Mettled {Jaeyong}

By Key_Rand

1.7M 182K 51.8K

[BxB] [Yaoi] [Gay] [Mature] [Mpreg] "You, your heart, your body, your body are all only mine, it's all mine n... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34

Part 23

44.4K 4.9K 2K
By Key_Rand

Setelah makan siang keduanya kembali ke kantor karena Jaehyun memiliki jadwal meeting hari ini. Setelah meeting nanti ia akan membawa Taeyong pergi berkencan, ah sungguh Jaehyun masih tidak percaya dengan apa yang terjadi hari ini padanya dan juga Taeyong. 



Keduanya berjalan masuk ke area kantor dengan beriringan, tangan keduanya saling bertautan seolah ingin memberitahu semua orang jika mereka memiliki satu sama lain. Masuk ke dalam lift, keduanya bisa melihat beberapa karyawan yang masih terkejut bahkan heran dengan keduanya. 



Jaehyun menunduk untuk memberi kecupan ringan pada pipi Taeyong. "Sayang, nanti setalah rapat kita langsung pergi ya." Ucapnya pelan. 



Lelaki Lee itu mengangguk pelan, "Tapi bagaimana jika manajer Choi menanyakan padaku kenapa aku pergi sebelum jam pulang kantor?" Tanyanya bingung, ya ia tidak tau harus beralasan apa pada Ren nantinya. 



Jaehyun terkekeh pelan. "Aku yang akan bilang pada Ren nanti, kau tidak usah khawatir." Balasnya. 



Lift berhenti di lantai tempat Taeyong bekerja, dengan begitu mereka melepas tautan tangan keduanya. "Selamat bekerja honey." Bisik Jaehyun tepat di telinga Taeyong sebelum mengecupnya dengan lembut. 



"Hihi, iya kau juga Jaehyunie." Kekehnya sebelum keluar dari lift dan membiarkan Jaehyun kembali menutup pintu lift untuk sampai ke ruangannya. 


Taeyong berjalan ke arah tempat kerjanya dengan senyum yang tak luntur dari wajah cantiknya, ah apakah ini yang di rasakan oleh orang yang menyukai orang lain? Mengapa terasa sangat menyenangkan sampai Taeyong rasanya ingin berada di saat-saat seperti ini terus. 


Sampai di tempat duduknya, Taeyong langsung mengecek apa saja kerjaan yang belum ia kerjakan. Ia ingin menyelesaikannya secepat mungkin agar saat nanti Jaehyun selesai meeting mereka bisa langsung pergi tanpa Taeyong harus memikirkan pekerjaannya. 



Tiba-tiba tubuh Taeyong tersentak ketika banyak dari teman-teman divisinya megelilingi meja kerjanya, sampai manajer Choi pun ikut berdiri di samping Taeyong. Sungguh apa yang terjadi pada teman-temannya? 



Taeyong menoleh dan menatap teman-temannya satu persatu dengan tatapan bingung. "Ya, ada apa dengan kalian? Apa aku ada salah?" Tanyanya, oh sungguh Taeyong tidak tau apa yang sedang terjadi saat ini sampai teman-temannya mengerubungi meja kerjanya. 


"Taeyong-ah, kau tidak tau namamu ramai di kalangan karyawan dari lantai bawah sampai lantai atas huh?" Tanya manajer Choi.



Lelaki bermarga Lee itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak tau. Memang ada apa denganku?" 


Wonwoo memegang bahu Taeyong. "Kau tadi berjalan dengan Jung Sajangnim berdua sambil merangkul tangan satu sama lain Tae, huh bagaimana bisa?" 


"Sampai orang-orang di toilet pun membicarakanmu Tae." 


"Kau ada hubungan apa dengan Jung Sajangnim?" 


"Apa yang kau lakukan dengan Jung Sajangnim?" 


Mata Taeyong berkedip lucu, mulutnya membulat. Oh jadi karena ia yang berjalan dengan Jaehyun sampai lantai bawah yang membuat teman-temannya seperti ini. Huh mereka baru melihat ia dan Jaehyun berjalan beriringan sambil merangkul satu sama lain saja sudah di hebohkan seperti ini, bagaimana jika mereka tau apa yang Taeyong dan Jaehyun lakukan semalam di cinema room apartemen Jaehyun?



