My Everything - Nomin

By taekieah

40.5K 3.6K 154

You're my everything dear - Lee Jeno Slow Up! #9 in nono 25/09/2021 Semua yang ada di dalam cerita adalah mur... More

0
1. Brother
2. First Meet
3. Mark's Friends
4. I'm Fine
6. Jeno's Angry
7. Punishment
8. Because I Love Him
9. Our Time
10. Secret
11. Jaehyun's mate
12. Memory
13. Forest
14. Start
15. The Game 1
16. The Game 2
17. The Game 3
18. The Game 4
19. Final
20. Back
21. Home

5. Jung Jaehyun and Problem

2.2K 242 9
By taekieah

Thanks buat yang udah baca

Jangan kupa vote dan komen. Thanks

***

Mark menatap dosen di depan dengan pikiran yang berkecamuk sebab khawatir pada Jaemin apalagi dengan kenyataan jika dirinya dan Jaemin berbeda jurusan. Tapi walau begitu, ia sedikit bersyukur karna Jaemin berada satu jurusan dengan Haechan, matenya.

Hingga seorang pemuda berperawakan tinggi dengan wajah yang cukup tampan memasuki kelasnya dengan pembawaan dingin, terlihat dari postur tubuh dan feromonnya, Mark sudah dapat menyimpulkan jika Alpha itu akan menjadi idaman para omega di kampus sebab wajah menawannya yang begitu memikat.

Pemuda itu memiliki kulit yang sedikit putih dengan rambut coklat serta switer abu-abu bergaris hitam juga tas berwarna hitam yang tersampir di bahu kanannya, seperti orang biasa walau Mark tau pemuda itu tidak sebiasa keliahatnnya.

Si sulung Park mengangkat bahunya acuh, memilih menatap dosen di depan tanpa peduli dengan pemuda itu yang duduk di sampingnya, sepertinya akan ada magnet baru untuk menarik mahasiswa baru di kampus ini.

Kelas berakhir tidak lama kemudian, Mark, Sungchan, Jeno dan Yeonjun berjalan keluar ruangan bersamaan sembari mengombrol ringam hingga Mark tersenyum kecil kala mendapati Haechan yang berjalan dengan semangat ke arahnya dengan Jaemin yang pasrah di tarik-tarik oleh matenya itu.

Membuat pemuda Park itu terkekeh pelan dan merangkul Haechan dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya mengusak rambut hitam sang adik yang menggerutu kesal.

"Ya–"

"Jaemin?"

Jaemin menghentikan ucapannya kala mendengar sebuah suara bariton yang dia kenali, membuat si manis Park itu menoleh terkejut ke arah seorang pemuda yang kini menatapnya dengan senyum tampannya.

"J-jaehyun!"

Si manis melepaskan tangan Mark dari kepalanya dan berlari cepat ke arah Jaehyun yang terkekeh dengan tingkahnya kala omega manis itu melompat ke dalam pelukannya yang dengan sigap menangkap tubuh Jaemin yang begitu antusias melihatnya.

"Jangan lompat begitu! kamu bisa jatuh nanti!" Omel Jaehyun yang membuat Jaemin mencibikkan bibirnya tidak suka dan memilih memeluk erat leher Jaehyun dengan wajahnya yang ia sembunyikan di ceruk leher Alpha itu, tidak peduli dengan seseorang yang tengah mengepalkan tangan melihat interaksinya dan Jaehyun saat ini.

"Uh, bayi besarku ini semakin berat saja" canda Jaehyun yang kemudian meringis kala merasakan sakit pada bahunya yang tengah digigit oleh gigi-gigi rapi Jaemin yang tengah merajuk di gendongannya ini.

"Iya-iya kamu tidak berat, tapi jangan mengigit bahuku oke, itu sakit"

Jaemin mengangguk, melepaskan gigitannya pada bahu tegap Jaehyun dan terkekeh kecil ketika melihat bekas gigitannya di bahu pemuda itu, yang kemudian ia merapikan kembali switer Jaehyun yang sedikit ia singkap agar bisa mengigit bahu pemuda itu.

Si manis bergerak turun dari gendongan Jaehyun dan menarik tangan kanan Alpha itu agar mendekat kearah Mark dan yang lain, ingin memperkenalkan sosok sahabat yang menemaninya selama di Amerika.

"Kak, kenalkan dia Jaehyun, sahabatku di Amerika" Jaemin berucap dengan nada suara antusias.

Hal itu membuat Mark tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Jaehyun, berniat mengajak berkenalan Alpha itu yang di sambut dengan baik oleh Jaehyun.

