Kisah Sang Penghancur / Tales...

By Felisha_Lisha02

27 0 0

Bencana topan besar meluluh-lantahkan sebuah kota, semua bangunan rata dengan tanah. Topan dasyat sampai melu... More

Kisah Sang Penghancur Ch 01 Vol 01
KISAH SANG PENGHANCUR CH 02 VOL 01
Kisah Sang Penghancur CH 03 VOL 01
Kisah Sang Penghancur CH 04 VOL 01
KISAH SANG PENGHANCUR CH 05 VOL 01
Kisah Sang Penghancur Ch 07 Vol 02
Kisah Sang Penghancur Ch 08 Vol 02
KISAH SANG PENGHANCUR CH 09 VOL 02
KISAH SANG PENGHANCUR CH 10 VOL 2
Kisah Sang Penghancur Ch 11 Vol 02
Kisah Sang Penghancur Ch 12 Vol 03
Kisah Sang Penghancur Ch 13 Vol 03
Kisah Sang Penghancur Ch 14 Vol 03
Kisah Sang Penghancur Ch 15 Vol 03
KISAH SANG PENGHANCUR CH 16 VOL 03

Kisah Sang Penghancur Ch 06 Vol 01

1 0 0
By Felisha_Lisha02

Hari keempat ujian pun tiba.....

Hari dimana para peserta calon kesatria akan mengikuti tes mandiri untuk menentukan kelulusan serta kelas mereka ketika lulus.

Ujian dilakukan secara serentak, dalam sabuah ruangan besar yang telah disiapkan sebelumnya. Didalamnya terdapat meja dan kursi yang disusun rapi seperti ujian sekolah. Tentu saja karna ujian hari keempat ini berbentuk tertulis, dimana para peserta harus menjawab soal-soal diatas kertas.

Secara singkatnya seluruh peserta telah berada di dalam ruangan dan siap mengikuti ujian. Dean beserta seluruh peserta yang mengikuti ujian 3 hari terakhir.

Beberapa orang pengawas memasuki ruangan, mereka mengenakan kemeja hitam panjang. Seorang dari mereka adalah salah satu dari 18 komandan pasukan yang akan jadi memimpin pengawas dalam ujian ini.

Dia memerintahkan kepada anggotanya untuk membagikan soal ujian.

"Baiklah, hari ini adalah hari keempat ujian. Kalian semua akan mengerjakan soal dalam batas waktu yang ditentukan. Jawaban kalian akan mempengaruhi hasil dari ujian masuk kesatria"

Setelah pembukaan beberapa saat oleh ketua pengawas. Seorang anggota pengawas dari bagian belakang memberikan kode bahwa semua soal telah dibagikan.

"Baiklah, apa kalian semua sudah menerima kertas ujian?"

Semua peserta serentak menjawab iya.

"Isi nama dan nomor urut kalian di sudut atas kiri lembar jawaban. Setelah itu tulis jawaban kalian berurutan sesuai nomor soal"

Para peserta melakukan arahan yang diberikan.

"Apa kalian sudah selesai menuliskan identitas?"

Semua peserta menjawab iya.

"Kalau begitu ujian ini dimulai dari sekarang" komandan pengawas memberikan aba-aba ujian dimulai.

Tampak para peserta mengerjakan soal-soal ujian, ada yang serius, ada yang kebingungan, ada pula yang bersantai dan ada yang dengan gampang menjawab soal diatas kertas.

(catatan: karena saat itu tidak ada mesin cetak, seluruh soal ditulis tangan oleh beberapa karyawan istana. Soal yang diberikan hampir sama seperti soal psikotes dan soal pemilahan)

Bisa dibayangkan kondisinya seperti situasi ujian sekolah pada umumnya. Para pengawas berdiri dan berganti tempat di seluruh posisi dalam ruangan. Sedangkan komandan pengawas tetap duduk dan memperhatikan dari depan.

Secara singkat saja. Waktu ujian sudah selesai. Para pengawas membunyikan lonceng bahwa waktu mengerjakan soal telah habis.

"Waktu ujian telah berakhir, semua soal silahkan ditinggalkan diatas meja. Tinggalkan tempat duduk kalian dalam kondisi rapi. Pengumuman hasil ujian akan diinformasikan besok lusa. Sekarang kalian boleh meninggalkan ruangan" ucap komandan pengawas.

Para peserta secara bergantian keluar dari ruangan supaya tidak berdesakan.

...............

