Mafia Girl Transmigration ✓

By Khanifahalona

3.6M 459K 49.2K

Atara Bellona Ixora pemimpin mafia Prosperine, mafia yang berkuasa di Benua Eropa yang terus melakukan transm... More

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
New Story
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
TOKOH (1)
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53
BAB 54

BAB 16

85.2K 11.4K 661
By Khanifahalona

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Erla tersenyum remeh. Revan yang melihat Erla tertawa mengerutkan dahinya. "In your dream."

Erla berkata datar dan menatap pertarungan Cindy dengan lawannya. Cindy tipe orang yang mudah emosi apabila sedikit di pancing.

"Banyak cewek di luar sana yang menginginkanku jadi pacarnya. Dan kau seenaknya nolak." Revan tidak diterima, Ia pertama kali merasakan ketertarikan pada seorang perempuan dan langsung ditolak.

"Bukan urusanku." Erla berkata tanpa menoleh ke arah Revan. Erla menatap Cindy yang memenangkan pertandingan. Erla mengangguk paham dengan seni bela diri yang di pakai Cindy.

"Kasih kesempatan pliss." Revan memohon kepada Erla, beberapa anak menatap benci ke arah Erla karena mendekati Revan mereka. Erla memijit pelipis, Erla tahu Revan tampan di atas rata-rata tapi dibandingkan dengan rekan-rekannya di sana Revan masih di bawah mereka.

Erla bukan penyuka pria tampan, Erla lebih suka pria yang cerdas. "Jika bisa mengalahkan Cindy. Aku akan  mempertimbangkan proposalmu barusan." Erla tersenyum miring, Erla tahu Revan selalu mengalah ketika melawan Cindy. Erla ingin melihat seluruh kemampuan Revan. Revan mengangguk semangat.

"Selanjutnya." Pak Ghani berteriak. Erla berdiri dan menuju tengah matras, lawan Erla mengacungkan jempol loser ke arah Erla. Erla hanya menggelengkan kepala.

"Mulai." Pak Ghani memandu dari jauh, Pak Ghani memang keras karena ingin membalas kekalahan tahun kemarin. Erla membungkuk terlebih dahulu dan memasang gerakan kuda-kuda.

"Aku tidak pernah melihat anak ini tapi gerakannya sangat lihai dan kuat." Gumam pelan Pak Ghani yang tertarik dengan Erla.

Lawan Erla menggunakan teknik bela diri Taekwondo. Erla hanya menangkis dan tidak melawan Ia hanya ingin mengetahui kemampuan lawannya.

Lawan Erla menggunakan teknik Ap Chagi yaitu tendangan ke arah depan, dengan menggunakan ujung depan Telapak kaki. Sasaran jenis tendangan ini adalah bagian kepala. Erla terus berhasil menangkis dan menahan serangan.

Lawan Erla menggunakan teknik Dollyo Chagi yaitu Tendangan ke arah samping, yaitu dengan memutar telapak kaki 45 derajat sehingga pinggang ikut memutar, lalu menendang ke arah perut ataupun kepala. Erla tersenyum miring serangan lawannya terlalu buru-buru sehingga tidak mengenai bagian yang dituju.

Lawan Erla mencoba tendangan khasnya yaitu Dwi Hurigi yaitu Tendangan memutar ke arah belakang, dengan melompat memutar dan gerakan kaki seperti mengait. Arah serangan ke arah kepala ataupun leher. Tapi, tetap saja tidak mengenai Erla.

Erla memutuskan untuk melawan, Erla menendang dada dengan keras membuat lawannya membungkuk menahan sakit. Erla memegang tangan kanan lawan dan Erla menendang lawan bagian rusuk hingga jatuh ke samping. Erla menidih menahan kepala lawan dengan kaki kirinya menarik tangan sebelah kanan lawan menarik kebelakang dengan kuat.

Krakkkk

"AKHHHH, nyerah." Lawan Erla meringis menahan bahu sebelah kanannya yang dipatahkan Erla. Semua anak di sana meringis mendengar suara patahan itu. Erla menatap remeh dan mendekat dan berbisik pelan, "Loser."

Setelah mengatakan itu Erla menuju tempat duduknya. Revan bertepuk tangan heboh seperti anak kecil yang mendapat mainan baru. Erla memutar bola malas.

"Wahh hebat-hebat." Revan ingin mengacak rambut Erla yang langsung ditepis membuat Revan cemberut. "Jangan coba-coba." Erla berkata dingin membuat Revan merinding.

"Revan ayo lawan Cindy." Pak Ghani berteriak memanggil dua remaja yang memiliki potensi tinggi di bela diri. Revan berdiri dan menatap Cindy malas. Erla tersenyum miring Ia tak perlu membuang energinya untuk membalas Cindy.

"Kau bakal kalah lagi." Cindy menatap remeh ke arah Revan, Revan hanya menguap malas. Cindy emosi karena diacuhkan Revan, Ia menyerang dengan bruntal. Revan hanya menghindar dengan malas.

Revan menangkap salah satu tangan Cindy yang ingin menyelekai wajah tampannya.