"Mark Park, kakak Jaemin"

"Jung Jaehyun, sahabat Jaemin, salam kenal" Jaehyun tersenyum, membuat dimple di kedua sisi pipinya terlihat jelas, menambah kadar ketampanannya sang Alpha hingga beberapa omega yang melihatnya berteriak karenanya.

Bugh

Pemuda itu meringis sakit saat merasakan perutnya yang di sikut oleh Jaemin yang menatap sinis dirinya, merasa tidak suka akan Jaehyun yang begitu sengaja menebarkan pesonanya yang membuat Jaemin muak.

"Tidak usah tebar pesona begitu, lagi pula kamu tidak tampan Jaehyun" cibir Jaemin yang mendapat decakan dari Jaehyun yang memutar bola matanya.

Sahabat manisnya itu tidak rela sekali jika melihatnya senang sedikit saja.

"Ck! aku tampan Jaemin, kamu saja yang tidak mengakuinya. Bilang saja jika kamu iri!" Balas Jaehyun kemudian.

Alpha itu balas melirik sinis Jaemin yang kini tengah berdecak kesal di buatnya, hingga hal yang tidak Jaehyun duga Jaemin lakukan membuat Jaehyun mengadu sakit sebab kaki kanannya yang di tendang oleh omega itu.

"YA! PARK JAEMIN!"

Jaemin tertawa puas sembari berjalan santai menuju kantin tanpa menghiraukan sahabatnya yang sudah mengumpati kelakuannya itu, dirinya ingin marah namun sudah terbiasa akan kelakuan tidak terpuji Jaemin kepadanya.

Sedang Mark yang melihatnya meringis pelan, tidak menyangka jika adiknya akan berbuat seperti itu pada sahabatnya sendiri.

Alpha itu melangkah mendekat kearah Jaehyun dan membantu Alpha itu untuk berdiri, agaknya ia merasa kasihan pada Jaehyun yang menjadi korban adiknya itu.

"Apa Jaemin selalu berbuat seenaknya padamu Jaehyun?"

Jaehyun mengangguk sebagai jawaban, sendari dulu Jaemin memang selalu bersikap sesukanya padanya, dan Jaehyun tidak mempermasalahkan hal itu.

"Aku minta maaf atas nama adikku"

"Tak perlu, lagi pula aku lebih suka dia bertindak seperti itu" jawab Jaehyun sembaru tersenyum menanggapi raut wajah tidak enak Mark yang begitu kentara.

Pemuda itu mengucapkan terimakasih pada Mark sekaligus berpamitan untuk menyusul Jaemin yang belum terlalu jauh.

▪︎My Everything▪︎

Jaehyun melangkahkan kakinya beiringan dengan Jaemin di sampingnya, mereka sedang berada di parkiran saat ini, tentunya untuk pulang ke kediaman masing-masing.

Sepasang mata tajam itu melirik Jaemin di sampingnya yang begitu tenang sama seperti ketika mereka di Amerika dulu. Tapi walaupun begitu, Jaehyun masih tidak menyangka dengan apa yang telah terjadi pada sahabatnya itu.

Sebenarnya Jaehyun sudah ada di negara ini sejak 2 hari yang lalu, dan kemarin dirinya pergi ke kampus ini untuk mengurus berkas kepindahannya, hingga matanya tidak sengaja melihat Jaemin yang berjalan di parkiran sendirian, membuat Jaehyun berniat memanggil Jaemin jika saja ia tak melihat sang sahabat yang seperti menahan sakit sembari menatap pasangan Alpha omega yang tengah berpelukan itu.

Awalnya Jaehyun tak ingin berburuk sangka, namun kala ia melihat gelagat sang sahabat, membuat Jaehyun sadar jika Alpha itu adalah mate sahabatnya.

Hal itu menumbuhkan tekat dalam diri Jaehyun untuk memberi pelajaran pada Alpha yang berani menyakiti permata keluarga Park itu, dan akan ia buat Alpha itu memilih Jaemin tepat di depan matanya sendiri.

Walau caranya ini, mungkin akan memancing keributan juga membuat sang sahabat berada di dalam masalab karnanya.

"Jaemin"

"Ada apa?"

Jaemin menaikkan sebelah alisnya kala melihat Jaehyun yang hanya diam di tempatnya sembari menatap lurus matanya dengan tatapan menyesal, hingga tiga menit setelah Jaemin bertanya pun, Alpha itu tetap diam membisu.

