Kavelo Sequel

Af venecialao

729K 73.6K 6.2K

Jangan di baca cerita ini kavelo remaja itu benar benar meninggalkan semua kenangan itu, hampir dua tahun sem... Mere

prolog
1- keluarga lucifer
2-bertemu
3-ancaman
4-nurut
5-sakit
6-kolam renang
7-pecundang
8-bulu tangkis
9-hukuman
10-Trauma
11-pulang
12-Beli musang
13-kabur
14-Ketangkep
15-Salah sasaran
16-bertemu?
17-jalang
18-Tahu bulat
19-malu
20- musuh
21-Koleksi bapak
22-leoner
23-trauma
24-bertemu
25-tunangan?
26-cerita
26-pasta gigi
open this
27-keishya
28-Welcome keishya
29-pembalasan
30-hak asuh
32-photo shoot
33-leoner back
34-rantai
35-Saham
36-darah
37-afgewerkt
ending•revisi

31-kehidupan miris zico

13.3K 1.6K 123
Af venecialao

Happy reading
🌿~•~•~•~🌿

Mata hijau cerah tertutup rapat setelah menjelaskan kejadian hampir dua tahun lamanya, kavelo kini tertidur di pangkuan malvin dengan tenang, senyum merekah tidak dapat ditutup oleh wajah datar malvin, dengan lembut dia mengusap pipi berisi kavelo, tiga remaja lain menatap malvin dengan tajam, karena pria itu mencuri start dari mereka.

"Kemarikan dia" titah felix, tanpa menunggu balasan sampah dihadapannya, dia meletakkan kedua tangan di ketiak kavelo, lalu mengangkat nya dengan pelan.

Saat ingin melayangkan protes, malvin terdiam sebentar melihat tatapan tajam felix, didalam gendongan nya kavelo menggeliat tidak nyaman, felix yang mengerti menggoyangkan tubuh kavelo ke kanan kiri seperti bayi, tidak butuh waktu lama kini kavelo kembali tertidur pulas, dengan wajah bersembunyi di ceruk leher felix.

Wajah polos tampan dan imut bergabung menjadi satu, melihat jam menunjukan pukul istirahat. Felix meletakkan dengan lembut badan kavelo ke atas kasur, lalu membenarkan letak selimut di tubuh kavelo.

Felix menatap ketiga laki laki yang menatap kavelo tanpa ekspresi "Bangun kita ke kantin" ucapnya.

Jake, malvin maupun marsel mengangguk tanpa suara, ketiga pria itu mengikuti felix dari belakang yang kini telah berada di luar ruangan, felix menutup pintu kamar dengan perlahan, kemudian mengunci nya dari luar.

Jake berharap adik nya masih tertidur pulas di dalam, jika tidak kavelo akan kabur dan pergi dari sekolah menuju ke rumah nanti.

***

Setengah jam telah berlalu, remaja blasteran eropa asia menggeliat dalam tidurnya, perlahan mata hijau cerah terbuka lebar, ruangan asing baginya tertangkap di indra penglihatan nya. Kavelo dengan cepat menduduki tubuhnya lalu melihat jam dinding di hadapannya.

Jam yang menunjukkan pukul sepuluh membuat mata sedikit sipit membulat, dia mengingat kejadian sebelum dia tertidur, kavelo mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, melihat jendela yang tertutup rapat membuat bibir merah muda kini terbentuk senyuman lebar.

"Anak ganteng emang selalu beruntung" gumam kavelo.

Dia beranjak dari kasur mendekati jendela yang tertutup, keberuntungan dalam keadaan sulit yang selalu memihak nya sedari dulu bisa membuat remaja blasteran itu pamer, jendela dengan gaya polos mudah dibuat terbuka, dengan cekatan kavelo mendorong jendela ruangan dengan cepat, dibanding dia berada di kamar sekolah lebih baik dia pulang dan tidur dengan tenang dirumah, lantai yang ditempatinya berada di lantai dua, kavelo mengangkat kaki nya ke luar jendela begitu juga dengan sebelahnya, setelah selesai dia melompat kebawah sehingga membuat tubuh nya beberapa kali terguling ke tanah.

