Halo!
Aku up banyak books baru but gapapa lah, mumpung ide lagi kenceng-kencengnya🙃
Book KSeung ini kubuat atas dasar euforia appearance Kei sama EJ kemarin di MV Drunk-Dazed....
Seneng bangettt!!!
.
Namanya Lee Heeseung, umur 18 tahun tapi tingkahnya sok kek perjaka 30 tahunan tukang timbun dosa. Hobinya cuma satu: menikmati hidup seolah hidup tinggal hari ini. Jangan tanya cita-cita ke dia karena jawabannya pasti, "Membahagiakan kamu." Kalo lo tanyain soal mau kerja dimana alias jadi apa, jawabannya nggak jauh dari, "PT. Mencari Cinta Sejati."
Pokoknya Heeseung tuh jamet banget. Kemeja seragam aja dalemannya bukan kaos singlet sebagai normalnya siswa malah pake t-shirt motif catur lima belas ribuan.
"Seung!! Anjrit ada sidak!" Sunghoon memekik panik begitu tampang-tampang rese jajaran anak pengurus OSIS berjalan menuju kelas mereka, kelas 12 IPA 1.
Yoi, Heeseung ini masuk kelas anak pintar. Tampang boleh jamet asal otak jangan kudet. Noted.
"SUMPAH LO??!" mata rusa Heeseung melotot kaget. "ANJING MANHWA BxB GUE BELOM GUE KELUARIN DARI TAS!!"
"Yahh si tolol! Rated kagak?!!"
"No sensor!"
"Bgst! Selipin di buku apa gitu kek buru gih buru!"
Mark yang sefrekuensi sama mereka bermaksud nawarin bantuan saat liat manhwa si Heeseung cukup tipis. "Siniin Seung! Selipin di kitab suci aja mumpung gue bawa."
"BAJING YE NI ORANG!"
"Ye kagak papa elah sans, biar manhwa lo berubah kudus."
"Asu"
Nggak sempet adu bacot lebih lama, pengurus OSIS keburu masuk kelas. Dua orang, dan apesnya keduanya adalah yang paling kaku di antara pengurus OSIS yang lain. Keknya pada tau aja kalo 12 IPA 1 tuh sarang setan.
"Keluar kelas semua!" Jake sang ketos ngasih perintah tegas, bikin fitur wajahnya yang udah aslinya serba tajam jadi makin kaku banget kek BH baru.
Cowok bule itu melanjutkan, "Jangan sembunyiin apapun di pakaian kalian atau saya akan lancang melucuti kalian di sini!"
Seisi kelas menderap keluar dengan muka tertunduk takut, kecuali trio Heeseung, Sunghoon, Mark yang nggak segan-segan meletin pengurus OSIS lainnya. Ke Jake mana berani.
"Rese amat gebetan lo, Hoon," bisik Mark ke Sunghoon.
"Biarin. Gitu-gitu dia manis tau." -Park Sunghoon (18), bucin
"Si Sunghoon sok-sokan nyebut Jake manis padahal ngaku deh pliss, lo masih insecure sama dia kan Hoon?" cibir Heeseung yang udah nggak peduli lagi sama manhwa bawaannya. Bahkan dia juga bodo amatlah kalo kondom aneka rasa di saku tasnya bakal ketauan. Sumpah. Gak peduli.
"Jan buka kartu lo, Seung.... Jahat," cicit Sunghoon sedih.
Jadi gini gess, Sunghoon naksir Jake dengan alasan konyol. Saat PLS awal masuk SMA Pulau Telur dulu tuh sempet ada tugas buat biodata dari barang bekas dan harus menyertakan foto masa kecil. Singkat cerita biodata itu dipajangin di lorong sekolah dan Sunghoon nggak sengaja liat biodata buatan Jake tapi cowok itu pake nama Sim Jaeyoon(yang waktu itu dia belum tau wujud cowok bernama Sim Jaeyoon ini kayak apa). Foto kecil si Jake terpampang jelas di memori Sunghoon waktu itu: bocah pake baju ijo dengan bibir dower yang gemoy banget. Sebut aja Sunghoon pedo, tapi nyatanya foto anak manis itu bikin dia kesengsem sendiri. Sejak saat itu Sunghoon janji bakal kenalan sama temen seangkatannya yang bernama Sim Jaeyoon itu.
Waktu terus berlalu sampe Sunghoon nggak tau kalo Sim Jaeyoon sama Sim Jake adalah orang yang sama. Habisnya beda bet anjir. Dia terkejut terheran-heran waktu baca biodata lengkap Sim Jake a.k.a Sim Jaeyoon, anak seangkatannya yang jadi most wanted boy karena terkenal pinter, ganteng, atletis, best boy, pokoknya perfect lah! Kapten futsal plus ketua orkestra plus ketua OSIS yang anjiran manly macho banget ini ternyata.... Sim Jaeyoon-nya. Seme.
Jadi. Sunghoon. Adalah. Seme. Yang. Suka. Sama. Seme.
Sekian. Terima. Kasih.