Meremas kepalan tangan Cindy, Revan memukul siku Cindy dari arah bawah dan Cindy berteriak kesakitan. Revan memukul dada bagian atas kanan kiri Cindy dan melakukan gerakan berputar dan mengarah kaki kanannya hingga mengenai kepala Cindy. Cindy tersungkur "Ash nyerah."

Pak Ghani mengernyit sejak kapan Revan benar-benar ingin serius tentang perlombaan bela diri. "Baiklah tinggal Revan dan baju hitam di sana." Pak Ghani belum tahu nama Erla, Erla berdiri dengan malas. Erla menghampiri Revan dan Pak Ghani.

"Salah satu dari kalian yang menang akan mewakili sekolah kita untuk perlombaan 3 minggu lagi. Namamu siapa?" Tanya Pak Ghani kerah Erla. "Erla." Jawab singkat Erla.

"Hahaha kau sangat dingin seperti Es baiklah silakan mulai." Pak Ghani menjauh dan memakan cemilannya. Sudut bibir Erla berkedut melihat kelakuan guru bela dirinya.

"Aku menang kau jadi pacarku, aku kalah kau akan menjadi Istriku." Revan tersenyum senang sedangkan Erla tidak habis pikir dengan Revan.

Revan menyerang Erla dengan membabi buta, gerakannya sangat gesit, dan tidak memberi celah Erla untuk melawan. Erla hanya menghindar gerakan Erla selalu selangkah lebih cepat dari Revan membuat Revan kesal.

Erla menangkap tangan kanan Revan dan memutar kebelakang dengan pukulan kuat Erla memukul ke arah pundak Revan. Revan meringis ingin memberontak langsung dikunci Erla. Erla menarik keras tangan Revan.

Akhhhhh

Krakkk

Erla tersenyum senang akhirnya Ia membalas Revan yang berani menyatakan perasaannya. Erla tak suka laki-laki yang mengatakan perasaannya saat pertama kali bertemu.

Cinta tumbuh karena terbiasa bertemu. Saat orang sering bertemu lama kelamaan akan timbul rasa yang berbeda, apalagi kalau posisi masing-masing masih sendiri. Dengan sering bertemu maka akan tahu keseharian, sifat, dan juga tingkah laku, dengan demikian bisa diketahui plus minus seseorang.

Erla tidak percaya dengan suka pada pandangan pertama bisa saja itu hanya rasa penasaran. "Aku menyerah." Ucap Revan membuat Pak Ghani mengernyit

"Nyerah?" Tanya Pak Ghani dalam hati.

"Aku antar ke Rumah Sakit terdekat." Erla berucap pelan dan berjalan menuju tasnya, lalu memakai topi. Ia berjalan keluar ruangan meninggalkan Pak Ghani yang menatap tak percaya ke arah Erla.

"Hmm punya murid gak ada yang bener." Gumam pelan Pak Ghani keluar kelas meninggalkan beberapa murid yang sedang membereskan ruangan. Revan menahan sakit di bahunya dan mengikuti Erla.

Erla menunggu di samping motornya. Revan menghampiri Erla tapi suara yang Ia kenal mencuri perhatiannya.

"BOSS." Dia adalah wakil The Drax, Rio Saputra sahabat kecil Revan. Rio menghampiri Revan dan memukul pundak kanannya.

Akhh

"Bos kenapa?" Rio memegang kedua bahu Revan dengan erat membuat Revan meringis menahan sakit. "Patah tulang." Teriak Revan di depan wajah Rio.

Erla melihat dua insan itu hanya menggelengkan kepala. Revan menghampiri Erla diikuti Rio. Erla memandang datar "Rumah Sakit. Kalian di depan." Ucap singkat Erla yang tidak dimengerti Rio.

"Baik. Kau yang kemudi cepat!" tegas Revan. Rio bingung Bosnya memanggil sosok Dewi di depannya.

"Apa yang aku lewatkan?" Rio berucap pelan, Ia menuju mobilnya dan membukakan pintu untuk Revan. Rio menuju kursi pengemudi dan menjalankan mobil diikuti Erla dari belakang.

"Dia siapa Bos-"

"Aku kalah dari dia. Nih lihat." Revan menunjuk lengan kanannya yang mengalami patah tulang. Rio meneguk ludah Bosnya saja sudah susah dikalahkan apalagi sosok Dewi tadi.

"Bos lagi gak mengalahkan?" Tanya Rion memastikan. Karena Rio tahu Revan malas melawan perempuan.

"Nggak." Revan menjawab singkat. Revan menatap Erla dari spion, Erla sangat gagah dengan motornya. 

Tetapi, saat Revan bertarung tadi Ia terkesan dengan setiap gerakan Erla. Sedangkan Erla tidak sadar bahwa dia bisa menaklukkan Kerla, Kevin, dan Revan.

"Akhirnya kita berjumpa." Revan tersenyum tipis.

Bersambung...

-Terima kasih untuk orang-orang baik yang sudah vote, comment, follow, dan share🐣-

Continue Reading

You'll Also Like

1M 53.4K 40
Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigrasi ke dalam novel...
213K 18.6K 19
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
343K 22.4K 56
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
581K 43.4K 44
Amber Cessia harus mendekam dipenjara selama tiga hari karena orang tuanya sudah lelah menjemputnya darisana. Namun keesokan harinya, bukan lagi petu...