"Ah itu.." Taeyong menggaruk pelan pipinya yang tidak gatal. "Aku kekasih Jung sajangnim hehe." Seru Taeyong dengan senyum riang di wajah cantiknya. 


"HAH?"


Taeyong menutup telinganya dengan spontan ketika mendengar teriakan dari teman-temannya. "Berisik, jangan berteriak di telingaku." Sungutnya, oh sungguh mungkin pendengaran Taeyong akan sedikit bermasalah setelah ini. 



Ren menarik bahu Taeyong lalu menatap lelaki bermarga Lee itu. "Tae kau jangan becanda seperti ini." 


"Aku tidak bercanda, aku memang kekasih Jung sajangnim." Balas Taeyong tak mau kalah. Memang benar kan ia kekasih Jaehyun? Biar saja ia akan memarkan jika dirinya ini kekasih Jung sajangnim yang terhormat agar tidak ada lagi yang gatal dengan Jaehyun.


"Jangan berhalu ria Tae."

"Aku tetap tidak percaya." 


"Bagaimana bisa? Bukankah Jung sajangnim akan di jodohkan dengan wanita yang baru saja masuk kantor?" 



Mendengar ocehan teman-temannya yang tak percaya membuat Taeyong memutar bola mata malas, ia meraih ponselnya lalu mencari nomor Jaehyun sebelum menghubungi lelaki tampan itu. Tak lupa ia menyalakan loud speaker agar teman-temannya itu bisa mendengarkannya sendiri. 


"Ya halo."


Taeyong melirik teman-temannya terlebih dahulu sebelum menjawab Jaehyun. "Jaehyunieee~" Panggil Taeyong dengan nada suara yang sedikit manja. 


"Yes baby? What's wrong?" 


"I love you." Ucap Taeyong dengan senyum meledek ke arah teman-temannya. 


"Yeah I love you too honey, ada apa? Apa ada yang mengganggumu?" 


"Tidak ada hehe, semangat meetingnya Jaehyunie~" 


"Hm, see you." 


Taeyong pun mematikan sambungan telepon mereka dan menatap semua orang yang masih mengelilingi mejanya, wajah mereka masih tidak percaya dengan apa yang mereka dengar barusan. "See? Aku tidak sedang berhalu." Lugasnya. 


Ren memijat pangkal hidungnya. "Oh astaga, kepalaku pening. Ya! Kalian kembali ke meja masing-masing." Usirnya. 


Taeyong hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia kembali fokus pada pekerjaannya, berbeda dengan teman-temannya yang lain, mereka masih memikirkan apa yang baru saja mereka dengar. 



Wonwoo memiringkan tubuhnya ke arah Taeyong. "Tae, ku kira kau bertanya padaku tentang menyukai seseorang itu yang kau maksud Jisoo, namun ternyata Jung sajangnim?"


"Memang kapan aku berkata jika aku menyukai Jisoo?" Tanya Taeyong balik, oh sungguh kenapa pikiran Wonwoo bisa seperti itu sih? Ia dan Jisoo saja baru dua kali bertemu mana mungkin tiba-tiba ia berkencan dengan Jisoo.


"Iya juga sih, ah aku masih tidak percaya." Wonwoo menggelengkan kepalanya. 


Taeyong mengedikan bahu acuh, mau mereka percaya atau tidak ya Taeyong mana peduli? Yang ia pikirkan saat ini bagaimana pekerjaannya selesai sebelum Jaehyun menyelesaikan meetingnya. 



~~



Jaehyun membukakakn pintu mobil untuk Taeyong, setelah makan malam bersama, Jaehyun kembali membawa Taeyong ke suatu tempat. 


Mata Taeyong mengelilingi tempat dimana mobil Jaehyun berhenti, seperti villa tapi sangat mewah. "Kita dimana Jaehyun?" Tanya Taeyong. 


