๐Œ๐’. ๐™๐€๐๐ˆ๐๐ˆ : draco ma...

By plethcra

199K 25.1K 3.8K

๐—ฆ๐—ข๐— ๐—˜๐—›๐—ข๐—ช, ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ๐˜บ ๐˜ˆ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ค๐˜ข๐˜ฏ ๐˜จ๐˜ช๐˜ณ๐˜ญ ๐˜ต๐˜ถ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ด ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ฃ๐˜ฆ ๐˜ข ๐˜ก๐˜ข๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช... More

๐๐‘๐Ž๐‹๐Ž๐†
๐‚๐€๐’๐“
โœฎ ๐Ž๐๐„
โœฎ ๐“๐–๐Ž
โœฎ ๐“๐‡๐‘๐„๐„
โœฎ ๐…๐Ž๐”๐‘
โœฎ ๐…๐ˆ๐•๐„
โœฎ ๐’๐ˆ๐—
โœฎ ๐’๐„๐•๐„๐
โœฎ ๐„๐ˆ๐†๐‡๐“
โœฎ ๐๐ˆ๐๐„
โœฎ ๐“๐„๐
โœฎ ๐™๐™ง๐™ช๐™ฉ๐™ ๐™ค๐™ง ๐™—๐™š๐™ง๐™ฉ๐™ž๐™š ๐™—๐™ค๐™ฉ๐™ฉ๐™จ? '11
โœฎ ๐™ƒ๐™ค๐™œ๐™ฌ๐™–๐™ง๐™ฉ๐™จ ๐™€๐™ญ๐™ฅ๐™ง๐™š๐™จ๐™จ '12
โœฎ ๐™Š๐™  ๐™œ๐™ค๐™ค๐™œ๐™ก๐™š,๐™๐™ค๐™ฌ ๐™ฉ๐™ค ๐™—๐™š ๐™– ๐™œ๐™ค๐™ค๐™™ ๐˜ฝ๐™ง๐™ค๐™ฉ๐™๐™š๐™ง ? '13
โœฎ ๐˜ฟ๐™ค ๐™ฎ๐™ค๐™ช ๐™ฌ๐™–๐™ฃ๐™ฃ๐™– ๐™—๐™ช๐™ž๐™ก๐™™ ๐™– ๐™จ๐™ฃ๐™ค๐™ฌ๐™ข๐™–๐™ฃ? '14
โœฎ ๐™„๐™ฃ๐™ฆ๐™ช๐™ž๐™จ๐™ž๐™ฉ๐™ค๐™ง๐™ž๐™–๐™ก ๐™Ž๐™ฆ๐™ช๐™–๐™™ '15
โœฎ ๐˜พ๐™๐™ง๐™ž๐™จ๐™ฉ๐™ข๐™–๐™จ ๐™จ๐™ช๐™ง๐™ฅ๐™ง๐™ž๐™จ๐™š๐™จ '16
โœฎ ๐™‡๐™š๐™ฉ'๐™จ ๐™ฌ๐™–๐™ง '17
โœฎ ๐™Ž๐™–๐™ฎ ๐™๐™ž๐™จ ๐™ฃ๐™–๐™ข๐™š '18
โœฎ ๐™’ ร— ๐™• '20
โœฎ ๐™๐™š๐™ซ๐™š๐™–๐™ก๐™š๐™™ '21
โœฎ ๐™„๐™ข๐™ฅ๐™ง๐™ž๐™จ๐™ค๐™ฃ๐™š๐™™ '22
