1. Film Out || BTS

By zzhrraarmyy

150K 13.9K 5.4K

{ Segera terbit } Kamu dalam imajinasi ku. Sangat jelas, seolah olah kamu ada di sana tetapi, aku menggapai p... More

prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Epilog
Sequel FO
Film Out Trailer

Part 8

2.9K 319 84
By zzhrraarmyy

Disini lah Seokjin sekarang, sedang duduk di ruang tamu Bighit Hybe.

Sebentar lagi dia akan di panggil bertemu adik adik nya di agensi, TXT dan Enyphen.

Untuk memberikan sekedar nasihat, dan beberapa cerita tentang perjuangan Seokjin selama menjadi Trainne bighitw.

Singkat cerita, sekarang Seokjin adalah sunbaenim para junior di agensi nya. Hanya dia seorang.

Waktu berjalan begitu cepat, setahun sudah berlalu, dan sekarang seokjin sudah bisa kembali bangkit di atas kesakitan nya karena kehilangan para member saat kecelakaan waktu itu.

Kadang seokjin berpikir, jika waktu di putar lagi apa dia sempat menyelamatkan adik adik nya?

Jika iya, mungkin saja sekarang Seokjin tidak kesepian, dan mungkin juga sekarang ini dia sedang bercanda dengan adik adik nya.

Setelah semua hilang dari pandangan nya, Seokjin baru menyadari betapa penting nya sebuah kebersamaan.

Yang awal nya selalu bersama, membuat kenangan bersama sama, kini dia hanya tinggal bersama kenangan itu, tidak dengan orang yang sudah membuat kenangan indah itu bersama Seokjin.

Mereka sudah pergi, Seokjin terlambat dengan semua nya.

Sampai kapan pun, Seokjin tak akan pernah bisa melupakan itu.

Kejadian yang begitu menyakitkan, sangat berkesan di benak Seokjin dan juga Army.

Karena akhir akhir ini lelaki itu sering kelelahan dan jarang tidur, dia pun kini terlelap saat menunggu jadwal nya untuk interview.

"Seokjin-ah! Kau tertidur?!"

Seokjin terbangun dari tidur singkat nya, lalu menatap Sejin.

"Tidak" jawab nya, lalu menguap lebar.

Sejin menatap nya datar, "Jangan bohong! Kita sudah dekat sejak lama" ucap sejin kesal, lalu duduk di samping Seokjin, dia menatap Seokjin yang kini termenung itu.

"Ck, kau selalu seperti ini, Jin. Jangan terlalu larut dalam kesedihan, mungkin ini yang terbaik untuk kalian" nasihat Sejin lagi sambil merangkul bahu lebar Seokjin itu.

"Hyung selalu mengatakan ini pada ku, karena Hyung belum pernah kehilangan saudara Hyung sih" gerutu Seokjin.

Sejin terdiam, ada benar nya juga yang di katakan Seokjin.

"Hyung sudah ada berita soal adik adik ku?" tanya Seokjin dengan Sejin si manager.

Sejin menggeleng, "Belum ada, Seokjin-ah. Polisi sudah mencari nya, tapi hanya puing puing kebakaran saja yang tersisa"

Seokjin melemas.

Akan kah feeling nya jika adik adik nya masih hidup itu akan segera terwujud?

Mereka hilang saat kebakaran penginapan, dan sampai sekarang tidak di temukan sama sekali.

Seokjin sangat yakin mereka masih hidup.

Walau rasa nya mustahil, karena sudah setahun mereka hilang.

Dan soal pembunuh bernama Yuno, Hari ini ia akan tiba di kepolisian kota Seoul untuk di interogasi tentang kejadian setahun lalu itu.

Seokjin harus datang ke kantor polisi nanti.

*****

"Kau sembunyikan di mana adik adik ku, hah?!" tanya Seokjin dengan wajah marah.

Bukan nya menjawab, Yuno malah menundukkan kepala nya.

"Jawab pertanyaan ku, bodoh!" tegas Seokjin kalap, jika sedang tidak di kantor polisi seokjin mungkin sudah menghabisi pria yang lebih tua dari diri nya ini.

"Aaaa... Aku menyembunyikan nya di sebuah rumah,,," jawab Yuno dengan takut takut.

"Berikan alamat nya pada kami!" tegas salah satu polisi yang menyekap tangan Yuno itu.

Yuno menyebutkan alamat nya selengkap mungkin, setelah tau di mana adik adik nya, Seokjin langsung meninggal kan kantor polisi dan melajukan mobil nya ke tempat tujuan.

"Hyung harap kalian baik baik saja, hikss.." lirih Seokjin, "Semoga hyung tidak terlambat" lanjut nya lagi.

Seperti tidak di restui oleh keadaan sekitar, saat sudah dekat dengan tempat keberadaan adik adik nya, Seokjin malah terjebak macet.

Ngomel dan menangis, hanya itu yang bisa Seokjin lakukan.

