Hate or love ||Hyunjin&Ryujin...

Por chinggu313

2.9K 1.9K 368

Terkadang cinta itu emeng buta. Gak terkadang sih tapi emeng kenyataan buktinya banyak orang yang saling memb... MΓ‘s

prolog
cast intro
{1} πŸ’
{2} πŸ’
{3} πŸ’
{4} πŸ’
{5} πŸ’
{6} πŸ’
{7} πŸ’
{8} πŸ’
{9} πŸ’
{10} πŸ’
{11} πŸ’
{12} πŸ’
{13} πŸ’
{14} πŸ’
{15} πŸ’
{16} πŸ’
{17} πŸ’
{18} πŸ’
{19} πŸ’
{20} πŸ’
{21} πŸ’
{22} πŸ’
{23} πŸ’
{24} πŸ’
{25} πŸ’
{26} πŸ’
{28} πŸ’
{29} πŸ’
{30} πŸ’
{31} πŸ’
{32} πŸ’
{33} πŸ’
{34} πŸ’
{35} πŸ’
{36} πŸ’
{37} πŸ’
{38} πŸ’
Epilog

{27} πŸ’

30 16 1
Por chinggu313




Brum....brum...brum...

"WOI HYUNJIN STOP!"

"LO GAK USAH NGALEDININ DIA WOI!!"

Teriakan Seungmin cuma dianggap angin lalu oleh Hyunjin. Buktinya, dia masih terus mengejar cowok tadi dengan kecepatan penuh sehingga beberapa kali Seungmin terlihat ketinggalan di belakang.

Saat Hyunjin dan cowok tersebut bersejajar, tiba-tiba cowok itu menjulurkan kakinya dan menendang motor bagian samping Hyunjin. Alhasil motor Hyunjin terjatuh dan untungnya dia gak parah-parah amat jatuhnya. Namun naas, cowok itu juga rupanya ikutan oleng dan ikut terjatuh tak jauh dari posisi Hyunjin.

"Hahahaha lu niatnya mau bikin gue jatuh tapi lu juga malah ikutan jatuh. Senjata makan tuan gak nih?" Hyunjin berdiri sambil berkacak pinggang melihat cowok tadi yang sedang berusaha untuk bangun.

"Yaellahhh tuh kan lu pada jatuh kayak gini. Kalau punya masalah tuh diselesaiin baik-baik bukannya balapan kayak tadi. Untung ajah jalanan lagi sepi jadi kalian gak cepet ketemu malaikan pencabut nyawa!" Seungmin datang dan langsung mengomel. Dia menghampiri Hyunjin namun di luar dugaan bukannya membantu Hyunjin karna kakinya yang lumayan sakit tapi justru Seungmin malah lebih dahulu menolong motor milik Hyunjin.

Cowok tadi merotasikan bola matanya malas kemudian menaiki motornya setelah sempat berhasil mengambil helmnya yang tergeletak lumayan jauh.

Brumm...brumm

Motor milik cowok itu melaju meninggalkan Seungmin dan Hyunjin sebelum Hyunjin sempat mencegahnya.

"Ah. KIM WOOJIN SIALAN!!" Teriak Hyunjin sambil memukul jok motornya.

Tak..

"Jadi gak?"

Seungmin bertanya setelah menjitak kepala Hyunjin membuat Hyunjin menatap Seungmin tidak terima.

"Apanya?" Hyunjin memasang wajah bingungnya setelah mendengar pertanyaan Seungmin tadi.

Seungmin berdecak pelan dan ingin menjitak kepala Hyunjin sekali lagi. Namun pergerakannya terhenti saat mendapati Hyunjin yang menutup wajahnya menggunakan helm yang dibukanya tadi.

"Ke rumah Ryujin lah Goblok! Lu amnesia apa gimana sih? Lu yang ngajakin tapi lu juga yang lupa. Dasar pikun!"

Hyunjin memasang wajah memelasnya kemudian mengangguk pelan. Seungmin juga tak banyak bicara dan ikut menaiki motornya melaju ke rumah Ryujin bersama Hyunjin.

