Seminggu setelah di nyatakan sembuh oleh dokter, Seokjin kini sudah pulih seperti semula.
Tidak dengan hati nya.
Mengetahui kenyataan bahwa keenam saudara nya itu telah tiada, Seokjin berubah menjadi seorang yang pendiam, dan pemurung.
Tak ada lagi sosok Jin BTS sebagai hyung tertua yang bobrok dan petakilan, semua hilang dan musnah.
Untuk pertama kali nya, lelaki itu datang lagi ke dorm, tempat tinggal lama nya.
Semua sudah membaik seiring berjalan nya waktu, tapi Seokjin rasa dia masih perlu waktu untuk menempati dorm ini lagi.
Tentang kenangan, Seokjin masih susah melupa, bahkan sampai kapan pun Seokjin berharap tidak bisa melupakan kenangan diri nya dan keenam adik adik nya.
Dia membuka pintu kamar nya, semua sudah bagus sejak di renovasi.
Seokjin menunduk, dia mungkin tak akan pernah lagi tidur di kamar ini.
Setengah jam setelah selesai bersih bersih dorm, Seokjin kembali mengunci rapat pintu dorm itu, juga dengan pagar nya.
Saat hendak masuk ke mobil, Seokjin menatap paman Sam seperti ingin pindahan rumah.
Seokjin menatap curiga.
Dia pun mendekati pagar paman Sam, lalu berbasa basi.
"Annyeong, paman" sapa Seokjin seramah mungkin.
Lelaki tua itu sedikit terkejut, dia berbalik menatap Seokjin.
"Annyeong, Seokjin-ah... Apa yang membuat mu kemari?"
"Paman mau pindah?" tanya Seokjin, to the point.
Sam, lelaki tua itu langsung menegang di tempat.
"Betul, paman?"
Pada akhirnya, dia pun mengangguk.
"Kemana, pindah nya?" tanya Seokjin lagi.
"Aku juga tidak tau, Jin.. Yuno yang menyuruh ku agar segera pergi dari sini"
Aliran darah Seokjin seketika seperti mendidih di tempat kala mendengar nama itu.
"Memang nya Yuno habis kena kasus?" tanya Seokjin lagi, setenang mungkin.
Paman sam malah menangis, "Seokjin-ah.. Hikss, maafkan paman mu ini"
Seokjin jadi bingung. Kenapa paman sam malah menangis?
"Paman tidak salah apa apa dengan ku, tidak usah minta maaf"
"Ini soal Yuno, Jin"
Seokjin diam. Jangan bilang Yuno dalang semua ini?
"Yuno.. Dia sudah melenyapkan adik adik mu,, hikss, maafkan paman, nak"
Mendengar pernyataan itu, Seokjin langsung terduduk di atas rerumputan.
Pria itu.. Astaga!
Nekat sekali.
Sam sangat sedih kala melihat Seokjin sekacau ini, dia ikut jongkok dan mengelus bahu tetangga nya itu.
"Datangi saja Yuno di apartemen nya, Jin" ucap paman sam sambil menuliskan alamat sang anak lalu di berikan pada Seokjin.
"Terima kasih paman, maafkan aku jika nanti Yuno masuk penjara"
"gwenchana, Seokjin-ah.. Itu salah Yuno juga"
Seokjin tersenyum lalu pergi dari sana.
******
Seokjin bingung, apa ia harus langsung menyekap Yuno?
Seokjin ingin, tapi rasa kasihan pria itu lebih dominan.
"Aaaaarrrrrrrggggggghhhhhhhh" Seokjin jadi kesal sendiri
Dia merutuki diri nya yang tidak bisa jahat dengan orang lain.
Karena frustasi, Seokjin akhir nya melapor ke polisi.
Dia tidak bilang Yuno pelaku nya.
Tapi, dia bilang keenam adik nya masih hidup tapi di sembunyikan.
Sejak saat itu, polisi terus melakukan patroli siang malam, guna mencari keberadaan adik adik Seokjin.
Juga mencari Yuno, yang merupakan dalang dari semua ini.
"Kalian dimana, Hyung sudah mencari kalian di semua tempat" gumam Seokjin lagi.
Dia terus mencari, bahkan sampai ke daerah pelosok di Korea.
Namun, hasil nya tetap saja, nihil.
Seokjin membawa sebuah poster, dia bertanya ke semua orang, apakah melihat keenam adik nya, atau salah satu dari mereka, tapi tak ada yang tau.
Aneh nya, mereka bilang tidak kenal dengan ke enam orang itu.
Di saat Seokjin sedang mondar mandir di pinggiran jalan mencari keenam adik nya sambil di kawal bodyguard.
Enam orang yang sedang jalan beriringan juga lewat di belakang Seokjin, tanpa Seokjin ketahui.
Mereka berenam berhasil melarikan diri dari tempat sekap Yuno, dan kini sedang mencari penginapan selayak mungkin untuk merawat adik kecil mereka yang kini sedang di bopong Taehyung.
"Itu.. Jin hyung kan?" lirih seseorang saat melihat sosok yang begitu mereka kenali.
"Iya, Jim.. Itu Jin hyung, tapi kita tidak bisa menemui Jin hyung sekarang, terlalu bahaya"
Jimin mengangguk, lalu menghela nafas.
Mereka berenam lanjut jalan lagi. Entah kemana tujuan mereka sekarang.
Dan tentang Jungkook, si evil maknae itu.
Dia sekarang malah terkulai lemah, sejak kebakaran hari itu, nafas Jungkook semakin terasa sesak, dia juga mengatakan bahwa udara yang ia hirup semakin sedikit.
Semua Hyung nya mengira Jungkook hanya sesak nafas biasa, namun.. siapa sangka, jika sekarang Jungkook mengidap dua penyakit serius.
Jungkook tidak memberi tahu semua hyung nya, dia merahasiakan itu serapat mungkin.
Alasan Jungkook menutupi ini mungkin terdengar sepele, dia hanyaa tidak ingin hyung hyung nya bersedih karena dirinya.
"Kook, masih kuat kah?" tanya Namjoon khawatir.
Yoongi juga langsung melirik ke adik kecil nya itu. "Mau hyung yang gendong, Kook?" tawar nya.
Jungkook melirik Yoongi, tersenyum sesaat, lalu menggeleng dengan lemah.
"Ah, itu apartemen ku!" tunjuk Hoseok menyadarkan semua nya.
"Kook, tahan sebentar ya,, setelah ini kita ajak kau berbaring"
*******
"Jin hyung!!!" sapa Jimin dengan girang begitu melihat siapa yang datang.
Dia langsung memanjat punggung hyung tertua nya itu.
Seokjin memeluk Jimin erat, begitu juga dengan yang lain nya.
Kecuali seseorang yang sedang terbaring lemah di atas ranjang kamar Hoseok.
Setelah pelukan mereka terlepas.
"Mana Jungkook?"
Semua terdiam, bagaimana mereka memberi tau sang kakak tertua?
"Hyung.."
Telinga Seokjin bergerak kala mendengar rengekan itu.
Dia langsung berjalan masuk ke dalam kamar, begitu kamar di buka, Seokjin langsung menutup mulut nya dengan rapat rapat.
"Kenapa dengan mu, Kook?" tanya Seokjin, lalu menangis berjongkok di hadapan sang adik.
Jungkook melirik sedikit, lalu senyuman kecil nya terbit setelah itu.
"Aku.. tak.. apa-apa.. Hyung..." lirih Jungkook terbata bata, nafas nya sudah semakin sesak.
"Ayo, hyung bawa ke dokter"
*****
Next gak?
Jangan lupa vote and komen nya ya