Melihat luka lecet di siku dan lutut nya kavelo kembali mengumpat, tanpa pikir panjang kavelo berlari ke gerbang sekolah, ia berdecak malas karena terlihat para pengawal yang berjaga di setiap sudut, sial kenapa dia melupakan hal ini.

"Tuan muda" suara rendah terdengar di telinga nya, kavelo tersentak melihat tiga pengawal yang mengikuti nya saat pagi kini berada di belakang.

Wajah masam terlihat jelas, kavelo menyodorkan kedua tangan nya kepada pengawal utusan demon, mengerti permintaan tuan mudanya, dia mengangkat tubuh kavelo kedalam gendongannya didepan.

"Mau pulang" lirih kavelo, hanya dua kata terucap di mulut kavelo, pengawal yang menggendongnya berjalan tanpa ekspresi ke dalam mobil yang mereka tempati tadi pagi.

Sebelumnya mobil yang mengantarkan mereka kembali ke mansion, tetapi setiap jam istirahat mobil itu dibawa ke sekolah kembali karena jam 12 nanti kavelo sudah pulang, kavelo mengernyit heran melihat tangan kanan tua bangka berada di dalam mobil.

Zico mengambil alih tubuh kavelo kemudian menduduki di pangkuan nya "ingin pulang sekarang tuan muda?" Tanya zico sambil menatap wajah kavelo.

"Ga mau, mau ke kantor daddy"

Zico mengangguk, mobil yang ditumpangi kini berjalan keluar sekolah menuju perusahaan utama lucifer kedua yang berada korea, waktu pelajaran seharusnya masih berjalan, tapi melihat wajah bantal tuan mudanya, zico membiarkannya karena tuan nya sendiri yang akan bertanya.

***

Suara langkah kaki mendekat ke sebuah mobil, para pengawal termasuk zico yang berada di luar segera menundukkan kepala mereka. Vander cucu pertama lucifer berjalan dengan wajah andalan nya menuju mobil yang ditempati adik bungsunya, wajah mengantuk kavelo membuat nya tersenyum kecil sehingga tidak dapat terlihat, dia bergerak melepaskan seat belt yang melingkari tubuh adik kecil nya, saat ingin mengangkat tubuh kavelo, mata hijau mengerjap perlahan menatap kearah wajah nya, vander menaiki sebelah alis nya.

"Tampan hm?

Kavelo menggelengkan kepala nya tidak terima, hanya dia yang paling tampan di keluarga nya, sedangkan vander mengabaikan tatapan tidak terima kavelo dan mengangkat tubuh sang adik ke dalam gendongan koala nya, dengan satu tangan yang berada di bawah pantat berisi kavelo begitu juga sebelah nya yang menahan tengkuk leher adik nya, agar kepala kavelo tidak bertabrakan dengan kepala nya, seperti sebelumnya.

"Gausah liat liat, saya tau saya tampan nona manis" goda kavelo sembari mengedipkan mata kanan nya, para karyawan yang mendapati balasan kedipan mata berteriak histeris sejenak karena melihat wajah pewaris perusahaan tidak mengenakan.

"Yahh cewe cewe cantiknya pergi" lesunya dalam diam vander yang merhatikan tingkah kavelo terkekeh, adik nya sangat menggemaskan

"Kambing turunin lah, gara gara lo cewe cewe cantik nya pergi" lanjut kavelo memberontak dia sudah lama tidak mencuci mata tapi saat melihat nya setan didepan nya mengganggu.

Vander hanya diam tidak menghiraukan umpatan kavelo, melainkan vander menampilkan wajah dingin nya serta tatapan tajam yang menelusuri nya hidup hidup.

"Don't look at me, mata lo jelek bagus gitu?"

Cup

Kecupan kecil di pipinya merubah wajah galak menjadi cemberut kesal, sedangkan vander menampilkan raut wajah datar tidak bersalah.