Hari pengumuman pun tiba, seluruh peserta ujian calon kesartia kerajaan berdiri dan berbaris didepan lapangan upacara istana. Didepan barisan mereka terdapat sebuah panggung podium yang tak terlalu tinggi, dibelakanngya duduk ke 18 komadan pasukan. Ditengah baris duduk mereka, Yang Mulia raja kerajaan Fermentia juga ikut bergabung.

Salah seorang dari ke 18 komandan, orang yang berbeda dari komandan wasit dan komandan pengawas berdiri dipodium.

"Hari ini adalah hari yang kalian tunggu-tunggu, dimana kalian yang dinyatakan lulus ujian akan dilantik mejadi seorang kesatria kerajaan" "Kalian akan mengabdikan diri untuk melindungi kerajaan dan menjaga negeri ini" "Bagi nama-nama yang lulus, bisa dilihat dipapan pengumuman. Tingkat dan kelas kalian juga bisa dilihat disana" "Bagi kalian yang hasil ujian tidak mencukupi, kalian masih bisa mendapat kesempatan untuk menjadi prajurit kerajaan"

Tingkat kesatria kerajaan dibagi menjadi tiga, yaitu: kesatria tingkat awal, kesatria tingkat menengah, dan ksatria tingkat atas. Untuk kesatria tingkat awal yang menjadi kesatria setelah lulus ujian juga dibagi menjadi tiga tingkatan yang langsung didapat sesuai hasil ujian.

Tiga tingkatan itu adalah: kesatria tingkat awal pertama, tingkat awal kedua, dan tingkat awal ketiga. Misi yang diberikan kepada mereka juga disesuaikan dengan tingkatan mereka. Tapi......

"Tingkatan yang kalian dapatkan belum tentu menjamin keberhasilan kalian disetiap tugas, tak peduli tingkatan apa yang kalian miliki atau misi seperti apa yang kalian dapatkan. Kalian semua harus berjuang sekuat tenaga" Karena penentu keberhasilan adalah diri kalian sendiri" lanjut komandan itu.

"..."

"Tingkat kepercayaan diri kalian yang menjadi pondasi, tak peduli keadaan apapun. Jadilah diri kalian sendiri dan jadilah kesatria pembawa kejayaan bagi negri ini....." teriak komadan yang masih berdiri dipodium.

"..."

"Dengan ini, dengan wewenang yang berikan kepadaku. Kalian semua yang ada disini. Tak peduli lulus atau tidak. Dalam upacara hari ini. Kalian semua akan kulantik sekaligus. Menjadi pejuang yang akan mempertahankan negeri ini. Kalian semua adalah generasi penerus yang akan menjaga kedamaian di tanah Fermentia"

Semua orang di lapangan itu bertepuk tangan secara meriah, para peserta, para petinggi dan para komandan. Semuanya, tak terkecuali tuan Zuhetar dan Serina yang ikut menyaksikan upacara tersebut.

Setelah semua sesi upacara selesai, komandan pembina upacara membubarkan barisan. Para komandan dan petinggi istana meninggalkan tempat upacara. Sedangkan para peserta berkerumun disamping papan pengumuamn untuk melihat hasil ujian mereka.

Ada yang bangga, senang karena lulus dan diterima sebagai kesatria resmi, ada juga yang kecewa karena gagal menjadi kesatria dan hanya berkesempatan menjadi prajurit.

Sangking berdesakannya, banyak dari mereka yang memilih untuk menunggu dan bernaung dan ngadem dari panas matahari. Termasuk Dean yang tidak mau repot-repot berdesakan dan membiarkan peserta lain melihat hasilnya terlebih dahulu.

Dia menghela nafas dan memejamkan mata beberapa saat sembari duduk disalah satu sisi bangunan di sekitar lapangan. Saat dia membuka mata...

"Hai Dean" sapa seorang gadis cantik yang wajahnya tepat berada didepan wajah Dean dan sangat dekat bahkan hampir bersentuhan.

Dean terkejut dan terjungkal kebelakang. Gadis itu hanya tertawa kecil.

Ternyata gadis itu adalah Serina yang mendekat secara tiba-tiba setelah Dean baru saja duduk dan beristirahat.

"Jangan mengagetkan ku seperti itu, lagi pula sejak kapan kau ada disitu?" ucap Dean dengan nada kesal dan ekspresi masih terkejut.

"Ha, seorang kesatria tidak bisa merasakan seseorang didekatnya? Bagaimana kalau kau sedang dalam misi dan tidak menyadari ada musuh didekatmu. Kamu pasti terbunuh" ejek Serina.

