Dua bulan berlalu begitu saja, Taehyung juga sama.
Sampai sekarang Taehyung masih di nyatakan koma, karena belum menemukan pendonor darah yang tepat.
Kebetulan golongan darah Taehyung sama dengan sang ayah, tapi ayah nya tak bisa mendonorkan terus darah nya untuk Tae, ayah nya sudah berumur.
Dokter sudah menyarankan kedua orangtua Taehyung untuk melepas anak itu, tapi mereka belum setuju.
Kedua orang tuanya masih berat ingin melepas anak kedua mereka itu. Sementara para member BTS kini sedang benar benar kacau.
Dorm mereka tidak lagi terdapat kehangatan, dan canda tawa. Hanya sunyi yang tersisa.
Namjoon yang lebih memilih melakukan segala macam aktivitas nya di studio pribadi nya.
Hoseok yang menyibukkan diri dengan terus menciptakan tarian baru versi J-hope pribadi.
Jimin yang semakin menjadi dalam depresi nya.
Juga Seokjin yang terus saja menyalahkan diri nya atas kesalahan ini.
Lalu di mana Yoongi?
Sudah dua bulan juga lelaki itu lupa password studio nya, jadi setiap hari dia hanya menunggu di depan pintu studio Genius lab sambil mengingat ngingat apa nama password studio nya.
Ini adalah salah satu hasil jepretan manager Sejin yang terheran heran melihat Yoongi duduk di depan ruangan studio nya.
"Itulah Yoon, makanya nya jangan mengatai Seokjin hyung mu pikun, kena batu nya kan?!" gertak Sejin.
Yoongi mendelik, "Kan sudah sepuluh kali aku bilang, aku tidak pernah menistakan Jin hyung, Sejin hyung mending pergi saja dari hadapan ku" usir Yoongi.
"Kau mengusir ku?! Aku ini atasan mu!"
Yoongi menggeleng, "Tidak! Sejin hyung itu manager ku, atasan ku itu bang Pd"
Sejin geleng geleng kepala heran.
Mulut nya Yoongi tajam sekali.
Dan setelah mengatakan itu Yoongi memilih melarikan diri dari hadapan manager nya.
"Yakkk!!! Berani sekali, eoh! Dasar Min Suga!"
"Nama ku Min Yoongi ya, hyung!" sungut Yoongi tak terima nama nya di rubah.
"Diamlah, eoh!"
*******
Saat ini Yoongi sedang berada di dalam mobil nya, menimang nimang ia akan kemana setelah ini.
Apa dia harus ke dorm? Yang ada di sana pasti hanya Jin hyung dan Jimin.
Atau dia harus ke rumah sakit melihat keadaan taehyung?
Yoongi belum kuat.
Dan satu satu nya tujuan terakhir Yoongi sekarang adalah makam Jungkook.
Banyak Yoongi belajar dari beberapa pengalaman orang di sekitar nya, termasuk ibu nya Taehyung.
Katanya, berkunjung ke makam bisa membuat pikiran kita sedikit tenang, dan lega. Dengan mendatangi orang yang sudah tiada, rasa rindu itu pasti akan terobati.
Yoongi melajukan mobil nya ke pemakaman itu, baru saja ia ingin turun, Yoongi kembali putar balik dan mencari kembang serta air untuk di siram kan ke tanah makam.
Setelah membeli dua barang itu, Yoongi membawa dua barang itu ke pemakaman.
Dan sesampai nya di sana, Yoongi bertemu Jihyun.
Masih ingat Jihyun kann?
Kakak kandung Jungkook.
"Annyeong, Jihyun" sapa Yoongi.
Jihyun mendongak sambil mengusap air matanya, lalu tersenyum pada Yoongi.
"Annyeong hyung" Jihyun menyapa balik dengan cengiran khas nya
Yoongi tertegun.
Senyuman dan cengiran itu benar benar mirip dengan Jungkook dulu.
Wajar, karena mereka saudara.
Yoongi mengangguk, dia juga ikut duduk di sebelah Jihyun sambil menaburi bunga di atas makam adik nya, lalu menyirami air di atas tanah tanah nya.
"Sudah lama aku tidak menemui dia" Yoongi berucap lirih sambil membersihkan nisan makam itu.
Jihyun mengangguk, "Aku juga.. sejak Jungkook pergi semua jadi berantakan" Jihyun tersenyum kecut setelah mengatakan itu.
Yoongi melirik sekilas pria di sebelah nya ini, "Kenapa?"
Jihyun menengadahkan matanya kelangit, "Ibu ku depresi berat karena kehilangan Jungkook, dan ayah ku.. Ayah semakin menggila dengan pekerjaan nya, Ayah jarang pulang ke rumah, hyung"
Jleb
Keadaan yang di alami Jihyun sama dengan yang di alami Yoongi, keadaan hidup bts juga berubah 180% karena kepergian si maknae.
