1. Film Out || BTS

By zzhrraarmyy

149K 13.8K 5.4K

{ Segera terbit } Kamu dalam imajinasi ku. Sangat jelas, seolah olah kamu ada di sana tetapi, aku menggapai p... More

prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Epilog
Sequel FO
Film Out Trailer

Part 24

1.7K 186 204
By zzhrraarmyy

Hari pertama, dalam jangka waktu seminggu.

Jungkook yang sering mimisan, dan para Hyung nya yang mulai terbiasa.

Sejauh ini Jungkook masih ceria ceria saja, apalagi saat orang tua dan kakak kandung nya datang ke ruangan nya.

"Makan sudah, minum obat juga sudah, tidur juga sudah, sekarang kau mau apa lagi, saeng?" tanya Seokjin sambil mengusap rambut yang semakin menipis itu.

"Hyung, aku ingin ke toko buku" jawab Jungkook cepat.

Seokjin mengerutkan kening, "Ke toko buku?"

Jungkook mengangguk.

"Mau beli apa memang nya?" tanya Seokjin lagi.

"Hyung cerewet" gerutu Jungkook pelan.

Seokjin masih tak bersuara menatap nya.

"Anggap saja ini permintaan terakhir ku, eoh" ucap adik nya itu tanpa sadar.

Tak

Seokjin memukul pelan lengan adik nya itu, yang di pukul hanya mempoutkan bibir nya kesal.

"Jangan bicara yang aneh aneh"

"Kan memang betul waktu ku tinggal seminggu lagi" sahut Jungkook lalu memalingkan wajah nya keluar jendela.

Ada rasa sesak saat dia tahu kenyataan itu.

Semoga ini yang terbaik, untuk Jungkook, dan untuk bangtan nanti.

"Dari mana kau tau?"

"Namjoon hyung yang bilang"

Dasar tukang spoiler! Umpat Seokjin dalam hati.

"Anniyo! Jangan percaya pada ucapan dokter, belum tentu benar, sekarang ayo bersiap! Kita ke toko buku"

******

Dengan bantuan Seokjin, Jungkook mendorong kursi roda nya ke salah satu rak buku diary, entah apa yang ia pikir kan sampai mau membeli buku itu.

Sementara Seokjin, dia hanya melihat lihat buku itu tanpa minat.

Dia paling anti dengan yang nama nya buku.

Lain hal nya dengan Namjoon.

Buku setebal apapun pasti di baca sampai habis.

"Hyung.."

Atensi Seokjin teralihkan, pada seseorang yang mendekat kearah nya dengan kursi roda.

Hati nya terenyuh, tapi dia berusaha kuat di depan orang yang sebentar lagi akan berjuang antara hidup dan mati nya ini.

"Sudah dapat buku nya?" tanya Seokjin lembut.

Jungkook mengangguk, "Sudah.. aku membeli yang seukuran sedang, hanya tujuh"

"Kenapa tujuh? Hyung mu hanya ada enam kan?" tanya Seokjin.

"Jihyun hyung juga hyung ku, jadi aku juga akan memberikan sesuatu untuk dia lewat buku ini"

Ah, Seokjin lupa kalau Jungkook masih punya saudara kandung.

Kelamaan tinggal bersama, Seokjin kadang lupa kalau Jungkook bukan adik kandung nya.

"Sudah bayar?" tanya Seokjin lagi.

Jungkook mengangguk sambil tersenyum, "Sudah"

"Kenapa tidak bilang hyung saja? Biar hyung yang bayar"

"Eoh? Aku sudah sering merepotkan kalian, hyung.. Dan sekarang aku ingin membalas itu"

Seokjin tersenyum mendengar ucapan tulus adik nya itu.

"Kita kembali ke rumah sakit ya?"

Jungkook berpikir sebentar.

Tubuh Jungkook sudah tidak kuat mau jalan jauh, mau kemana memang nya dia sekarang?

Rasa mual itu kembali menyeruak, dan pada akhirnya dia memilih pulang lagi ke rumah sakit.

Sepanjang jalan pulang, Jungkook berusaha menahan diri nya agar tidak muntah di mobil sang kakak.

Sampai akhirnya ia di antar ke kamar nya lagi, baru lah ia berjalan pelan ke kamar mandi untuk muntah.

"Huueeekkkkk... Hueeeeekkkkk...."

Seokjin terus saja memijit tengkuk adik nya itu, Jungkook masih saja muntah.

"Sudah berhenti?" tanya Seokjin memastikan.

Jungkook mengangguk sebagai jawaban, belum mampu bicara, kepala nya masih pusing sekali.

Dia tertatih dari kamar mandi ke arah ranjang nya, hingga seokjin memutuskan untuk menggendong nya di bahu nya.

Seokjin kira, bahu nya akan sakit, dan pinggang nya akan encok setelah menggendong Jungkook.

Nyata nya, berat adik nya itu terlebih ringan sekarang, iya itu mungkin karena pengaruh penyakit yang terus menggerogoti tubuh adik nya.