"Jaehyun, ada a–"

Si manis terdiam kaku, menatap Jaehyun yang juga menatapnya dengan tatapan menyesal dengan kedua bibir berbeda volume itu bertaut, saling menempel hingga Jaemin merasakan pergerakan di bibirnya kala Jaehyun mulai melumat bibirnya pelan, membuat omega manis itu menutup rapat matanya dengan kedua tangannya yang berada di dada Jaehyun. Memberi jarak di antara keduanya kala lengan kekar sang Alpha melingkar di pinggang rampingnya.

Sang omega meleguh pelan kala merasakan lidahnya di sesap sang Alpha, membuat tubuh mungil itu melemas di pelukan Jaehyun yang semakin memeluk pinggang sang sahabat. Mempersempit jarak di antara keduanya dengan Jaehyun yang semakin memperdalam ciumannya, membawa omega Park itu masuk ke dalam jurang kenikmatan dengan sang omega yang tengah berperang dengan dirinya sendiri.

Jaemin mencengkram switer Jaehyun dengan pikiran yang berkecamuk, bingung akan pilihan yang ada di depannya tentang menikmati atau mendorong Jaehyun untuk melepaskan tautan bibir mereka.

Ia tak ingin membuat masalah, karna itu pilihan Jaemin adalah mendorong Jaehyun bersamaan dengan denyutan sakit itu muncul sebelum sebuah tangan menarik kerah baju Jaehyun, membuat tautan bibir mereka terlepas secara paksa.

Bugh

"Jaehyun!"

Jaemin membulatkan matanya terkejut, tubuhnya refleks mendekat kearah Jaehyun yang jatuh tersungkur setelah seseorang memukulnya.

Si bungsu Park memegang kedua bahu Jaehyun dengan tatapan khawatir yang begitu kentara di sepasang mata rusa itu, khawatir akan keadaan sang sahabat mendengar begitu kerasnya pukulan itu hingga membuat Alpha Jung itu tersungkur karnanya.

"Jaehyun kamu berdarah!" Panik Jaemin yang kini tak mempedulikan seseorang yang berdiri dengan gurat emosi di wajah tampan itu.

Seseorang itu melangkah mendekat, menarik tangan Jaemin agar berdiri yang membuat omega itu kembali terkejut akan tindakan tiba-tiba itu.

"Apa yang kamu lakukan!" Bentak Jaemin yang kesal akan apa yang di lakukan pemuda itu pada sahabatnya.

Sedang pemuda itu menatap tajam Jaemin yang balas menatapnya, menyungkirkan jauh-jauh rasa takutnya walau tak dapat berbohong bila tubuh sang omega sedikit bergetar saat ini.

"Diam"

Pemuda itu menggunakan Alpha tonenya membuat Jaemin terdiam kaku, tak dapat melawan perintah mutlak sang Alpha yang kini mengalihkan tatapannya pada Jaehyun yang mengusap sudut bibirnya, menghilangkan darah yang sempat keluar sebab sudut bibirnya yang koyak.

"Beraninya kamu mencium omega orang lain sialan"

"Jika aku menciumnya, apa urusannya denganmu Lee Jeno" sinis Jaehyun sembari menatap remeh Alpha di depannya yang balas menatap tajam dirinya dengan aura tak bersahabat, sudah seperti ingin membunuhnya saja.

"Aku matenya" Ucapnya seraya berjalan pergi dengan tangan kanan yang menarik paksa Jaemin di belakangnya, meninggalkan Jaehyun sendirian disana yang tengah tersenyum puas akan renacanya yang berhasil. Tak lupa dengan oleh-oleh yang membuat pipinya lebab saat ini.

"Aku harap kamu punya alasan kuat kenapa melakukan hal itu Jung Jaehyun" ucap seseorang yang kini berdiri di samping Jaehyun sembari menatap kepergian Jeno dan Jaemin.

Pemuda itu memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, berdiri tegap dengan tas yang tersampir di bahu kirinya.

Sedang Jaehyun yang mendengarnya terjekeh pelan, tau akan siapa yang kini berdiri di sampingnya dengan aura membunuh yang begitu kuat.

Alpha Jung itu tentu punya alasan, walau alasan di balik tindakannya ini meninggalkan lebam di pipinya yang mungkin perlu beberapa hari untuk sembuh.

Tbc.

Si bapak tuh baik tau, ya walau caranya aja yang memancing keributan.

Soory for typo

Salam manis T.

Continue Reading

You'll Also Like

88.3K 10K 42
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
217K 33.2K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
35.5K 2.5K 21
Tanpa mereka aku bisa apa?. Manggala start - 19 Nov 23. end - 15 March 24. don't copy my story. cerita ini murni pemikiran saya sendiri. • jaeyong •...
435K 44.4K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...