1. Film Out || BTS

By zzhrraarmyy

149K 13.8K 5.4K

{ Segera terbit } Kamu dalam imajinasi ku. Sangat jelas, seolah olah kamu ada di sana tetapi, aku menggapai p... More

prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Epilog
Sequel FO
Film Out Trailer

Part 19

2K 206 105
By zzhrraarmyy

Setelah memutuskan untuk mengganti jadwal penerbangan mereka, para member kini bersiap masuk ke mobil masing masing.

Dua mobil isi nya empat orang.

Sementara yang satu nya lagi, isi nya tiga orang.

Seokjin kini membuka bagasi belakang mobil nya, untuk di isi koper dia dan Jungkook.

Mereka akan satu mobil di perjalanan kali ini.

"Hyung bantu aku masukkan ini" ucap Jungkook sambil membawa gitar.

Seokjin membiarkan bagasi itu terbuka, dan dia masuk lebih dulu ke dalam mobil.

Di sisi lain,, Taehyung dan Jimin juga akan satu mobil hari ini, di saat Jimin menyusun koper koper di bagasi. Taehyung sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil.

"Eoh? Kau yang menyetir, Tae?" tanya Jimin saat masuk ke dalam mobil.

Taehyung menoleh lalu mengangguk, "Ya! Aku yang menyetir, tapi saat sampai di Kanada, kita gantian ya?"

Jimin mengangguk.

"Saat di Kanada kita naik mobil ini juga?" tanya Taehyung sambil mulai menyalakan mesin mobil nya.

Jimin menggeleng, "Ku dengar hyung deul akan menyewa mobil nanti"

Mobil Seokjin dan Jk jalan lebih dulu, kali ini mobil hyung tertua mereka yang memimpin.

Seokjin tak mengizin kan adik nya itu menyetir, takut kambuh di tengah jalan.. kan repot.

"Hyung, mau gimbap?"

"Suapin"

Jungkook mengangguk, dia memotong gimbap panjang itu menjadi beberapa bagian, untuk dia dan sang kakak.

Karena sedang menyetir, jadi lah Seokjin di suapi oleh si bungsu.

"Gimbap ibu nya Tae, ya?"

Jungkook mengangguk.

Mereka makan bersama sambil memperhatikan jalan di korea siang ini, sangat ramai.

Di mobil paling belakang, ada Yoongi, Hoseok dan Namjoon.

Mobil mereka hening, tak ada pembicaraan, hanya Hoseok dan Namjoon yang sesekali berbicara, Yoongi lebih memilih diam.

"Liburan kali ini aku tidak mau banyak gerak"

"Kau duduk saja kalau gitu, hyung" sahut Namjoon, "Aku ingin menghabiskan waktu ku bersama para maknae nanti"

"Iya, aku juga.. Kita tidak tahu umur kan? Aku juga ingin menghabiskan waktu dengan Jk" Hoseok menghela nafas.

"Tapi, soal yang Jin hyung bilang bertahan lima tahun itu?" gumam Namjoon.

"Kalo kanker nya.. entahlah, tapi yang hipertensi paru nya ini, aku dengar saat Jin hyung hendak membelikan Jk banyak stok obat di apotik, obat itu malah habis"

"Ah.. Jinja? Semoga di kanada menjual obat itu, aku ingin membelikan nya untuk Jk" putus Hoseok yang di angguki Namjoon.

"Apa kalian tidak kasian? Adik kalian itu terus bergantung dengan obat obatan itu? Itu juga ada efek samping nya kan" lirih Yoongi sendu.

Betul juga kata Yoongi, tapi.. Tapi tak ada salah nya kan? Menahan adik mereka itu agar selalu bersama mereka.

"Aku merasa aku sudah menyiksa dia.. Hyung" Namjoon bergumam sendu.

"Bukan hanya kau, tapi kita semua, para hyung nya, karena tidak ingin berpisah dengan maknae kita itu"

******

Setiba nya di bandara, mereka melangkahkan kaki bersama untuk check out.

Tapi, mereka terpaksa harus pergi hanya dengan enam member saja.

Karena sang leader kehilangan paspor nya, dan harus membuat paspor baru dulu.

Seokjin begitu sedih, karena saat adik nya kesusahan dia tidak bisa berbuat apa apa.

Namjoon akan pergi dengan rute yang sama tanpa transit, hanya selisih satu jam dengan para member.

Selama di pesawat, Seokjin terus saja menatap ke arah jungkook yang sedang menonton kartun kesayangan nya.

Kebetulan mereka bersebelahan.

Sambil sesekali mengusak gemas rambut sang adik yang sudah mulai memanjang.

Setelah itu, Seokjin menghela nafas berat, dia menidurkan diri nya dengan keadaan memunggungi sang adik.

Bayang bayang bagaimana dia membesarkan Jungkook selalu hadir di benak nya, saat Jungkook menyerah ingin menjadi trainne bighit, Seokjin membawa Jk ke rumah nya, dan memperlakukan anak itu seperti adik kandung nya sendiri.

Seokjin sama seperti Namjoon dan juga Yoongi, mereka tipe orang yang jarang mengungkapkan rasa sayang mereka untuk orang lain.

