyelamat
04 - Keberadaan
05 - Roh Jahat
06 - Roh Jahat II
07 - Tidak Mengerti
08 - Jasmin yang malang
09 - Rasa Takut yang Muncul
10 - Memantau
11 - Teror
12 - Berbeda
13 - Kevin
14 - Pertemuan yang Kebetulan
🌼 Jasmin 🌼
ALTER EGO DAN D.I.D
15 - Siapa Pelaku Teror
🌼 Alesha 🌼
16 - Seperti Inikah Cara Kerja Takdir?
17 - Takut
18 - Masa Lalu
19 - Sesuatu yang Disembunyikan
20 - Masalah Keluarga
21 - Membuktikan Sesuatu yang Ganjal
22 - Rasa Takut akan Kehilangan
23 - Keluar dari Jerat Keburukan
24 - Kisah Seorang Anak
25 - Kisah Seorang Anak 2
26 - Dua Bulan Berlalu
27. Terkunci
28 - Mengenang
29 - Mencurigakan
30 - Hanya ini
31 - Satu Tahun
32 - Nyawa
33 - Hari pertama
34 - Pengungkapan
35 - Senior
36 - Kebencian
37 - Dunia itu hanya seluas daun kelor.
38 - He
39 - Sebuah batu
40 - Bayangan
41 - Prasangka
42 - Baby Breath
43 - Alex
45 - Hal Tak Terduga
46 - Kisah Gadis itu
47 - Memonitor
48 - What if
49 - Dia Datang Lagi
50 - Dia Datang Lagi II
51 - Darah Lebih Kental
52. KISAH YANG TAK TERUNGKAP
53. TAKDIR
54. Kekacauan
55. Yang Terlewatkan
55. Andai saja
56. Amarah yang Meluap
57. Yang Juga Ditinggalkan
58. Pelabuhan Raya
59. Sebuah Akhir
60. Berakhir dengan Baik

44 - Bukan Rachel

3.5K 740 79
By rainysunset

Jasmin duduk di kursi di sisi brankar. Itu merupakan tempat untuk penunggu pasien. Setelah diperiksa, dokter mengatakan Kaisar keracunan makanan. Itu cukup membuat Jasmin terkejut. Kini Kaisar sudah dipindahkan ke ruangan yang lebih nyaman. Sebelumnya, ia berada di IGDㅡinstalasi gawat darurat.

Sehun mengikuti mata kuliah. Setidaknya, satu orang dapat mengikuti materi dosen. Jasmin diberi keterangan izin, sedangkan Kaisar diberi keterangan sakit. Banyak mahasiswa membicarakan keadaan yang menimpa Kaisar. Kebanyakan dari mereka iba.

Hal seperti ini sering terjadi, jika sang pemberi makanan atau sang penerima tidak memperhatikan makanan tersebut dengan baik. Tanggal kadaluarsa yang tertera harus diperhatikan dengan baik.

Namun, berbeda dengan kasus kebanyakan orang. Kasus ini sepertinya ada unsur kesengajaan. Bagaimana pun kasus ini terjadi setelah Alex datang ke kampus. Sehun dan Jasmin sangat mencurigai Alex.

Sehun kini tidak fokus mengikuti mata kuliah. Ia cukup khawatir dengan keadaan sahabat sejak sekolah menengah pertama itu. Kina duduk di sisi Sehun, ia mengamati air muka Sehun. Gadis itu dapat melihat, bagaimana khawatirnya Sehun sekarang ini.

"Sehun," lirih Kina.

Sehun menoleh, Kina berkata, "Tadi Kaisar dapat kiriman dari ojek online. Terus ditanya sama Kaisar dari siapa. Terus ojek online-nya nyebut nama cewek. Kalau nggak salah Rachel."

Pupil Sehun mengecil, namun ia masih bisa mengontrol raut wajahnya, agar ia tidak terlalu terlihat terkejut. Tatapan Sehun beralih, ia menatap buku tulisnya yang sudah terisi sebagian.

Mustahil.

Setelah memberitahukan hal tersebut. Kina mengikuti pelajaran lagi. Sehun semakin tidak fokus. Ia bahkan memikirkan banyak kemungkinan. Rachel merupakan orang terpercaya. Mustahil, ia mencelakai orang lain, walaupun itu bisa saja terjadi karena rasa bencinya pada keluarga Sanjaya.

