Tinggal bersama selama kurang lebih sepuluh tahun, susah senang bersama, mungkin susah bagi mereka bertujuh ketika di tanya, apa alasan mereka bertahan.
Dari awal debut nya, Bangtan selalu menggunakan apa yang mereka miliki untuk membantu orang lain.
Padahal saat itu, mereka juga sedang kesusahan.
Mereka mencuci dan membersihkan gudang pesawat.
Membersihkan kapal pesiar.
Mencuci piring di cafe cafe.
Juga membersihkan hotel.
Setelah mendapat uang, banyak yang mengira mereka akan mempergunakan itu untuk konser mini mereka.
Tapi nyata nya, bangtan malah beramai ramai pergi ke restoran kecil, memberikan makanan bungkusan untuk anak jalanan.
Cinta mereka tulus, perjuangan mereka juga tidak sia sia.
Kebersamaan mereka selalu di uji oleh orang yang iri dengan apa yang di capai bangtan.
Kini, seseorang sedang menenangkan pikiran nya di bawah pohon ceri milik rumah sakit.
Namjoon mengedarkan pandangan nya, mencari pohon jeruk, tapi tak menemukan.
Dia menyandarkan kepala nya di kursi, pikiran nya sedang ribut sekarang.
Mungkin memang benar, jika sebaik nya mereka bertahan saja daripada disband.
Urusan ada nya Army atau tidak, itu urusan belakangan.
"Namjoon-ah"
Itu pasti Seokjin hyung nya.
Namjoon berbalik, dan benar saja, itu adalah Seokjin.
Lelaki itu langsung duduk di sebelah Namjoon, ikut duduk menikmati angin malam yang sebenarnya tidak baik dengan kesehatan.
"Hyung, bagaimana Jimin?" Namjoon buka suara.
Seokjin menggeleng pelan.
"Masih belum sadar, sekarang ia di tunggu Hoseok, Yoongi pulang ke studio sebentar"
Namjoon mengangguk angguk.
"Aku ingin memelihara hewan seperti eomuk dan odeng lagi"
"Trauma hyung sudah hilang?"
"Sebenarnya belum, tapi aku kesepian sekarang, tidak ada yang bisa ku rawat, aku ingin merawat kalian, tapi kalian sudah besar semua, lain hal nya dengan Jungkook, dia masih perlu di rawat dengan baik oleh ku"
Namjoon terkekeh.
Hyung nya ini benar benar sangat galau sekarang, maybe.
"Sudah merencanakan ingin membeli sugar glider jenis apa, hyung?"
Yang di ajak bicara menjawab nya dengan anggukan.
"Aku ingin membeli yang kecil, lucu, kiyowo, dan kalau bisa berotot"
"Pikiran ku mengatakan itu ciri ciri fisik nya Jungkook"
Seokjin hanya bisa tersenyum.
******
"Sunyi" gumam Yoongi saat sampai di lobby agensi.
Dia melangkah masuk ke area gedung, rencana nya Yoongi ingin mengistirahatkan diri nya di agensi malam ini.
Pintu genius lab sekarang sudah ada bel khusus dan kode keamanan.
Pintu nya sudah di perbaiki, saat waktu itu di dobrak oleh manager sejin.
Klek
Ruangan ini,, seberantakan apapun tetap menjadi ruangan paling nyaman untuk Yoongi.
Lelaki itu kebingungan saat menemukan sesuatu di atas tumpukan barang nya.
Kamera?
*Flashback*
Seseorang datang ke studio Yoongi sambil membawa kamera kesayangan nya, dia berencana akan mengadakan Room tour di ruangan hyung nya itu.
Begitu sampai di depan pintu, Jungkook merekam keset Yoongi yang menurut nya begitu unik.
"Go away" Jungkook membaca tulisan di keset yang ada gambar kucing mengacungkan jari tengah nya.
"Biasanya keset itu untuk menyambut tamu, tapi Yoongi hyung malah mengusir tamu, tapi aku tak akan pergi walau pun sudah di usir" gumam si maknae dengan bangga.
Jungkook menggerakkan kamera nya, memperlihatkan sisi kanan kiri studio sambil bicara dengan Army.
"Ini adalah tempat suga hyung kerja, my.. Ini studio nya" kata Jungkook.
"Di antara yang lain, cuma Suga hyung yang memasang bel dan kode keamanan di pintu ini"
"Katanya sih, biar aku tidak masuk seenaknya dengan sepatu ku ke ruangan nya"
"Tapi, sesering apapun Yoongi hyung mengganti kode pintu nya, aku selalu jadi orang pertama yang tau kode pintu itu, aku yang membantu Yoongi hyung saat dia lupa password padahal genius lab itu bukan ruangan ku, orang tua satu itu memang" cibir si maknae.