โœฎ ๐™ˆ๐™–๐™ก๐™›๐™ค๐™ฎ ๐™ˆ๐™–๐™ฃ๐™ค๐™ง '23
โœฎ ๐™ƒ๐™š'๐™จ ๐™ฅ๐™ง๐™š๐™ฉ๐™ฉ๐™ฎ ๐™ช๐™ฅ๐™จ๐™š๐™ฉ '24
โœฎ ๐™‰๐™ค๐™ฌ ๐™๐™š'๐™จ ๐™™๐™š๐™ก๐™ž๐™˜๐™ž๐™ค๐™ช๐™จ, ๐™จ๐™ค๐™ง๐™ง๐™ฎ, ๐™จ๐™ช๐™จ๐™ฅ๐™ž๐™˜๐™ž๐™ค๐™ช๐™จ '25
โœฎ ๐™†๐™ž๐™จ๐™จ ๐™–๐™ฃ๐™™ ๐™ข๐™–๐™ ๐™š ๐™ช๐™ฅ '26
โœฎ ๐™‰๐™š๐™–๐™ง๐™ก๐™ฎ ๐™™๐™ž๐™š๐™™ '27
โœฎ ๐™Ž๐™–๐™ฎ๐™ค๐™ฃ๐™–๐™ง๐™–, ๐™ƒ๐™š๐™–๐™™๐™ข๐™–๐™จ๐™ฉ๐™š๐™ง '28
โœฎ ๐™€๐™ฃ๐™œ๐™–๐™œ๐™š๐™™? '29
โœฎ ๐™๐™ง๐™–๐™ฅ๐™ฅ๐™š๐™™ '30
โœฎ ๐™ƒ๐™–๐™ฃ๐™œ๐™ž๐™ฃ ๐™ฌ๐™ž๐™ฉ๐™ ๐™ข๐™ฎ ๐™ค๐™ก๐™™ ๐™—๐™š๐™จ๐™ฉ๐™ž๐™š '31
โœฎ ๐™ˆ๐™ž๐™จ๐™ช๐™ฃ๐™™๐™š๐™ง๐™จ๐™ฉ๐™–๐™ฃ๐™™๐™ž๐™ฃ๐™œ '32
โœฎ ๐™๐™๐™–๐™ฃ๐™  ๐™ฎ๐™ค๐™ช, ๐˜ฝ๐™ง๐™ค๐™ฉ๐™๐™š๐™ง '33
โœฎ ๐™๐™š๐™–๐™™๐™ฎ ๐™›๐™ค๐™ง ๐™ฉ๐™๐™š ๐™—๐™–๐™ฉ๐™ฉ๐™ก๐™š ๐™ค๐™› ๐™ƒ๐™ค๐™œ๐™ฌ๐™–๐™ง๐™ฉ๐™จ? '34
โœฎ ๐™ˆ๐™ฎ ๐™—๐™š๐™ก๐™ค๐™ซ๐™š๐™™ ๐™ƒ๐™š๐™ง๐™ค '35
โœฎ ๐™€๐™ฃ๐™™ ๐™ค๐™› ๐™ฉ๐™๐™š ๐™จ๐™ฉ๐™ง๐™ช๐™œ๐™œ๐™ก๐™š '36
โœฎ ๐™’๐™๐™ค'๐™จ ๐™ข๐™–๐™ง๐™ง๐™ž๐™–๐™œ๐™š? '37
โœฎ ๐™Š๐™ช๐™ง ๐™ฌ๐™š๐™™๐™™๐™ž๐™ฃ๐™œ '38
โ˜พ ๐•ฟ๐–๐–Š ๐–€๐–“๐–œ๐–†๐–“๐–™๐–Š๐–‰ ๐•ฐ๐–ˆ๐–‘๐–Ž๐–•๐–˜๐–Š โ˜ฝ
โœฎ ๐™Š๐™ช๐™ง ๐™ฃ๐™š๐™ฌ ๐™›๐™–๐™ข๐™ž๐™ก๐™ฎ ๐™ข๐™š๐™ข๐™—๐™š๐™ง '39
โœฎ ๐™๐™๐™š ๐™š๐™ฃ๐™™ '40
๐“ฃ๐“ฑ๐“ฎ ๐“ซ๐“ฎ๐“ฐ๐“ฒ๐“ท๐“ท๐“ฒ๐“ท๐“ฐ - ๐“๐ก๐ž ๐”๐ง๐ฐ๐š๐ง๐ญ๐ž๐ ๐„๐œ๐ฉ๐ฅ๐ข๐ฌ๐ž