Begitu sampai di penginapan tempat adik adik nya di sekap, Seokjin menatap sekeliling.

Sangat kumuh dan... tidak nyaman sekali rasanya berada di sini.

Seokjin menepikan mobil nya, dia masuk ke area penginapan.

Dan mencari kamar dengan pintu nomor urut 777

Naik, dan terus naik dengan lift yang ada.

Akhir nya Seokjin menemukan kamar itu.

Ceklek

"Uri dongsaeng!!!!!" Seokjin berteriak girang.

Krik.. Krik..

Seokjin terdiam, tak ada siapa siapa di sini, apa jangan jangan yuno berbohong pada nya?

Saat sedang keluar dari penginapan kumuh itu, Seokjin tanpa sengaja menabrak seseorang.

Brukk

"Mian, tuan! Aku tak lihat jalan tadi" ucap Seokjin pada seseorang yang ia tabrak.

Orang itu langsung mendongak kan kepala nya, matanya menangis saat itu juga.

"Jin hyung? Kau kah itu?" lirih nya.

Seokjin tersentak.. itu Taehyung?

"Hyung.. Hiks! Aku merindukan mu!"

Tanpa aba aba, Taehyung langsung memeluk erat hyung yang sangat ia rindukan itu.

Setelah pelukan mereka terlepas, Seokjin menatap taehyung intens.

"Kau baik baik saja, uri dongsaeng?" tanya Seokjin.

Taehyung mengangguk pelan, "Aku baik hyung, begitu juga dengan yang lain"

Tapi, tidak dengan Jungkook, hyung.

Seokjin menghela nafas lega, "Lalu di mana kalian sekarang?"

"Kami di apartemen nya Hoseokie"

"Ayo kita kesana, hyung rindu mereka" ajak Seokjin.

"Hyung duluan saja, aku masih di sini mengambil barang barang ku yang tertinggal di penginapan" sela Taehyung.

"Sudah tidak usah di ambil, nanti hyung belikan yang baru saja, di sini kumuh sekali"

Sungguh, Taehyung sangat sangat bersyukur memiliki kakak sebaik Seokjin.

******

"Jin hyung!!!" sapa Jimin dengan girang begitu melihat siapa yang datang.

Dia langsung memanjat punggung hyung tertua nya itu.

Seokjin memeluk Jimin erat, begitu juga dengan yang lain nya.

Kecuali seseorang yang sedang terbaring lemah di atas ranjang kamar Hoseok.

Setelah pelukan mereka terlepas.

"Mana Jungkook?"

Semua terdiam, bagaimana mereka memberi tau sang kakak tertua?

"Hyung.."

Telinga Seokjin bergerak kala mendengar rengekan itu.

Dia langsung berjalan masuk ke dalam kamar, begitu kamar di buka, Seokjin langsung menutup mulut nya dengan rapat rapat.

"Kenapa dengan mu, Kook?" tanya seokjwin, lalu menangis berjongkok di hadapan sang adik.

Jungkook melirik sedikit, lalu senyuman kecil nya terbit setelah itu.

"Aku.. tak.. apa-apa.. Hyung..." lirih Jungkook terbata bata, nafas nya sudah semakin sesak.

"Ayo, hyung bawa ke dokter"

Seokjin langsung membopong adik nya itu ke mobil nya, dan segera melarikan adik nya ke rumah sakit.

Para member juga begitu, mereka langsung mencari perusahaan mobil terdekat, membeli nya dan langsung membawa mobil itu dari pabrik nya.

Sepanjang perjalanan, Seokjin tak henti henti nya menggumamkan doa, kala melihat adik nya itu sesak nafas dan kesakitan di bagian kepala.

Jungkook juga sebenarnya begitu, dia merutuki diri nya yang terlihat lemah di depan hyung nya, terutama Seokjin.

****

Sesampainya di sana, Seokjin langsung membawa Jungkook dengan kursi roda untuk di antar ke ruang ICU.

Saat Jungkook sedang di tangani, para member datang dari arah belakang Seokjin, di ikuti dengan Jihyun -adik kandung Jungkook- dan juga manager mereka, Sejin dan Hobeom.

"Seokjin-ah, bagaimana keadaan adik ku?"

Seokjin menatap Jihyun sendu, "Aku juga tak tahu, kita tunggu saja dokter keluar"

Jihyun menghela nafas berat, lalu memilih duduk di kursi ruang tunggu.

"Sebenarnya ada apa dengan Jungkook, saeng?"

"Jungkook.. Dia.. Kena kanker nosafaring, hyung" jawab Namjoon dan setelah itu dia memeluk Seokjin erat. Setelah pelukan nya terlepas..

Seokjin memijit pelipis nya, dia akui dia salah sekarang.

Harus nya dulu Seokjin tak membiarkan adik adik nya di dorm.

Dan harus nya Seokjin juga tak meninggal kan mereka di apartemen saat itu.