"Kebiasaanmu tidak pernah berubah. Berhenti mengejutkanku seperti itu!"

"Tapi aku kan tak selalu melakukannya, meski aku ingin selalu melakukannya" "Jika aku selalu melakukannya nanti sensasinya jadi hilang dan tak seru lagi"

"Apa itu bisa kamu jadikan alasan untuk melakukan hal itu?"

"Tentu saja, karna aku ingin selalu ingin berada didekatmu" "Oh ya, selamatnya karena kamu lulus. Kamu memang hebat Dean" ucap Serina dengan tersenyum manis.

"Apa kau sudah melihat pengumumannya? Aku saja belum melihatnya"

"Tentu saja, aku sudah melihatnya pagi-pagi sekali, bahkan saat baru dipasang"

"Sampai segitunya kau melakukannya"

"karena aku ingin tahu apakah kamu lulus, jika tidak, aku tidak bisa memberi kejutan dong"

"Kejutan apa?"

"Ada deh, kalau kuberi tahu nanti namanya bukan kejutan lagi dong"

"Padahal kamu sudah mengatakannya"

"Hehe"

Saat Serina masih tertawa, muncul suara dari belakang.

"Serina, hentikan keusilanmu" itu suara kakek Zuhetar.

"Hah, Kakek. Aku cuma kangen karena beberapa waktu ini Dean tidak tinggal bersama kita"

"Tentu saja karena dia harus mempersiapkan diri untuk lulus ujian" "Oh ya, selamat ya Dean atas keberhasilanmu"

"...."

"Terimakasih kakek" jawab Dean senang.

"Kalau begitu ayo kita buat pesta kelulusanmu malam ini" ajak Serina dengan gembira.

"Maaf ya, Serina. Malam ini aku akan pulang kerumah bersama Erick dan Erika"

"Hah? Tidak boleh. Malam ini kamu harus pulang kerumah bersamaku" jawab Serina ngambek.

"Mungkin lain kali ya Serina" sahut Dean tersenyum.

"Tidak, tidak, tidak. Pokoknya harus malam ini" ucap Serina memaksa.

Dengan tangan tuanya, kakek Zuhetar menjewer telinga Serina dan menyeretnya denga paksa menuju kedalam bangunan.

"Serina kita juga ada pekerjaan, oh ya Dean. Sampaikan salamku pada komandan Yederick. Semoga kalian bersenang-senang" kata kakek Zuhetar.

"Tentu saja kakek"

"Kapan-kapan kita akan merayakannya bersama"

"Terimakasih banyak kakek" ucap Dean sambil melambaikan tangan. Sementara Serina masih meronta-ronta untuk melepaskan diri.

Tak lama kemudian, Erick dan Erika datang menemui Dean.

"Ada apa dengan Serina? Kenapa dia diseret oleh tuan Zuhetar?" tanya Erick.

"Tidak ada apa-apa. Hehe" jawab Dean.

"Apa kamu sudah melihat pengumuman? Kamu seharusnya melihatnya dan melihat namaku berada di golongan tingkat awal ketiga, hebatkan" sambung Erika.

"Heleh, aku dan Dean juga berada di tingkat yang sama denganmu. Bahkan mungkin nilainya lebih tinggi" ucap Erick.

"Tapi tetap saja aku adalah kesatria wanita terkuat didunia" bantah Erika.

"Sudah-sudah, ayo kita pulang. Ayah pasti sudah menunggu digerbang" ajak Dean.

Mereka pun pergi menuju gerbang. Gerbang petualangan yang akan menunggu....


Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 70.4K 40
[REVISI] Seorang atlet silat yang bertransmigrasi ke dalam Novel sebagai ketua geng motor yang terkenal pembuat onar Cerita murni hasil pemikiran sen...
137K 11.1K 37
[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ] "GUE? JADI ANTAGONIS? YANG BENER AJE LO!" - SALSA KAMANIYA SHAENETTE. "GUE SUDAH ME...
5.1M 541K 54
Dia Cessie Bernadet, gadis yang entah mengapa membenci tokoh protagonis di semua novel. Dia si pembela garis keras tokoh antagonis. Namun bagaimana...
2.6K 168 22
Cerita Terjemahan. 802 Pernikahan Memanjakan Kehidupan Sehari-hari. Penulis: Liao Ming Jenis: perjalanan waktu dan kelahiran kembali Status: Selesa...