โœฎ ๐™‡๐™–๐™ฉ๐™š ๐™ฃ๐™ž๐™œ๐™๐™ฉ '19

4.3K 604 239
By plethcra

‧͙⁺˚*・༓☾"Draco,aku takut.Jangan menatapku seperti itu"☽༓・*˚⁺‧͙

Dolores Jane Umbridge has replaced Albus Dumbledore as head of Hogwarts School of Witchcraft & Wizardry.

"Nye nye nye, aku tidak lihat" [name] menutup mata nya enggan melihat papan pengumuman didepannya.

"Umbridge menjadi kepala sekolah" bisik seseorang tepat di telinga kanan milik putri keluarga Zabini itu.

Draco Malfoy. Membisikkan kata kata itu sambil menyeringai.

"Diam,Malfoy-"

"Draco" serobot nya.

"Sorry."

Sebenarnya [name] masih merasa canggung memanggil nama depan pemuda disamping nya ini.

"Boys and girls are not permitted to be within 8 inches of each other"

"Tunggu,peraturan jenis apa ini?" protes Draco.

Draco memang selalu patuh pada Umbridge.Tapi,peraturan ini?

"Kau dengar kata komandan mu? within 8 inches of each other" ucap [name] menirukan nada bicara Umbridge.

[name] bergeser menjauhi Draco.

"Tidak.Untuk peraturan yang satu ini.Aku menentangnya."

Draco kembali menggeserkan diri nya ke sisi [name].

"Ck ck ck" [name] menggeleng geleng kan kepalanya.

"Ini?Ini yang Umbridge tunjuk sebagai kepala tim penyelidik?" cemooh [name] menunjuk Draco dengan jari telunjuk nya.

"Mau ku gigit telunjuk mu?" Draco memegangi lengan [name] yang terangkat.

"Jangan!" [name] segera menarik tangan nya.

Draco menyeringai.

"Ngomong ngomong,kenapa kau menentangnya?"

"Memang nya kau tidak mau dekat dekat dengan ku?" tanya Draco balik.

[name] tidak tahu harus menjawab apa.Melihat wajah [name] yang kebingungan,Draco mendengus.Ada sedikit rasa kecewa di dalamnya.

"Mau"

Draco menyeringai. Sekelebat terbesit di benak nya untuk melakukan pergerakan besar. Tapi,apa tidak terlalu cepat?

"Sudah selesai,[name]?"

"Sudah,ayo"

Kami segera pergi keluar dari dapur setelah membandit banyak kue mangkuk. Enggan di ceramahi Daphne,kami memakan kue mangkuk di dapur nya langsung.

Saat dalam perjalanan kembali ke asrama,aku melihat Chang berdiri sendiri di depan pintu.

Aku berniat untuk mengintip sebentar.Aku memberhentikan jalan Crabbe dan Goyle lalu mengintip Chang dari jauh.

"Ada apa,[name]?"

"Sst! Jangan berisik" bisik ku.

Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampakkan murid murid ,yang kebanyakan nya Gryffindor, keluar dari dalam ruangan.

"Dumbledore army" bisik Goyle.

"Lihat tangan mereka. " hina Crabbe ,mereka terkikik geli.

"Detensi apa yang diberikan Umbridge sampai bisa begitu?" aku bergidik ngeri.Menyeramkan.Pasti sakit sekali.

Dulu,di sekolah muggle ku,mana ada detensi se kejam ini.

"Entahlah.Yang pasti ini setimpal atas perbuatan mereka" bisik Crabbe menyeringai.

Aku tidak terlalu mendengar kan ocehan dua orang disamping ku.Aku fokus mengintip Chang dan para anggota Dumbledore Army,terutama Potter.

Mereka mengabaikan Chang.Menggelikan.Eh,maaf, maksudku,kasihan sekali.

Aku melihat ada si kembar juga disana.Dan,Zacharias Smith, dad bilang kami berhubungan jauh,tapi kami saling tidak mengenal satu sama lain.

"Harry" panggil Chang.

Potter hanya melengos pergi.Aku terkekeh.Konyol.

"Sudah ,ayo jalan lagi"

Kami pun akhirnya sampai di asrama Slytherin,lalu, kami duduk di sofa seperti biasa.

"Dari mana saja kalian?" tanya Daphne masih dengan mata nya yang fokus membaca buku.

Aku,Crabbe, dan Goyle saling bertatapan sebentar.

"Dap-" jangan,Goyle.

"Toilet"

"Perpustakaan"

Serobot ku dan Crabbe serempak.

Daphne menatap kami menyelidik.

"Tidak masuk akal."

Ya.Memang.Kalian tahu aku ini latah,kan?

"Tidak perlu bertanya lagi kalau mereka bertiga yang pergi.Dari mana lagi kalau bukan dari dapur."

Draco mendudukkan diri nya disamping Daphne.

"Astaga.Sudah kubilang kalian jangan terlalu sering me-"

"Ya,kami tahu,Daph." potong Goyle. Daphne mendecih lalu kembali sibuk membaca buku ditangan nya.

"Novel ini? Aku sudah tamat membaca dari lama" Draco mengintip buku yang dibaca Daphne.

