1. Film Out || BTS

By zzhrraarmyy

152K 14K 5.4K

{ Segera terbit } Kamu dalam imajinasi ku. Sangat jelas, seolah olah kamu ada di sana tetapi, aku menggapai p... More

prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Epilog
Sequel FO
Film Out Trailer

Part 17

2K 229 119
By zzhrraarmyy

Jungkook sangat bersyukur karena penyakit nya tidak kambuh selama dia melakukan konferensi pers, juga selama konser perfoma bangtan yang OT7.

Kini lelaki itu sedang duduk manis di atas ranjang nya, menatap sekeliling kamar nya yang rapi.

Seokjin yang membersihkan kamar ini tadi sore.

Dia menurunkan kedua kaki nya di lantai lalu melangkah keluar kamar, saat membuka pintu di lihat nya semua lampu sudah padam.

Keenam hyung nya pasti sudah beristirahat di kamar nya masing masing.

Jungkook berniat datang ke kamar Seokjin, tapi sebelum itu.. dia berniat meminum obat nya dulu.

Ada dua botol kecil berisi obat obatan antibiotik dari pihak rumah sakit untuk Jk.

"Oke, ini yang terakhir" ucap nya yakin.

Anak itu mengambil nya, lalu meminum nya tanpa air putih.

Dan setelah itu, obat Jungkook habis, botol sisa tempat obat itu Jungkook sembunyi kan di laci meja kamar nya.

Kemudian dia meninggalkan kamar nya dan pergi tidur di kamar Seokjin.

Obat nya habis.. itu artinya Jungkook harus siap siap kambuh besok, semoga saja kambuh nya setelah konser berakhir.

Klek.

Saat Jungkook datang ke kamar Seokjin, ternyata kakak nya itu belum tidur, dia masih bermain game.

"Eoh? Jekey? Kenapa?" tanya Seokjin, lalu mematikan laptop nya.

"Aku tidak menganggu mu, kan hyung?"

Seokjin tersenyum, "Tidak sama sekali, sini baring di samping hyung"

Jungkook mengangguk dan langsung loncat ke samping sang kakak.

"Kenapa tidak tidur di kamar mu? Takut ya? Atau habis bermimpi buruk?" tebak Seokjin, tanpa menoleh karena dia masih fokus bermain game.

Jungkook merenggangkan otot otot nya, "Aku hanya iseng hyung, tak apa kan jika aku tidur di sini?"

"Tentu"

Hening sesaat, Seokjin fokus dengan game nya, sementara Jungkook sudah hampir tertidur di bahu sang kakak.

"Hyung.." panggil nya pelan.

Seokjin merespon nya dengan dehaman.

"Setelah aku sembuh nanti kita liburan yuk?" ajak nya

"Boleh, memang nya kau mau kemana?" tanya Seokjin, dia menghentikan aktivitas bermain game nya, dan merebahkan adik nya itu di paha nya.

"Hanya kita hyung, bertujuh, para member bangtan saja" ucap Jungkook lagi.

Seokjin mengangguk, "Kemana, Kook?"

"Aku ingin ke Kanada" jawab nya mantap.

"Janji kau harus sembuh dulu, oke?"

Jungkook mengacungkan jempol nya pada sang kaka.

"Sekarang tidur lah, besok konser Good bye Jk BTS nya kan?" lirih Seokjin, tak bisa menahan kesedihan yang menyelinap di hati nya.

Jungkook mengangguk semangat, "Kau akan menemani ku, kan hyung?"

Seokjin, pria itu hanya mengangguk sambil mengusap rambut sang adik.

Tak lama setelah itu, dengkuran halus Jungkook pun akhir nya terdengar, Seokjin bernafas lega.

Tapi dia juga sendiri jadi takut karena firasat nya tak enak, entah sejak kapan.

"Semoga hanya perasaan ku saja" gumam nya lalu mematikan lampu dan pergi tidur menyusul sang adik di alam mimpi.

********

"Wah, hyung? Lihat lah, stadion nya seluas ini" puji sang maknae sambil mengabadikan momen ini di ponsel nya.

Saat sedang mem-video seisi stadion, Seokjin malah berpose agar di ikut kan masuk ke dalam kamera.

"Kau sedang apa sih?" tanya Jungkook sambil menurunkan ponsel nya dan memasukkan nya ke kantong.

"Hyung kira kau mem-video hyung juga"

"Memori penuh, hyung" alibi Jungkook padahal nyata nya tidak.

Setelah itu.. Jungkook pergi mendatangi Jimin, dan bermain main sambil berlatih high note bersama hyung nya itu.

"Kau bahkan lebih bagus dari ku saat nada tinggi, kenapa malah belajar dengan ku" gumam Jimin sambil menyuapi adik nya nasi goreng yang di beli Yoongi.

"Hanya karena lagi ingin,, hyung" sahut Jungkook asal, "Hyung aku mau kerupuk" pinta Jungkook.

"Tidak ada kerupuk nya, Suga hyung hanya memberi ku dua bungkus nasi goreng saja, tidak ada kerupuk di sini" kata Jimin sambil menatap sekeliling nya, siapa yang punya kerupuk kira kira?