Setelah mengunci mobilnya, Jaehyun merangkul bahu Taeyong dan menariknya untuk berjalan bersamanya. "ini villa milik temanku, aku menyewanya untuk menghabiskan waktu berdua bersamamu baby." Jawabnya, ia pun berjalan masuk ke dalam vila itu bersama dengan Taeyong di sampingnya. 


"Woah." Mulut Taeyong menganga karena melihat ke dalam villa yang memang terlihat sangat mewah. 


Jaehyun tersenyum lalu memberi kecupan pada pelipis Taeyong. "Kau senang?" Lelaki bermarga Lee itu mengangguk. "Ayo ke atas, kita habiskan malam yang indah ini hanya berdua." Ajaknya. 


Dengan begitu keduanya berjalan ke lantai dua villa milik teman Jaehyun, sampai di salah satu pintu, Jaehyun pun membukanya dan mengajak Taeyong masuk. Itu kamar biasa, kamar yang biasa di pakai orang-orang ketika berkunjung. 



"Kemari sayang." Jaehyun mengajak Taeyong ke salah satu pintu yang berada di kamar itu. 


Mata Taeyong kembali melebar ketika melihat apa yang ada di balik pintu yang baru saja Jaehyun buka, ah ini sangat indah dan berkesan. "Woahh." Ia merespon dengan takjub.


Jaehyun menarik Taeyong untuk mendekat, ia pun duduk dan bersandar pada tempat yang sudah ia siapkan. "Sini sayang." Jaehyun menepuk sampingnya agar Taeyong ikut bersandar bersamanya. 


Tanpa menunggu lama, Taeyong pun mendekat ke arah Jaehyun lalu menyandarkan kepalanya pada tagan Jaehyun yang terbuka lebar, tangannya memeluk tubuh Jaehyun dengan erat. "Terimakasih Jaehyun." 


"Tidak masalah, aku senang membuatmu senang." Balas Jaehyun. 



Taeyong mendongak sedikit untuk menatap Jaehyun, wajah tampan Jaehyun kini terasa lebih bahagia dan tentu saja lebih cerah dari sebelumnya dan itu membuat Taeyong sangat senang. "Jaehyun." Panggilnya. 


"Yes babe?" 


"Kau tampan." Pujinya. 


Tawa Jaehyun mengalun dengan indah setelah mendengar pujian Taeyong. "Apa kau baru sadar kalau aku tampan sayang? Aku memang tampan." Balasnya percaya diri. 


"Tampan namun menyebalkan." Cibir Taeyong, namun setelahnya ia tertawa kecil.


Jaehyun mengelus rambut hitam Taeyong dengan sayang. "Tadi kau menelponku tiba-tiba, ada apa?" 



Mendengar hal itu membuat bibir Taeyong mengerucut. "Haish, tadi teman-teman divisiku bertanya bagaimana bisa aku berjalan bersamamu dengan sangat romantis seperti tadi, lalu aku mengatakan jika aku kekasihmu namun mereka tidak percaya, bahkan sampai menagatakan jika aku sedang berhalu." Balasnya dengan wajah yang tertekuk kesal. 


"Lalu kau menelponku?" 


Taeyong mengangguk. "Huum, aku menelponmu di depan mereka dan mereka baru bisa percaya." 


Jaehyun tertawa mendengar keluhan Taeyong. "Sudah, jika besok ada yang mengganggumu lagi bilang padaku okay?" 


Taeyong mendongak. "Tidak apa jika aku mengatakan kalau aku kekasihmu pada mereka?" Tanyanya dengan mata bulatnya yang berbinar. 


Menunduk, Jaehyun mengecup bibir Taeyong dengan lembut. "Tentu saja tidak apa sayang, kalau bisa aku membuat pemberitahuan kepada seluruh karyawan jika kau adalah kekasihku, calon masa depanku dan ibu dari anak-anakku nanti, bagaimana?" 


Lelaki bermarga Lee itu menepuk pelan dada Jaehyun. "Tidak perlu, itu berlebihan Jaehyun." 