"Bagaimana cerita akhir nya?"

"Baca saja sendiri"

Daphne kembali mendecih.Aku terkekeh geli.

"Hai Pans" sapa ku pada Pansy yang baru saja masuk dan duduk disamping ku.

"Hai [name]!" Pekik Pansy dengan suara cempreng nya lalu memelukku erat.Pasti mood nya sedang baik sekarang.Aku terkekeh melihat tingkahnya.

Lalu,Blaise pun ikut menyusul datang.

"Hai brother. Baru selesai pacaran,ya?goda ku.

Blaise terkekeh malu dan mendudukkan diri nya disamping Pansy yang senyam senyum sendiri.

Pasti habis ciuman,ya?

"Apa mempunyai pasangan semenyenangkan itu?" tanya ku polos.

"Ya.Kau harus coba kapan kapan" celetuk Draco.

Siang ini,Millicent,Astoria dan [name] sedang mengerjakan tugas di great hall bersama.Saling menyontek,tentunya.

"[name], nomor 12 apa?"

"Belum"

"Tori?"

"Morgan Le Fay"

"Terima kasih,Tori!" pekik Millicent.

Ikut mendengar jawaban nya,[name] segera menuliskannya di perkamen milik nya.

"Millie,nomor 10,sudah?" tanya [name].

"Belum,sengaja aku lewat"

"Lewat kemana?"

"Hah? Maksud ku, aku lewatkan pertanyaan nya,[name] Zabini." ucap Millicent gemas. Gemas dalam artian negatif.

[name] terkekeh.

Kemudian [name] menoleh menatap Astoria.Sebenarnya [name] gengsi bertanya pada nya.

"Um.Tori.Nomor 10,jawaban mu apa?"

"Tidak tahu. Aku juga melewati nya."

Bohong.Nyatanya kolom jawaban nomor 10 sudah dia isi.Tidak,[name] tidak bertengkar dengannya.Tidak pula musuh nya.Setahu Astoria, pertemanannya dan [name] baik baik saja.Hanya saja ia merasa sedikit 'iri dengki' pada [name].Pasal nya, ia terlihat semakin dekat akhir akhir ini dengan lelaki yang ditaksir nya sedari dulu.

[name] menghela nafas putus asa. Apa tugas nya ini tidak usah dikerjakan saja? Nyatanya jumlah soal ini ada 30 dan [name] belum menjawab setengah nya sekalipun.

"[name] ,nomor 13" tanya Millicent.

"Petrification" jawab [name].

"Millie, nomor 11" tanya [name].

"Gryndilow"

"Kalau 14?"

"Aku lewat"

"Sedari tadi kau terus lewat,lewat,lewat.Pakai permisi tidak lewat nya?"

"Ck.[name]" tukas Millicent sebal sambil memukul pelan lengan [name] dengan pena bulu ditangan nya.

"Permisi,soal,aku lewat dulu,ya" Ya,memang,sih,tidak lucu.

Sebenarnya akan lebih menyenangkan jika bercanda nya dengan Theo. Tapi,mereka masih ada kelas.Jadilah [name] bersama mereka berdua.

"[name]!" akhirnya,Daphne dan Pansy datang.

"Sudah selesai kelas nya?"

"Sudah"

"Mau duduk bersama kami saja?" bisik Pansy pada [name]. [name] segera mengangguk.

"Uh.Kami ambil [name] ,ya, bye!"

Pansy menarik [name] lalu berjalan menuju sisi lain dari meja panjang milik Slytherin.

"Sister, aku juga pergi dulu ya, bye"

" Tunggu,kak!"

"Apa?"

"Sini" Astoria mengisyaratkan kakak nya untuk kembali duduk disamping nya.

"Apa [name] dan Draco ,um, berkencan?" bisik Astoria.

Daphne menatap Astoria sebentar.

"Aku tidak tahu.Tapi seperti nya mereka sedang dekat" bisik Daphne.

"Sudah,kan? aku pergi dulu , bye" sambung nya.

Sebenarnya Daphne bingung harus mendukung siapa. Adik nya atau sahabat nya yang sudah ia anggap sebagai adik nya sendiri?

"Kalian bicara apa tadi? Kenapa sampai berbisik?" tanya Millicent heran.

"Masalah keluarga"

Di sisi lain,[name] kembali melanjutkan tugas nya yang tadi sempat ditunda.