"Tak apa kalau tak ada, hyung.. Suapi saja aku lagi"

Jimin menoleh cepat, "Beneran?? Tak apa jika tak ada kerupuk? Nanti kau ngambek lagi sama hyung" rajuk jimin.

Jungkook tertawa, "Kali ini tidak"

Jimin mengernyit, kenapa tingkah adik nya begitu aneh hari ini?

Jimin terus mencoba berpikir positif. Adik nya mungkin sedang dalam mood yang baik.

"Makanan nya habis, minum nya juga, hyung buang dulu ke tempat sampah, kau di sini saja? Oke?"

Jungkook menuruti Jimin, setelah Jimin pergi, Jungkook menatap sekeliling stadion itu.

Dan tiba tiba saja.. Sesak nafas nya kambuh lagi.

Jungkook berusaha tak memegang dada nya yang nyeri sakit itu, dia menetralkan rasa sakit itu dengan membawa diri nya lebih banyak bergerak, seperti berdiri dan duduk.

Baru saja dia ingin pergi ke mobil mengambil obat, dia jadi teringat bahwa obat nya sudah habis tadi malam.

Jungkook terduduk lemas, semua badan nya terasa sakit dan lelah sekarang.

Saat sedang melamun, Yoongi menghampiri nya.

"Jimin tadi jalan bersama Taehyung, kata nya mencari kerupuk, jadi Jimin minta hyung yang menemani mu" lelaki berkulit putih itu terus saja mengoceh tanpa di minta.

Jungkook hanya menyahut nya dengan dehaman, dada nya sebelah kiri sangat sakit sekarang, tak ada yang tahu, hanya dia sendiri.

"Kook.. ada yang sakit?" tanya Yoongi, sedari tadi dia memperhatikan adik nya itu dengan begitu intens.

Dan yang ia simpul kan, Jungkook pasti sedang menahan sakit sekarang, sampai peluh di dahi nya begitu banyak.

"Ayo ayo bangun, hyung antar ke belakang panggung" ajak nya sambil membopong sang adik.

Sesampai nya di belakang panggung, Jungkook di rebahkan, lalu diberikan alat hisap agar lancar kembali pernapasan nya.

Yoongi sangat cemas dan khawatir sekarang, dia bahkan sampai menelpon Namjoon dan Seokjin yang sedang jalan mencari roti untuk segera kesini.

"Kook kau punya penyakit asma?" tanya staf yang memeriksa nya.

Jungkook menggeleng.

"Lalu? Kenapa sesak nafas begini? Ini sangat parah, loh.. Sudah tingkatan akut, kau menyembunyikan sesuatu dari hyung mu ya?!" todong staf itu.

Jungkook tak menjawab, dia memilih memejamkan matanya.

Yoongi jadi bingung, apa maksud staf itu?

Apa benar adik nya itu menyembunyikan sesuatu dari nya.

Lama Yoongi berpikir, Seokjin dan Namjoon akhirnya datang ke belakang panggung memeriksa keadaan Jungkook.

Namjoon menghela nafas, lalu memberikan sebotol obat Jungkook, obat yang sama dengan yang Jungkook minum tadi pagi.

Jungkook mengernyit menatap namjoon

"Hyung tau semua nya, Kook" ucap Namjoon sambil tersenyum.

"Kau punya penyakit hipertensi paru kan?" tanya Namjoon lagi.

Semua yang ada di sana terdiam.

Terutama Seokjin yang baru mengetahui hal itu.

"D.. dari mana hyung tau?" tanya Jungkook takut.

"Dari hasil diagnosa mu" jawab Namjoon sambil menunjukkan secarik kertas itu pada Jungkook.

Jungkook menunduk sambil memilin jari nya, "Maafkan aku hyung.." ucap nya tulus.

Grep!

Yoongi, Namjoon, dan Seokjin langsung merangkul anak itu bersama sama.

"Sssttt.. Tak apa, jangan salahkan diri mu, ini takdir" bisik Seokjin sambil memeluk erat sang adik. "Tapi lain kali jangan menyembunyikan penyakit mu ini lagi dari kita, Okay?"

Jungkook mengangguk.

Dan setelah itu pelukan mereka terlepas.

"Ke dokter ya?" ajak Seokjin pada sang adik.

Jungkook menggeleng, "Jangan hyung.. Aku tidak mau"

"Kenapa tidak mau?" tanya Seokjin.

"Ayolah, Kook.. Biar kau cepat sembuh" bujuk Yoongi dengan senyuman nya.

"Nanti apa yang kau mau hyung belikan deh?" rayu Seokjin, ini adalah jurus terakhir nya saat membujuk Jungkook.

Mata Jungkook membulat lucu, "Jinja? Apa yang ku mau akan kau berikan?" tanya nya meyakin kan.

Seokjin mengangguk.

"Kajja! Aku mau beli susu pisang saja kalau gitu"

Semua hyung nya bernafas lega. Membujuk Jungkook sama dengan membujuk bayi, harus ada apa apa di balik rayuan itu.