Hari ini merupakan kelas gabungan. Mahasiswa dengan nomor pokok akhiran ganjil berada di kelas yang sama dengan genapㅡpembagaian kelas menurut nomor pokok mahasiswa akhir, dilihat dari angka genap atau angka ganjil. Alex yang menyaksikan Kaisar diracun. Hanya menatap dengan raut datar tanpa suara.

Dengan wajah pucat dan selang infus yang mengalir masuk ke dalam tubuhnya. Kaisar masih belum sadarkan diri. Jasmin yang berada di sisinya, kini berniat untuk melihat penyebab sepupunya keracunan makanan.

Jasmin pelahan memegang tangan Kaisar. Ia mencari ingatan terakhir yang Kaisar miliki. Ia masuk ke dalam ingatan itu. Di ruangan kilas balik, Jasmin  dapat melihat Kaisar menerima seplastik makanan dari ojek online. Saat itu, ia mendengar kalau makanan itu dari Rachel.

Kaki Kaisar melangkah, ke kursi yang berada di depan kelas. Di sana memang di sediakan kursi untuk mahasiswa yang menunggu dosen keluar dari kelas, untuk mengikuti mata kuliah selanjutnya di kelas tersebut. Ia melihat secarik kertas di atasnya. Namun, itu hanyalah kartu tempat makanan itu berasal.

"Tapi, kok Rachel nggak ngabarin kalau mau ngirim ginian?" Suara Kaisar menggema. "Yah! Makan aja dulu."

Kaisar mengambil dua potong roti dan melahapnya sampai habis. Kemudian, kembali ke dalam kelas. Selama 30 menit, tidak ada hal aneh yang terjadi.

Setelahnya, Kaisar yang berniat membeli air mineral karena kepalanya terasa sakit, justru terbaring dengan mulut yang berbusa. Jasmin terkejut, gadis ini memegangi jantungnya. Ia tidak sanggup melihat orang tersayangnya kesakitan.

Jasmin bergegas mencari Alex. Di tengah-tengah kerumunan. Alex menatap ke arah Kaisar dengan raut datar. Setelah cukup lama, Alex keluar dari kerumunan menuju keluar kelas.

Jasmin mencoba untuk mengikutinya, Alex turun menuju lorong lantai satu. Di sana Alex menemui seorang gadis yang baru saja datang. Namun, ketika Jasmin mendekatinya, pandangannya menjadi kabur. Kemudian, Jasmin pun kembali.

Napas Jasmin tersengal-sengal. Ia menatap ke arah Kaisar, kemudian membenamkan wajahnya di lengan Kaisar.

"Apa itu? Aku nggak bisa baca raut wajah Alex sama sekali dan lagi, cewek itu siapa? Mereka mengatas namakan Rachel, agar kami curiga sama Rachel?" Jasmin mengatakan.

...

Di lain sisi, Wendy berada di kelasnya. Sedang fokus pada mata kuliah. Setelah selesai, ia keluar dari kelasnya, langsung menuju mesin minuman otomatis. Ia berniat membeli air mineral. Setelah cukup lama berada di sana, seseorang menghampirinya dengan senyum ramah.

"Arnold? Kamu kuliah di sini?" Wendy bingung dengan keberadaan Arnold.

Arnold masih menampakkan senyumnya. "Kamu lagi sibuk nggak? Bisa kita bicara di tempat lain?"

Mereka pun menuju ke luar kampus. Di sebuah kursi di sisi mesin minuman yang cukup sepi. Mereka duduk sedikit berjarak. Sudah lima menit mereka berada di sana, namun Arnold belum mengatakan hal yang ingin ia sampaikan.

"Ada apa, Nold?" tanya Wendy.

Arnold mengambil napas panjang, kemudian membuangnya. "Kamu dihubungi orangtua kamu nggak?"

"Loh! Kok kamu bisa tau?" selidik Wendy.

Arnold menundukkan kepalanya. Kemudian, ia melirik pada Wendy lalu mengalihkan matanya lagi setelahnya. Wendy bingung sendiri dengan sikap Arnold.