"Blaise,tahu jawaban nomor 14?" [name] memperlihatkan perkamen milik nya pada Blaise.

"Aku sudah lupa, sister"

"Payah.Sini,biar aku yang kerjakan" ucap Draco yang duduk disamping Blaise.

"Yang benar?" mata [name] berbinar.

"Ya.Mau tidak?" [name] mengagguk antusias.

"Sini" Draco berdiri lalu mendudukkan diri nya agak jauh dari kerumunan.[name] pun duduk disamping nya.

"Kenapa berpisah?"

"Mereka berisik. Aku tidak akan bisa fokus"

Alasan.Ini hanya alasan nya saja agar bisa kembali berduaan bersama gadis yang  . . . apa bahasanya?

Memikat hati nya?

Disukai nya?

Entahlah, inti nya seperti itu.

"Nomor 14,Redcap"

[name] segera menulis kan nya di perkamen milik nya.

Saat [name] sudah selesai menulis,Draco melanjutkan nya.

"15,Aguamenti"

[name] kembali menulis.

"16-"

"Draco"

"Hm?"

"Kenapa berbaik hati mau membantu ku?"

"Kau suka melempar lempar barang kalau sedang frustasi mengerjakan tugas,kan? Aku tidak mau itu terjadi"

Bohong.Ia hanya ingin  . . .  bisa dibilang;mencari cari kesempatan.

Tapi ,pernyataan bahwa [name] hobi melempar lempar barang saat frustasi mengerjakan tugas,itu fakta. Seperti yang terjadi di perpustakaan waktu itu.

Lebih baik ia mengerjakan tugas science,geography,mathematics dan lain semacam nya di sekolah muggle nya dulu dari pada mengerjakan tugas PTIH tahun pertama.

"Iya juga,sih.Kalau begitu,Terima kasih,Draco." ucap [name] tersenyum manis.

Apapun untuk mu,[name].

Bukannya menjawab,Draco malah tersenyum gemas lalu mencubit pipi [name] gemas.Intinya,[name] selalu membuat nya merasa gemas padanya.Gemas dalam artian positif,bukan gemas yang dimaksud Millicent tadi.

"Sebenarnya ada apa sih dengan pipi ku?" tukas [name] sambil memegangi kedua pipi nya. Draco terkekeh melihat nya.

Di sisi lain,ada sepasang mata yang memperhatikan mereka cemburu.Siapa lagi kalau bukan Astoria Greengrass.Beruntung sekali menjadi [name].Di sayang kakak nya,di sayang teman teman kakak nya. Bahkan mereka menganggap [name] sebagai adik nya sendiri,termasuk Daphne.Dan yang terpenting,[name] bisa dekat dengan Draco. Sedangkan diri nya sendiri,merasa bingung bagaimana caranya agar bisa dekat dengan pemuda yang ditaksir nya itu.

"[name]"

"Hm?"

"Kalau malam ini tidak bisa tidur lagi ,temui saja aku di lantai dua. Hari ini bagian ku berpatroli"

[name] mengagguk sambil tersenyum.

Draco berharap seseorang akan menemui dan menemani nya nanti malam.

[name] berjalan mengendap endap keluar dari asrama.Setelah menyelinap ke dapur dan minum banyak kopi tadi sore,kedua mata nya masih terbuka sampai larut malam begini.Belum terlalu larut juga,sih.Masih sekitar jam 9 an.Bahkan ia belum memakai piyama nya.Masih dengan setelan andalannya, kaos hitam dan celana sobek sobek.Hanya saja,[name] sudah tidak sabar ingin menemui Draco.Sudah itu saja.

[name] segera berjalan keluar dari dungeon.

Baru saja sampai di lantai satu, ia melihat dua orang yang tidak asing bagi nya.

Si kembar Weasley.

[name] segera menghampiri mereka. Tunggu,ada murid tahun pertama sedang menangis ditengah tengah mereka.

"Hai" sapa [name] pelan. Tidak ada tempat duduk lagi,[name] berjongkok tepat didepan si murid tahun pertama.

"Hai,Zabini" sapa mereka serempak.

"S-Slytherin" ringis si murid tahun pertama menatap [name] takut.

Dia mengenal ku? Padahal aku tidak sedang memakai seragam.

"Tenang saja.Dia Slytherin yang jinak" ucap George.

"Mungkin." tambah Fred.

"Ya,dia tidak jinak juga,sih. Intinya dia teman kami" sahut George.