Terlalu banyak kata harus nya padahal sudah tau, kalau waktu itu tidak bisa di ulang.

Klek..

Pintu ruang ICU terbuka, seseorang dokter yang tadi menangani Jungkook sudah keluar.

"Keluarga pasien?"

Seokjin dan Jihyun mengangguk, "Kami saudara nya dok"

Dokter itu menghela nafas berat. Seperti ada sesuatu yang ingin di sampaikan tapi..

"Ada apa dengan adik kami, dok?" tanya Seokjin.

Yoongi dan Hoseok bersiap menutup kedua lubang telinga mereka, takut mendengar pernyataan dokter.

"Sudah tau penyakit adik kalian kan?" dokter itu malah balik bertanya.

"Sudah!" jawab kelima member serempak.

"Belum!" sela Jihyun dan Seokjin berbarengan.

Dokter itu mengernyit, "Kalian berdua belum tau?"

Kedua pria itu menggeleng.

"Jadi.. jungkook itu menderita kanker nosafaring, sekarang sudah stadium tiga" jelas dokter itu.

Seokjin tercekat, sementara Jihyun hanya bisa terdiam tak percaya.

Mereka berdua sama sama baru bertemu Jungkook, tapi.. Takdir seolah ingin memisahkan mereka berdua lagi dengan adik kecil mereka itu.

"Kanker telah menyebar ke jaringan atau organ tubuh lain yang berjauhan dengan nasofaring, seperti tulang selangka atau paru-paru." jelas dokter itu lagi.

Yang mereka lakukan sekarang, hanya lah bersedih, berdoa dan.. Shock

"Apa tidak bisa di sembuhkan?" lirih Seokjin penuh harap, tak apa jika nanti nya uang dia terpakai, yang penting Jungkook nya sembuh.

"Radioterapi. Radioterapi biasanya dilakukan untuk mengatasi kanker nasofaring yang masih ringan. Prosedur ini bekerja dengan memancarkan sinar berenergi tinggi untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.

Kemoterapi. Kemoterapi adalah metode yang menggunakan obat-obatan yang berfungsi untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi biasanya ditunjang dengan prosedur radioterapi agar efektivitas pengobatan dapat lebih maksimal. Tapi, rasanya mustahil dan sudah sangat susah, Jin.. Ini sudah tahap akhir, kemungkinan nya sangat kecil"

Seokjin, kelima member, begitu juga dengan Jihyun dan manager bangtan mendadak frustasi bersamaan mendengar hal itu.

"Kita hanya bisa berharap keajaiban dari Tuhan, oke? Apapun yang akan terjadi, kita harus menerima nya"

Dengan berat hati, akhir nya Seokjin mengangguk pasrah.

"Kalian boleh menemui nya, dia baru saja tertidur karena aku memberikannya obat tidur, adik kalian terlalu banyak menangis tadi, aku permisi"

Seusai kepergian dokter nya, semua orang itu akhir nya langsung masuk kedalam ruangan ICU.

Beruntung penjagaan sudah di perketat, mereka jadi lebih leluasa menemui adik kecil mereka itu.

Di sini lah mereka sekarang, di ruang ICU, yang mana ruangan itu sudah identik dengan bau obat obatan antibiotik, yang membuat orang sehat jadi tidak nyaman ada di ruangan itu.

Tatapan mereka beralih pada seseorang yang terbaring dalam tidur pulas nya di atas ranjang rumah sakit.

Wajah nya saat tidur, begitu damai.

Dulu, jika si evil maknae ini tertidur, mungkin para hyung nya akan bersorak girang, karena mereka tak akan di usili lagi, dan bisa melakukan aktivitas mereka dengan tenang.

Dan sekarang, melihat Jungkook memejamkan matanya membuat mereka bergidik ngeri, takut jika sewaktu waktu mata bulat itu tidak mau terbuka lagi.

Jangan sampai!

Tapi, jika Tuhan sudah berkehendak, mereka bisa apa?

"Kook-ah" lirih Seokjin melemah, air matanya sudah membanjiri pelupuk mata nya.

Siap tumpah kapan saja.

Hening, hanya hembusan nafas orang orang saja yang terdengar di telinga Seokjin.

*******
Vote and komen nya jangan lupa!! 💜

Continue Reading

You'll Also Like

97.6K 6K 44
coba baca aja, kali aja kecantol ;) 10/31/2017
4.9K 824 15
@misochan_05 Jeon Jungkook, pemuda tampan yang memiliki hidup penuh warna bersama teman-temannya ternyata mempunyai masa kecil kelam yang tidak ia ke...
94.4K 8.1K 53
"woi udah pada ngopi belomm"-seokjin "kuy dance tatsambadehh yeha"-hoseok *udahlah cuekin aja hehe
15.2K 894 17
[ C O M P L E T E ] [[word count: 10,561 words]] story by ssjin___