"LEE HEESEUNG!"
Heeseung noleh males ke sumber suara. Yeji. Pengurus OSIS mulut bocor yang hobi ceramah. Halah.
"Ape?"
"LO BAWA KONDOM KE SEKOLAH BUAT APA?!" amuk cewek itu sampe ludahnya muncrat ke beberapa titik di muka ganteng Heeseung. "Apa lagi coba ini hmm?? Majalah dewasa, buku isi list situs bokep, pomade se-pack, vibrator, oli... GUE TANYA LO NIAT SEKOLAH NGGAK SIH?!!"
"Emangnya ada ya wewenang OSIS yang mengharuskan pengurusnya buat tau banget urusan siswa lainnya?"
"Kalo gue jawab ada lo mau apa?"
"Mau prihatin. Soalnya lo pada kek gabut bet anjir pagi-pagi keliling sekolah ngebongkar tas murid-murid. Mana nggak dibayar lagi..."
"LEE HEESEUNG!!"
"Ga usah banyak bicara. Ke ruang BK sekarang." titah Jake sebelum Yeji ngamuk lagi.
"Untuk anak-anak lain yang barangnya disita bisa tunggu pengembalian saat kenaikan kelas. Sekian dari pengurus OSIS, terima kasih."
Heeseung melangkah males ngebuntutin Jake sama Yeji di depannya. Kek... Apa banget?! Heeseung juga apal kok letak ruang BK ada dimana. Sampe dikawal gini karena takut dia kabur. Iya sihh Heeseung bakal kabur.... Tapi kan PLIS LAH OSIS BISA GAK SIHH GAK USAH SOK NGATUR?!!!
Cklekkk———
"Masuk."
"Iye bacot!"
Tanpa dosa dia ngebanting pintu ruang BK, hampir kena jidat Jake. Bukti kalo Heeseung eneg banget sama anak OSIS di sekolahnya.
Muka kusutnya berubah cerah saat liat sosok di balik meja guru BK. Bukan Bu Sowon, guru BK-nya yang bacot tapi guru ganteng....
"ANJAY GURU BARU NIH?! SEGER BENER KEK TAKJIL RAMADHAN!!"
Si guru baru yang ber-name tag singkat "Kei" itu merotasi bola matanya. Oke, sekarang dia paham kenapa tadi pagi di hari pertamanya mulai kerja jadi guru BK sementara di sini si kepsek ngewanti-wanti untuk sabar sama siswa kurus kerempeng jamet rambut cokelat gelap bernama Lee Heeseung. Adabnya nggak ada.
"Duduk." Kei memberi perintah dengan muka datarnya. "Saya guru baru pengganti Bu Sowon sementara di sini dan saya nggak kenal kamu. Tapi saya punya ini," pria itu mengacungkan buku tebal isi daftar pelanggaran siswa. "Nama kamu banyak banget tercatat di sini."
"Yoi dong Pak! Soon tercatat di buku nikah sama Bapak. Ahayy!!" senyum lima jari gigi seputih Pepsodent terpancar.
"Kayaknya saya bakal cepet inget kamu," gumam Kei tanpa sadar. Habis si Heeseung nyentrik banget. Dan Kei baru sadar kalo rambut anak itu dicat belang-belang kayak kuaci. Style anak muda makin freak.
"Cie... Saya juga mau dong cepet inget Bapak. Kenalan dulu deh," tangan kanan terulur sok akrab dan sayangnya nggak dibalas sama Kei. Untung Heeseung gercep ngelirik name tag si guru ganteng. "Ohh namanya Kei toh. Salam kenal, Kak Kei!"
Mata sipit Kei melotot nggak terima. "Kamu berani panggil saya "Kak"? Saya guru kamu, Lee Heeseung."
"Ya gapapa atuh, Kak. Kan tugas guru mengayomi siswa. Gimana mau mengayomi kalo jaraknya kek jauh banget. Makanya aku panggil "Kak" biar kita lebih akrab. Oke nggak tuh??"
"Nggak oke sama sekali_-"
"Ehh senyum dong Kak. Manisnya ilang loh..."
"Jangan banyak bicara. Kamu melanggar peraturan dengan membawa banyak barang nggak perlu ke sekolah. Saya mau kamu jelasin ke saya untuk apa barang-barang ini." akhirnya Kei mulai serius. Ralat. Dia serius dari tadi. Heeseung-nya aja yang bikin depresi.
"Barang apa Kak?"
"Ini," Kei menata semua sitaan Yeji dan Jake di atas meja. Starter pack penunjang dosa ala Lee Heeseung.
"Ohhh..." cowok itu mengangguk-angguk bak anak lugu. "Manhwa biar aku nggak bosen di sekolah. Kondom aneka rasa untuk memberi rasa pada hariku yang flat sebelum ada Kakak. Vibrator untuk menggetarkan hati Kak Kei. Trus oli sebagai pelumas hubungan kita. Hehe."
Oke. Kei harus segera resign.
.
Ni book gajetot aku harap gak flop. Sksksksksksk
Voment!!