"Enak saja mengatai ku jinak.Kau pikir aku hewan?" tukas [name] kesal. Si kembar terkekeh pelan.

"Kau mengenalku?" tanya [name] pada si murid tahun pertama ini.

"Ya.Kau selalu bersama dengan geng mu yang menyeramkan dan laki laki yang terkenal itu" cicit nya sambil menunduk.

"Draco?"

"Ya.Yang rambut nya pirang." cicit nya lagi.

Pfft. 'Terkenal' katanya.

"Lupakan soal itu. Sebenarnya dia kenapa?" tanya [name] pada si kembar.

"Lihat tangannya"

[name] melirik ke arah tangan si murid tahun pertama.

"Ulah Umbridge ,ya?" tanya [name].

Si murid tahun pertama itu mengagguk lesu.

"Oh ya,siapa namamu?" tanya George.

"Michael" cicit nya.

"Tangan mu akan baik baik saja Michael"

"Ya.Ini tak seburuk kelihatan nya.Lihat?"

Manis sekali cara mereka menenangkan nya.

"Terlihat seperti tattoo menurutku. Keren,kan?Lain kali ukir gambar tengkorak kalau terkena detensi lagi" Apa yang kau harapkan dari cara menenangkan seorang Slytherin?Apalagi pada orang asing.

Si kembar terkekeh maklum mendengar nya.

"Dasar" Fred menoyor dahi [name] pelan.

"Lagipula luka nya sudah mulai menghilang"

"Luka kami sudah tidak terlihat.Dan sakit nya juga berhenti"

Ucap si kembar kembali menenangkan Michael.

Tanpa disadari,Potter berjalan mendekati mereka.

Ekhem

Mereka menoleh ke sumber suara.Umbridge.

Lalu,mereka segera berdiri.[name] lebih terlihat seperti kurcaci jika disandingkan dengan si kembar.

"Seperti yang ku katakan sebelum nya,Mr.Potter."

Mendengar itu,[name] segera menoleh ke sebelah nya dan mendapati Potter.Ya,Potter yang ia dorong tahun lalu.

"Anak nakal pantas mendapat hukuman" ucap Umbridge lalu melengos begitu saja,masuk ke dalam ruangan kepala sekolah.

"Kau tahu,George.Aku selalu berfikir masa depan kita tidak bergantung pada pendidikan kita"

"Fred, I've been thinking exactly the same thing"

[name] terkekeh mendengar nya.

"Aku setuju" ucap [name] berbalik menatap mereka.

Astaga,aku sampai lupa aku harus menemui Draco.

"Ah,Weasleys,aku harus segera pergi-"

"Pergi kemana?Ini sudah larut malam.Ada prefek yang berpatroli"

Justru itu tujuan [name] menyelinap keluar. Menghampiri prefek. Mungkin terdengar bodoh,tapi,sebenarnya prefek nya lah yang bodoh.

"Sudah jangan khawatir,aku pergi dulu, bye" ucap [name] berlalu pergi.

"Gadis gila"

"Tapi kau menyukai nya"

"Aku tahu"

Potter memandang aneh ke arah nya.Bagaimana bisa Fred menyukai gadis berandal seperti Zabini?

Di sisi lain di waktu yang sama,Draco berjalan mondar mandir mengitari lantai dua. Bukan untuk berpatroli,tapi menunggu kehadiran seseorang yang ia tunggu sedari tadi.

Apa dia sudah tertidur?

Ya,tentu saja dia tertidur.Kebo.

"Sst! Draco"

Mendengar nya,Draco menoleh.Di dalam hati nya, ia senang bukan main mendapati [name] berjalan menghampiri nya sambil ngos - ngosan.

"Ku kira kau sudah tertidur"

"Tidak.Aku tidak bisa tertidur lagi malam ini"

"Kau lari kesini?"

"Iya" jawab [name] masih dengan nafas nya yang tak karuan.

"Sana.Duduk dulu"

"Kau mau kemana?"

"Berpatroli sebentar. Awas ketahuan MacMillan."

[name] me-nurut lalu duduk di bangku memanjang yang ditunjuk Draco tadi.Menenangkan dirinya sampai kini nafas nya sudah kembali normal.

Tak lama,Draco kembali.

"Sudah menenangkan dirinya? Sekarang ikut aku."

"Kemana?"

"Tempat kesukaan ku."

Mereka terus menaikki tangga sampai kini mereka berada di menara paling atas,menara Astronomi.