Perjalanan ke rumah Ryujin gak memakan waktu yang lama sebab jalanan yang di tempati Hyunjin tadi emang udah deket sama rumah Ryujin.

Namun beberapa meter sebelum sampai di depan rumah Ryujin, motor milik Hyunjin tiba-tiba berhenti mendadak membuat Seungmin hampir ajah nambrak Hyunjin dari belakang. Seungmin sudah siap mengeluarkan ceramahannya namun melihat Hyunjin yang menyuruhnya memajukan motornya sampai mereka bersejajar membuat Seungmin langsung mengangguk paham.

"Si brengsek itu ngapain ke rumah Ryujin?"

Hyunjin membuka helmnya dan bertanya namun dibalas dengan gelengan oleh Seungmin.

"Bro..bro. liat noh, si Ryujin akrab banget sama Woojin. Mereka mau jalan?" Seungmin menepuk pundak Hyunjin heboh namun bukannya merasa kesal, Hyunjin malah terdiam sambil memerhatikan mereka.

Terlihat Ryujin yang sedang asyik mengobrol dengan Woojin, orang yang ditemuinya tadi di jalanan bersama dengan Seungmin. Tak lama kemudian, Ryujin naik ke bocengan Woojin dan melaju membelah jalanan kota Seoul.

Hyunjin melirik Seungmin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan sekaligus memeberikan kode.

Seungmin yang peka lantas mengangguk dan motor mereka ikut melaju mengejar motor Woojin setelah melihat Jaemin masuk ke dalam rumahnya.

"Kita harus jaga jarak biar gak ketahuan!"

Hyunjin yang semula mulai menaikkan kecepatan laju motornya kembali menurunkannya setelah mendengar teriakan Seungmin.

"Bener juga. Kan gak lucu kalau gua ketahuan sama Ryujin ngikutin mereka"

Laju motor Woojin terbilang masih norma. Tak berselang lama kemudian motor itu memelan dan akhirnya berhenti di parkiran suatu tempat nongkrong yang terkenal di Seoul.

Hongdae Street, tempat nongkrong anak-anak muda di Seuol.

Ryujin dan Woojin terlihat memasuki salah satu bilik rumah makan yang ada di sana. Cukup ramai emang karna hari ini merupakan hari libur. Apalagi kalau di malam hari, suasana di sini pasti akan sangat ramai dibandingkan dengan di siang hari. Di tambah lagi banyaknya lampu-lampu jalanan yang seakan-akan berkelap-kelip bagai bintang di setiap depan stand ataupun tokoh-tokoh dan rumah makan yang ada di sana.

Baik Hyunjin dan juga Seungmin terpaksa ikut turun dari sana, namun mereka berdua hanya duduk di salah satu bangku tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motor mereka. Ya Hyunjin memutuskan untuk mengikuti Ryujin dengan cowok itu. Entahlah, perasaannya seperti tidak rela melihat mereka berdua dekat. Atau mereka emang pacaran? Hyunjin dengan cepat menggelengkan kepalanya melenyapkan pikiran-pikiran negatif yang sempat hinggap di otaknya.

Seungmin yang melihat Hyunjin jadi bingung. Sudah hampir 15 menit mereka diam di sana sambil memerhatikan target namun Ryujin dan Woojin masih belum keluar.

"Mereka gak pacaran kan?"

Hyunjin spontan bertanya membuat Seungmin sedikit terkejut. Gimana enggak, dari tadi suasana hening, cuma ada beberapa orang yang berlalu lalang itupun suaranya gak ramai tiba-tiba Hyunjin bersuara. Untung ajah bangku yang di dudukinya sekarang terbuat dari kayu dan kaki-kaki kursinya menancap kuat ke tanah jadi dia gak sampai terjungkal.

"Gak tau juga sih. Tapi dari info yang gue dapet seminggu yang lalu itu Ryujin emang gak punya pacar"

Hyunjin yang tadinya terus melihat ke arah rumah makan yang dimasuki Ryujin bersama dengan musuhnya tadi spontan menoleh ke Seungmin dengan tatapan penuh selidik.