Setelah kembali menduduk kan Jungkook di atas ranjang nya, Seokjin memberikan sentuhan minyak angin di dada sang adik, juga di perut nya.

"Lapar?" tanya Seokjin

Jungkook menggeleng.

"Haus?"

Jungkook menggeleng lagi.

"Lalu kau mau minta apa?" tanya Seokjin lagi.

"Hyung.. bantu aku agar tertidur"

Seokjin mengangguk, Jungkook mulai memejamkan matanya saat tangan kakak nya itu mengusap rambut nya pelan.

Dengkuran halus itu akhir nya terdengar, Seokjin menghela nafas berat. Saat melihat tangan nya itu di penuhi rambut rontok sang adik.

Dia menatap nya, menatap wajah sang adik yang begitu damai dalam tidur nya, tanpa peduli apapun di sekitar nya.

Sekelabat bayangan indah tentang kedekatan mereka berdua selama ini pun terpatri begitu indah dibenak Seokjin.

Puk!

Seokjin terperanjat kaget, saat bahu nya di tepuk seseorang.

Dia menolehkan kepala nya, lalu menatap siapa yang datang.

"Jihyun-ah.."

Jihyun mengangguk pelan, dia menarik kursi lain dan duduk di samping Seokjin.

"Kau kenapa, hyung?"

Jihyun, kakak kandung Jungkook yang dua tahun lebih muda dari Seokjin juga membiasakan diri nya memanggil "hyung" pada Seokjin.

"Aku baik, hanya saja.." ucapan Seokjin terpotong, ia menatap adik nya yang kini tertidur pulas itu.

Jihyun menghela nafas, ia paham betul bagaimana perasaan Seokjin.

Bahkan Jihyun yang notabene nya kakak kandung Jungkook sendiri tidak tega melihat Jungkook lemah seperti ini.

Tapi, apa mau di kata.

"Jihyun-ah, malam ini aku akan menginap di dorm, aku sudah meninggalkan dorm seharian, pasti dorm itu berubah jadi kapal pecah, besok pagi aku kembali lagi" ucap Seokjin datar.

Jihyun tertawa pelan lalu mengangguk.

*******

Sore nya Seokjin tiba di Dorm, mobil nya sengaja ia biarkan di depan pagar saja.

Kali ini dia tidak datang sendiri, melainkan dengan keempat adik nya yang lain.

Tak akan ada yang mengambil nya, semua tetangga sudah tau siapa Seokjin.

Setelah mengunci pagar itu, dia menaiki tangga, lalu masuk ke rumah.

Begitu pintu terbuka, mata Seokjin menatap seisi ruangan dengan begitu takjub.

Semua bersih dan mengkilap.

Siapa yang habis bersih bersih memang nya?

Yoongi? Tidak mungkin.

Namjoon? Mustahil.

Kedua maknae? Mungkin, tunggu kiamat.

Hanya satu yang Seokjin percaya bisa membuat dorm sebersih ini, pasti Hoseok.

Lelaki itu memasuki kamar nya, dan pergi mandi.

Sementara yang lain menyusun bahan makan malam di kulkas.

"Kolam renang nya juga bersih sekali" tunjuk Namjoon saat melihat kolam renang bangtan yang memang tersedia di belakang dapur.

"Aku memberi nya cairan khusus, Namjoon-ah" sahut Hoseok sambil memasukkan camilan camilan ke dalam kulkas.

"Hyung-deul!"

Semua menoleh ke Jimin.

Begitu juga dengan Seokjin yang sudah selesai mandi.

"Kenapa, Jimin-ah?" tanya Seokjin.

"Bagasi mobil siapa yang lupa di tutup?"

Semua bertatapan bingung.

"Mobil yang di mana?" Yoongi bertanya.

"Mobil di garasi atas, paling belakang" jawab Jimin lagi.

"Astaga! Mobil ku!" seru Taehyung lalu berlari ke garasi menutup bagasi mobil nya.

"Kalau yang silver di depan pagar?" tanya Jimin lagi.

"Punya ku!" jawab Seokjin sambil membenarkan susunan sayuran di kulkas.

"Masukkan ke garasi hyung"

"Di atas penuh, eoh! Kalian datang kesini dengan mobil semua!" sungut Seokjin sebal.

"Aku tidak ya!" Namjoon membela diri. "Aku pake sepeda, huhuhu"

"Garasi bawah masih muat, hyung" sahut Yoongi.

Seokjin mengangguk, "Nanti Yoongi-ya.. Sekarang hyung mau ke kamar dulu"

Mereka membubarkan diri masing masing, lalu pergi ke kamar untuk istirahat.

*****

Seokjin masuk ke kamar nya, entah apa yang ia pikir saat ini, pikiran nya mendadak kosong.

Tak

Lampu kamar Seokjin menyala, dan dia menatap boneka tata yang ada di atas ranjang nya, lalu tersenyum melihat boneka itu

"Tata..." lirih nya, menatap boneka itu.

Seokjin juga mengedarkan pandangan nya ke dalam kamar nya, karena ia merasa kamar nya penuh.

Tunggu!