Dia menggerakkan jari nya sambil memasukkan password pintu ruangan Yoongi.
Tak lama kemudian, pintu itu terbuka.
Yoongi menyambut nya dengan tatapan datar.
"Annyeong, Yoongi"
Hanya Jungkook, dongsaeng Yoongi yang memanggil Yoongi tanpa menggunakan kata "hyung".
"Mau apa kemari?"
"Bermain dengan hyung, kau tau? Aku sedang melakukan room tour"
Yoongi mendelik, "Kenapa ruangan ku yang kau pilih? Kenapa bukan ruangan Jin hyung?" protes nya.
"Kau ini tidak tahu diri memang! Aku sudah berbaik hati kesini merekam ruangan mu, harus nya di sambut dengan baik dan di beri makan"
Yoongi menghela nafas, tidak ada guna nya berdebat dengan anak kecil.
Yoongi pasti kalah telak terus.
Akhir nya ia berbalik ke laptop nya lagi, dan membiarkan Jungkook ada di ruangan nya.
"Untuk apa sih merekam seperti itu?" tanya Yoongi bingung
"Dokumentasi, supaya Bang Pd meng-upload nya di Bangtan Tv nanti"
Yoongi berbalik, mendapati Jungkook menduduki paket kesayangan nya.
Dia langsung bangkit dan mengambil paket itu, "Jangan kau duduki ini! Nanti rusak"
"Memang nya itu apa?"
"Ini baju untuk Holly"
Jungkook berdecak, "Hewan saja di kasih baju"
"Ini masih mending, Kook.. Kau tau peliharaan Jin hyung dulu kan? Bahkan sampai di belikan rumah mainan untuk odeng dan eomuk bermain"
"Terserah kau saja"
Yoongi menggelengkan kepala nya heran.
Dia kembali duduk di kursi.
Hening sejenak.
"Hyung aku ingin beli sarung tangan" pinta si maknae
Kamera rekam sudah di matikan Jungkook sejak tadi.
"Untuk apa sarung tangan? Hyung punya banyak di rumah"
"Tapi aku tidak mau yang bekas, aku mau yang baru"
Yoongi menatap maknae itu datar.
"Ya sudah, nanti kita jalan beli"
"Hyung yang bayar ya??"
"Memang selalu aku yang bayar, kau mana pernah keluar uang"
Jungkook terkikik geli.
"Kan kata Jin hyung, uang ku di tabung saja"
"Jin hyung terus"
"Kita kan kembar"
Hening lagi.
"Kook.. Mana yang lain?"
"Ah, mereka semua sudah pulang ke dorm, jadi yang ada di agensi hanya kita berdua"
"Mau pulang sekarang?" tawar Yoongi.
Jungkook mengangguk lucu.
"Tapi beli makanan dulu ya"
"Kan Jin hyung sudah memasak di dorm"
"Aku mau cemilan, bukan makanan berat"
Yoongi mendengus, "Banyak mau nya! Huffttt, ayo kalau begitu!"
Maknae itu langsung memekik girang.
"Yayy!! Makasih Suga!"
"Aku ini hyung mu, eoh!"
"Tapi aku menganggap mu sebagai adik ku"
Yoongi mengernyit, "Kenapa begitu?"
"Karena hyung lebih pendek dari ku"
Dan setelah mengatakan itu Jungkook pergi berlari keluar ruangan, takut di amuk Yoongi.
"Dasar bayi" umpat Yoongi tapi tetap mengikuti jungkook.
*Flashback off*
Yoongi tersenyum kecut saat kenangan itu terputar indah di memori nya.
Padahal kejadian nya sudah lama sekali, saat comeback DNA.
"Kenangan yang manis ya, Kook" gumam Yoongi.
Tokk..
Tokk...
Tokk..
Dengan langkah malas, Yoongi membuka kan pintu ruangan nya.
Ceklek
Ternyata Seokjin.
"Eoh? Kenapa hyung?"
"Ayo ke rumah sakit"
"Ngapain?"
"Masak" jawab Seokjin asal.
Yoongi mengernyit, "Masak apa di rumah sakit, hyung?"
Seokjin menggertakkan gigi nya kesal.
"Siapa juga yang mau masak di rumah sakit, eoh?! Kita ke rumah sakit karena melihat kondisi Jimin! Dia sudah sadar"
Yoongi terkesiap mendapati Seokjin mengomeli nya sekarang.
"Ayo! Aku tunggu di mobil! Lambat ku tinggal"
"Aku bawa mobil hyung"
"Yakkkk!!!"
+*+*+*+*+*+*+*+
Alur nya masih aku ulur, biar tamat nya masih lama wkwk
Jangan lupa vote and komen nya yorobun