Sesampainya di klinik, Seokjin saja yang mendampingi adik nya itu bertemu dokter, sambil menatap Jungkook yang kini sudah duduk tenang minum susu pisang.

"Annyeong" sapa dokter itu.

Dia terkejut melihat siapa yang datang, ternyata pasien kesayangan nya, tapi kali ini tidak datang sendiri.

Tunggu..

Apa ini kembaran Jungkook? Mereka terlihat mirip.

Seokjin membungkuk pada sang dokter, "Nee.. Annyeong, dok"

"Anyyeong dok" sapa Jungkook juga.

"Kali ini kau datang tidak sendiri ya? Kau bersama kembaran mu?" tanya dokter itu setelah mempersilahkan Jungkook dan Seokjin duduk di depan nya.

Jungkook tercengang, ini bukan yang pertama kali nya mereka di katai mirip.

"Dia bukan kembaran ku, dok" ucap Jungkook seada nya.

Seokjin masih diam.

"Oh ya? Jadi dia siapa, Kook? Ayah mu?"

"Maaf menyela dokter, tapi saya ini Kim Seokjin, hyung nya Jungkook"

Barulah dokter itu paham, dia mengangguk angguk setelah nya.

"Ada perlu apa kesini?" tanya dokter itu.

"Obat nya Jungkook habis, dok.. Apa masih ada lagi?" seokjinq balik bertanya.

"Oh obat yang biasa di minum Jk ya?"

Seokjin mengangguk.

"Aku tidak menjualnya, aku hanya memberikan nya resep dan Jungkook aku suruh beli sendiri di apotik"

Seokjin hanya ber -oh- ria saja.

"Aku akan berikan resep nya, dan cari itu di apotik terdekat, ya"

Lagi, Seokjin hanya menjawab nya dengan anggukan.

Saat dokter sedang sibuk menulis, Jungkook pamit pergi ke toilet.

"Dokter, apa penyakit hipertensi paru ini bisa sembuh?" tanya Seokjin pelan.

Dokter itu menghentikan aktivitas menulis nya, "Penyakit hipertensi paru-paru tidak bisa disembuhkan, tetapi dari dokter pasien akan diberikan obat-obatan untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik agar pasien bisa menjalani aktivitas sehari-hari."

Tidak bisa di sembuhkan ya?

"Setidaknya obat obatan itu memperlambat kepergian adik mu, aku juga dengar Jungkook menderita penyakit lain, benarkah?"

Seokjin mengangguk lesu.

"Apa penyakit nya?"

Seokjin menghela nafas berat.

"Kanker nasofaring" jawab Seokjin pelan, dan saat itu juga Jungkook kembali setelah dari toilet.

"Sudah pernah operasi?"

Seokjin mengangguk, "Sudah dok.. Beberapa bulan lalu"

"Dan katanya jangka waktu hidup nya sebentar lagi" cicit Seokjin sambil melirik Jungkook yang kini mengantuk di samping nya

"Tidak semudah itu, Tn kim. Biasanya kanker itu akan bertahan selama kurang lebih 5 tahun dari hasil diagnosa"

Penjelasan dokter barusan membuat Seokjin membulat kan matanya.

"Betul kah, dok?"

Dokter itu mengangguk. "Makanya kadang banyak orang yang terkena kanker di nyatakan sembuh, padahal hanya karena mereka bertahan lebih lama dari hasil diagnosa.. Itu pun tergantung kekuatan fisik pasien nya, dan adik mu ini tergolong kuat"

Seokjin mengangguk paham

Berkali kali di dalam hati nya dia mengucap syukur.

"Kalau gitu kami permisi dulu, dok"

"Nee"

Sebelum keluar dari ruangan, dokter itu menahan Jungkook.

"Kook, bisa dokter minta tolong?"

Jungkook yang masih setengah sadar hanya bisa mengangguk

"Sampaikan salam untuk Kakak mu ya"

"Yang mana?"

"Jin BTS"

Jungkook mengangguk.

"Kamsahamnida, Kook"

Jungkook mengangguk lagi.

1 menit..

2 menit..

3 menit..

"Lah, dok? Yang bersama ku tadi kan Jin hyung? Hyung ku di BTS?!"

****

Jangan lupa vote and komen nya juseyo~

Continue Reading

You'll Also Like

121K 8.9K 32
Karena di awal awal saya menulis ini, ada penulisan yang amatir jadi beberapa chapter akan saya perbaharui. "Hyung jangan tinggalkan kami" "kembalila...
60.8K 5.6K 44
Menjadi seorang leader bukanlah hal yang mudah, sekalipun beban ku terlalu berat, maka aku akan mengatakan aku baik baik saja agar tidak membuat angg...
35.6K 5.7K 21
tentang kisah 7 orang pendaki yang menghilang secara misterius pada tahun 1884, dan dinyatakan meninggal. namun 30 tahun setelah itu yaitu pada tahun...
92.9K 3.7K 45
Liat aja dulu siapa tau suka. Dijamin lagu mereka bikin kita semangat, gak salah bgt deh jadiin inspirasi kamu buat hidup, salam galaksi ungu 😭💜 ...