Ini tempat kesukaan nya?Basi.

[name] pikir ia akan merasa bosan berada disini. Secara, tidak ada pohon,rerumputan,atau air seperti di tempat kesukaannya,Danau hitam.

[name] berjalan menghampiri Draco yang kini berpegangan pada pembatas memandangi langit dari atas sini.

"Woah" [name] terkagum.

Bukannya melihat ke arah atas seperti Draco,[name] malah lebih tertarik memandangi daratan dibawah sana.Disini tinggi sekali.Ia juga bisa melihat danau hitam-nya dari sini.

"Mau lihat rasi bintang lagi?"

"Apa?"

"Ck.Sini."

Draco menarik tangan [name] menuju teleskop besar.

"Rasi bintang terlihat lebih jelas disini.Kau juga bisa melihat bulan lebih dekat."

"Tunggu,kau bisa mengoperasikan nya?"

"Kalau aku tidak bisa , tidak akan aku membawa mu kesini"

Kini Draco berdiri dibelakang [name] dan memegangi tangan [name] di teleskop. [name] mulai mendekat kan mata nya ke teleskop.

"Woah"

"Belum,bodoh."

[name] terkekeh.Draco mulai menggeser teleskop nya sampai satu rasi bintang terlihat oleh [name].

"Woah"

"Coba.Ini namanya apa?" Draco kembali mengetes [name].

Ah.[name] tahu.Draco memberi tahu nya beberapa hari yang lalu.

"Orion" ucap [name] bangga.

Draco kembali menggeser teleskop nya.

"Ini?"

[name] juga masih ingat yang satu ini.Tapi pengucapan nya bagaimana?

Capolia?

Siopia?

Casiopia?

"Ah.Cassiopeia?"

"Pintar" puji Draco menepuk pucuk kepala [name] pelan. [name] tak kuasa menahan senyum nya.

"Tidak ada Scorpius disini,Draco?"

"Seperti nya tidak."

[name] menghela nafas panjang.

"Kira kira kenapa ya dia tidak datang malam ini?" monolog [name] sambil kembali memandangi rasi bintang Cassiopeia di teleskop.

Karena dia ingin membiarkan kita berduaan malam ini.

[name] ber-inisiatif untuk menggeser teleskop nya sendiri.Tidak semudah kelihatan nya,ternyata.

"E-eh,mau lihat apa?"

"Bulan" jawab [name] enteng.

"Sini" Draco menggeser teleskop nya.

Indah.Indah sekali.Seperti netra pemuda yang berdiri tepat dibelakang nya.

"Kau suka?"

[name] mengagguk sambil terus memandangi indahnya bulan malam hari ini.

Draco berjalan kembali ke pembatas memandangi langit gelap kesukaan nya dengan terpaan angin malam.

Menyadari Draco sudah tak lagi berdiri dibelakang nya,[name] mengalihkan pandangan nya dari teleskop. Setelah menemukan Draco yang berdiri tak jauh dari nya,ia menghampiri Draco.

"Kau sering kesini?"

"Ya.Tentu"

Kalau [name] menyukai pohon,air,suara kicauan burung dan rerumputan di Danau hitam.Draco lebih menyukai angin malam,ketinggian,bintang dan langit gelap di Menara Astronomi.

Kini mereka berdua sibuk menikmati keheningan.[name] memejamkan mata nya menikmati terpaan angin malam.Sedangkan Draco, pikiran gila nya muncul kembali saat ia mulai memandangi wajah gadis disamping nya ini.

Sekilas Draco melihat [name] menggesek gesekkan tangan nya.

Ia kedinginan.

"[name], menghadap kesini sebentar" titah Draco memecah keheningan membuat [name] membuka mata nya lalu menghadap Draco sesuai yang Draco perintahkan.

"Ya?Kenapa?"

"Pakai ini"

Draco memakaikan jubah milik nya pada [name].Tubuh [name] memang kedinginan,tapi lain lagi dengan wajah [name] yang kini memanas.

Jubah milik Draco terlihat kebesaran di tubuh [name] membuat tubuhnya seperti tenggelam.

Menggemaskan,bukan?

"Draco!" panggil [name] dengan nada risau.

Draco tersentak mendengar nya. "Ada apa?" tanya nya khawatir.

"Tangan ku."

"Kenapa tangan mu?" Ia semakin khawatir.

"Hilang."