"H-hanya aku sepertinya yang waras saat adik ku pergi, aku.. aku masih belajar untuk merelakan"
Yoongi mengangguk pelan, "Bukan hanya kau yang begitu, Jihyun.. Kami juga, kami juga seperti mu sekarang"
"Hancur sekali, hyung?"
Yoongi mengangguk.
Jihyun menghela nafas, lalu mengusap makam Jungkook.
"Kook.. Banyak yang terluka saat kau pergi" ucap nya lirih.
*********
"Ada apa ini?" tanya Namjoon saat datang ke rumah sakit untuk yang pertama kali nya setelah sekian lama.
Jimin langsung melarikan diri ke toilet setelah keluar dari ruangan itu dengan mata berlinangan air mata.
Sementara Hoseok hampir saja pingsan jika tidak di papah perawat rumah sakit ke atas sofa. Di temani Yoongi.
"Namjoon-ah" panggil Seokjin.
Namjoon berbalik, dan menatap penampilan hyung nya yang sangat kacau itu.
"Kenapa hyung? Ada apa ini?" tanya Namjoon penasaran
Pikiran nya melayang kemana mana
"Taehyung, Joon.." lirih Seokjin melemah.
Namjoon diam. Pikiran nya sudah berkelana ke mana mana.
"Taehyung sudah tidak ada, Namjoon-ah" ucap Seokjin mantap dengan sekali tarikan nafas.
Tanpa mendengar ucapan selanjutnya nya dari Seokjin, Namjoon berlari masuk ke dalam ruangan.
Tubuh Taehyung sudah tidak di pakaikan alat apapun, tubuh itu juga sudah di tutup sempurna dengan kain rumah sakit.
"Tae..." lirih Namjoon sambil memeluk tubuh yang sudah dingin sekali seperti bongkahan es.
"Jangan pergi, Tae... Hyung belum bisa membahagiakan mu" Namjoon menangis.
Seokjin juga ikut masuk, dia menepuk nepuk bahu Namjoon yang menangis sesenggukan.
"Pergilah dengan tenang, saeng.. Tunggu hyung di sana ya" ucap Seokjin sambil mengusap pipi Taehyung.
"Sebentar lagi mungkin Taehyung dan Jungkook akan bertemu" gumam Yoongi sambil menatap Taehyung dengan tatapan sendu.
Adik angkat nya, yang sama sama dari Daegu.
Mereka selalu pulang kampung bersama setiap kali liburan, dan tahun ini Yoongi akan pulang kampung sendiri.
Ibunda Taehyung yang melihat pemandangan itu juga ikut tersakiti. Masih tak rela jika anak nya itu pergi secepat ini.
Dia menghela nafas.
"Ayo sayang, kita bersiap untuk pemakaman Taehyung" ucap nyonya kim.
********
Suasana duka terpampang jelas di Dorm bts, Seokjin dan Jimin yang masih diam di samping peti mati Taehyung.
Antara mendoakan atau bersedih.
Sementara Yoongi kini duduk termenung di ruang depan.
Setelah Hybe mengumumkan berita ini, Army korea berdatangan ke dorm bts untuk sekedar mengucapkan bela sungkawa yang amat mendalam.
Mereka juga sama kehilangan nya dengan para member.
Begitu saat penguburan tiba, para army tidak di izinkan mengikuti sampai ke makam.
Hanya ada pihak keluarga dan beberapa kerabat Taehyung saja yang hadir.
Seokjin kembali menjadi saksi bisu adik nya di kebumikan di dalam lubang yang begitu dalam.
Huffftttt...
Bangtan comeback OT5 setelah ini.
"Jim.. Ayo pulang" ajak Seokjin sambil menepuk bahu sang adik.
Seokjin tahu betul rasanya jadi Jimin, kehilangan sahabat terbaik memang sangat sangat menyakitkan.
Jimin enggan menyahut, dia masih bertahan di samping nisan sahabat nya itu.
"Hmm... kalau gitu hyung tunggu di mobil ya, jangan lama lama Jim, hari nya mau hujan"
Jimin mengangguk dan setelah itu Seokjin pergi, meninggalkan nya seorang diri di sini.
"Kenapa cepat sekali kau pergi, Tae? Apa kau tersakiti? Tertekan?" monolog Jimin.
"Bahkan kepergian Jungkook saja masih belum bisa aku lepas kan sepenuh nya, dan kau malah kembali meninggalkan aku sendiri di sini" tangis Jimin pecah.
"Kenapa tidak pernah cerita jika paman Yuno mengancam mu, Tae? Padahal jika kau cerita, aku bisa menemani mu kemarin, dan mungkin kau tak akan terluka"
Jimin menghela nafas. Air matanya sudah banyak keluar hari ini.
"Apa aku boleh menyusul mu, Tae?"
********
Tbc!
Jangan lupa vote and komen