Lelaki berdimple itu tersenyum hangat lalu kembali mencium bibir Taeyong dengan lembut. "Aku sangat mencintaimu sayang." 


"Aku juga hihi." Balas Taeyong dengan gemas.



Jaehyun meraih sesuatu yang berada di saku celananya. "Lee Taeyong, I don't know how to express it. I am happy to be around you, I am happy to be beside you and I am happy with you. I would be even happier if I could be with you for a long time." Ungkap Jaehyun dengan tatapan serius. 


"It's too fast, but will you spend all your time with me? Only with me?" 


Jaehyun mengeluarkan kotak hitam dari sakunya lalu membukanya, disana terdapat dua buah cincin sederhana namun terlihat sangat mewah. 


Mata Taeyong berkaca setelah mendengar semua ungkapan Jaehyun, benar kata lelaki tampan itu. Ini terlalu cepat untuk mereka, namun Taeyong tidak mau kehilangan kesempatan untuk menghabiskan seluruh waktunya bersama Jaehyun. 


"Yeah. I want, I want to spend the rest of my time with you. Take care of me until I can make you unable to turn away from me." Balas Taeyong dengan air mata yang sudah memupuk di sudut matanya. 


Mendengar itu Jaehyun tersenyum dengan hangat, ia meraih cincin yang ia siapkan dan meraih tangan Taeyong juga. Cincin indah itu pun terpasang dengan mewah di tangan Taeyong, sangat cocok dan pas. 



Tak mau kalah, Taeyong pun juga melakukan hal yang sama dengan apa yang Jaehyun lakukan, ia meraih satu cincin yang tersisa dan memasangkannya di jemari Jaehyun. Ah mereka terlihat seperti orang yang sedang menikah saat ini. 


"I love you Lee Taeyong." 


Taeyong mendongak lalu meraih wajah Jaehyun dan langsung saja menautkan bibir keduanya. Tangannya ia kalungkan pada leher Jaehyun. Ia sangat bahagia saat ini, ternyata memang jatuh cinta itu sangat menyenangkan dan membuat Taeyong ingin selalu di cintai, dan yang boleh mencintai Taeyong hanyalah Jaehyun, ya hanya Jaehyun tidak boleh ada yang lain. 


Kedua tangan Jaehyun memeluk tubuh Taeyong, ia memejamkan matanya dan memperdalam ciuman mereka, saat ini ia sudah memiliki Taeyong seutuhnya dan tidak boleh ada yang mengganggu hubungan mereka, siapapun itu. 



Taeyong mendorong tubuh Jaehyun hingga kini tubuh lelaki tampan itu terlentang dengan Taeyong yang berada di atas tubuh besar Jaehyun. Ciuman mereka masih lembut dan penuh kasih, sampai akhirnya Jaehyun menggigit kecil bibir Taeyong dan memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Taeyong. 



Keduanya berperang lidah di dalam sana, tangan Jaehyun yang awalnya memeluk Taeyong kini turun ke bawah menuju bongkahan pantat lelaki bermarga Lee itu. Tangan Taeyong yang berada di dada Jaehyun kini mencoba membuka satu persatu kancing kemeja yang berada di tubuh Jaehyun. 



Di rasa keduanya membutuhkan napas, Jaehyun pun melepaskan tautan bibir mereka. Ia menatap wajah cantik Taeyong dari bawah, mata bulat lelaki cantik itu terlihat sangat sayu dan bergairah, membuat Taeyong terlihat sangat sexy saat ini. 


"Baby.."


"Jaehyun, aku menginginkanmu." Putus Taeyong. 



Setelahnya ia kembali menyerang bibir Jaehyun dengan sedikit kasar dan brutal. Tak mau kalah, Jaehyun pun membalas ciuman Taeyong dengan ganas juga. 


Ah sepertinya malam ini akan terasa panjang bagi keduanya. 


TBC

Cie yang nunggu adegan enyaenya..
(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Continue Reading

You'll Also Like

873K 38.6K 97
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
1.2M 62.4K 66
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...
87.4K 7.6K 80
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
659K 31.8K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...