[name] mengangkat kedua lengan nya yang tertutupi oleh lengan jubah Draco yang kepanjangan.

"Oh, begitu?" Draco terkekeh.

"Jadi kau mempermainkan ku?" Kini Draco menyeringai.

"Sini kau!"

Draco mulai menggelitik tubuh [name] usil.

"AAAAA DRACO,STOP!GELI!" teriak [name] sambil memberontak.

Bukannya berhenti,Draco malah tertawa mendengar nya,mengunci [name] didalam dekapan nya dan semakin menggelitiki [name].

"Jangan teriak nanti Filch dengar" ucap nya di sela sela tawaan nya.

"Biarkan saja. TOLONG , FILCH! AKU DICULIK! SIAPAPUN TOLONG AK-"

Draco membekap mulut [name]. "Dia tidak akan mau menolong mu, bodoh.Yang ada kau diberi detensi."

"MMHM HMHM, HMHM HMMMHM HMHM"

Mulut nya dibekap.Mana bisa ia bicara?

Mendengar itu, Draco tertawa. Dia bicara apa?Konyol.

Draco melepas bekapan tangan nya dari mulut [name].

"Bicara apa kau tadi?" tanya Draco sambil terkekeh.

"Ish.Tadi aku bilang,kalau begitu lepaskan aku."

"Ya.Ini sudah ku lepas" ucap Draco kembali terkekeh jahil.

"Ck.Tidak lucu.Kau menyiksaku tadi.My brother will hear about this"

"Suruh siapa mempermainkan ku tadi?"

"Hanya ingin saja.Kau terlihat khawatir sekali,ya,dengan ku?" goda [name].

Draco mendecih . Melihat wajah Draco yang cemberut, [name] terkekeh geli.

"Lucu sekali" 

Tiba tiba,[name] mencubit dan memutar mutar pipi Draco gemas.

Draco terkaget atas perlakuan [name] padanya.Wajahnya kini memanas.

"Mmm lwepas twidak?"

Tak lama,[name] melepas cubitan nya. "Bagaimana rasanya? Sakit,kan?"

Tidak.Aku suka.

"Ck.Pipi ku hampir bolong." Draco mengusap usap pipi nya.

"Cih.Lebay.Makanya jangan suka mencubit pipi orang."

Hening.Mereka kembali saling menatap.Tidak.Hanya Draco yang menatap [name] dalam.Sial.Lagi lagi Draco terpikat pada bibir ranum milik [name].

Apa ini saat nya?

"Draco?"

Ia tidak menggubris nya.

Apa ini waktu yang tepat?

"Draco,aku takut.Jangan menatapku seperti itu"

Hening.Ia sama sekali tidak mendengarkan nya total.

Perlahan tapi pasti,Draco mulai mendekatkan wajah nya pada wajah [name].Ia menarik pelan dagu [name] dan semakin menghapus jarak diantara mereka.Deru nafas Draco terasa menerpa wajah [name].Hidung mereka kini saling bersentuhan.Tak lama,ia mulai menabrakkan bibir nya pada bibir [name].Draco menciumnya.

༶•┈┈⛧┈♛𝐌𝐬.𝐙𝐚𝐛𝐢𝐧𝐢♛┈⛧┈┈•༶

Continue Reading

You'll Also Like

49.8K 4.7K 44
๐‘บ๐’‰๐’†'๐’” ๐’‹๐’–๐’”๐’• ๐’‚ ๐’ˆ๐’Š๐’“๐’ ๐’˜๐’‰๐’ ๐’˜๐’‚๐’๐’•๐’” ๐’‰๐’‚๐’‘๐’‘๐’Š๐’๐’†๐’”๐’”. 23 แดŠแดœสŸษช 2022 - 17 sแด‡แด˜แด›แด‡แดส™แด‡ส€ 2022
85.5K 12.6K 60
Kehilangan Cedric Diggory cukup membuat Safera terguncang. Guncangan yang cukup keras itu bahkan mampu membuka kembali kemampuan tersembunyi keluarga...
208K 22.6K 40
[Draco Malfoy Fanfiction] Lilianne Weasley (Lily), perempuan kedua yang lahir di keluarga Weasley. Kembaran Ginny dan yang paling muda di antara mere...
3.3K 470 22
Aku mencintai negeriku! Negri yg indah dan permai! tapi tidak dengan pemerintahannya!? Sang raja yg perkasa adalah si Diktator!! Perbudakan di mana-m...