"Lu dapet info dari mana? lu stalker Ryujin?"

Seungmin menggeleng pelan kemudian mengarahkan telunjukanya ke arah rumah makan tadi. Ternyata target sudah keluar dan bersiap untuk naik kemotornya. Untung ajah mereka berdua markir motor jauh dari motor Woojin jadi gak ketahuan.

"Iseng ajah gue nanya-nanya sama Ryujin waktu habis dari perpus. Makanya lu cepet balikan sama dia lagi supaya gue juga gak dimusuhin lagi sama dia"

"Lu kira gue sama dia pacaran apa?"

"Eh typo, maksudnya tuh baikan. Tapi kalau kalian beneran pacaran itu mau lo kan?"

"Typo-typo, lu kira lu lagi ngetik apa?" Ketus Hyunjin.

Seungmin menatap jail Hyunjin sedangkan Hyunjin berusaha untuk membuang muka. Ya dia emang suka sama Ryujin. Bukan suka lagi tapi mungkin udah tumbuh benih-benih cinta. Dia harus perjuangin cintanya kan? Tapi kalau di suruh confess, Hyunjin masih belum bisa. Masih malu dia tuh.

Hyunjin terus mengikuti Woojin dan Ryujin. Sehabis ke tempat tongkorang tadi, sekarang Ryujin dan Woojin sedang Berjalan-jalan sambil melihat pertunjukan di Insandong. Ya hari sudah menjelang sore namun Hyunjin masih betah ngikutin mereka. Seungmin mana? tadinya Seungmin mau pulang karna lapar, tapi Hyunjin gak mau di tinggal sendiri alhasil Seungmin mampir dulu makan di sebuah kafe nanti dikabarin sama Hyunjin lokasinya di mana.

Ryujin dan Woojin tampak sangat bahagiah. Buktinya sedari tadi tawa dan senyum terus terpancar dari wajah Ryujin. Hati Hyunjin menghangat sekaligus sakit melihatnya. Hangat karna melihat senyum manis Ryujin yang membuatnya jatuh cinta berkali-kali dan sakit karna melihat Ryujin tersenyum dan tertawa lepas dengan orang lain. Apalagi cowok itu adalah musuhnya. Hyunjin terus memerhatikan mereka berdua dari jauh sampai sebuah pikiran terlintas di otaknya.

"Sejak kapan mereka kenal?"

"Woojin baru keluar dari sel beberapa bulan yang lalu."

"Motif dia yang sering ngirim pesan ancaman sama gua apaan?"

"Atau dia mau balas dendam sama gua?"

"Dia gak mungkin deketin Ryujin untuk balas dendam sama gua kan?"

"Tapi dia tau dari mana kalau gua suka sama Ryujin"

Semua pikiran-pikiran itu membuat Hyunjin resah. Pandangannya kembali melihat ke arah mereka berdua yang sudah lumayan jauh.

Terlihat Woojin yang memasangkan sebuah kaca mata ke Ryujin lalu tertawa bersama. Dan kebetulan Woojin yang posisinya berada di depan Ryujin langsung melihat ke arah belakang Ryujin. Pandangan Woojin mengarah ke Hyunjin yang juga melihatnya. Berbeda dengan tatapan tajam Hyunjin, Seungmin malah tersenyum miring dan menatap remeh Hyunjin. Ekor matanya melirik Ryujin yang sedang memilih-milih kaca mata lalu dipasangkan untuknya.

Melihat itu membuat Hyunjin emosi. Hyunjin melangkah dengan cepat namun bukan berlari ke arah mereka. Woojin yang melihat Hyunjin mendekat langsung memosisikan Ryujin ke belakangnya. Ryujin yang kaget langsung bertanya kenapa lalu atensinya melihat Hyunjin yang sekarang sudah berada di depannya.

