Yuno, itu lah nama pembunuh berusia 34 tahun itu, dia adalah anak paman Sam, salah satu tetangga bangtan saat tinggal di area dorm atau asrama.
Paman Sam dan para member mempunyai hubungan yang sangat baik dan akur, mereka sering berbagi makanan dan merayakan acara bakar bakar pada malam minggu.
Tapi, para member tidak akrab dengan salah satu anak paman sam, Yuno orang nya.
Padahal para member sangat baik dengan Ayah nya, tapi tingkah Yuno memang sangat aneh sejak pertama kali bertemu member Bangtan.
Seperti ada dendam yang di pendam.
"Yeobsoyo, ayah" sapa Yuno saat sedang video call dengan ayah nya di balik layar ponsel.
"Berhenti melancarkan rencana gila mu itu, Yuno-ah! Ayah tidak ingin kau melukai seseorang nanti nya! Ayah sudah tua, Yuno! Harus nya kau bekerja membantu ayah di sini, bukan malah ingin membunuh orang"
Yuno berdecak sebal, "Diamlah ayah! Aku tau apa yang aku lakukan!"
"Seokjin dan keenam adik nya tidak salah, Yun! Berhenti menggila dengan pisau lipat mu!!"
"Ayah berisik! Aku kan sudah bilang, aku tidak akan melukai siapa pun! Aku hanya ingin mereka tersiksa! Aku ingin menyekap mereka!"
"Lalu kau pisahkan Seokjin dengan ke enam adik nya setelah kau ledakkan apartemen mereka nantii??" tanya Ayah Yuno heran, "Ibu mu tidak pernah mengajari mu menjadi jahat, yuno! Jika kau ingin harta kekayaan, kau harus bekerja! Bukan menghabisi nyawa orang lain"
"Aku lelah bekerja! Hasil yang aku dapat tak sesuai ekspetasi ku!"
"Kau mau kualat karena membentak Ayah?"
Yuno terdiam.
"Pikir dulu baik baik apa yang akan kau kerjakan nak, ini berpengaruh juga dengan masa depan mu nanti, ayah pamit ke kebun dulu"
Tut.
Yuno merebahkan diri nya di sofa yang ada, dia pusing sekali sekarang.
Jika mendengar ucapan ayah nya, dia malah ingin urung melakukan rencana jahat nya.
Tapi, dia sudah terlanjur bekerja dengan seseorang untuk menghabisi para member bangtan.
Mau tak mau, dia akan melakukan nya.
"Maafkan aku, Seokjin"
-.-.-.-.-.-.-
"Aku mau ayam!" teriak si maknae di pagi buta seperti ini.
Ini adalah sarapan pagi terakhir mereka di Negara Eropa sebelum pulang ke Korea.
"Tidak mau! Ayam ini milikku" Taehyung menjauhkan piring makan nya dari si maknae
"Kook, sini Hyung kupaskan kepiting saja" sela Jimin sambil tersenyum, dia bangkit mengambilkan beberapa capit kepiting, menghancurkan nya lalu memberikan nya pada sang adik.
Mereka bertiga sarapan dengan tenang pagi ini.
Sementara para hyung line sedang menyimpun barang barang mereka di koper.
Jimin yang melihat adik nya itu sedang mengaduk aduk makanan nya dengan tatapan tajam kosong malah jadi khawatir.
"Kook, cepat habiskan makanan mu" suruh Jimin selembut mungkin.
Jungkook menoleh menatap Jimin sambil tersenyum.
Dia lanjut makan.
Perasaan Jimin jadi tidak enak. Tapi dia berusaha menepis nya sebisa mungkin.
Tak lama kemudian, Seokjin keluar dari kamar nya dengan pakaian rapih.
"Ayo! Anak anak! Kita berangkat sekarang!" ajak nya.
''''''''''''''
"Kalian mau langsung ke Dorm atau di apartemen saja?" tanya Seokjin.
"Aku mau ke dorm!" sahut Jungkook mantap dan di angguki yang lain.
"Huh! Ya sudah kalau begitu aku saja yang akan ke apartemen" putus Seokjin akhir nya.
"Kami akan menyusul mu, Hyung" kata Jimin dengan senyuman.
Seokjin mengangguk, dan setelah itu dia menyandarkan kepala nya ke jendela.
Perasaan Seokjin sangat tak enak sejak semalam, apalagi dia merasa bahwa dia akan segera kehilangan sebentar lagi.
Seokjin jadi bingung sendiri sekarang.
"Hati hati ya, jika ada sesuatu yang kalian rasa aneh, cepat beritahu Yoongi hyung atau Namjoon, kalau perlu hubungi aku" nasihat sang hyung tertua.
Ketiga maknae itu mengangguk patuh.
