Lalu
Hari pun kembali berwarna
Dan kau kembali mencuri-curi waktu seperti dulu
Untuk menemuiku...
Ketika rasa sayang telah sedemikian dalam
Tak ada sedikit waktupun yang tersisa
Untuk memikirkan yang lainnya..
Aku terbuai
Lupa untuk menjaga hatiku
Dari luka baru
karena dirimu..
Tak ada pelangi yang abadi...
Saat matahari tiba..
Dia kan menghilang entah kemana
Bersama hujan...
Yang selalu pergi tanpa pernah
Meninggalkan jejak
yang tak terpatri lama di bumi..
Hingga saatnya Pun tiba
Aku harus bertanya.
Dan kaupun membisu
Aku tergagap..sedikit tak percaya
Begitu berartikah dia...
Ya,jawabmu..sangat berarti..
Maaf,tapi begitulah adanya
Bahkan...
Untuk pengkhianatan
yang pernah dilakukannya
Kau bersedia memaafkannya....
Hening...
Aku menghela nafas..
Sebegini tenangnya aku
Menyembunyikan api didadaku
Aku berpaling..
Pelangi mulai terkikis
Hujan pun telah berhenti
Dan sedikit demi sedikit
Goresan luka muncul
Di hatiku..
Kau terdiam,menatapku samar
Mengira-ngira..seberapa kecewanya kah aku?
Aku meneguk ludahku..bahkan
Aku sendiri pun lupa
menghitungnya
Duhai,
Sungguh tak enak jadi yang kedua
Setelah dia...
Andai aku tahu..
Tentu lebih baik aku menghilang
Dan menjaga jarak
Sebelum telanjur jauh
Bersamamu....
Dan luka hati..
Kian
perih mengirisku..