Kenapa ada mesin cuci di sini?

Alat olahraga juga?

Dan.. jemuran handuk?

Seokjin emosi, tanpa aba aba dia mengeluarkan semua barang barang itu dari kamar nya.

Dan menumpuk nya di ruang tamu.

Biar saja Yoongi atau Hoseok marah besok.

Setelah selesai dia mengunci kamar nya dari dalam.

"Mereka pikir kamar ku ini gudang, huh!" gerutu nya lalu berbaring.

Saat berbaring, tangan Seokjin menjelajah, dan dia menemukan boneka cooky juga di sana.

Para maknae memang selalu seperti ini, mereka akan meninggalkan barang yang mereka bawa di kamar hyung nya.

Seokjin mengusap boneka cooky itu, ia sangat rindu dengan si pemilik boneka.

Mungkin sekarang orang itu sedang tertidur.

Setelah menyusun rapi boneka boneka itu di atas lemari, Seokjin berbaring di pinggiran ranjang, dan bertukar pesan dengan Jihyun.

*******

Malam nya...

Ternyata mereka kebablasan tidur sampai lupa jam makan malam.

Seokjin terbangun karena haus, dia melirik jam dinding Rj di kamar nya, sekarang jam 2 malam.

Biasanya dia terbangun jam segini karena Jungkook, anak itu pasti datang ke kamar Seokjin setelah bermimpi buruk.

Dia datang untuk tidur bersama.

Setelah minum, Seokjin tidak langsung ke kamar, rasa kantuk nya sudah hilang.

Dia melangkahkan kaki nya ke lantai 3 rumah nya, tempat tujuan nya sekarang adalah balkon.

Balkon tempat menenangkan diri paling nyaman.

Angin malam berembus, menerba poni Seokjin.

Dia menatap bulan purnama yang bersinar terang malam ini.

Lalu mulai menyanyikan lagu yang ia ciptakan sendiri, tentang perpisahan nya dengan sesuatu yang ia sayangi.

"I bami jinamyeon

Neol bol su eopseulkkabwa duryeowo"

Saat malam ini berlalu,

Aku takut bahwa aku tak akan bisa melihatmu

"Haneopsi tumyeonghan geu nunbitdo

Neomu iksukaejin geu chokgamdo

Tatapan yang benar-benar transparan,

sentuhan yang semakin akrab,

"Nareul bomyeo useotdeon eolguldo ije

Ije neoreul dasi bol su eopseulkka"

dan juga wajahmu yang tersenyum sambil menatapku,

sekarang, apakah aku tak bisa melihatmu lagi?

Seokjin mengusap pipi nya saat ia menyadari air mata nya itu jatuh perlahan dari ujung mata nya.

Dia.. menangis.

"Kook-ah.. Malam ini sangat indah, tapi hyung rasa semua ini biasa saja saat tidak ada diri mu" gumam Seokjin, dia menatap sekeliling area perumahan nya.

Sunyi, wajar saja, ini sudah jam 2 malam lewat.

Dia menatap buku yang diberikan jungkook untuk nya

Diary bergambar hamster.

Seokjin menghela nafas, dia memutuskan kembali lanjut menyanyi.

Sampai rasa kantuk nya datang lagi.

"Naui haruharue

Niga itgo

Neoui haruharue

Naega isseo

Jeo dari jigo haega

Tteooreumyeon

Nawa hamkke haetdeon neon

Eopseulkka"

Kau memasuki

Hari-hariku yang tlah berlalu

Aku memasuki

Hari-harimu yang telah berlalu

Saat bulan itu terbenam

dan matahari terbit,

Kau yang bersamaku,

tidakkah kau akan berada di sini?

Seokjin menghentikan lagu nya, lirik nya terlalu pas dengan keadaan nya sekarang.

Akhir nya dia memutuskan kembali ke kamar nya saja, sebelum masuk ke kamar, Seokjin sempat menatap seseorang dari kejauhan.

Orang itu.. sempat mengintip Seokjin.

Seokjin memicing tajam.

Lalu segera masuk kedalam dorm dan mengunci nya dengan benar.

*******

Tbc.

Jangan lupa vote and komen nya yaaaa

Continue Reading

You'll Also Like

Ghost7 By 판다

Fanfiction

26K 2.8K 31
BTS mendapat insiden saat konser tengah berlangsung. Insiden itu sampai membuat mereka koma. RM terbangun sebagai arwah dan bertemu seorang gadis ya...
173K 5.3K 11
Kumpulan fakta-fakta menarik dari BTS dan juga cerita lucu yang pastinya buat kalian ketawa atau galau alias baper. Jangan lupa Voment kalau kalian...
4.8K 917 14
@misochan_05 Seoul, kota kami yang indah menjadi mengerikan dalam sehari. Mobil yang kami gunakan terhenti karna banyak orang gila yang menghadang, m...
31.6K 3.8K 17
"Hyung jika kau menulis namamu di sana aku yakin kita akan tetap bersama sampai kapan pun"-knj "Selamat ulang tahun hyung"-knj "Hyung berjanjilah pad...