"Lalu bagaimana dengan mu, Hyung?" tanya Hoseok khawatir.
Pasal nya hanya Seokjin yang tidak ikut ke Dorm bersama para member.
"Aku bisa jaga diri, Hoseok-ah. Jangan khawatir kan aku, jaga adik adik mu" jawab Seokjin.
"Bagaimana jika aku ikut dengan mu?" tawar si maknae.
Seokjin menggeleng keras, "Jangan! Kau bersama hyung hyung mu di dorm saja, jangan di apartemen, peneror itu mengikuti kita ke apartemen nanti"
Jungkook menghela nafas berat, dan setelah itu ia tak bicara lagi.
Jimin yang sedari tadi menyimak pembicaraan kedua nya hanya diam saja sembari berpikir.
Apa Jimin harus melaorkan ini ke pihak berwajib?
Sepertinya iya.
Karna ini termasuk salah satu pelanggaran terhadap keamanan sesama, kan?
Jimin akan melaporkan nya nanti.
Bus berhenti tepat di area Apartemen, Seokjin berpamitan dengan keenam adik nya lalu mereka berpisah.
Hanya semalam.
Seokjin percaya pada Yoongi, adik nya itu walau cuek tapi bisa perhatian juga.
"Hyung masuk ya, Yoon! Jaga adik adik mu"
Yoongi mengangguk, "Hyung tenang saja"
Seokjin tersenyum samar.
"Hyung mengandalkan mu, Yoongi-ah"
Yoongi mengangguk lagi.
Setelah itu Seokjin turun dari bus, dia belum masuk ke dalam apartemen sebelum adik adik nya pergi dari hadapan nya.
Tak lama kemudian, bus kembali melaju, membawa keenam adik Seokjin dan sang manager ke area dorm Bangtan.
Aneh rasanya saat Seokjin memutuskan menenangkan diri nya seorang di apartemen, karena ia masih punya firasat buruk terhadap adik adik nya di dorm.
Sebisa mungkin Seokjin menepis perasaan itu, dan dia kini mengambil laptop nya, lalu mengetikkan sesuatu di sana.
Seokjin menulis lirik lagu untuk sebuah film jepang yang akan tayang akhir bulan ini.
Lagu itu.. bukan sepenuh nya ciptaan Seokjin, Jungkook lah yang membuat lirik itu menjadi indah, karena Jungkook yang menciptakan nya di buku diary nya.
Ini lagu dengan bahasa Jepang yang kesekian kali nya akan di nyanyikan para member.
Salah satu lagu Jepang yang juga sudah menjadi soundtrack film terkenal adalah lagu dengan judul "your eyes tell"
Apapun lirik nya, jika itu lagu Jepang, pasti selalu saja mellow dan berbau sad.
Tapi.. Seokjin rasa kali ini berbeda.
Dia menangkap salah satu lirik lagu itu, seperti ada makna di balik semua nya.
Seokjin me mutar ulang lirik itu.
[Chorus: Jung Kook & V]
Tantan to furitsumotta kioku no naka de
Kimi dake wo hiroi atsumete tsunagete
Heya juu ni utsushite nagame nagara
Komiageru itami de kimi wo tashikamete iru
*Arti nya
{Paduan Suara: Jung Kook & V}
Dari semua kenangan yang tersimpan dalam hatiku
aku mengumpulkan kalian semua, menghubungkan mereka bersama-sama
Menatap mereka yang diproyeksikan ke seberang ruangan
Aku merasakanmu dengan setiap semburan rasa sakit
Lirik itu.. kenapa begitu mendalam arti nya?
Bahkan Seokjin rasa, ada yang akan terjadi setelah ini, itu yang ia tangkap dari lirik ini.
Seokjin frustasi, dia menyandarkan kepala nya di sofa, menghilangkan overthingking nya sejenak.
Baru saja ia terlelap...
Duarrrrrrrrrrrrrrrrr
Duaarrrrrrrrrrrrrrr
Duaarrrrrrrrrrrrr
Seokjin menegang, jangan bilang itu ledakan..
Ddddddrrrrrrrrtttttttttttt
Ddddddddddrrrrrrrrrttttttt
Seokjin mencari ponsel nya, nama Sejin terpampang di sana.
Seokjin menggeser tombol hijau lalu segera mengangkat telpon itu.
"Ada apa, h-"
"Seokjin-ah! Cepat kesini! Adik adik mu dalam bahaya! Dorm kebakaran Jin!"
Ponsel mahal itu langsung terlepas dari tangan Seokjin, dia bergegas mencari kunci mobil nya agar segera bisa menuju dorm.
"Adik adik hyung, bertahan lah" lirih Seokjin sambil mulai melajukan mobil nya.
*******
Next time, see you!
Jangan lupa vote and komen nya yorobun..