Tapi sejujur nya Seokjin sangat sayang dengan adik adik nya, terutama si bungsu.

Jungkook sendiri sebenarnya tidak mempermasalah kan nya, tapi dia sendiri pasti tahu betapa tulus nya rasa sayang Seokjin untuk nya.

Seokjin membenarkan posisi nya, dan saat ia menatap ke sebelah nya, Jungkook sudah tidur dengan keadaan meringkuk dalam selimut.

Seokjin menatap wajah itu dengan begitu intens, terus menatap nya sampai ia rasa puas.

Beberapa menit kemudian mereka berdua terlelap dengan keadaan saling berhadapan.

Saat hari mulai gelap, Jungkook terbangun dari tidur nya dan mencari air putih, beruntung nya dia punya persediaan air mineral di dalam tas nya.

Setelah meminum nya, Jungkook meletakkan kembali gelas itu, dan menatap ke arah hyung nya yang sedang tidur di dekat nya.

Perasaan nya menghangat saat melihat kakak kakak nya tertidur pulas seperti itu.

Jungkook membuka saku jaket nya, dia mengambil dua butir obat yang sudah menjadi teman nya sejak lama.

Menimang nimang, apa ia harus meminum nya?

Sejujur nya Jungkook sudah lelah dengan obat obatan itu, jika saja Jungkook tidak memikirkan hyung nya yang sedih saat dia pergi nanti, sejak lama mungkin Jungkook tidak akan pernah meminum obat itu.

Jungkook mendudukkan diri nya dengan benar, kala mengingat saat ia pertama kali mengenalkan diri nya sebagai member termuda.

Semua orang menyambut nya dengan begitu senang, mereka sangat menyayangi Jungkook, dan mereka memberikan apapun yang ia mau, Jungkook juga di manja dan di rawat dengan baik oleh keenam hyung nya saat itu.

Sampai sekarang pun.. Keenam saudara nya masih merawat Jk dengan baik, bahkan sangat over seperti Yoongi, Seokjin dan Namjoon.

Jungkook menatap ke telapak tangan kanan nya lagi, yang ia taruh obat di atas nya.

Sekarang Jungkook tahu fungsi obat itu untuk diri nya, hanya memperlambat kematian Jk, bukan menyembuhkan. Bukti nya penyakit itu masih saja kumat di saat saat tertentu.

Pluk

Salah satu obat itu jatuh menggelinding ke lantai, Jungkook mengambil nya, dan meniup nya.

Dug

Kepala anak itu terhantup kakinya Seokjin, membuat si empu terbangun dan langsung duduk.

"Sedang apa, saeng?"

Jungkook memamerkan sederet gigi kelinci nya, "Aniyo hyung, aku hanya mencari minum untuk minum obat"

"Sudah ketemu?"

Jungkook mengangguk.

"Minum lah, lalu tidur lagi ya"

Jungkook mengangguk lagi, setelah Seokjin kembali terlelap.. Jungkook memasukkan obat itu satu persatu ke mulut nya.

Seolah fisik nya sekarang juga merasakan yang Jungkook rasa, obat itu akhir nya keluar lagi lewat muntahan air yang Jungkook tumpahkan di kresek.

"Ahh.. Seperti nya waktu nya sudah dekat"

******

"Setelah sekian lama kita akhir nya kesini lagi!" girang Taehyung dengan sangat gembira saat melihat negara kanada.

Yoongi mengangguk, "Iya Tae.. Tidak banyak yang berubah ya"

"Aku ingin ke air terjun" gumam Jungkook yang sedang menahan rasa sakit nya sambil menatap jalan raya di balik jendela bus.

"Niagara popo!" seru Taehyung.

Dan para member tertawa mendengar itu.

Ini yang membuat Jungkook urung ingin mengeluh soal penyakit nya, dia tidak ingin merusak suasana kehangatan itu.

"Aku ingin melakukan banyak hal di sini" gumam Jungkook yang terdengar oleh Namjoon.

"Ya, lakukan saja.. Selagi masih di sini"

Jungkook mengangguk dan tersenyum.

"Berapa hari kita di sini, hyung?" tanya Jimin

"Besok kita pulang"

Semua adik nya langsung melotot dan menatap Seokjin tajam.

Yang di tatap hanya bisa tertawa dan senyam senyum saja.

"Bercanda, hyung mengambil cuti untuk kalian selama dua minggu di sini, cukup kan?" tanya Seokjin.

Semua mengangguk.

"Lebih dari cukup, Hyung" sahut Tae.

Sedari tadi Seokjin terus saja memperhatikan Jungkook, anak itu hanya menyimak pembicaraan kakak kakak nya, dan sesekali tertawa jika ada hal lucu.

Semoga saja firasat Seokjin tidak terjadi

Mereka tiba di hotel yang sudah di siapkan staf, masuk ke dalam ruangan itu, lalu memilih siapa roomate mereka nanti nya.

Roomate = teman sekamar.

Yoongi kukuh ingin tidur sendiri tanpa ada yang ganggu.

Sementara yang lain berdua.