"Shit, menggemaskan" batin vander, vander menambah kan kecepatan jalan nya, dia tidak tahan ingin menyentuh pipi yang semakin berisi milik kavelo.

Lantai 73 merupakan lantai teratas dari perusahaan, lantai yang berisi hanya empat ruangan berdempetan karena khusus ceo, melihat isi ruangan membuat kavelo takjub, tetapi tetap saja cita cita nya tidak goyah, dia selamanya akan menjadi jaksa bukan ceo.

"Jangan menampilkan wajah itu, karena Lucifer tidak Pernah berekspresi seperti itu" bisik vander, itu bukan alasan nya yang benar tetapi karena dia tidak mau bungsu Lucifer terlihat mencolok dan semakin banyak yang ingin mengadopsi kavelo.

Kavelo mengangguk polos, tatapan mata berbinar terlihat dia akan mengubah ruangan ini menjadi tempat bermain nya, vander menurunkan tubuh kavelo agar adik bungsunya berjalan sendiri menuju ruangan demon, kavelo berlari masuk kedalam ruangan yang dia yakini tempat tua bangka, mendapati adik nya berlari, vander menggeram kesal.

"Daddy mau banana milk" teriakan remaja kecil mengangetkan demon, arah mata yang awalnya menatap laptop dengan serius teralih, demon menghela nafas kasar, saat melihat nafas putranya ter engah engah padahal dia berlari hanya sebentar.

Demon menutup laptop yang tadi dia pakai untuk kegiatan meeting minggu depan dengan santai, kemudian tak lama itu dia melempar laptop seharga ratusan juta ke sofa secara asal, melihat sang putra kini dihadapannya. Demon mengangkat tubuh kavelo dan menduduki tubuh kecil itu di atas meja, tatapan mata vander membuat zico mengangguk, ia bergerak mengambil minuman kesukaan tuan muda nya di kulkas lalu memberikannya.

Pipi berisi terlihat naik turun karena sedotan dari minuman kesukaannya, tiga pria yang dibuat gemas menatap kavelo dengan terkekeh, sedangkan objek yang ditatap menaiki kedua bahu nya tidak mengerti, cita citanya semakin tergoyah melihat demon memakai tuxedo didalam jas, membayangkan bahwa dia memakai nya pasti benar benar keren.

Kavelo melepaskan sedotan dari bibir merah alami nya, dia menatap wajah demon intens, begitu juga dengan demon yang kini menatap balik putranya. masih dengan kepala yang di senderkan di kursi besar, ketiga pria itu tercengang mendengar perkataan bayi Lucifer yang secara tiba tiba, bahkan zico yang tidak terlalu suka ikut campur dibuat keselek air ludah sendiri.

"Dad zico pecat aja, biar kavelo yang akan menjadi asisten daddy" pinta nya dengan senyum riang.

"Anjir, kena mental gua" batin zico memelas.

🌿~•~•~•~🌿
.
.

Halo terimakasih sudah membaca cerita kavelo

Selamat berbuka puasa bagi yang menjalani, dan siap siap teraweh ya.

Babai all\(^o^)/

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

593K 31.8K 40
Hanya menceritakan tentang kehidupan seorang anak yang bernama ARGRAFAEL ANGKASA ZAVREDERTA DERALAN DEKAREN yang lahir secara prematur. Kelahirannya...
ELVINO Af Koku Bee

Teenage Fiktion

1.2M 91.5K 51
elvino Alexander pemuda imut dan cukup tampan tetapi karena keimutan nya lebih mendominasi menjadikan ketampanan nya terhalangi, walaupun memiliki wa...
48.1K 7.4K 16
S2 dari Mommy Kelaya. First of all, u can read MK as mommy kelaya. Buku nya hangus. Ceritanya berlanjut. Tidak pernah terbayangkan bahwa kehidupan it...
662K 68.8K 41
Kenzo Emiliano, pemuda yang memilih pergi dari keluarganya saat dia baru berinjak usia 15 tahun.... Dia yang disalahkan karena kematian Bundanya, mem...