Arnold menggelengkan kepalanya. Kemudian, ia berkata, "Kamu tinggal dimana sekarang?"

"Oh itu, aku tinggal sama Jasmin, Kaisar dan Sehun di rumahnya Jasmin. Kapan-kapan dateng aja. Yah! Sehun sama Kaisar sih nggak akan seneng ada kamu. Tapi, Jasmin pasti biasa aja. Omong-omong, kamu kuliah di sini?" Wendy menanyakan tanpa ada rasa curiga.

Arnold tersenyum. "Aku kuliah di luar negeri. Kebetulan lagi libur, makanya sekarang balik ke Indonesia."

"Hmm gitu, kok bisa ada di sini?"

Arnold terdiam sejenak, lalu berkata, "Pengen nemuin kamu aja. Oh iya ...," gantung Arnold. Ia merogoh jaketnya, lalu mengeluarkan kotak kecil. "Ini aku bawa dari luar negeri untuk kamu."

Arnold menyodorkan kotak itu. Ia beranjak dari tempatnya, lalu berkata, "Kalau gitu, aku pergi dulu. Jaga kesehatan, Wendy."

Arnold menampakkan senyumnya lagi, sedangkan Wendy sangat kebingungan dengan sikap Arnold. Wendy membuka kotak itu. Di sana ada sebuah kalung dengan liontin berbentuk butiran salju. Di sisinya terselip kertas.

Halo, Wendy.

Hanya itu tulisan yang tertera di dalamnya. Wendy sangat menyadari sikap Arnold. Dilihat dari permintaan ibunya untuk pulang dan sikap Arnold. Namun, ia tidak ingin menanyakannya pada Arnold. Jika yang ia pikirkan benar, Wendy bisa menerima Arnold dengan tulus. Menurut Wendy, setiap orang bisa berbuat kesalahan dan setiap orang bisa menyesal dan bertobat. Menurut Wendy, Arnold melakukan hal keji itu karena paksaan.

Wendy juga sangat menyadari. Ia tidak dalam posisi untuk memilih-milih. Wendy menyadari kalau ia juga memiliki kekurangan yang bahkan, tidak banyak orang mau menerimanya.

...

Sehun baru saja kembali dari kampus. Ia mendatangi Jasmin yang menunggu Kaisar. Ia membawa beberapa makanan untuk Jasmin karena ia sangat yakin kalau Jasmin melewatkan jam makan siangnya.

Ketika masuk, Kaisar sudah sadarkan diri, sedangkan Jasmin tertidur di sisi brankar dengan posisi duduk. Kaisar mengisyaratkan agar Sehun tidak terlalu berisik.

"Dia abis nangis terus marah-marah." Kaisar mengatakan.

"Kamu kok bisa keracunan?" tanya Sehun.

Kaisar mengangkat bahunya. "Jasmin bilang, kalau Alex ketemu cewek pas aku pingsan."

"Dia masuk ke dalam ingatan kamu?"

Kaisar menganggukkan kepalanya. "Berarti dia nggak sendiri."

...

Bentar lagi lebaran, udah buat kue belum? Yang belum, kita sama🤣.

Geng, gimana ch ini? Ayowdowng pendapatnya downg.

Sampai ketemu di ch selanjutnya, ya. Babay🥰😎

Continue Reading

You'll Also Like

722K 76.7K 53
Liburan? Menyenangkan? mungkin bagi mereka tidak. Liburan itu, mengerikan. -School horror 3- #1 horror -30 mei 2021
248K 17.2K 29
Ruang tua 12.A kelas sunyi sepi. kelas itu selalu ditempati oleh anak anak kutu buku dan kelas itu sangat dijaga oleh para guru. Hingga pada akhirnya...
137K 7.9K 35
Reina Amora, gadis berparas ayu khas pribumi, salah satu yang beruntung diterima di Black Campus melalui jalur beasiswa, kehidupan damai berubah begi...
15.7K 1.5K 42
Liandra Saputri Wicaksono hanya menuruti apa yang diinginkan ayahnya untuk bergabung dengan club' musik yang ada sekolahnya, tapi dia tidak tahu jika...