Namjoon dan hoseok.

Jimin dan V

Jungkook dan Seokjin.

Karena hari ini mereka baru saja tiba di kanada, mereka memilih beristirahat dulu dan besok akan pergi melihat lihat isi negara kanada ini.

"Huh.. Hah... Huh.. Hah.." seperti orang yang habis berlari jarak jauh, Jungkook kini sedang mengatur nafas nya.

Tiba tiba ia merasa rongga dada nya menyempit begitu saja, mungkin karena ia tadi naik tangga menuju ke kamar.

Klek

"Kita sekamar!" seru Seokjin saat baru saja masuk ke dalan Kamar.

Jungkook tak menyahut nya karna sedang mencari udara untuk bernafas.

Melihat itu, Seokjin langsung meletakkan tas nya dan menghampiri Jungkook.

"Nafas mu sesak lagi, Kook?"

Jungkook mengangguk pelan, satu tarikan nafas lagi dan dia kemudian terbaring lemah di atas ranjang.

"Kook.. Hey! Bangun!" ucap Seokjin sambil menepuk pipi adik nya.

Merasa tak ada respon, Seokjin langsung membuka pintu kamar selebar mungkin lalu membopong adik nya ke rumah sakit terdekat.

Semoga Seokjin tidak terlambat.

"Astaga! Hyung, Jungkook kenapa?!" pekik Namjoon membuat yang lain langsung keluar dari kamar dan melihat nya.

Seokjin menggeleng lemah tanda tak tahu.

"Ayo, ppali! Kita bawa dia ke klinik hyung!" panik Yoongi, begitu juga dengan yang lain.

Kali ini mereka bertujuh harus benar benar menghadapi masalah ini sendiri, Sejin dan Hobeom kebetulan tidak ikut.

********

Semalaman Seokjin dan kelima member bangtan menetap di ruang rawat Jungkook tanpa beranjak pergi sedikit pun.

Jungkook masih setia di alam mimpi nya.

Dia pingsan tiba tiba karena tidak kuat menahan sesak nya nafas nya saat itu.

"Hyung, aku ingin pergi cari sarapan ya?" ucap Yoongi yang kemudian mendapat anggukan dari Hoseok dan Jimin.

"Kami ikut, hyung"

Yoongi mengangguk sebagai jawaban.

"Hati hati ya, pastikan penyamaran kalian benar benar aman" perintah Seokjin menatap Jimin yang kini memakai pakaian serba tertutup.

"Kami pergi, Hyung" pamit Hoseok lalu keluar dari ruangan itu.

Tinggal lah Jungkook, Seokjin, Namjoon, dan Taehyung saja di ruangan itu.

Seokjin merebahkan kepala nya di atas tangan sang adik yang masih hangat itu, dan tak lama kemudian dia tertidur.

Namjoon yang melihat itu hanya bisa tersenyum getir, Seokjin memang satu satu nya hyung terbaik yang pernah ia temui di dunia ini.

Karena apa? Karena jika adik nya sakit, ia akan terus menunggui adik nya itu sampai sembuh, atau minimal sadarkan diri dulu.

Sampai lupa bahwa Seokjin juga harus menjaga kesehatan nya agar bisa terus melihat adik adik nya tumbuh.

"Kau kenapa, Tae?" bisik Namjoon pada Taehyung yang kini mengosongkan pandangan nya.

"Firasat ku.. tak enak hyung"

Namjoon mengernyit, "Tetap lah berpikir positif, oke?"

"Nee"

Ceklek.

Seokjin terbangun saat tahu pintu ruangan itu terbuka, ternyata adik adik nya sudah pulang.

"Hyung! Hyung! Kau tau?" ucap Hoseok panik.

Seokjin menggeleng, "Tidak"

"Dengar dulu!" rengek adik nya itu.

Seokjin terkekeh, "Baik lah, Hoseok-ah.. Ada apa saeng?"

"Kau ingat dengan kasus kita beberapa tahun lalu kan hyung? Yang dorm sempat di bakar oleh tetangga kita?" ucap Hoseok dengan menggebu gebu.

Deg.

Jangan bilang..

"Yuno?" tebak Yoongi.

Hoseok mengangguk.

"Kenapa dia, hyung? Dia sudah di penjara kan?" tanya Taehyung.

"Tidak! Dia tidak di penjara! Dia menyuap pihak kepolisian dan akhir nya di bebas kan" jawab Hoseok lagi yang entah dari mana dapat informasi itu.

"Lalu.. Inti pembicaraan mu itu apa?" tanya Namjoon gelisah.

"Dia ada di sini! Memantau kita!"

-------

Jangan lupa vote and komen nya yorobun~

Continue Reading

You'll Also Like

73.7K 4.7K 16
Chatan yang isiny recehan anak" bangtan yang gk bakal ad ujungny Kepribadian mereka yang berbeda-beda ngebuat kita gabisa nentuin apa yang bakal terj...
94.4K 8.1K 53
"woi udah pada ngopi belomm"-seokjin "kuy dance tatsambadehh yeha"-hoseok *udahlah cuekin aja hehe
230K 20.3K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
166K 26.3K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...