Kalian percaya dengan ada nya reinkarnasi?
Banyak yang bilang.. setiap manusia di dunia ini selama dia hidup.. dia pasti punya kembaran, ada 7 orang.
Setidak nya, jika itu benar.. mustahil juga kita bisa bertemu mereka, apalagi kalau beda negara.
.
.
.
Dua minggu berlalu.. Seokjin, Jimin, dan Yoongi sejauh ini sudah baik baik saja, hanya Seokjin saja yang masih kalut dalam pikiran nya. Lelaki berbahu lebar itu enggan bersuara selama dua minggu ini.
J-hope di nyatakan koma, karena luka di kepala nya begitu besar, dan ada hal yang membuat lelaki itu benar benar lemah sekarang.
Sementara Namjoon.. dia malah di nyatakan terkena amnesia, dokter menyarankan kepada member bangtan dan keluarga Namjoon.. Agar jangan dulu memberi clue pada Namjoon untuk mengingat semua nya, itu membahayakan diri nya.
Lain hal nya dengan Jimin, dua minggu ini dia rutin cuci darah, juga suntik insulin yang memang sudah jadi rutinitas nya sejak dua minggu ini.
"Jihyun.." panggil Jimin melirih pelan pada seseorang yang menemani nya selama di rumah sakit ini.
Jihyun menoleh, "Nee? Waeyo?"
"Kau tidak ingin pulang ke rumah? Aku tak apa jika kau tinggal, Yoongi hyung bisa bolak balik dari kamar Jin hyung, Hoseokie hyung, juga kamar ku"
Jihyun merespon nya dengan senyuman getir.
"Aku.. tidak yakin harus pulang sekarang"
"Kenapa begitu?" Jimin penasaran.
"Eomma ku sekarang tidak ada di rumah, Eomma ku ada di psikiater untuk membantu menyelesaikan masalah pemikiran nya yang kacau.. bisa di bilang depresi atau.. setres" ucap anak itu pelan.
Jimin masih diam, setia mendengar kan cerita nya sampai akhir.
"Dan.. ayah... ayah sedang benar benar hancur sekarang.. Ayah lebih fokus dengan pekerjaan nya, entahlah.. mereka mungkin belum bisa keluar dari yang nama nya kehilangan"
"Dampak yang luar biasa ya" gumam Jimin
Jihyun merespon nya dengan senyuman.
"Hyun, temani aku keluar.. mungkin aku ingin ke taman rumah sakit" pinta Jimin dengan tatapan memohon nya.
"Bagaimana jika Yoongi hyung marah?"
Jimin menggeleng kuat, "Sekarang dia sedang fokus membujuk Jin hyung untuk makan siang.. Dan sepertinya ia tidak akan keluar dari kamar itu sampai Jin hyung makan"
Jihyun mengangguk angguk mengerti.
"Ayo lah kalau begitu"
*******
Seminggu yang lalu..
Setelah operasi, Namjoon dan hoseok belum juga menyadarkan diri nya. Padahal.. Jangka waktu nya sudah seminggu.
Yoongi pun penasaran, dan menanyakan nya pada dokter.
Dan dokter bilang.. Mungkin setelah ini, mereka akan sadar.
Betul memang, setelah menemui dokter itu, Yoongi pergi ke ruangan Hoseok dan Namjoon.
Hoseok di tunggu Kakak perempuan nya.
Dan Namjoon di tunggui oleh Seokjin.
Perlahan tapi pasti, jari jemari Namjoon akhirnya bergerak, mata lelaki itu terbuka sempurna.
"Syukur lah kau sudah sadar, Namjoon" gumam Yoongi sambil memaksakan senyum nya.
Lelaki yang di panggil Namjoon itu menatap Yoongi dan seokjin dengan tatapan polos nya.
"Siapa Namjoon?" tanya nya bingung.
Seokjin refleks membulatkan mata nya.
"Tentu saja kau, kan nama mu Kim Namjoon" sahut Yoongi, perasaan Yoongi mulai tidak enah.
"Siapa nama ku sebenarnya? Dan kalian siapa? Aku di mana?"
Seokjin tersenyum kaku mendengar pertanyaan Namjoon yang bertubi tubi barusan.
"Nama mu Kim Namjoon, biasa di panggil Namjoon... Dan kami, kami adalah member Bts, kami hyung mu.. Kau sekarang ada di rumah sakit" jelas Yoongi dengan panjang lebar.
"Bts? Kalian hyung Ku?"
Namjoon mengernyit bingung, dan sekarang tiba tiba saja dia mengerang sakit sambil memegangi kepala nya.
"Aaakkkkhhhhhhh......"
Dengan gerakan cepat, Yoongi langsung memanggil dokter.
"Kenapa dengan Namjoon, dok?"
Dokter itu menghela nafas pasrah.
Seokjin dan Yoongi mendadak was was.
"Aku nyatakan adik kalian ini terkena amnesia, entah sementara atau selama nya.. Aku akan memantau nya mulai siang ini"
Brukkkk
Seokjin pingsan.
"Hyung! Hajima! Jebbal! Hyung bangun!" Yoongi jadi panik sendiri.
"Suster, tolong bawa lelaki ini ke ruangan rawat yang baru"
"Baik dok"
Setelah Seokjin di bawa, Yoongi masih menetap di hadapan dokter itu.
"Bisa sembuh kan, hyung?"
"Bisa.. Rata rata amnesia itu bisa sembuh, tapi mengingat kan nya harus secara perlahan.. Jangan gegabah, atau dia tidak akan pernah mengingat apa pun lagi"
Yoongi mengangguk pelan.
"Aku permisi ya"
Yoongi mengangguk, lagi.
Dan sekarang lelaki itu menyandarkan diri nya di dinding.
"Yoon, kau harus kuat! Demi adik dan kakak mu!"
Gumam Yoongi menguatkan diri nya sendiri.
********
"Jihyun.."
Lelaki yang merasa nama nya di panggil itu kini menoleh, "Nee?"
Jimin menggeleng cepat, kembali memfokus kan pandangan nya ke langit sore ini.
Selama dua minggu, banyak yang Jihyun cerita kan dengan Jimin, dan ternyata.. Jihyun lebih tua setahun dari Jimin, tapi ia belum mau di panggil "hyung" oleh Jimin.
Karena itu, Jimin memanggil Jihyun dengan nama, begitu pun sebalik nya.
"Ayo ke kamar, angin malam tidak baik untuk tubuh mu" ajak Jihyun khawatir.
Mereka berdua sedang di lantai paling atas rumah sakit sekarang, atau yang biasa di sebut rooftop.
Jimin terkekeh mendengar suara itu.
"Kau sama seperti Tae, Tae juga marah dengan ku jika aku merenung di udara segar seperti sekarang" lirih Jimin.
Merasa dejavu dengan ucapan Jihyun barusan.
Jihyun terdiam.
"Maaf" ucap nya tulus.
"Anniyo, bukan salah mu.. kita memang selalu refleks teringat dengan orang yang sudah tidak ada, itu wajar" Jimin meluruskan.
Jihyun mengangguk.
Jimin menengadahkan pandangan nya ke langit.
"Bintang malam ini cantik ya? Apa Taehyung dan Jungkook sedang akur sekarang?"
******
T
B
C
:)
Sesuai janji, double up ye
Jangan lupa vote and komen nya ya