"Lo-" ucapan Ryujin tertahan saat melihat Hyunjin yang dengan tiba-tiba langsung meraih kerah jaket Woojin. Ryujin ingin membantu namun Woojin menggeleng sambil memasang senyum manisnya yang bikin Ryujin kembali mundur tapi mengundang rasa mual pada Hyunjin.

"Gue tau motif lo. Lo kan yang selama ini ngirim pesan teks berupa ancaman dan terror ke gue?!!" Hyunjin berteriak tepat di depan wajah Woojin. Sedangkan Woojin masih dengan senyum sok manisnya.

"Lo kalau gak punya bukti gak usah asal nuduh"

Hyunjin tambah mempereratkan cengkramannya pada kerah Woojin yang saat ini sedang tersenyum remeh.

"Lo ngapain deketin Ryujin? Lo mau jadiin dia sebagai bahan buat balas dendam ke gua kan? Gue gak akan biarin lo berhasil rencanain semua rencana busuk lo itu"

Bugh....

Satu bogeman mentah diterima Woojin dari Hyunjin. Woojin tersungkur ke aspal mengundang raut wajah penasaran dan bingung oleh orang-orang sekitar. Ryujin membulatkan matanya kaget dan membantu Woojin berdiri.

"LO APA-APAAN SIH HAH?!!"

Ryujin membentak Hyunjin tepat di depannya menybabkan Hyunjin sedikit mundur karna kaget. Ryujin terlihat sangat marah sama Hyunjin yang datang-datang langsung ngajak orang ribut. Tidak peduli sama orang-orang sekitar yang masih memerhatikan mereka tanpa ada niatan untuk melerai.

"Ryujin, gue cuma mau nolongin lo. Lo jangan kemakan rayuan licik dia. Asal lo tau, dia itu orang jahat Ryujin. Gua gak mau lo di apa-apain sama dia" jelas Hyunjin dengan raut wajah khawatir.

Mata Ryujin memicing menatap tajam Hyunjin. Woojin yang berada di belakang Ryujin sambil memegangi bekas tonjokan Hyunjin tadi tersenyum remeh ke arah Hyunjin.

"Oh ya? Tapi menurut gue dia baik kok. Gue nyaman temenan sama dia. Gak kayak lo yang bikin orang nyaman tapi bersikap seolah-olah gak kenal dan jaga jarak"

Ucapan Ryujin berhasil membuat sorot mata Hyunjin menjadi teduh. Berbeda dengan ekspresi Woojin yang semakin melebarkan senyum liciknya sambil terus menatap remeh Hyunjin.

"T...tapi gua jauhin lo juga ada alasan Ryujin"

"Alasan apa? Udahlah gak penting juga gue dengerin lo. Lo perbaikin diri lo ajah sana! Gak usah ngurusin hidup orang. Lo bukan siapa-siapa gue. Dan gue bebas temenan sama siapa!"

Deegg...

Hati Hyunjin merasa sakit mendengar perkataan terakhir Ryujin. Dia gak nyangka kalau Ryujin sangat benci padanya. Tak lama Ryujin berbalik dan menarik Woojin menjauh dari sana meninggalkan Hyunjin yang sekarang tengah menunduk.

Hatinya serasa sesak mengingat perkataan Ryujin. Hancur sudah cintanya. Ya Hyunjin akui kalau dia emang udah jatuh cinta sama Ryujin. Dan akibat perbuatannya Ryujin jadi benci padanya.

Dengan perasaan kecewa, Hyunjin berbalik dan berjalan ke arah yang sebelumnya.

Tbc guys...









Seguir leyendo

TambiΓ©n te gustarΓ‘n

74.5K 6.8K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
6.1K 882 20
Kisah tentang waketos dan juara cerdas cermat. aistumn [ggeulhoon] || bxg!! 02.02.22 - ? Β©mintechoco_
269 64 5
Ketos yang perintahnya gak pernah dibantah malah ketemu cewe yang hobinya bertolak belakang dengan aturan
525 57 30
*Note : publish setiap hari pukul 19.00 wib Impian Gita menjadi perenang profesional harus kandas ketika sebuah kecelakaan merenggut fungsi kedua ka...